• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 2 PRODUK KERAJINAN DARI BAHAN ALAM

N/A
N/A
Ria Utami

Academic year: 2024

Membagikan "Bab 2 PRODUK KERAJINAN DARI BAHAN ALAM"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

PRODUK KERAJINAN

(2)

PRAKARYA

SIFAT KERAJINAN DARI BAHAN KAYU, BAMBU, ROTAN, DAN

TEMPURUNG KELAPA

A

• Sifat-sifat bahan alam memiliki sifat fisik, sifat mekanik, dan sifat kimia.

• Pengolahan bahan untuk dibuat kerajinan harus memerhatikan karakteristik bahan agar

menghasilkan produk yang baik, efisien, dan berkualitas.

Bahan alam dapat berupa kayu, bambu, rotan, dan

tempurung kelapa.

(3)

Sumber: flickr.com

Kursi dari rotan memiliki sifat

Sumber: dokumen penulis

(4)

PRAKARYA

BERKARYA KERAJINAN DARI BAHAN KAYU, ROTAN, BAMBU, DAN

TEMPURUNG KELAPA

• Tahapan memproduksi kerajinan dari bahan kayu, rotan, bambu, dan tempurung kelapa adalah pembuatan desain, produksi, dan finishing.

• Beberapa contoh kerajinan dari bahan kayu, rotan, bambu, dan tempurung kelapa bersifat

fungsional dan hias.

Pembuatan desain bisa terinspirasi dari

material yang telah ada untuk diubah bentuknya.

B

(5)

• Rancang desain dan ornamen kotak gantungan baju pada kertas.

• Potong papan kayu sesuai ukuran yang diinginkan.

• Tempelkan kertas yang sudah ada desainnya pada permukaan papan dengan lem.

Membuat Gantungan Baju

1

(6)

PRAKARYA

• Bentuk papan menggunakan gergaji atau ditatah agar

sesuai dengan desain yang diinginkan.

• Ukirlah bagian kepala

gantungan menggunakan tatah ukir.

(7)

• Buat lubang gantungan dengan bor.

(8)

PRAKARYA

• Pasang kayu bundar kecil pada lubang yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

• Lakukan pengampelasan agar permukaan menjadi rata dan halus.

(9)

• Langkah terakhir, lakukanlah finishing dengan kuas.

(10)

PRAKARYA

• Buatlah desain miniatur air terjun.

Membuat Miniatur Air Terjun

2

(11)

• Bambu-bambu yang dipotong menggunakan gergaji sesuai ukuran yang telah disiapkan.

(12)

PRAKARYA

• Bambu-bambu yang sudah dipotong, kemudian diampelas pada sisi permukaannya.

• Bambu-bambu yang sudah

diampelas disatukan sesuai desain awal dengan cara dilem.

• Agar kuat, bambu-bambu tersebut harus dipaku dengan ukuran yang kecil sehingga tidak mudah pecah.

(13)

• Siapkan wadah air yang besar dengan instalasi mesin air

terjun dengan ukuran mini.

• Setelah itu, gabungkan antara instalasi wadah air dan mesin.

• Lalu, gabungkan dengan

konstruksi bambu yang telah disiapkan sebelumnya.

(14)

PRAKARYA

• Setelah proses perekatan atau penggabungan selesai, langkah selanjutnya adalah pewarnaan.

• Pewarnaan dapat dilakukan dengan cara manual ataupun disemprot melamin. Akibatnya,

bagian permukaan bambu menjadi mengilap.

• Apabila cat sudah kering dengan sempurna, tambahkan beberapa daun buatan agar menimbulkan kesan alami.

(15)

• Buatlah desain lampu hias pada kertas terlebih dahulu.

• Siapkan tempurung kelapa bekas.

Membuat Lampu Hias

3

(16)

PRAKARYA

• Setelah permukaan tempurung dilakukan dengan ampelas.

• Potong tempurung sesuai ukuran yang diinginkan.

• Potong kayu dengan bentuk

lingkaran yang berdiameter 2 cm dengan panjang lebih kurang 15 cm sebanyak 3 buah untuk penopang lampu hias.

(17)

• Buat lubang-lubang sinar cahaya lampu sesuai desain. Contohnya, pembuatan lubang sinar yang tidak teratur sehingga menghasilkan bentuk yang artistik dengan jarak dan ukuran lubang yang variatif.

• Pembuatan lubang dilakukan pada kedua tempurung, baik yang berfungsi sebagai wadah ataupun penutupnya.

• Tambahkan 3 lubang yang berfungsi

(18)

PRAKARYA

• Rekatkan penopang kayu pada wadah dengan cara dilem.

• Setelah itu, lampu beserta fiting lampu dan kabel ditempatkan pada wadah dengan

menggunakan lem.

(19)

• Langkah terakhir, yaitu

memernis permukaan lampu hias tersebut dengan melamin agar menghasilkan permukaan yang mengilap can halus.

• Lampu sudah siap digunakan.

(20)

PRAKARYA

Analisis Ekonomi

Dalam menjalankan sebuah usaha, analisis ekonomi dilakukan untuk mengetahui selisih biaya produksi dan biaya penjualan.

1. Biaya produksi pembuatan kolase pemandangan: Rp36.000 x 20 = Rp720.000.

2. Hasil penjualan 20 buah tempat kolase pemandangan: 20 buah x Rp60.000 = Rp1.200.000

3. Keuntungan yang dapat diperoleh:

Hasil penjualan – Biaya produksi

Rp1.200.000 – Rp750.000 = Rp450.000

No. Uraian Satuan Satuan

Harga (Rp) Jumlah Harga (Rp)

1. Kain dasar ¼ m 20.000 5.000

2. Kain perca 1 kg 2.500 2.500

3. Lem ½ buah 5.000 2.500

4. Benang 1 paket 5.000 5.000

5. Jarum 1 buah 1.000 1.000

6. Tenaga kerja

1 orang ½ hari 40.000 20.000

Jumlah 26.000

Referensi

Dokumen terkait

Bahan kemasan sekunder terdiri dari: anyaman bambu, anyaman pandan, anyaman rotan, kerajinan daun, kayu

Masyarakat Desa Landau Garong Kabupaten Melawi memanfaatkan tumbuhan rotan, bambu, pandan dan daun kelapa sebagai bahan baku untuk membuat anyaman berupa peralatan

Bahan Pembuatan Kerajinan Kulit; Kulit tersamak yang berasal dari hewan seperti 1.. domba, sapi,

Dalam neraca klaster ini didalammhya terdiri dari industri kayu, bahan kayu jadi, kayu olahan bahan alam didalamnya ada rotan, bambu anyaman lain yang sudah

Proses pirolisis untuk pembuatan asap cair dapat memakai bahan baku yang banyak digunakan untuk membuat asap cair adalah berbagai macam jenis kayu, tempurung kelapa,

Kegiatan IbM ini adalah melakukan percobaan dengan memberikan jarenang pada helaian bambu agar dapat menghasilkan warna yang digunakan sebagai pelengkap kerajinan

Proses pirolisis untuk pembuatan asap cair dapat memakai bahan baku berbagai macam jenis kayu, bongkol kelapa sawit, tempurung kelapa, sekam, ampas atau serbuk gergaji

Dalam tahapan ini yang dilakukan pengrajin adalah: 1 Bahan baku Tempurung kelapa merupakan bahan baku dalam proses pembuatan kerajinan ini disebut juga dalam Bahasa daerah bima adalah