• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 Al-Qur an dan Hadis Sebagai Pedoman Hidup

N/A
N/A
Roswan Latuconsina

Academic year: 2023

Membagikan "BAB 1 Al-Qur an dan Hadis Sebagai Pedoman Hidup"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MEDIA MENGAJAR

UNTUK SMP KELAS VII

Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekert

(2)

Al-Qur’an dan Hadis Sebagai Pedoman Hidup

Bab

1

(3)

Al-Qur’an merupakan pedoman

hidup

umat Islam yang selalu digunakan hingga akhir zaman. Selain Al-Qur’an yang

menjadi pedoman, ada hadis-hadis Nabi yang menjadi pendukung dari penjelasan Al-Qur’an.

Freepik.com/freepik

(4)

Q.S. An-Nisa’/4: 59

ِرْمَ ْلاىِلوُاَو َلْوُسّرلا اوُعْيِطَاَو َهّٰلل ااا اوُعْيِطَا آْوُنَمٰا َنْيِذّلا اَهّيَآٰي ْنِا ِلْوُسّرلاَو ِهّٰللااا ىَلِا ُهْوّدُرَف ٍءْي َش ْيِف ْمُتْعَازاَنَت ْنِاَف ْمُكْنِم ْۚم للْيِوْأَت ُنَسْحَاّو ٌرْيَخ َكِلٰذ ِرِخْٰلاِمْوَيْلاَو ِهّٰلاالاِب َنْوُنِمْؤُت ْمُتْنُك ِۗر

Artnya: “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al- Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian.

Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.

(5)

• Keharusan bagi setiap mukmin dan muslim untuk taat kepada Allah Swt. rasul, dan pemimpinnya.

• Ketaatan dan kepatuhan yang dilakukan hendaknya didasari atas keimanan yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadis.

• Keharusan menaati pemimpin yang benar, yakni pemimpin yang

perintah dan tindakannya tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadis.

• Selama pemimpin memerintahkan kebenaran, wajib hukumnya untuk ditaati dan dipenuhi, begitu pula sebaliknya.

Kandungan Q.S. An-Nisa’/4: 59

(6)

Q.S. An-Nahl/16: 64

ِهِهِهِهِهِهِهِهِهِهِهِهِهِه ِهْيِفاْوُفَلَتْخا ىِذّلا ُمُهَل َنّيَبُتِل ّلِا َبٰتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَزْنَا اَمَو

َنْوُنِمْؤّي ٍمْوَقّل لةَمْحَارّو ىلدُهَو

Artnya: Dan Kami tidak menurunkan Kitab (Al-Qur'an) ini kepadamu (Muhammad), melainkan agar engkau dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan, serta menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang- orang yang beriman”.

(7)

• Sebagai dasar dan pedoman yang dapat membuka pikiran untuk dapat menilai kebenaran atas bimbingan wahyu.

• Sebagai pembimbing sekaligus dapat menjelaskan persoalan yang diragukan, sehingga umat dapat melihat kebenaran dan kebatilan.

• Sebagai petunjuk yang dapat membimbing umat manusia menuju jalan kebenaran sehingga terhindar dari kesesatan.

• Sebagai rahmat bagi orang yang beriman

Kandungan Q.S. An-Nahl/16: 64

(8)

Contoh Perilaku Yang Mencerminkan Q.S.

An-Nisa’/4: 59 dan Q.S. An-Nahl/16: 64

• Setiap umat Islam wajib patuh dan taat kepada Allah Swt. dan rasul-Nya serta pemimpin selama perintahnya tidak bertentangan dengan syariat Islam.

• Selalu mengembalikan setiap permasalahan kepada Al-Qur’an dan Hadis.

• Meyakini bahwa Al-Qur’an dan hadis dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan di dunia.

• Senantiasa memahami isi kandungan dari Al-Qur;an agar dapat membedakan sesuatu yang benar dan salah.

(9)

Alif Lam Syamsiyyah

Alif lam syamsiyyah Alif lam syamsiyyah adalah alif lam yang dirangkai dengan kata benda (isim) yang diawali dengan salah satu dari huruf huruf syamsiyyah. Jumlah huruf syamsiyyah ada 14 huruf yaitu:

ل ش ز ظ س د ن ذ ض ت ر ص ث ط

Cara membaca alif lam syamsiyyah adalah dengan cara memasukkan (mengidgamkan) alif lam (lam sukun) ke huruf huruf syamsiyyah sehingga bacaan lam sukunnya hilang dan lebur ke dalam huruf syamsiyyah yang mengikutinya. Karena membacanya dengan diidgamkan, maka hukum bacaan alif lam syamsiyyah sering juga disebut dengan Idgam Syamsiyyah.

(10)

Alif Lam Qamariyyah

Alif lam qamariyyah adalah alif lam yang dirangkai dengan kata benda (isim) yang diawali dengan salah satu dari huruf-huruf qamariyyah. Jumlah huruf qamariyyah ada 14 huruf. Yaitu:

ه م ي ق ع ف خ و ك ج ح غ ب أ

Cara membaca alif lam qamariyyah harus jelas (izhar). yakni tetap terlihat bacaan lam sukunnya. Karena itulah hukum bacaan alif lam qamariyyah sering disebut dengan Izhar Qamariyyah .

(11)

Pengertan hadis

Hadis ( (

ثيدحلااا

secara bahasa berarti Al-Jadiid

ديدجلااا

)) yang artinya adalah sesuatu yang baru. Menurut para ahli hadis, hadis merupakan segala perkataan (sabda), perbuatan, hal ihwal (kejadian, peristiwa, masalah), dan ketetapan lainnya yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw.

Dari definisi tersebut dapat kita pahami bahwa hadis adalah segala perkataan dan perbuatan yang mencakup seluruh peristiwa, kejadian, dan masalah serta ketetapan lainnya yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw.

(12)

Bentuk Hadis

a. Hadis Qauli adalah hadis yang berisi tentang segala perkataan Nabi Muhammad Saw, berupa tuntutan dan petunjuk syara’, peristiwa-peristiwa dan kisah-kisah baik yang berkaitan dengan aspek akidah, syariah maupun akhlak.

b. Hadis Fi'li adalah hadis yang berisi tentang segala perbuatan Rasulullah Saw, yang pada saat itu menjadi panutan para sahabat dan menjadi keharusan bagi semua umat Islam untuk mengikutinya.

c. Hadis Taqriri adalah hadis yang berupa ketetapan Nabi Muhammad Saw. terhadap apa yang datang atau yang dikemukakan oleh para sahabatnya dan selanjutnya beliau

membiarkan atau mendiamkan perbuatan tersebut, tanpa menyampaikan penegasan apakah beliau membenarkan atau menyalahkannya.

(13)

Kualitas Hadis

a. Hadis Sahih menurut bahasa berarti yang sehat, yang selamat, yang benar, yang sah, dan yang sempurna. Berarti hadis sahih adalah hadis yang sah, hadis yang sehat, atau hadis yang selamat. Sebagian ulama berpendapat bahwa hadis sahih adalah hadis yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw.

b. Hadis Hasan merupakan hadis yang mirip dengan sahih, yaitu hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang adil, namun kurang kuat hafalannya. Letak perbedaannya hanya pada tingkat hafalan pada periwayatnya.

c. Hadis Daif secara bahasa berarti hadis yang lemah, yang sakit, atau yang tidak kuat.

Sedangkan pengertian secara istilah adalah hadis yang tidak memiliki satu syarat atau lebih dari syarat-syarat hadis sahih atau hadis hasan.

(14)

Fungsi Hadis

a. Bayan Taqrir (memperjelas isi Al-Qur’an) hadis yang berfungsi menegaskan atau menguatkan terhadap apa yang telah ditetapkan dalam Al-Qur'an sehingga maknanya lebih jelas dan tidak perlu dipertanyakan lagi.

b. Bayan Tafsir (menafsirkan isi Al-Qur'an) hadis yang memberikan penafsiran terhadap ayat Al-Qur'an yang maknanya samar merinci ayat yang maknanya masih bersifat umum .

c. Bayan Tasyri’ (memberi kepastian hukum) hadis yang berfungsi memberi kepastian hukum yang tidak dijelaskan dalam Al Qur’an.

d. Bayan Tabdil (membatalkan) hadis yang berfungsi membatalkan ketentuan lama diganti dengan ketentuan baru karena lebih sesuai dengan keadaan. Bayan Tabdil disebut juga bayan nasakh yang artinya menghapus ketentuan lama diganti dengan yang baru .

Referensi

Dokumen terkait

hadis Observasi • Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi yang memuat: Kejelasan dan kedalaman informasi yg diperoleh Keaktifan dalam diskusi

Dengan demikian, penulis merasa perlu mengadakan penelitian hadis tentang pemahaman ulama kota Banjarmasin tentang hadis larangan membuat tulisan di atas makam

 Hadis bahagian C menunjukkan bahawa sesiapa yang pernah menghubungkan silaturrahim semasa masih syirik, kemudian dia memeluk Islam, dia masih diberi pahala daripada perbuatan

al- ma’tsur Jalaluddin Rakhmat dan al-Thabari adalah tafsir bi al- ma’tsur dengan bentuk penafsiran al-Qur`an dengan Hadis Nabi dan

Dari definisi di atas tampak bahwa Jamâl berusaha menciptakan anti-tesis dari sunnah yang didefinisikan oleh para ulama Us } ûliyyîn sebagai perkataan, perbuatan,

Rasulullah Saw sebagai teladan utama patut menjadi rujukan atas segala tingkah laku kita. Termasuk dalam hal menghindari perbuatan-perbuatan yang merusak pribadi kita serta bisa

Adapun tertuang dalam Firman Allah Swt surah Al Baqarah ayat 2 yang berbunyi : َنْيِقّتُمْلِل ىًدُه ۛ ِهْيِف ۛ َبْيَر َل ُبٰتِكْلا َكِل ٰذ Yang Artinya: “Kitab Al-Quran ini tidak ada

Maka dari itu Allah SWT menurunkan al-Qur’an ini sebagai petunjuk, yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril, yang kemudian menjadi pedoman hidup bagi umat