E.1. INOVASI DAN GAGASAN BARU
Inovasi dan gagasan baru merupakan upaya yang dilakukan oleh konsultan sebagai penyedia jasa dalam rangka memberikan khasanah terhadap kerangka acuan kerja yang telah diberikan. Diharapkan melalui inovasi dan gagasan baru tersebut dapat memberikan hasil akhir pekerjaan yang berkualitas dan tetap mengacu pada lingkup pekerjaan sesuai KAK dan penjelasan yang diberikan dalam aanwidjzing.
Dalam proses pelaksanaan pekerjaan JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG DAN LANDSCAPE KANTOR OPD KOMPLEKS PUSAT PEMERINTAHAN, konsultan akan melakukan inovasi dan gagasan baru pada aspek LINGKUP TUGAS dengan memperhatikan KRITERIA, PROGRAM KERJA DAN TANGGUNG JAWAB sebagai Konsultan Pengawas.
Aspek LINGKUP TUGAS Konsultan Pengawas lebih bersifat kuantitatif, sedangkan KRITERIA, PROGRAM KERJA DAN TANGGUNG JAWAB merupakan bersifat kualitatif.
E.1.1. Lingkup Tugas sebagai Konsultan Pengawas.
Lingkup tugas sebagaimana yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 2 Tahun 20l7 Tentang Jasa Konstruksi dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
APRESIASI E
INOVASI DAN
22/PRT/M/2018 tanggal 14 September 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Keterlibatan Konsultan Pengawas dalam proses pembangunan sebuah bangunan gedung dimulai sejak proses konstruksi (pelaksanaan) hingga pasca konstruksi (masa pemeliharaan).
Pada tahap pelaksanaan konstruksi fisik, Konsultan Pengawas memiliki beberapa tugas yang memerlukan penekanan dan atau perhatian yang lebih detail agar proses kegiatan berlangsung dengan lancar dan menghasilkan tujuan yang sesuai dengan rencana.
Lingkup tugas Konsultan Pengawas dalam tahapan pelaksanaan konstruksi fisik adalah sebagai berikut :
1) Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang telah disusun oleh pemborong, yaitu :
program pencapaian sasaran konstruksi;
penyediaan dan penggunaan tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan bahan bangunan, informasi, dana;
program Quality Assurance/Quality Control; dan
program kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
Pada kegiatan evaluasi ini, konsultan pengawas akan mengacu pada SMKK (Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi) yang telah disusun oleh pelaksnana konstruksi (pemborong).
Konsultamn Pengawas akan memberikan catatan hasil telaah dan memberikan saran perbaikan.
2) Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik, (kuantitas dan kualitas) hasil konstruksi,pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja.
Konsultamn Pengawas akan melakukan pengendalian pelaksanaan sesuai dengan SMKK yang sudah disusun dan telah dievaluasi sebelumnya.
3) Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
Tindakan-tindakan tersebut diatas tentunya akan dilakukan oleh Konsultan Pengawas apabila terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh pelaksana konstruksi (pemborong).
4) Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi fisik.
Koordinasi akan dilakukan pada saat pra-konstruksi,masa konstruksi dan pasca konstruksi setiap tahapan pekerjaan.
Koordinasi dilakukan antara ketiga fihak terkait (direksi, pemborong dan pengawas) dan atau melibatkan fihak eksternal apabila diperlukan.
5) Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas :
Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan; dokumen baik berupa gambar dan volume dipersyaratkan kepada pemborong diajukan paling lambat H-1 sebelum pelaksanaan tiap item pekerjaan, untuk selanjutnya diperiksa dan wajib mendapat persetujuan sebelum dilaksanakan.
Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi. Konsultan Pengawas akan memberikan dan atau menekankan pada fihak pemborong untuk membuat dan atau melakukan perubahan Time Schedulle yang sudah disetujui bersama. Perubahan Time Schedulle yang dimaksud adalah mempercepat target progress capaian fisik paling sedikit H-1 dari rencana induk setiap kelompok pekerjaan. Percepatan ini dimaksudkan agar apabila terjadi kendala teknis atau non-teknis tidak menyebabkan kemunduran pada tahap selanjutnya.
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian volume/realisasi fisik.
Ketersediaan tenaga ahli atau tenaga pendukung dari Konsultan Pengawas akan dikerahkan dan ditugaskan pada setiap item pekerjaan sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan.
Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi. Inventarisir semua data tenaga kerja yang terlibat langsung atau tidak langsung (vendor,aplikator, suplyer) akan memeprcepat perolehan informasi dan pemecahan masalah.
Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi. Penggunaan gadget atau media komunikasi (HP) merupakan salah satu inovasi media rapat/koordinasi.
Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawing) yang diajukan oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi.
Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As Built Drawing) sebelum serah terima pertama.
Menyusun daftar cacat atau kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan menyusun laporan akhir pekerjaan pengawasan.
Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, berita acara pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama dan akhir pelaksanaan konstruksi sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi.
Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, berita acara pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama dan akhir pelaksanaan konstruksi sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi.
Membantu pengelola kegiatan dalam menyusun Dokumen Pendaftaran.
Membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kabupaten atau Kota setempat.
E.1.2. Kriteri, Program Kerja dan Tanggung Jawab Konsultan Pengawas.
1) Kriteria.
Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut diatas, konsultan pengawas harus memperhatikan kriteria-kriteria. Kriteria yang dimaksud pada penugasan ini adalah persyaratan – persyaratan sebagai berikut :
Persyaratan Umum Pekerjaan;
Setiap bagian dari pekerjaan Pengawasan Konstruksi harus dilaksanakan secara benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Persyaratan Obyektif;
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan.
Persyaratan Fungsional;
Pekerjaan Pengawasan Konstruksi pada tahap pelaksanaan konstruksi fisik, baik yang menyangkut waktu, mutu dan biaya pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan Pengawasan Konstruksi.
Persyaratan Prosedural;
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan, dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
2) Program Kerja
Sebelum memobilisasi tim/personil, Konsultan Pengawas akan membuat program kerja berupa jadwal kegiatan (yang terperinci) yang dilengkapi dengan dukungan Tenaga serta Konsep dalam melaksankan pekerjaan pengawasan proyek.
3) Tanggung Jawab
Dari keempat kriteria tersebut diatas dan program kerja yang disusun, Konsultan Pengawas akan memberikan kisi-kisi kepada tim/personil dalam melaksanakan kegiatan pengawasan berpegang dan bertanggungjawab pada Ketepatan Bahan-Mutu dan Waktu, Obyektif dan Profesional serta Prosedural