• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelajari dan analisis Ternak babi

N/A
N/A
Dedy Bery

Academic year: 2023

Membagikan "Pelajari dan analisis Ternak babi "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ternak babi adalah salah satu sumber daging dan merupakan sumber pemenuhan gizi yang sangat efisien sehingga arti ekonomi sebagai ternak potong cukup tinggi. Secara ekonomis ternak babi sangat menguntungkan bila dilihat dari sistem reproduksinya karena babi merupakan hewan prolific (mampu beranak banyak) dan dalam setahun dapat beranak dua kali. Hal ini dapat dicapai dengan reproduksi, manajemen pakan, ketepatan perkawinan, calving interfal, presentase konsepsi, dan perbaikan mutu genetik (Ginting dan Aritonang, 1988).

Tujuan utama dari seorang produsen ternak babi adalah mengusahakan agar diperoleh keuntungan yang memuaskan dari penjualan stock bibit, bibit sapihan, babi potong atau hasil ternak babi. Tujuan kedua mungkin termasuk hal- hal seperti melestarikan suatu tradisi keluarga, memenuhi corak kehidupan desa dan berpartisipasi aktif dalam pengadaan pangan nasional atau internasional (Sihombing, 1997).

Berdasarkan pada definisi diatas, peternakan merupakan suatu keinginan suatu usaha produksi, oleh karena itu peternak dapat dikatakan sebagai seorang pengusaha atau produsen. Peternakan di Indonesia secara garis besar dalam dikelompokkan dalam tiga golongan, golongan pertama adalah peternak yang mengelola usaha ternak dalam skala besar disebut dengan peternak besar, kemudian golongan yang kedua yaitu peternak yang mengelola usaha ternak

(2)

sedang atau disebut peternak maju, dan yang ketiga adalah peternak yang mengelola peternakan dengan skala kecil atau disebut peternakan rakyat.

Ada beberapa fakor yang mempengaruhi masalah dan perkembangan babi di Indonesia menjadi tipe-tipe tertentu, antara lain (Anonim, 2012) :

1. Pemasaran yang mana dalam hal ini setiap konsumen memiliki selera atau keinginan yang berbeda-beda. Adapun tipe babi yang banyak diinginkan oleh para konsumen adalah yang di sebut dengan meat type dan selanjutnya adalah bacon type (tipe sedang).

2. Tujuan peternak didalam usaha memelihara babi, pada umumnya para peternak bertujuan untuk menyesuaikan diri dengan selera konsumen. Jika konsumen menginginnkan meat type, maka peternak pun akan memelihara meat type atau yang bisa dibentuk kearah tipe daging. Didalam batas-batas

tertentu, peternak dapat menciptakan tipe-tipe yang diinginkan dengan memilih bangsa babi dengan pengaturan makan dan pengaturan pemotongan pada saat babi itu mencapai berat atau umur tertentu.

3. Bangsa atau strain babi akan tumbuh dan berkembang menjadi tipe-tipe tertentu, sesuai dengan faktor bakat atau pembawaan yang mereka miliki.

4. Makanan berperan penting dalam mencapai suatu pembentukan tipe babi yang diinginkan, terutama dalam masalah penyajian dan pengaturan makanan. Semua makanan yang hendak disajikan harus betul-betul disesuaikan dengan tipe yang diinginkan.

(3)

Perkawinan yang baik akan menghasilkan jumlah anak atau presentase pembuahan yang tinggi. Perkawinan yang baik yakni pada waktu yang tepat, sehingga dicapai pembuahan yang optimal. Pembuahan optimal dapat terjadi apabila dilakukan pengaturan perkawinan oleh peternak dengan tepat. Pembuahan optimal tejadi pada saat biarahi. Pengaturan perkawinan untuk mendapatkan waktu yang tepat antara sperma dan ovum dapat bertemu, dan terjadi pembuahan ovum dalam waktu yang bersamaan, antara sperma dan ovum masih dalam keadaan sehat (fresh) (Anonimus, 1981).

Pengaruh bangsa babi induk terhadap kinerja reproduksi dan Inseminasi Buatan (IB) adalah untuk meningkatkan profit. Dengan menggunakan sedikit usaha tambahan yang dibutuhkan untuk mendeteksi birahi dan menginseminasi induk. Perkawinan ini dilakukan dengan memasukkan air mani (sperma) ke dalam kelamin betina oleh tindakan manusia. Keuntungan dari inseminasi buatan antara lain: seekor babi jantan unggul bisa digunankan untuk melayani babi betina dengan jumlah yang lebih banyak, mencegah penularan penyakit yang dapat merugikan baik terhadap induk babi maupun anak-anak yang akan dilahirkan, program kawin silang terencana dapat dijalankan untuk memperoleh keuntungan maksimal dari sifat heterosis tanpa mempertahankan banyak pejantan maupun bangsa pejantan (Sihombing, 1997).

(4)

B. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja reproduksi pada bangsa babi yang berbeda di peternakan CV. Adhi Farm Karangnyar.

C. Manfaat

Penelitian ini betujuan untuk memberikan data ilmiah tentang kinerja reproduksi pada bangsa babi yang berbeda dan sebagai bahan rujukan pengembangan peternakan babi skala usaha maupun rakyat.

Referensi

Dokumen terkait

Di KPBS untuk semua skala usaha didapatkan dari 60% terkecuali di KUD Makmur pada peternak persentase sapi laktasi yang lebih besar dari 60%, dengan skala usaha

Peran pemerintah yang lain adalah dalam hal pemetaan wilayah (Zonasi) untuk usaha peternakan yang jelas dan pasti, sehingga peternak bisa beternak dengan nyaman,

terlibat dalam penyaluran ternak sapi potong yaitu peternak, blantik, pedagang.. pengumpul, pedagang besar, pedagang pemotong/jagal dan

Peran pemerintah yang lain adalah dalam hal pemetaan wilayah (Zonasi) untuk usaha peternakan yang jelas dan pasti, sehingga peternak bisa beternak dengan nyaman,

Faktor-faktor itu secara garis besar dapat dikelompokkan dalam 4 kategori yang disebut sebagai Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity) dan

Berdasarkan data pada Tabel 3 dan 4 terlihat bahwa ada perbedaan biaya produksi antara peternak skala menengah dengan skala kecil, pada peternak skala

Selain itu hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa hubungan antara skala usaha pada usaha peternakan kambing dengan faktor umur peternak, pendidikan peternak,

Pemeliharaan ternak babi di Desa Mopolo masih tradisional dan semi intensif, dimana sebagian besar peternak memiliki kandang untuk ternak mereka namun banyak kandang yang masih terbuat