BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Budaya merupakan cara hidup yang berkembang serta dimiliki bersama oleh kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari berbagai unsur yang rumit, termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, perkakas, bahasa, bangunan, pakaian, serta karya seni. Budaya memengaruhi banyak aspek dalam kehidupan manusia.
Seiring berjalannya waktu, budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas dalam peradaban manusia. Budaya juga dapat mempengaruhi dalam kegiatan manajemen.
Sedangkan Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk perusahaannya. Budaya juga dapat mempengaruhi perusahaan manajemen, perusahaan atau organisasi terdapat beberapa jenis yaitu perusahaan mutinasional, perusahaan domestik, perusahaan multidomestik, dan juga perusahaan global.
Dan pada makalah yang kami tulis terdapat hubungan antara struktur dan budaya organisasi atau perusahaan, bentuk struktur organisasi, tingkat dan nilai kebudayaan organisasi, serta akan mempelajari dan mengetahui apa pengaruh kebudaayan dalam manajemen, struktur dan juga macam-macam dari perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Terdapat Struktur organisasi dalam manajemen yaitu Struktur Multidomestik , Struktur Internasional , Struktur Multinasional , dan juga Dtruktut Transnasional atau Global dalam dunia manajemen. Pengaruh bydaya untuk strategi ada 3 yaitu yabg merupakan diagnostik , bertindak sebagai keranka acuan untuk memulai strategi , kerangka acuan dalam manajemen SDM . Terdapag definisi dari manajemen berdasarkan 3 aspek yaitu Tindakan , Manajemen orang dan juga Pencapaian tujuan.
1.3 Tujuan Penulisan
Dengan makalaah yang dibuat ini , dapat mengetahui bagaimana Pengaruh pengaruh budaya bagi dunia manajemen dan juga apa saja yabg termasuk dalam struktur organisasi yaitu Struktur Multinasional , Struktur Multidomestik , Struktur Internasional , dan juga Struktur Tramnasional atau Global. Dimana akan menjelaskan pengertian dan juga apa saja definisi untuk strategi struktur organisasi dalam manajemen , menjelaskan definisi manajemen yang terdapat dalam 3 aspek manajemen dan juga akan menjelaskan definisi budaya yang dapat mempengaruhi dunia manajemen
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Definisi Struktur Organisasi
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai cara sebuah institusi diorganisasikan untuk melaksanakan tujuannya dan mengejar proyeknya. Struktur organisasi membentuk dasar dari budaya organisasi seperti di antaranya adalah:
a. Meresmikan tugas, pekerjaan, dan posisi personelnya, serta batasan dan tanggung jawab unit kerja;
b. Menunjukkan jenis hierarki dalam organisasi, tingkat otoritas dan kekuasaan serta jalur komunikasi formal antara karyawan.
2.2 Perbedaan antara Organisasi Multinasional dan Organisasi Domestik
Menurut Fatehi (1996), perbedaan mendasar antara organisasi multinasional dan organisasi domestik, terlepas dari fakta bahwa perusahaan multinasional perlu memperhitungkan faktor-faktor seperti jarak fisik antara kantor pusat dan anak perusahaan, perusahaan multinasional juga perlu memperhatikan hubungan timbal balik mereka dan undang-undang negara tempat anak perusahaannya beroperasi.
2.3 Bentuk Struktur Organisasi
Struktur organisasi terbagi menjadi 2 jenis utama, yaitu antara lain:
a. Struktur Hirarki Tradisional
b. Struktur dengan beberapa baris pelaporan
Menurut Fatehi (1996), terdapat lima bentuk struktur organisasi, yaitu:
a. Struktur Geografis b. Struktur Fungsional c. Struktur Produk d. Struktur Produk e. Struktur Campuran f. Struktur Matriks
2.4 Pemikiran Saat Ini terhadap Struktur Organisasi Lain 1. Struktur Jaringan
 Sistem komunikasi horizontal.
 Networking sebagai aktivitas pertukaran pengetahuan lintas budaya (Holden, 2002).
 Jaringan memfasilitasi pembelajaran organisasi dan merupakan karakteristik penting dari organisasi pembelajar.
 Menggunakan komunikasi sosio-interaktif untuk mendukung strategi dan misi organisasi.
 Sangat diperlukan bagi perusahaan yang perlu belajar tentang lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat di mana mereka terlibat.
2. Struktur Transnasional (Bartlett dan Ghoshal, 1989)
 Tersebar, saling bergantung, dan terspesialisasi.
 Unit nasional memberikan kontribusi yang berbeda untuk operasi terintegrasi di seluruh dunia.
 Pengetahuan dikembangkan bersama dan dibagikan ke seluruh dunia.
2.5 Bentuk-Bentuk Perusahaan
Perusahaan atau organisasi dapat terbagi menjadi 4 bentuk, antara lain:
1. Perusahaan Domestik, yaitu suatu perusahaan yang tingkat operasional dan pangsa kerjanya berada dalam suatu wilayah saja tanpa melewati batas negara.
2. Perusahaan Multidomestik, yaitu sebuah perusahaan dengan cabang di berbagai negara merumuskan taktik bisnisnya sendiri.
3. Perusahaan Multinasional, yaitu perusahaan besar yang umumnya berada di berbagai negara industri dan mempunyai kantor di berbagai negara lainnya, umumnya di berbagai negara berkembang.
4. Perusahaan Global, yaitu perusahaan yang berusaha untuk memadukan operasi di berbagai negara dalam segala bidang fungsional.
2.6 Definisi Nilai-Nilai Perusahaan
Menurut Deal & Kennedy, nilai-nilai perusahaan dapat diartikan sebagai konsep dasar dan kepercayaan dari sebuah organisasi. Ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai nilai-nilai perusahaan, di antaranya adalah:
 Nilai-nilai perusahaan membentuk dasar budaya perusahaan.
 Nilai-nilai perusahaan memberikan arahan dan pedoman untuk perilaku sehari-hari.
 Kurangnya kepedulian terhadap nilai-nilai perusahaan dapat merusak kepemimpinan dan komitmen.
 Nilai-nilai adalah panduan yang sangat diperlukan untuk membuat pilihan sehari-hari.
Ada tiga karakteristik yang menekankan nilai dan membedakan perusahaan satu sama lain, antara lain:
1. Organisasi memiliki filosofi eksplisit tentang alasan mereka menjalankan bisnis.
2. Manajemen bermaksud untuk mengkomunikasikan nilai-nilai yang membentuk perusahaan dalam hal pilihan ekonomi dan lingkungan bisnisnya.
3. Nilai-nilai ini dibagikan di semua tingkat organisasi.
2.5 Tingkat Budaya Perusahaan
Dalam mengidentifikasi budaya perusahaan, Deal & Kennedy (2000) menyajikan klasifikasi jenis budaya perusahaan menggunakan dua faktor:
1. Berapa besar risiko yang terlibat dalam aktivitas perusahaan?
2. Berapa banyak waktu yang dibutuhkan sebelum sebuah perusahaan dan karyawannya mengetahui seberapa sukses keputusan atau strategi yang sudah dijalankan (feedback)?
Berdasarkan kedua faktor tersebut, terdapat empat tingkat budaya perusahaan, yaitu antara lain:
1. The Tough Guy, Budaya Macho. Contohnya seperti polisi, rumah sakit, kosmetik, dll.
Karaktreristik dari tingkat budaya ini yaitu terdapat banyak pengambilan risiko, tetapi memiliki feedback yang cepat, menekankan pada pemuda dan kecepatan, memerlukan keputusan yang cepat meskipun tidak selalu benar.
2. Budaya Work Hard/ Play Hard. Contohnya seperti departemen penjualan perusahaan.
Karakteristik tingkat budaya ini yaitu kesenangan dan pekerjaan yang seimbang dengan feedback yang cepat, kegiatan berisiko rendah dengan menggunakan sistem kontrol yang ketat untuk mencegah risiko besar, serta dalam tingkat ini konsumen dinilai sangat penting.
3. Bet Your Company Culture. Contohnya seperti perusahaan pertambangan minyak.
Karakteristik tingkat budaya ini adalah memiliki risiko yang tinggi dan feedback yang lambat, serta banyak diskusi untuk memastikan keputusan yang tepat diambil.
4. The Process Culture. Contohnya seperti bank, asuransi, farmasi, dll. Karakteristik tingkat ini adalah memiliki aktivitas berisiko rendah dengan feedback yang sedikit, serta fokus pada bagaimana hal-hal dilakukan daripada apa yang perlu dicapai.
2.8 Stereotip Budaya Perusahaan
Model (Trompenaars & Woolliams, 2003) memberikan stereotip terhadap budaya perusahaan berdasarkan hubungan atau relationship perusahaan. Stereotip yang diberikan yakni sebagai berikut:
 The Incubator, memiliki karakteristik berfokus pada realisasi diri, komitmen pada diri sendiri dan pengakuan profesional.
 The Guided Missile, memiliki karakteristik tingkat sentralisasi yang rendah dan tingkat formalisasi yang tinggi, berorientasi pada tugas, fokus pada kekuatan pengetahuan atau keahlian, serta komitmen untuk tugas dan pay for performance.
 The Family, memiliki karakteristik tingkat sentralisasi yang tinggi dan formalisasi yang rendah, serta berorientasi pada kekuasaan, dengan penekanan pada hubungan pribadi dan karakter wirausaha.
 The Eiffel Tower, memiliki karakteristik tingkat sentralisasi yang tinggi dan formalisasi yang tinggi juga, serta berorientasi pada peran, dengan kekuasaan melekat pada posisi atau peran tersebut
.
BAB III
3.1 Dampak Keragaman Budaya Terhadap Struktur Organisasi
1. Struktur Multidomestic : sub unit otonom yang terletak dibeberapa Negara.
Stuktur ini tidak berdampak pada organisasi.
2. Stuktur International : budaya organisasi dianggap universal.
Stuktur ini dianggap sebagai sumber konflik yang mengarah pada inefisiensi.
3. Struktur Multinational : melekat melalui keragaman penyebaran geografis.
Struktur ini dapat menyebabkan masalah, tetapi juga dapat menguntungkan organisasi.
4. Struktur Transnational : menghasilkan evolusinya sendiri, memerlukan heterogenitas.
Struktur ini memungkinkan terciptanya hubungan yang saling menguntungkan
3.2 Pengaruh Budaya Terhadap Manajemen Untuk strategi , budaya :
• Adalah elemen diagnostic
• Bertindak sebagai kerangka acuan untuk memulai strategi
• Kerangka acuan dalam manajemen SDM untuk kebijakan perubahan dan keterlibatan orang-orang dalam proses.
Manajemen didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang didasarkan pada tiga aspek : - Tindakan
- Manajemen orang - Pencapaian tujuan
Budaya akan mempengaruhi manajemen :
Budaya menarik bagi manajemen jika menawarkan kemungkinan peningkatan efisiensi
diberbagai tingkatan, menemukan perilaku yang memungkinkan kinerja terbaik.
Membantu memahami organisasi sebagai suatu entitas sebagai kumpulan individu yang
dapat berfungsi sebagai kerangka acuan untuk situasi di masa depan.
Perusahaan memiliki raiso d’etreuntuk mencapai tujuan tertentu, dan untuk mencapai
target tertentu
BAB IV PENUTUP
 Kesimpulan
Budaya merupakan cara hidup yang berkembang serta dimiliki bersama oleh kelompok orang , dan diwariskan dari generasi ke generasi. Seiring berjalannya waktu, budaya bersifat kompleks , abstrak , dan luas dalam peradaban manusia.
Budaya masing-masing perusahaan pada dasarnya tetap berbeda.
Sedangkan Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan
berkumpulnya semua faktor produksi. Budaya juga dapat mempengaruhi perusahaan manajemen , perusahaan atau organisasi terdapat beberapa jenis yaitu perusahaan mutinasional , perusahaan domestik , perusahaan multidomestik , dan juga
perusahaan Global. Jika perusahaan telah beradaptasi dengan tuntutan lingkungannya, budaya tetap menjadi cara paling efektif untuk mempertahankan keunggulan
kompetitif yang langgeng.