• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Kurikulum

N/A
N/A
Toni Ridwansyani

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Kurikulum"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum sebagai pedoman dan blueprint sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan menghendaki adanya peengembangan- pengembangan dengan memperhatikan asas pengembangan kurikulum antara lain asas filosofis, asas pshycologis, asas sosiologis dan orgnisatoris yang kesemuanya menghajatkan pada terwijudnya cita-cita pendidikan nasional yakni kecerdasan, keterampilan, kemandirian dan kekuatan karakter generasi bangsa;

Mengingat pentingnya kedudukan kurikulum dalam penyelenggaraan pendidikan, maka desain kurikulum harus dilaksankaan berdasarkan konsep pengembangan ilmu pengetahuan pegalaman keterampilan sikap dan nilai moral sehingga visi dan misi kurikulum yang dikembangkan dapat membentuk seluruh kompetensi yang diharapkan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat perubahan yang sangat pesat baik di tingkat local maupun global. Arus globalisasi secara langsung terinternalisasi dalam keseharian peserta didik. Kondisi semacam inilah yang mengharuskan sekolah terus berinovasi untuk pnyelarasan dan pengimbangan agar proses pendidikan dan pembelajaran yang berlangsung tetap memiliki daya saing global dengan pijakan yang kuat bagi jati peserta didik pada akar budaya nasional

Sekolah menengah kejuruan misalnya tentu menghendaki terjadinya inovasi dan perubahan secara terus menerus karena tuntutan kompetensi dan produksi secara seimbang dan berkembang secara signifikan dalam dunia persaingan yang semakin ketat.

Kebutuhan siswa berdasarkan kerangka kompetensi dalam pengembangan hidup dan karir, belajar dan berinovasi, serta selalu update dalam informasi dan kemahiran teknologi informasi menjadi keharusan. Hal ini dijabarkan dalam lima keterampilan utama yang dibutuhkan pada abad 21, yakni;

(2)

1) Keterampilan berpikir kritis 2) Keterampilan berkomunikasi;

3) Keterampilan berkolaborasi;

4) Keterampilan berkreasi;

5) Keterampilan merumuskan dan memecahkan masalah.

Pembelajaran membutuhkan proses yang terintegrasi dengan lingkungan terdekat siswa untuk membangun kesadaran lingkungan tingkat local, nasional, dan global untuk mendukung tumbuhnya karakter manusia Indonesia yang berbudi pekerti luhur.

Pergeseran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 dari kurikulum sebelumya harus responsif tantangan dalam persaingan pada kawasan karena generasi muda Indonesia memperebutkan peluang yang sama. Perubahan terpenting adalah semangat pemangku kewenangan untuk memandang perlu dan harus melakukan hal yagn berbeda dari aktivitas professional sebelumnya. Seluruh pemangku kewenangan perlu beradaptasi dalam mengawal perubahan. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan diperlukan proses perubahan terencana, bertahap, dan berkelanjutan.

Sikap dasar mencoba menjalankan, menghargai, mengahayati, dan mengamalkan perubahan secara bertahap. Sikap tersebut dihadapi dengan sabar menanggung untuk menanggung konsekuensi atas pelaksanaan perubahan terutama dalam proses pembelajaran dan penilaian untuk meningkatkan pengetahuan baru, penguasaan strategi baru, penguasaan kebiasaan-kebiaasaan baru sehingga memerlukan proses dan waktu belajar lebih banyak.

Pengembangan pola pikir diarahkan untuk memperbaiki pola tindak yang mendukung terlaksananya prinsip:

1. Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru - peserta didik – masyarakat - lingkungan alam, sumber/media lainnya);

(3)

3. Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

4. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);

5. Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);

6. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis rekayasa perangkat lunak;

7. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi setiap peserta didik;

8. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan

9. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis

Strategi utama dalam pembaharuan penenerapan kurikulum sebagai berikut:

1) Menetapkan kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan zaman sebagai poros pengembangan strategi perubahan.

2) Menggerakan sistem perubahan dengan fokus utama mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah.

3) Mengembangkan Kurikulum 2013 sesuai dengan kebutuhan siswa dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki sekolah.

4) Mengembangkan budaya mutu dengan proses pelaksanaan mengacu keterampilan berpikir model Krathwhol yang meliputi tahap menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

5) Pengembangan keterampilan berpikir merujuk pada teori Dyers yang meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta.

(4)

6) Pengembangan pengetahuan merujuk pada teori Bloom yang menggambarkan tahapan kecakapan berpikir, meliputi tingkatan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi.

7) Meningkatkan mutu sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan melalui pembaharuan sekolah sebagai organisasi pembelajar.

8) Meningkatkan penggunaan teknologi informasi secara bertahap dalam rangka meningkatkan efektivitas pembelajaran.

9) Meningkatkan pengetahuan siswa ditandai dengan penguasaan fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif.

10) Melaksanakan evaluasi dan supervisi proses dan hasil pembelajaran secara berkala.

11) Meningkatkan kolaborasi guru dalam meningkatkan kemampuan professional pada tingkat satuan pendidikan.

12) Meningkatkan kerja sama intensif antara sekolah dengan pihak eksternal yakni dengan orang tua siswa, IDUKA dan masyarakat secara umum untuk menunjang optimalisasi hasil belajar siswa.

I. Kondisi Nyata

Secara rinci kondisi nyata SMK Negeri 1 Taliwang adalah dapat di lihat dari Raport Mutu berikut :

IDENTITAS

Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 TALIWANG

NPSN : 50205331

Kabupaten : Kab. Sumbawa Barat Provinsi : Prov. Nusa Tenggara Barat

2016 2017 2018 2019

Capaian Sekolah : 4.61 5.88 5.52 6.76

Capaian

Kabupaten/Kota : 3.82 5.1 5.29 6.62

Capaian Provinsi : 4 4.54 5.23 6.38

Capaian Nasional : 4.09 4.6 5.29 6.49

N PER STANDAR

CAPAIAN

(5)

Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Proses

Standar Penilaian Pendidikan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Standar Pengelolaan Pendidikan

Standar Pembiayaan 0 5 10

Radar PMP 2019

Capaian 2019 Kab. Sumbawa Barat 2019

Prov. Nusa Tenggara Barat 2019 Nasional 2019

(6)

Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi

Standar Proses

Standar Penilaian Pendidikan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Standar Pengelolaan Pendidikan

Standar Pembiayaan

0 5 10

Radar PMP Antar Tahun

Capaian 2016 Capaian 2017 Capaian 2018 Capaian 2019

N

O Standar Nasional Pendidikan Capaian 2016

Capa- ian 2017

Capa- ian 2018

Capa- ian 2019

Kab.

Sum- bawa Barat 2019

Prov.

Nusa Tenggara

Barat 2019

Na- sional

2019

1 Standar Kompetensi Lulusan 4.65 6.33 5.93 6.99 6.99 6.94 6.97

2 Standar Isi 5.3 6.72 6.15 6.96 6.93 6.77 6.83

3 Standar Proses 5.33 6.97 6.27 6.99 6.99 6.93 6.96

4 Standar Penilaian Pendidikan 5 6.49 5.85 6.99 6.99 6.94 6.97

5

Standar Pendidik dan Tenaga Kepen-

didikan 4.21 3.47 3.94 6.28 5.85 4.84 5.09

6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 3.98 3.64 3.25 5.97 5.28 4.85 5.24

7 Standar Pengelolaan Pendidikan 4.49 6.4 6.07 6.92 6.92 6.86 6.89

8 Standar Pembiayaan 3.92 6.99 6.66 6.99 6.99 6.94 6.96

(7)

KATEGORI CAPAIAN

Kategori Batas Bawah Batas Atas

Menuju SNP 1 0 2.04

 Menuju SNP 2 2.05 3.7

 Menuju SNP 3 3.71 5.06

 Menuju SNP 4 5.07 6.66

 SNP 6.67 7

II. Kondisi Ideal Sekolah

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan tersusunnya Kurikulum 2013 jenjang pendidikan dasar dan menengah, mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).

Berdasarkan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan dan Panduan yang dikeluarkan BNSP, setiap satuan pendidikan dalam hal ini SMK Negeri 1 Taliwang harus dapat menyiapkan kurikulum yang akan digunakan sebagai kurikulum operasional.

Menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 Butir 19, menyatakan bahwa : Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum, pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.(UUNomor 20 Tahun 2003 Bab X Pasal 36 Butir 2)

Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah dibawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen Agama Kabupaten / Kota untuk pendidikan dasar dan

(8)

propinsi untuk pendidikan menengah (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab X. Pasal 38 ayat 2)

Kurikulum 2013 dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik. Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan Kurikulum 2013 dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, penjelasan ini sesuai dengan pasal 17 ayat 1 dan 2, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.

Kurikulum 2013 (K13) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.(PP 19/2005 Bab I Pasal 1 butir 15) Berdasarkan aturan tersebut, maka:

1) Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan SMK Negeri 1 Taliwang dan komite sekolah.

2) Kurikulum SMK Negeri 1 Taliwang dimaksudkan untuk memungkinkan adanya penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada.

3) SMK Negeri 1 Taliwang mencermati dan memperhatikan berbagai kepentingan dalam kerangka pengembangan kurikulum yang relevan bagi permasalahan saat ini dan masa datang.

4) Kurikulum SMK Negeri 1 Taliwang bersifat baku tetapi tetap fleksibel, karena itu secara periodik harus tetap divalidasi sesuai kebutuhan pada jamannya.

Melalui K13 ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi dan kebutuhan peserta didik. Dengan tersusunya dokumen K13 ini SMK Negeri 1 Taliwang akan menjadi sekolah yang memiliki kurikulum yang disesuaikan dengan karakter dan kondisi lingkungan sekolah, sehingga terselenggara pendidikan yang berbasis lingkungan sekolah dengan mengembangkan berbagai keunggulan-keunggulan lokal.

Konsisi ideal yang diharapkan tercapai di SMK Negeri 1 Taliwang adalah terpenuhinya Delapan Standar Nasional Pendidikan, sehingga

(9)

penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan hasil pendidikan yang bermutu pula dapat tercapai. Namun demikian, kondisi nyata saat ini SMK Negeri 1 Taliwang masih harus terus berbenah dan mengupayakan pemenuhan Delapan Standar Pendidikan.

III. Potensi dan karakteristik Satuan Pendidikan

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemam- puan intelektual dan psikomotorik;

2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pen- galaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berba- gai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar Mata pelajaran;

6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;

7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumu- latif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar Mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

(10)

Terkait dengan kendala dan tantangan eksternal yang ada, SMK Negeri 1 Taliwang tetap memiliki Potensi dan karakteristik, yaitu :

a. Sumber daya manusia yang terdiri dari tenaga pendidik yang berlatar belakang pendidikan S-1 dan S-2 dengan konsentrasi study yang sesuai dengan mata pelajaran yang diaampunya. Memiliki komitmen untuk terus memajukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki.

b. Dukungan dan partisipasi masyarakat sangat tinggi dengan keaktifan orang tua dan organisasi komite sekolah

c. Dukungan dari dunia usaha, industri dan dunia kerja (IDUKA), melalui jaringan kerjasama dan perjanjian kesepakatan-kesepakan secara tertulis dan terdokumentasi dengan baik

d. Potensi daerah dan industri memungkinkan untuk pengembangan dan pemasaran produk.

B. Landasan Hukum

Adapun Dasar hukum penerapan Kurikulum 2013 adalah:

a) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

b) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintan Daerah c) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

tentang Pembagian Wewenang antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

d) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang telah diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013.

e) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

f) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.

(11)

g) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

h) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Pemerintah Daerah.

i) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.

j) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMK/MAK;

k) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP);

l) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstra kurikuler;

m) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan;

n) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah;

o) Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

p) Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

q) Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah.

r) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Satuan Pendidikan Dan Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah.

(12)

s) Peraturan Menteri Pendidikn dan Kebudayaan Nomor 34 Thun 2018 tentang Standar Nasionl Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/

Madrasah Aliyah Kejuruan;

t) Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemente- rian Pendidikan dn Kebudayaan Nomor 07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)

u) Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 1/BNSP/II/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi Profesi bagi Lulusan SMK v) Surat Keputusan Kepala SMK Negeri 1 Taliwang, nomor 422/

671/SMKN1TLG/2020 tentang Tim Penjamin Mutu Pendidikan (TPMPS) SMK Negeri 1 Taliwang Tahun Pelajaran 2020/ 2021

C. Tujuan Kurikulum SMK Negeri 1 Taliwang

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK Negeri 1 Taliwang secara umum bertujuan menyediakan program pembelajaran dalam rangka mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan, produktif, kreatif, inovatif, dan efektif dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. KTSP SMK Negeri 1 Taliwang diharapkan dpat memberi dampak pendidikan berupa kompetensi lulusan untuk dapat melakukan seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab sebagai syarat dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Luaran hasil pendidikan pada SMK Negeri 1 Taliwang dinilai oleh sekolah dan masyarakat pemangku kepentingan. Sehingga KTSP SMK Negeri 1 Taliwang ditetapkan bersama dengan pemangku kepentingan dan kalangan profesi, ditetapkan oleh Kepala SMK Negeri 1 Taliwang, dan disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

(13)

Tujuan khusus pengembangan kurikulum SMK Negeri 1 Taliwang dapat dideskripsikan sebagai berikut.

1. Merevitalisasi SMK/MAK sebagai pendidikan untuk penyiapan tenaga kerja tingkat menengah;

2. Meningkatkan komitmen SMK, guru, komite sekolah, dunia kerja, dan Dinas Pendidikan Provinsi dalam peningkatan kualitas layanan, output, dan outcome pendidikan kejuruan di SMK Negeri 1 Taliwang.

3. Meningkatnya kapasitas kepala sekolah, ketua kompetensi keahlian dan para guru di SMK Negeri 1 Taliwang dalam mengembangkan kurikulum implementatif yang sesuai dengan kebutuhaan sekolah dan stake holder.

4. Mensinkronkan kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam standar isi ke dalam silabus dan distrukturisasi menjadi program pembelajaran kejuruan 3 tahun di SMK Negeri 1 Taliwang.

5. Dihasilkannya KTSP SMK yang implementatif sebagai acuan program pembelajaran yang terdokumentasi dengan baik yang berisi visi, misi, tujuan, strategi pencapaian visi-misi, profil lulusan, SKL, struktur kurikulum, silabus, RPP.

6. Digunakannya KTSP SMK Negeri 1 Taliwang secara konsisten sebagai acuan program pembelajaraan oleh semua guru.

7. Dihasilkannya lulusan SMK Negeri 1 Taliwang dengan kualifikasi jenjang 2 KKNI untuk kompetensi keahlian SMK program tiga tahun, yang meliputi :

a) Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat, dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah pen- gawasan langsung atasannya;

(14)

b) Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih pemecahan yang tersedia terhadap masalah yang lazim timbul;

c) Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain.

Referensi

Dokumen terkait

The results of this study strengthen and confirm previous research which says that transformational leadership has a positive and significant effect on readiness to change, which means

The Comparison of the results of docking L-Theanine and L-Glutamate Acid compounds to Protein Glutamate ionotropic receptors, kainate 1 based on visualization using PyMol Note: the red