• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Pendidikan Nasiona

N/A
N/A
sdn49 sungaiterap

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Pendidikan Nasiona "

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Rasional.

Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu insan yang beriman serta bertaqwa terhadap yang kuasa yang Maha Esa serta berbudi pekerti luhur, mempunyai pengetahuan serta keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap serta berdikari serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan serta kebangsaan. Selanjutnya Tujuan pendidikan dasar adalah memberi bekal kemampuan dasar pada siswa buat berbagi kehidupanya menjadi langsung, anggota umat manusia dan mempersiapkan peserta didik buat mengikuti pendidikan menengah. Tujuan pendidikan dasar di atas memberikan makna bahwa tujuan pendidikan dasar artinya pondasi, dasar atau batu loncatan buat mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi. Sedangkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menjelaskan bahwa fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional dituangkan di dalam pasal 3 yang mengatakan bahwa:“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab

Menurut BSNP atau Badan Standar Nasional Pendidikan, pengertian kurikulum merdeka belajar adalah suatu kurikulum pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. para pelajar (baik siswa maupun mahasiswa) dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai dengan bakat dan minatnya. Penerapan Kurikulum Merdeka ini diberlakukan mulai tahun ajaran 2023/2024, dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. di tingkat SD, ada beberapa perbedaan dalam hal mata pelajaran (mapel) pada penerapan Kurikulum Merdeka. Di antaranya adalah penggabungan mapel IPA dan IPS menjadi satu (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial), serta menjadikan bahasa Inggris yang sebelumnya merupakan mapel muatan lokal (mulok) sebagai mapel pilihan.

(2)

2 Kurikulum Merdeka sebagai opsi satuan Pendidikan dalam rangka pemulihan pembalajaran tahun. 2022 s.d. 2024. Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan bahwa sekolah yang belum siap untuk menggunakan kurikulum merdeka masih dapat menggunakan Kurikulum 2013 sebagai dasar pengelolaan pembelajaran, begitu juga Kurikulum Darurat yang merupakan modifikasi dari kurikulum 2013 masih dapat digunakan oleh satuan Pendidikan tersebut.

Kurikulum Merdeka sebagai opsi bagi semua satuan Pendidikan yang didalam proses pendataan merupakan satuan Pendidikan yang siap melaksanakan kurikulum merdeka.

Kurikulum operasional SDN No 049/ IX Sungai Terap memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan Pendidikan. Komponen dalam kurikulum operasional ini disusun untuk membantu proses berpikir dan proses pengembangan pembelajaran di SDN No.049/ IX Sungai Terap. Dalam pengembangannya, dokumen ini juga merupakan hasil refleksi semua unsur tenaga pendidik dan kependidikan SDN No 049/ IX Sungai Terap yang kemudian ditinjau secara berkala guna disesuaikan dengan dinamika perubahan dan kebutuhan peserta didik.

B. Karakteristik Satuan Pendidikan.

Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN No 049/

IX Sungai Terap disesuaikan kekhasan, kondisi dan pontensi daerah dengan menyelaraskan kondisi satuan pendidikan dan karakteristik peserta didik dalam satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, kurikulum operasional sekolah akan mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disusun oleh pusat dan diterjemahkan dalam alur tujuan pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses pembelajaran.

(3)

3 Kurikulum yang dilaksanakan di SDN No 049/ IX Sungai Terap merupakan hasil dari keputusan Bersama warga sekolah yang ditentukan melalui pendaftaran secara mandiri Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang dilaksanakan dibulan Februari 2024. Pendaftaran secara mandiri IKM tersebut menghasilkan rekomendasi untuk melaksanakan kurikulum Merdeka pada pilihan IKM ke-2, artinya SDN No 049/ IX Sungai Terap pada tahun ajaran 2023/2024 secara resmi melaksanakan kurikulum merdeka Mandiri Berubah secara bertahap di kelas 1,2,4 dan 5 dan secara penuh akan melaksanakan di semua kelas pada tahun ajaran 2024/2025. Prinsip penerapan IKM ke-2 sepenuhnya menerapkan Kurikulum Merdeka di kelas 1,2,4 dan 5 dan kurikulum 2013 di kelas 3 dan 6 dengan mengintegrasikan Sebagian prinsip kurikulum merdeka.

Dari hasil pendaftaran IKM mandiri tersebut diperoleh Rekomendasi sebagai Berikut :

Implementasi Kurikulum Merdeka yang dipilih Satuan Pendidikan

Satuan pendidikan memilih Merdeka Berubah Pilihan 2 Implementasi Kurikulum Merdeka

Pada tahun ini (Februari 2024) menerapkan kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang disediakan pada satuan pendidikan kelas 1, 2 ,4, dan 5Jenjang SD

(4)

4

Rekomendasi

Kepala Sekolah dan guru direkomendasikan untuk:

1. Menyaksikan video Implementasi Kurikulum Merdeka per Jenjang di https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/ikm/

2. Bergabung dengan kanal telegram Implementasi Kurikulum Merdeka di https://t.me/mandiriberubahkm

3. Mengikuti Pelatihan Mandiri Kurikulum Merdeka di https://guru.kemdikbud.go.id/

4. Mempelajari Asesmen & Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka di https://guru.kemdikbud.go.id/

5. Mengadakan atau Mengikuti Sesi Berbagi Praktik Baik Kurikulum Merdeka di https://guru.kemdikbud.go.id/

6. Mengikuti Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka di https://guru.kemdikbud.go.id/

7. Melakukan Uji Coba Parsial Kurikulum Merdeka Secara Mandiri di Satuan Pendidikan

8. Menerapkan Pembelajaran Berdasar Kurikulum Merdeka Secara Mandiri di Satuan Pendidikan.

Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN No 049/ IX Sungai Terap berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21 yang memuat ciri khas dan potensi lokal sekolah. SDN No 049/ IX Sungai Terap terletak di Kasang Pudak yang masyarakatnya sangat hiterogen dengan latar belakang profesi yang juga sangat beragam .Desa Kasang Pudak adalah bagian dari wilayah Kecamatan Kumpeh Ulu, pengembangan ekonomi dari berbagai sektor sebagai sumber ekonomi utama dengan keterjangkauan lokasi yang dapat ditempuh dengan sarana transportasi yang ada.

Lingkungan sekolah pun berada dekat dengan sarana kesehatan, olahraga dan keagamaan sehingga menjadi salah satu kekuatan pendukung dalam proses pembelajaran.

Latar belakang peserta didik berada Sebagian besar pada tingkat ekonomi menengah dan Sebagian kecil berada pada tingkat ekonomi bawah dan atas dengan sarana prasarana yang cukup memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik intrakurikuler, kokurikuler maupun ekstrakurikuler. Latar belakang keagamaan yang mayoritas bahkan hingga 95% adalah peserta didik beragama Islam. Secara sosial budaya, peserta didik memiliki latar belakang orang tua yang berbeda budaya yang disebabkan adanya perbedaan suku, Bahasa dan adat istiadat selain itu latar belakang profesi atau pekerjaan orang tua senagai petani selebihnya terdapat pengusaha, pengrajin, peternak, karyawan dan PNS

(5)

5 dengan berbagai latan belakang pendidikan. Selain itu, minat bakat peserta didik juga yang sangat beragam.

Tenaga pendidik dan kependidikan di SDN No 049/ IX Sungai Terap 95%

berpendidikan S1 dengan latar belakang jurusan yang sesuai dengan bidang tugas, Sebagian besar telah memiliki pengalaman mengajar yang Panjang dengan karakteristik keterampilan yang bervariasi. Tenaga pendidik dan kependidikan mengembangkan potensinya melalui berbagai kegiatan pengembangan diri baik secara individu maupun secara kelompok. Adanya kelemahan dibidang ketenagaan dapat diatasi dengan melakukan kerjasana dengan pihak terkait dalam mendukung terlaksannya pelayanan Pendidikan yang bermutu.

Berdasarkan perbedaan latar belakang tersebut maka memperkuat alasan Profil Pelajar Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh di SDN No 049/ IX Sungai Terap dengan motto ”Keunikan dalam Harmonisasi (Unieqly in Harmony)”. Maka dalam penyusunan Kurikulum Operasional, karakteristik peserta didik dengan segala latar belakangnya menjadi satu pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang berkeadilan dalan kebhinekaan.

Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan iman, takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif dengan mengakomodir keragaman tersebut.

Untuk mencapai tujuan di atas, Sekolah membutuhkan sebuah dokumen sebagai acuan dalam menjalankan program belajarnya. Dokumen ini merupakan dokumen kurikulum operasional yang menjadi pegangan (living document) sekolah. Kurikulum operasional ini disusun dengan beberapa alasan sebagai berikut : (1) Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum; (2) Sebagai pedoman mengevaluasi program sekolah; (3) sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya; (4) sebagai bahan informasi untuk para pemangku kepentingan. Dengan tersusunnya Kurikulum Operasional ini diharapkan proses pelaksanaan pelayanan Pendidikan di SDN No 049/ IX Sungai terap dapat tercapai dengan baik.

(6)

6 C. Landasan Penyusunan Kurikulum Merdeka.

a. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah (PP) 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Nomor 028/H/Ku/2021 Tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, DAN SMALB pada Program Sekolah Penggerak.

5. Permendikbudristek nomor 5 tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah.

6. Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi Pada PAUD, SD SMP SMA SMK Kurikulum Merdeka.

7. Peraturan Mendikbudristek Republik Indonesia Nomor 16 TAHUN 2022 tentang Standar Proses Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah.

8. Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022 Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran (Kurikulum Merdeka).

9. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemdikbudristek Nomor 008/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka.

10. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemdikbudristek Nomor 009/H/KR/2022 Tentang Dimensi, Elemen, Dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka.

(7)

7 b. Landasan Sosiologis

Sekolah, sebagai suatu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab terhadap proses belajar siswa, memiliki tujuan yang mulia dalam mengembangkan pendidikan anak – anak Indonesia di lingkungannya. Sebagai bangsa Indonesia, pendidikan yang mereka dapatkan berlandaskan pada agama dan nilai – nilai luhur yang dianut oleh bangsa serta tidak melupakan akar budaya dalam perjalanan belajar mereka. Siswa Indonesia diharapkan menjadi warga negara yang mandiri dan bertanggung jawab, menghargai kebhinekaan, mengedepankan berpikir positif dan kritis, serta mampu berkolaborasi. Hal tersebut bertujuan untuk melahirkan generasi penerus yang tangguh.

c. Landasan Pedagogis

Sekolah Dasar adalah suatu lembaga yang terdiri atas siswa yang memiliki karakteristik unik. Siswa di kelas awal adalah anak-anak usia dini yang masih berpikir konkret dan baru mengenal pendidikan formal. Transisi dari pendidikan sebelumnya membutuhkan program yang disesuaikan dengan perkembangan usia.

Siswa pada tingkatan kelas yang lebih tinggi adalah siswa dengan usia transisi dari pendidikan usia dini ke jenjang pendidikan yang membutuhkan pola berpikir yang lebih abstrak. Pada jenjang ini keterampilan berpikir siswa dikembangkan melalui proses belajar yang menantang sehingga kemampuan kognitifnya berkembang maksimal.

Siswa di sekolah dasar membutuhkan pengenalan pendidikan karakter.

Proses penanaman pendidikan karakter dilakukan melalui pembiasaan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Belajar dari nilai-nilai baik yang mereka lihat di sekitar mereka menjadi sangat penting. Sekolah dan rumah harus memberikan contoh baik sehingga siswa dapat belajar langsung dan meneladaninya. Proses belajar ini menjadi fondasi yang sangat penting dan menjadi bekal menuju jenjang pendidikan selanjutnya.

Pengalaman belajar yang beragam dan kontekstual akan membantu siswa memahami konsep yang diberikan. Belajar bagi siswa harus menyenangkan, bermakna, sekaligus menantang. Kesempatan untuk bereksplorasi membantu siswa menumbuhkan rasa ingin tahu.

(8)

8 Keberhasilan proses belajar setiap siswa akan tercapai dengan dukungan dari semua pihak. Manajemen sekolah yang responsif, guru yang memahami kebutuhan siswa, serta dukungan positif dari orang tua akan membantu setiap anak memaksimalkan potensinya.

D. Analisis Konteks Satuan Pendidikan.

a. Profil Satuan Pendidikan.

SDN No 049/ IX Sungai Terap berdiri pada tahun 1975/1976 an merupakan salah satu SD Inpres di Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi. Berada di lingkungan pedesaan, SDN No 049/ IX Sungai Terap terletak di Desa Sungai terap Kecamatan Kumpeh Ulu, di sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kumpeh ilir, di sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Taman Rajo,di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Kumpeh dan di sebelah barat berbatasan dengan Kota Jambi Jarak ke SD/MI, SMP dan SMA terdekat kurang dari 5 Km, menjadikan SDN No 049/ IX Sungai Terap

Bukan satu- satunya lembaga pendidikan di tengah-tengah pemukiman masyarakat yang heterogen tapi bayak lembaga pendidikan lain baik formal, informal maupun non formal Sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif dapat mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan, serta membentuk sikap belajar yang baik dari siswa.

Lingkungan Sekolah dirancang sesuai dengan tujuan pendidikan yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar dan laboratorium sosialisasi.

Pendampingan aktif dari guru-guru dilakukan saat siswa berinteraksi untuk memastikan proses sosialisasi siswa berjalan sesuai yang diharapkan.

SDN No 049/ IX Sungai Terap meyakini bahwa literasi dan numerasi merupakan kebutuhan dasar dalam belajar dan berkomunikasi. Keterampilan ini akan berkembang maksimal apabila siswa berada dalam lingkungan belajar yang literat (literate environment). Untuk mewujudkan hal ini, sekolah perlu memperkaya lingkungannya dengan berbagai perangkat literasi yang dapat ditemukan siswa di dalam maupun di luar kelas. Lingkungan sekolah yang memiliki beragam permainan tradisional, kesenian dan sarana olah raga serta berbagai tanaman mulai dari tanaman buah, hias, dan apotek hidup yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa.

(9)

9 b. Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan

SDN No 049/ IX Sungai Terap berada di lingkungan desa Maju yang masyarakatnya sangat heterogen multi etnis bahasa dalam kehidupan sosial budaya kemasyarakatan, adat istiadat, mata pencaharian. Hal ini menambah referensi Sekolah untuk siswa dalam mengenal dan melestarikan akan budaya di lingkungan terdekatnya.

c. Karakteristik Tenaga Pendidik dan Kependidikan

SDN No 049/ IX Sungai Terap memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang sebagian besar masih berusia muda, dengan tingkat pendidikan yang sesuai dengan tugas yang diampu.

d. Karakteristik Peserta didik.

Setiap anak adalah unik. Mereka memiliki kemampuan dan pengalaman belajar yang tidak sama. Sebagian siswa memiliki potensi di area akademik, namun tidak sedikit juga siswa yang masih perlu dikembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka. Siswa memiliki potensi dan minat yang berbeda.

Sebagian siswa memiliki minat di bidang seni, olahraga, matematika dan sains.

Sekolah memfasilitasi Pendidikan sesuai kebutuhan mereka dengan menyiapkan program pengembangan potensi dan minat mereka. Sekolah juga menyelenggarakan Pendidikan inklusif bagi siswa berkebutuhan khusus setelah melalui analisis secara komprehensif untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka. Sekolah merancang program khusus agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai potensinya. Keberagaman siswa memperkaya laboratorium sosialisasi di SDN No 049/ IX Sungai Terap Kondisi ini diharapkan akan meningkatkan keterampilan bersosialisasi, toleransi, rasa syukur, keterampilan emosi, komunikasi, dan memecahkan masalah yang mereka temui dalam perjalanan belajar mereka sehari-hari. Sekolah memiliki kewajiban untuk mengembangkan siswa secara seimbang. Dengan demikian, program yang dirancang memerhatikan empat ranah (sosial, emosional, intelektual, fisik) dengan ranah spiritual sebagai payung besar.

(10)

10 BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN A. Visi

a. Visi Pendidikan Nasional Indonesia.

Visi Pendidikan Indonesia 2035, sesuai draf dokumen Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035, adalah membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera, dan berakhlak mulia dengan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila.

b. Visi Kemendikbudritek RI.

"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global"

c. Visi Satuan Pendidikan

Visi satuan pendidikan harus selaras dengan visi Pendidikan nasional Indonesia. Program dan kegiatan satuan Pendidikan harus merujuk kepada Visi yang telah disepakati oleh warga sekolah bukan hanya sekadar tulisan tanpa dipahami maknanya. Untuk menginternalisasi visi pada setiap warga satuan pendidikan, maka visi perlu disosialisasikan secara berkala. Tanpa pemahaman terhadap visi, maka kegiatan yang dijalankan menjadi tidak terarah. Berikut adalah visi SDN No.049/ IX Sungai Terap.

“BERMUTU, CERDAS, KOMPETITIF, BERKARAKTER, DAN PEDULI LINGKUNGAN BERLANDASKAN IMTAQ DAN IPTEK”.

B. Misi

Misi SDN No 49/ IX Sungai Terap ditetapkan sebagai representasi dari elemen visi dan elemen Profil Pelajar Pancasila. Elemen visi tersebut yaitu bermutu, cerdas, kompetitif, berkarakter dan peduli lingkungan berlandaskan imtaq dan iptek. Misi SDN No 49/ IX Sungai Terap adalah sebagai berikut:

Misi Representasi

1.Mengoptimalkan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan menyenangkan (PAIKEM) yang berbasis lingkungan.

Visi bermutu, cerdas, dan peduli lingkungan yang dilandasi IMTAQ dan IPTEK.

Dimensi profil pelajar Pancasila : mandiri, bernalar kritis dan kreatif

(11)

11

Misi Representasi

2. Menumbuhkan semangat belajar yang tinggi bagi warga sekolah

Visi cerdas yang dilandasi IMTAQ dan IPTEK.

Dimensi profil pelajar Pancasila : mandiri, bernalar kritis dan kreatif

3, Menggali dan mengembangkan potensi siswa sesuai bakat dan minat.

Visi bermutu, cerdas yang dilandasi IMTAQ dan IPTEK.

Dimensi profil pelajar Pancasila : mandiri, bernalar kritis dan kreatif

4. Mengoptimalkan pembinaan bidang akademik, non akademik dan ekstrakurikuler

Visi bermutu, cerdas yang dilandasi IMTAQ dan IPTEK.

Dimensi profil pelajar Pancasila : mandiri, bernalar kritis dan kreatif

5. Melengkapi sarana dan prasarana sekolah yang memadai untuk menigkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar yang optimal

Visi bermutu, cerdas yang dilandasi IMTAQ dan IPTEK.

Dimensi profil pelajar Pancasila : mandiri, bernalar kritis dan kreatif

6. Menanamkan keimanan dan ketaqwaan melalui pengamalan ajaran agama dan pembiasaan

Visi Berkarakter berlandaskan IMTAQ.

Dimensi profil pelajar Pancasila : Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, Bergotong royong dan Berkebinekaan global.

7. Meningkatkan disiplin yang tinggi seluruh warga sekolah

Visi bermutu, berkarakter berlandaskan IMTAQ.

Dimensi profil pelajar Pancasila : Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, Bergotong royong, bernalar kritis, dan Berkebinekaan global.

8. Mengembangkan kepribadian warga sekolah yang berkarakter

Visi Berkarakter berlandaskan IMTAQ.

Dimensi profil pelajar Pancasila : Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, Bergotong royong, bernalar kritis dan Berkebinekaan global.

(12)

12 Misi disusun agar visi dapat tercapai. Misi disosialisasikan kepada seluruh warga Sekolah yang dijabarkan dalam program dan kegiatan.

C. Tujuan

Tujuan akhir yang diharapkan oleh SDN No 49/ IX Sungai Terap dalam pelaksanaan program-program sekolah untuk mewujudkan misi sekolah ditetapkan dalam bentuk 3 bagian, yaitu tujuan jangka panjang, tujuan jangka menengah dan tujuan jangka pendek.

TUJUAN JANGKA PANJANG TUJUAN JANGKA

MENENGAH TUJUAN JANGKA PENDEK

1. Menghasilkan lulusan pembelajar sepanjang hayat yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, peduli, berdaya juang tinggi, cinta tanah air, bangga pada budaya bangsanya dan tenggang rasa mengembangkan minat serta bakatnya sesuai dengan profil peserta didik pancasila.

1. Membentuk karakter pembelajar sepanjang hayat berlandaskan profil peserta didik pancasila

1. Melaksanakan pembiasaan sikap berbasis Profil Peserta didik Pancasila secara terintegrasi pada 100% mata peserta didikan yang diselenggarakan baik dalam bentuk tatap muka atau dalam bentuk kegiatan proyek.

2. Melaksanakan 100% penilaian sikap berbasis Profil Peserta didik Pancasila.

3. Mendorong 100% peserta didik mencapai minimal predikat BAIK pada penilaian sikap berbasis Profil Peserta didik Pancasila.

2. Memfasilitasi peserta

didik untuk

mengembangkan keragaman potensi, minat dan bakat serta kecerdasan

intelektual,

emosional, spiritual dan kinestetik secara optimal sesuai dengan tingkat

perkembangannya.

1. Memfasilitasi Proses belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik

2. Menangani 100% peserta didik yang mengalami permasalahan pembelajaran agar dapat terselesaikan.

3. Mengikutsertakan 100% peserta didik pada minimal 1 ekstrakurikuler pilihan sesuai bakat dan minatnya.

4. Mengikutsertakan 100% peserta didik pada minimal 1 program life skill sesuai bakat dan minatnya.

5. Mengikutsertakan 25% peserta didik pada minimal 1 lomba/kompetisi akademik dan non akademik per tahun

(13)

13 TUJUAN JANGKA PANJANG TUJUAN JANGKA

MENENGAH TUJUAN JANGKA PENDEK

3. Memfasilitasi peserta didik untuk dapat meningkatkan budaya disiplin beribadah serta kesadaran hidup sehat

1. Mendorong 100% peserta didik ikut serta dalam kegiatan- kegiatan ibadah

2. Mengikutsertakan 100% peserta didik pada minimal 1 program pengembangan diri kelompok keagamaan

3. Mendorong 100% peserta didik ikut serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat

2. Menghasilkan lulusan yang terampil dalam berpikir kritis, berkreatifitas, memanfaatkan teknologi digital, dan

mengembangkan minat serta bakatnya untuk menghasilkan prestasi.

4. Membekali peserta didik dengan keahlian berfikir kreatif dan berfikir kritis.

1. Mengintegrasikan project based learning pada 100% mata peserta didikan.

2. Memfasilitasi 100% peserta didik menghasilkan minimal 1 produk kreatif per tahun dari project based learning.

3. Melaksanakan 100% proses penilaian yang mengandung minimal 25% soal bertipe HOTS.

4. Membekali agar 100% peserta didik mampu menjawab minimal 70% soal bertipe HOTS dengan dengan benar.

5. Membekali peserta

didik dalam

penguasaan digital

1. Memfasilitasi 75% pembelajaran dengan penggunaan media TIK 2. Mendorong 100% peserta didik

mampu mengoperasikan minimal 1 peranagkat digital dengan BAIK dan BENAR

3. Menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan lingkungan dan mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial.

6. Memfasilitasi peserta didik memiliki kepekaan (sensitivitas), kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasi keindahan dan keseimbangan (harmoni), hidup bermasyarakat, berguna untuk orang lain

1. Mendorong 100% peserta didik memiliki kepedulian sosial dengan mengikuti berbagai kegiatan sosial 2. Mendorong 100% peserta didik memiliki sikap pemaaf dan berani meminta maaf

3. Mendorong 100% keikutsertaan peserta didik menjauhi sikap vandalisme

4. Mendorong 100% keikutsertaan peserta didik memelihara kerukunan

(14)

14 Strategi Untuk Mencapai Tujuan

Untuk dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan SDN No 49/ IX Sungai Terap menyusun beberapa rencana strategi pelaksanaan. Adapun strategi-strategi tersebut adalah :

Menyusun tim penjamin mutu dan tim pengembang kurikulum

1. Melakukan analisis konteks terhadap kondisi dan lingkungan sekolah.

2. Menyusun rencana kurikulum operasional sekolah dengan melibatkan unsur dinas pendidikan setempat, Pengawas Pembina, Tokoh Masyarakat dan komite sekolah.

3. Melakukan analisis kebutuhan program sekolah (kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, pelatihan, pengadaan sarana prasarana, kegiatan pendukung, dan lain- lain) untuk mendukung pelaksanaan rencana kurikulum operasional sekolah yang sudah disusun.

4. Menyusun RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) berdasar analisis kebutuhan program.

5. Menyusun rencana serta instrumen Evaluasi, Pendampingan dan Pengembangan dengan melihat berbagai sisi (guru, tenaga kependidikan, pelajar, orang tua dan komite sekolah).

6. Melaksanakan kurikulum operasional sekolah dengan evaluasi harian, 1 bulanan, 1 semester dan 1 tahun.

7. Melaksanakan program perbaikan berdasar prioritas 1 bulanan, 1 semester dan 1 tahun.

8. Menyusun rencana kurikulum operasional sekolah berdasar hasil evaluasi dengan melibatkan unsur dinas pendidikan setempat, Pengawas Pembina, Tokoh Masyarakat dan komite sekolah.

(15)

15 BAB III

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN DAN RENCANA PEMBELAJARAN

A. Pengorganisasian Pembelajaran

a. Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

Kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN No 49/ IX Sungai Terap merupakan sebuah bentuk kurikulum operasional untuk melaksanakan Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum yang telah dibuat oleh pusat, baik capaian pembelajaran, prinsip pembelajaran dan asesmen serta Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan ini merupakan bentuk penyesuaian dari kerangka panduan penyusunan kurikulum operasional yang disusun Kemdikbudristek dengan menyelaraskan potensi daerah, kemampuan sekolah dan latar belakang peserta didik.

Kurikulum operasional di satuan pendidikan disusun mulai dengan menganalisis mata pelajaran yang akan dimuat dalam kegiatan intrakurikuler dengan sistem reguler.

Kegiatan intrakurikuler ini dikemas sebagai pembelajaran rutin enam hari efektif setiap minggunya. Hasil analisis mata pelajaran akan dilanjutkan dengan mengemas pilihan pembelajaran dalam bentuk tematik dan atau parsial dengan mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila di dalamnya, kemudian dikemas dalam bentuk yang lebih

(16)

16 mengerucut dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang bersifat reflektif. Dalam menentukan pembelajaran tematik dan parsial. SDN No 49/ IX Sungai Terap mempertimbangkan prinsip pembelajaran, penentuan materi esensial dan juga pengolaborasian pembelajaran terpadu dengan mengambil tema-tema yang kontekstual dengan peserta didik, mudah dipahami dan dieksplorasi, dan up-date dengan perkembangan informasi.

b. Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler 1. Mata Pelajaran Umum

Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh SDN No 49/ IX Sungai Terap tahun pelajaran 2023/2024 adalah Pendidikan Agama Islam sebagai agama mayoritas peserta didik, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, Seni dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Untuk Pendidikan Agama yang lain maka tetap mendapatkan porsi yang sama dengan Pendidikan Agama Islam dengan melakukan kerjasama dengan pihak terkait untuk penyediaan tenaga pendidik.

Sedangkan untuk mata pelajaran Seni, SDN No 49 / IX Sungai Terap mengakomodir Seni Musik, Seni Rupa dan Seni Tari. Mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia dan IPAS dan Seni, Pendidikan Agama Islam, Matematika dan PJOK dilakukan parsial.

Rencana pembelajaran memuat tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian yang lengkap. Tujuan pembelajaran dibuat terukur, sehingga dapat terlihat progress dan umpan balik yang jelas pencapaiannya. Dalam kegiatan inti harus tersirat implentasi model pembelajaran (contohnya: problem based learning, project based learning dan inquiry based learning dan lainnya) dan strategi pembelajaran yang beragam untuk mengakomodir perbedaan karakteristik peserta didik. Diharapkan variasi model pembelajaran bermanfaat untuk mengingkatkan kemampuan peserta didik dalam menemukan AHA1 momen, menyampaikan ide dan gagasan, menemukan solusi, menghasilkan produk dan mengasah kemampuan literasi numerasi. Rencana pembelajaran bersifat reflektif. Kontinuitas pembelajaran dapat terlihat dengan harapan tidak terjadi gap dan miskonsepsi dari pembelajaran sebelumnya. Dapat disusun mingguan yang tertuang ke dalam jadwal pembelajaran mingguan, namun catatan refleksi menjadi tambahan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.

1 Dimaknai sebagai suatu kondisi dimana siswa mendapatkan Insight dari pembelajaran. Biasanya momen ini ditunjukkan secara verbal melalui kata (ungkapan) seperti “Yes”, “Saya paham”,

“mengerti” atau “Aha” dan bisa juga ditunjukkan secara nonverbal melalui anggukan kepala, menjentikkan jari, tersenyum, dll.

(17)

17 2. Mata Pelajaran Mulok

Selain mata pelajaran umum, SDN No 049/ IX Sungai Terap pun mengakomodir Muatan Lokal sebagai salah satu mata pelajaran yang diberlakukan di SDN No 049/ IX Sungai Terap Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

Mulok merupakan mapel yang menjadi kekhasan daerah ataupun satuan pendidikan.

Melalui pembelajaran Mulok diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan Etnopedagogis2. Pembelajaran Mulok diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk dalam kearifal lokal daeran atau satuan pendidikan. Desain pembelajaran mata pelajaran Mulok diturunkan dari kompetensi yang telah disusun oleh tim pengembang kurikulum Daerah atau satuan pendidikan. Konten dalam Mulok disesuaikan dengan perkembangan dan kekhasan daerah.

3. Pengembangan Diri

Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

2 aktualisasi pembelajaran yang berorientasi pada penanaman nilai-nilai kearifan lokal.

(18)

18 Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif. Adapun tahapan kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara:

1) Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat peserta didik dan potensi daerah.

2) Pemetaan

a) Jenis layanan pengembangan diri b) Petugas yang melayani

c) Peserta didik yang dilayani 3) Pelaksanaan program

a) Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan ) b) Monitoring Pelaksanan

c) Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )

4) Analisis hasil penilaian (berbasis data, proporsional, realistis, valid, transparan dan akuntabel)

5) Pelaporan berupa format deskripsi dalam buku laporan pengembangan diri.

Pilihan pengembangan diri di SDN No 049/ IX Sungai Terap adalah sebagai berikut.

1. Pengembangan Diri Wajib.

Program Pendidikan Pramuka merupkan kegiatan pengembangan diri / ekstrakurikuler wajib, semua siswa pada setiap tingkat kelas 1 s.d 6 diwajibkan untuk mengikuti program Pendidikan Pramuka. Pelaksana program Pendidikan Pramuka ditugaskan oleh Kepala Sekolah melalui SK Penetepan Pengurus Pramuka SDN No.049/IX Sungai Terap. Pelaksana Pendidikan Pramuka wajib Menyusun program Pendidikan Pramuka untuk dilaksanakan selama satu tahun ajaran.

2. Pengembangan Diri Pilihan.

a. Akademik.

1) Olimpiade Matematika dan IPA 2) LCC

3) Dst

(19)

19 b) Non Akademik

1) Baca Tulis Al-Qur’an

Merupakan program unggulan SDN No 049/ IX Sungai Terap yang bertujuan mengembangkan keterampilan membaca, menulis Al-Qur’an penanaman

Pendidikan keagamaan melalui kegiatan rutin yang dibimbing oleh tenaga pengajar dari lingkungan sekolah.

2) Marawis/Hadroh

Merupakan program unggulan SDN No 049/ IX Sungai Terap yang bertujuan mengembangkan keterampilan seni dalam bidang keagamaan yang dibimbing oleh tenaga pengajar dari lingkungan sekolah.

rumah, kelas, sekolah dan lingkungan sekitar.

3) Berbagai cabang didang O2SN maupun FLS2N

3. Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN No 049/ IX Sungai Terap dirancang pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila. Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang dalam sebuah tema besar yang telah ditentukan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran sebagai bentuk proyek implementasi Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan.

Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama yang dapat ditampilkan secara terpadu dari mulai kelas 1 sampai 6. Pengalokasian waktu untuk kegiatan ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan intrakurikuler sehingga tidak mengurangi kegiatan regular mingguan.

Selain kedua proyek besar tersebut, dimensi Profil Pelajar Pancasila pun dikembangkan dalam proses pembelajaran intrakurikuler dalam mata pelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler. Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila diselaraskan dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan pendidikan, capaian operasional pembelajaran, dapat mengakomodir keragaman minat bakat peserta didik dan mampu mengembangkan kecakapan hidup peserta didik. Penguatan Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada

(20)

20 Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis proyek terdapat langkah-langkah yang harus disusun secara bertahap mulai dari mengidentifikasi masalah dengan pertanyaan pemicu yang diambil dari permasalahan kontekstual implementasi Profil Pelajar Pancasila kemudian merancang proyek secara kolaboratif antara guru dan peserta didik disertai program penjadwalan yang disepakati, setelah itu dilanjut ke tahap pelaksanaan. Di bagian akhir ada presentasi hasil yang akan dievaluasi dan kemudian menjadi refleksi untuk perbaikan.

Pada tahun pelajaran 2023/2024, pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai Pancasila. Diawali dengan menganalisis permasalahan kontekstual yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kemudian menentukan proyek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak dan seni, jiwa kewirausahaan dan potensi sumber daya alam dan budaya lokal di sekitar satuan pendidikan. Proyek ini dikembangkan per jenjang kelas dengan bimbingan guru kelas

(21)

21 dan guru mata pelajaran yang kemudian digabungkan dalam satu event di akhir proyek di tiap- tiap akhir semester. Proyek pertama yang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2023 dengan mengambil tema kewirausahaan yang mengusung pemanfaatan potensi dan budaya daerah dalam menanggulangi masalah lingkungan di sekitar sekolah. Proyek kedua dilaksanakan pada bulan Mei bertema Cerlang Budaya Daerah yang mengemas drama musikal untuk menampilkan proses riset budaya peserta didik untuk menjadi duta budaya Jambi. Proyek ini pun sebagai bentuk peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional yang merupakan tonggak sejarah dalam dunia pendidikan yang mengusung persatuan dan kesatuan bangsa.

Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran berbasis proyek ini, yaitu selain untuk mengimplementasikan dalam keseharian sebagai agen Profil Pelajar Pancasila, juga untuk merancang pembelajaran ko-kurikuler yang inovatif, menarik dan capaian pembelajaran yang terkemas berbeda. Pembelajaran ini juga bentuk penguatan karakter yang membudaya pada satuan pendidikan.

4. Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SDN No 049/ IX Sungai Terap sebagai suplemen dalam pendidikan untuk meningkatkan dan keterampilan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat serta kompetensi lainnya.

Kegiatan ekstrakurikuler SDN No 049/ IX Sungai Terap meliputi:

NO Jenis Kegiatan

Indikator Keberhasilan dan Implemetasi Profil Pelajar

Pancasila

Sasaran

A Klub Mata Pelajaran

1. Olimpiade Sains Mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi kompetisi atau

kejuaraan untuk menjadi yang terbaik dalam bidangnya masing- masing dengan karakter yang mandiri, gotong royong,

berkebinekaan global dan memiliki kreativitas.

Kelas 4, 5, 6

2. Olimpiade Matematika Kelas 4, 5, 6

3. Pidato dua Bahasa.

4 Hifdzil Quran Kelas 1 s.d. 6

5 Sarhil Qur’an Kelas 1 s.d. 6

6 Tilawatil Qur’an Kelas 4, 5, 6

Dst

B Olahraga ( Meliputi bidang O2SN maupun PKPS)

(22)

22 NO Jenis Kegiatan

Indikator Keberhasilan dan Implemetasi Profil Pelajar

Pancasila

Sasaran

Catur Mempersiapkan peserta didik

dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan olah raga catur, silat dan futsal dan Voli dengan karakter yang mandiri dan gotong royong.

Kelas 3,4,5,6

Sepak Bola Mini Kelas 4,5,6

Senam Kelas 3,4,5,6

Silat Kelas 4,5,6

karate Kelas 4,5

Voli Kelas 4, 5

Bulu Tangkis Kelas 4, 5

Renang Kelas 4, 5

Tenis Meja Kelas 3,4, 5,6

Egrang Kelas 4, 5,6

Trompa Raksasa Kelas 4, 5,6

Ketapel Kelas 4, 5,6

C Seni dan Budaya

Seni Lukis Mempersiapkan peserta didik dalam mengembangkan dan

meningkatkan kemampuan seni lukis dan musik yang berkarakter kebhinekaan global, mandiri dan kreatif.

Kelas 1, 2, 3

Seni Musik (Pianika)

Seni Suara Solo / Paduan Suara

Seni Teater Kelas 4,5

Hadroh Kelas 4,5 (Hadroh)

Dst

D Keterampilan

11. Kriya Mempersiapkan peserta didik dalam mengembangkan dan meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pembuatan kriya dari bahan dasar alam dan pengelolaan sampah.

Kelas 1, 2, 3 pengelolaan sampah plastik Kelas 4, 5, 6 pembuatan kriya dari pelepah pisang dan bambu

Kriya anyam Dst

E. Permainal Tradisional

Egrang Mempersiapkan peserta didik

dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan seni lukis dan musik yang berkarakter kebhinekaan global, mandiri, gotong royong dan kreatif.

Terompah Panjang Beregu

(23)

23 NO Jenis Kegiatan

Indikator Keberhasilan dan Implemetasi Profil Pelajar

Pancasila

Sasaran

Dst

F. Kewiraan dan PHBS

11. Pramuka Mempersiapkan peserta didik agar memiliki sikap

kepemimpinan,

kebhinekaan global, kemandirian, kreatif, disiplin, tanggungjawab dan semangat nasionalisme.

Kelas 1 s.d. 6

12. UKS Mempersiapkan peserta didik

agar memiliki sikap yang mengutamakan kebersihan sebagian daripada iman yang mengembangkan nilai ketakwaan kepada TYE dan berakhlak mulia dalam kemandirian, bergotong

royong, bernalar kritis dan kreatif dalam menjadi agen pelopor cinta kebersihan dan kesehatan.

Kelas 1 s.d. 6

5. Aktualisasi Budaya Sekolah

Kegiatan pembiasaan merupakan budaya sekolah yang dilaksanakan setiap hari sebagai upaya pendidikan pembentukkan karakter peserta didik sebagai implementasi Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan pembiasaan dilaksanakan secara rutin, baik harian, mingguan, bulanan dan tahunan, dan tehnik pelaksanaannya ada yang terstruktur dan spontan atau berupa direct dan indirect learning, yang bertujuan melatih dan membimbing peserta didik bersikap dan berperilaku dengan menanamkan nilai-nilai karakter baik sehingga menjadi habituasi yang terinternalisasi dalam hati dan jiwa peserta didik. Berikut adalah budaya sekolah yang dilaksanakan di SDN No 049/ IX Sungai Terap

a) Kegiatan Harian, terdiri dari kegiatan:

1) Penyambutan peserta didik 2) Salam pagi/embun pagi

3) One day one surah (Surat pendek Al-Quran) 4) Menyanyikan lagu daerah dan kebangsaan 5) Gerakan Teman Asuh (Gerta)

6) Gerakan Pungut Sampah (2M)

(24)

24 7) Literasi pagi

b) Kegiatan Mingguan, terdiri dari kegiatan:

1) Upacara 2) Pramuka

3) Membaca surah Yassin Berjamaah (Hari Jum’at)

c) Kegiatan bulanan merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan pada hari Sabtu ke-4 bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kompetitif, sportif dan keberanian, yaitu dengan melaksanakan student’s performances. Kegiatan bulanan terdiri dari kegiatan:

1) Setoran Hapalan Surah Pendek Al-Qur’an 2) Tantangan Mendongeng

3) Pidato dan pildacil

d) Kegiatan tahunan ini dilaksanakan setahun sekali yang bertujuan menanamkan dan meningkatkan kesadaran peserta didik untuk menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa, menumbuhkan rasa cinta tanah air, membentuk kecakapan hidup dan mengembangkan minat bakat peserta didik yang percaya diri, seperti:

1) Bakti sosial di bulan Ramadhan.

2) Peringatan hari kemerdekaan Indonesia 3) Pameran kelas

4) Unjuk Kabisaan 5) Entrepreneurship day 6) Class’ Competition

e) Kegiatan insidentil yaitu kegiatan yang dilakukan-waktu disesuaikan dan kondisi riil dan situasi nyata seperti aksi donasi gempa bumi, menengok teman yang sakit, aksi donasi buku dan lain sebagainya.

f) Kegiatan life skill merupakan kegiatan yang dilaksankan baik di sekolah maupun di rumah yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta didik untuk berinteraksi dalam sosial kemasyarakatan dan keterampilan dirinya. Materi pengembangan life skill antara lain:

1) Cara mengambil dan menyimpan buku.

(25)

25 2) Cara mengucapkan salam.

3) Cara berbicara yang santun.

c. Program Inklusif

SDN No 049/ IX Sungai Terap belum termasuk sekolah inklusif, namun SDN No 049/ IX Sungai Terap tetap mengusung keadilan dalam pendidikan di mana, satuan pendidikan menerima peserta didik dengan berbagai latar belakang kemampuan diri.

Untuk alasan tersebut, Sekolah merancang program inklusif dalam bentuk program individu yang dapat memfasilitasi peserta didik berkebutuhan khusus dengan kategori rendah. Program individu disusun dengan penyesuaian kebutuhan masing-masing peserta didik, baik akademik maupun non-akademik. Program ini disusun oleh tim guru dengan melibatkan orang tua dan terapis atau psikolog. Hal utama yang diperhatikan dalam proses penyusunan program ini adalah bagaimana peserta didik dengan kebutuhan khusus mampu melakukan kecakapan dasar, keterampilan hidup, dan penumbuhan percaya diri. Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi baca, tulis hitung, cara bersosialisasi dan kemandirian merupakan bentuk program individu tersebut. Program ini pun akan dilakukan evaluasi secara berkala setiap tiga bulan sekali atau bisa lebih cepat jika ada kondisi khusus untuk penyesuaian sehingga dapat terlihat bagaimana perkembangan peserta didik. Pengondisian dalam lingkungan belajar dan bermain menjadi fokus utama lainnya sehingga peserta didik mampu belajar hal positif dari lingkungan sekitarnya, penerimaan yang baik dari lingkungan sekitar dan terhindar dari kasus bullying.

B. Pengaturan Waktu Belajar

Pengaturan waktu belajar intrakurikuler setiap mata pelajaran di SDN No 049/

IX Sungai Terap dari kelas 1 sampai dengan 6 akan dikemas secara regular (parsial) per minggu. Selain itu teerdapat pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam bentuk kegiatan kokurikuler. Pengaturan waktu belajar adalah sebagai berikut.

(26)

26 Tabel 1. Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas I

(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, maksimal 40 minggu dan 1 JP = 35 menit)

No Mata Pelajaran Banyak

JP Per Minggu

Kegiatan Reguler Pertahun

Proyek Profil Pelajar Pancasila Pertahun

Total Per Tahun

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 JP 108 36 144

2 Pendidikan Pancasila 4 JP 144 36 180

3 Bahasa Indonesia 6 JP 216 72 288

4 Matematika 4 JP 144 36 180

5 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

3 JP 108 36 144

6 Seni dan Budaya **

Seni Musik Seni Rupa Seni Tari Seni Teater

3 JP 108 36 144

7 Bahasa Inggris 2 JP*** 72 - 72***

8 Muatan Lokal 2 JP*** 72 - 72***

Total**** 23 JP 828 252 1080

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.

** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).

*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.

**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

(27)

27 Tabel 2. Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas II

(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, maksimal 40 minggu dan 1 JP = 35 menit)

No Mata Pelajaran Banyak

JP Per Minggu

Kegiatan Reguler Pertahun

Proyek Profil Pelajar Pancasila Pertahun

Total Per Tahun

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 JP 108 36 144

2 Pendidikan Pancasila 4 JP 144 36 180

3 Bahasa Indonesia 7 JP 252 72 324

4 Matematika 5 JP 180 36 216

5 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

3 JP 108 36 144

6 Seni dan Budaya **

Seni Musik Seni Rupa Seni Tari Seni Teater

3 JP 108 36 144

7 Bahasa Inggris 2 JP*** 72 - 72***

8 Muatan Lokal 2 JP*** 72 - 72***

Total**** 25 JP 900 252 1152

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.

** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).

*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.

**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Tabel 3. Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas III-V

(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, maksimal 40 minggu dan 1 JP = 35 menit)

No Mata Pelajaran Banyak

JP Per Minggu

Kegiatan Reguler Pertahun

Proyek Profil Pelajar Pancasila Pertahun

Total Per Tahun

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 JP 108 36 144

2 Pendidikan Pancasila 4 JP 144 36 180

3 Bahasa Indonesia 6 JP 216 36 324

4 Matematika 5 JP 180 36 216

5 Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 5 JP 180 36 216

6 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

3 JP 108 36 144

(28)

28

No Mata Pelajaran Banyak

JP Per Minggu

Kegiatan Reguler Pertahun

Proyek Profil Pelajar Pancasila Pertahun

Total Per Tahun

7 Seni dan Budaya **

Seni Musik Seni Rupa Seni Tari Seni Teater

3 JP 108 36 144

8 Bahasa Inggris 2 JP*** 72 - 72***

9 Muatan Lokal 2 JP*** 72 - 72***

Total**** 29 JP 1044 252 1296

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.

** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).

*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.

**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Tabel 4. Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas VI

(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, maksimal 40 minggu dan 1 JP = 35 menit)

No Mata Pelajaran Banyak

JP Per Minggu

Kegiatan Reguler Pertahun

Proyek Profil Pelajar Pancasila Pertahun

Total Per Tahun

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 JP 96 32 128

2 Pendidikan Pancasila 4 JP 128 32 160

3 Bahasa Indonesia 6 JP 192 32 224

4 Matematika 5 JP 160 32 192

5 Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 5 JP 160 32 182

6 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

3 JP 96 32 128

7 Seni dan Budaya **

Seni Musik Seni Rupa Seni Tari Seni Teater

3 JP 96 32 128

8 Bahasa Inggris 2 JP*** 64 - 64***

9 Muatan Lokal 2 JP*** 64 - 64***

Total**** 29 JP 928 224 1152

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.

(29)

29

** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).

*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.

**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Pada tabel di atas, struktur kurikulum operasional adalah sama dengan Kurikulum sebelumnya berkaitan dengan JP perminggu tiap mata pelajaran dengan beberapa perubahan diantaranya penguatan kompetensi Literasi Numerasi dan penggabungan mata pelajaran IPA dengan IPS menjadi IPAS. Selain itu, penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam pembelajaran regular dengan komposisi 20-30% dari alokasi waktu selama satu tahun. Sehingga proyek ini tidak mengganggu atau mengurangi jumlah jam pembelajaran intrakurikuler.

Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional sebagai turunan dari capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang telah disediakan pusat. Analisis ini akan diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi daerah juga program sekolah dengan menghitung alokasi waktu yang tidak membebani peserta didik agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajar tetap terjaga utuh. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan SDN No 049/ IX Sungai Terap mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang beragam dan mengedepankan proses dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya sehingga tujuan akhir profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada visi, misi dan tujuan sekolah.

(30)

30 BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

A. Kalender Pendidikan Satuan Pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Pengembangan Kalender Pendidikan SDN No 049/ IX Sungai Terap mengacu pada rambu-rambu sebagai berikut:

a) Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan, yaitu pada bulan Juli 2023.

b) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan dan Kepala Daerah tingkat kabupaten/kota.

c) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal.

d) Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

e) Kalender Pendidikan SDN No 049/ IX Sungai Terap disusun dengan berpedoman kepada kalender Pendidikan Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi yang disesuaikan dengan program sekolah.

Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya beserta kalender pendidikan SDN No 049/ IX Sungai Terap tahun pelajaran 2023/2024.

No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1 Minggu efektif belajar Minimum 36 minggu dan maksimal 40 minggu

Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan Pendidikan 2 Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester

3 Jeda antar semester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II

Gambar

Tabel 3. Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas III-V
Tabel 4. Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas VI

Referensi

Dokumen terkait

Satuan pendidikan harus menyusun sendiri kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan silabusnya dengan cara melakukan penjabaran dan penyesuaian standar isi dan standar

BAB II: Membahas tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, perencanaan dan pelaksanaan KTSP yang meliputi penyusunan dan pelaksanaan KTSP, kurikulum dan pembelajaran yang

Adanya perubahan Kurikulum sejak kurikulum 1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sampai pada kurikulum 2013 perubahan

Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk satuan pendidikan dasar telah ditetapkan Standar Kompetensi Kelulusan untuk mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai

Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah dirintis pada tahun 2006

Sesuai amanat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), bahwa model pembelajaran tematik merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan

1. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan

LAMPIRAN I SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI 25 MANDAU Nomor : 422 / SDN 25 M / 2023 / 013 TENTANG TIM PENGEMBANG KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN