• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelajaran IPA di Sekolah Dasar

N/A
N/A
daenk atk

Academic year: 2024

Membagikan "Pelajaran IPA di Sekolah Dasar"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam, baik yang menyangkut mahluk hidup, maupun benda mati. Dalam kurikulum Sekolah Dasar (SD), IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam sekitar secara sistematis untuk mengusai fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri senidri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Jadi, pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa yang terjadi di alam dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori agar siswa mempunyai pengetahuan gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.

Pembelajaran IPA di SD, dapat dilakukan dengan bekerja sama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di SD, tidak hanya memhami teori tetapi juga menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu dan lingkungan. Belajar dapat dipandang sebagai proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Mengajar pun hakikatnya merupakan suatu proses, yaitu proses mengajar mengatur dan menumbuhkan

1

(2)

dan mendorong siswa melakukan proses belajar. Agar proses belajar mengajar sesuai dengn tujuan yang diharapkan, dibutuhkan model pembelajaran, model atau strategi serta pendekatan mengajar yang tepat, sesuai kapasitas siswa.

Proses pembelajaran memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan yaitu untuk menambah ilmu pengetahuan, keterampilan, serta penerapan konsep diri. Keberhasilan proses pembelajaran tercermin dalam peningkatan hasil belajar. Untuk mencapai hasil belajar, dibutuhkan peran aktif seluruh komponen pendidikan terutama siswa yang berperan sebagai input sekaligus sebagai output serta guru sebagai fasilitator.

Guru sebagai fasilitor berperan dalam memfasilitasi berbagai sumber belajar, media, alat pembelajaran dan berbagai model pembelajaran yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu peran guru sebagai fasilitator adalah menyiapkan berbagai model pembelajaran.

Model pembelajaran merupakan seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses pembelajaran. Dalam menggunakan model pembelajaran guru dituntut untuk memilih model pembelajaran yang tepat sesuai konsep atau materi ajar sehingga model pembelejaran yang digunakan oleh guru sangat bervariasi, tidak menonton dengan menggunakan salah satu model pembelajaran saja misalnya ceramah.

Dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi membuat peserta didik lebih tertarik dalam pelajaran yang diajarkan sehingga model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan pembelajaran.

Banyak model pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran menjadi sanngat penting untuk diperhatikan karena model pembelajaran adalah salah satu alat untuk

(3)

mencapai tujuan, dengan memanfaatkan model pembelajaran secara akurat, guru akan terbantu dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa mencapai hsil yang optimal.

Cara guru dalam mengajar dan mengatur sistem pembelajaran di kelas dengan menjalin interaksi yang baik terhadap peserta didik termasuk salah satu ciri guru yang profesional. Guru professional alah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Guru professional hendaknya mampu untuk menguasai materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, memahami struktur, konsep dan model keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar. Jadi, guru professional adalah guru yang punya kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dan mampu menerapkan model yang sesuai dengan materi sehingga dapat meingktkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan observasi di kelas V SDN 2 Padasuka, menunjukan bahwa model pembelajaran yang diterapkan di kelas V SDN 2 Padasuka terlihat kurang menarik, menonton dan kurang melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa merasa jenuh dan kurang memiliki minat belajar, akibatnya suasana kelas cenderung pasif. Dengan kondisi demikian tentu akan berpengaruh terhadap ketercapaiannya tujuan pembelajaran di SDN 2 Padasuka. Selain itu, rendahnya belajar siswa di kelas V SDN 2 Padasuka bahwa ketuntasan hasil belajar siswa tidak mencapai nilai KKM (75).

Rendahnya nilai hasil belajar siswa dari ulangan harian tidak terlepas dari kurangnya variasi model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.

(4)

Salah satu faktor yang mempengaruhi pemahaman siswa adalah model pembelajaran yang masih cenderung pasif saat mengikuti pembelajaran. Siswa diminta untuk duduk diam memperhatikan penjelasan guru, sedangkan siswa yang duduk dibangku belakang asyik bermain sendiri atau berbiacara dengan temannya.

Jadi berdasarkan permasalahan diatas ada beberapa metode yang dapat meningkatkan hasil belajar diantaranya model pembelajaran Picture and Picture.

Model pembelajaran Picture and Picture merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang menekankan kerjasama antar siswa, sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran. Adapun penerapan model pembelajaran Picture and Picture dimulai guru menyampaikan kompetensi yang dicaapai. Kemudian guru menyajikan materi sebagai pengantar, setelah itu guru menunjuk/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi, kemudian guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis, kemudian guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Dari alas an/urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang dicapai. Di akhir pembelajaran, guru bersama siswa mengambil kesimpulan sebagai penguatan materi pembelajaran. Dengan menggunakan model Picture and Picture diharapkan hasil belajar siswa meningkat, dan meningkat dalam prosesnya. Pembelajaran dengan model Picture and Picture, siswa menjadi aktif, kreatif, kritis dan diharapkan inovatif.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti merencanakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Materi Organ Gerak Hewan Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture Di Kelas V SDN 2 Padasuka Kabupaten Lebak Provinsi Banten Tahun Pelajaran 2022/2023”.

(5)

B. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Guru belum dapat menyampaikan materi organ gerak

hewan kepada siswa.

2. Guru belum mengenal model pembelajaran Picture and Picture.

3. Guru telah mengenal model pembelajaran Picture and Picture.

4. Guru telah siap menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dalam pembelajaran IPA materi organ gerak hewan.

5. Model pembelajaran Picture and Picture mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi organ gerak hewan.

C. Fokus Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas dan mengingatkan keterbatasan peneliti, masalah dalam penelitian ini di fokuskan pada “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Materi Organ Gerak Hewan Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture Di Kelas V SDN 2 Padasuka”.

Hasil belajar siswa mata pelajaran IPA adalah penguasan bahan ajar dalam aspek pengetahuan, pemahaman, aplikasi, setelah siswa mengikuti pembelajaran organ gerak hewan di mata pelajaran IPA.

(6)

Mata pelajaran tematik tema organ gerak hewan dibatasi pada sub tema I.

Model pembelajaran Picture and Picture merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang menekankan kerjasama, sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian diatas, masalah dalam penelitian ini dapat dirmuskan sebagai berikut : “Bagaimana Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Materi Organ Gerak Hewan Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture Di Kelas V SDN 2 Padasuka?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan umum ini adalah untuk Meningkat Pemahaman Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Materi Pengukuran Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together.

F. Manfaat Peneliti 1. Manfaat Teoritis

Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan bagi guru dalam pembelajaran Matematika utamanya pada peningkatan pemahaman belajar siswa.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

(7)

1) Untuk mengetahui peran guru sebagai fasilitator dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa tentang organ gerak hewan.

2) Untuk mengetahui kelemahan proses pembelajaran sehingga dapat diperbaiki.

3) Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran yang efektif dan efisien agar pemahaman siswa meningkat.

b. Bagi Siswa

1) Untuk mendorong siswa dalam memahami tujuan pembelajaran khususnya tentang pengukuran.

2) Untuk mendorong motivasi belajar siswa.

3) Agar siswa tidak jenuh dalam menerima pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

1) Sebagai inovasi pembelajaran yang akan dilaksanakan guru.

2) Memberikan pengalaman pada guru lain untuk menerapkan proses pembelajaran yang menyenangkan dan muda dipahami dengan model pembelajaran Picture and Picture

d. Bagi Peneliti

1) Dalam melaksanakan penelitian dapat dijadikan sebuah ilmu pengetahun dalam mengembangkan pembelajaran belajar.

2) Terjalin hubungan dengan masyarakat pendidikan khususnya di sekolah tempat penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi dengan judul Penggunaan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pelajaran IPA Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Karangbangun Tahun

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kreativitas keterampilan proses sains aspek biologi (KKPSAB) pada mata pelajaran IPA siswa Sekolah Dasar (SD) di

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di atas penguasaan konsep dasar IPA mahasiswa calon guru sekolah dasar dengan menggunakan pemberian tugas pembuatan peta

Pengembangan model Contextual Problem-Based Learning (Co PBL) Melalui Peta Konsep pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Gunarhadi, MA, Ph.D. Program Doktor

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan video pembelajaran dan mengetahui pemanfaatan media video pada pelajaran IPA kelas IV Sekolah Dasar Kanisius Ganjuran3. Jenis penelitian

Metode penelitian dalam pengembangan media pembelajaran tata surya berbasis teknologi holobox pada mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar menggunakan Research

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan keterpaduan perangkat pembelajaran berupa SSP Mata Pelajaran IPA yang dapat mengembangkan karakter peserta didik kelas 2 sekolah

Dalam standar kompetensi lulusan kelompok mata pelajaran IPA pada kurikulum 2013 dinyatakan bahwa sains/IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, yaitu