1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Imunisasi merupakan suatu upaya untuk memberikan kekebalan terhadap tubuh anak dengan cara pemberian vaksin. Vaksin berasal dari bibit penyakit tertentu yang dapat menimbukan penyakit yang terlebih dahlu dilemahkan. Sehingga tidak berbahaya lagi bagi kelangsungan hidup manusia ( Riyaldi, 2012)
Imunisasi merupakan bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam menurunkan angka kematian bayi dan balita. Dengan imunisasi, berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B dan lainnya dapat dicegah. Pentingnya imunisasi dapat dilihat dari banyak nya balita yang meninggal akibat penyakit yang dapat dicegah dengan (PD3I). hal itu sebenarnya tidak perlu terjadi karena penyakit – penyakit tersebut bisa dicegah dengan imunisasi ( Nany, 2010)
Program imunisasi merupakan program penyelenggaraan pelayanan kesehatan prioritas di Indonesia yang diimplementasikan dari pemerintah pusat hingga daerah. Setiap penyelenggaraan program pelayanan kesehatan, penyedia pelayanan kesehatan harus memperhatikan aspek kualitas, termasuk dalam hal ini kualitas pelayanan imunisasi. Untuk menilai kualitas dari pelayanan kesehatan, maka perlu dilakukan pengukuran kualitas yang dilakukan dengan membandingkan kenyataan dilapangan dengan standar layanan kesehatan.
Dengan usaha pencegahan penyakit melalui imunisasi dasar lengkap, diharapkan kelak jika terpapar penyakit tidak akan menderita penyakit tersebut. Imunisasi sendiri merupakan program upaya pencegahan dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), yaitu Tuberkolosis, Difteri, Petrusis, Hepatitis B, Polio, dan Campak.
Sesuai dengan program organisasi dunia World Health Organizatin (WHO), pemerintah mewajibkan imunisasi yang termasuk dalam program
1
2
pengembangan imunisasi (PPI). Imunisasi tersebut adalah BCG, DPT-HB, Polio, Campak, dan Hepatitis. Kelima Imunisasi tersebut dikenal dengan Lima Imunisasi dasar Lengkap (LIL) yang merupakan imunisasi wajib ketika bayi berumur kurang dari 3 bulan, imunisasi DPT-HB diberikan ketika bayi berumur 2,3,4 bulan dengan interval minimal 4 minggu, imunisasi polio diberikan pada bayi baru lahir dan tiga kali berikutnya diberikan dengan jarak paling cepat 4 minggu, imunisasi campak diberikan pada bayi berumur 9 bulan (Depkes, 2010).
Data hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup.
Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa jumlah ibu yang meninggal karena kehamilan dan persalinan tahun 2013 adalah sebanyak 5019 orang. Sementara jumlah bayi yang meninggal di Indonesia berdasarkan estimasi SDKI 2012 mencapai 160.681 anak (Desriyah, 2015).
Berdasarkan data profil kesehatan kota Pekanbaru tahun 2015 untuk kasus penyakit Difteri, Pertussis, dan Tetanus tidak ada ditemukan dikota Pekanbaru. Angka kejadian penyakit Campak terdapat 265 kasus, sedangkan penyakit Polio tidak ada ditemukan, penyakit Hepatitis B juga tidak ada ditemukan. Data kasus penyakit TBC tidak terdata secara khusus atau spesifik, pada anak sehingga tidak diperoleh data yang jelas kasus TBC pada anak. (Dinkes,2015)
Berdasarkan hasil survey awal penelitian dengan mengambil data kunjungan anak yang mengalami penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi selama 3 bulan terakhir tahun 2018 di Ruang Balai Pengobatan Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru diperoleh 74(9,8%) kasus TBC dan 1(1,3%) kasus penyakit Difteri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas dapat dibuat suatu rumusan masalah bagaimanakah gambaran penyakit pada anak yang
3
dapat dicegah oleh imunisasi diwilayah kerja puskesmas sidomulyo kota pekanbaru
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimanakah gambaran penyakit pada anak yang dapat dicegah oleh imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo kota Pekanbaru
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui penyakit apa saja yang terjadi pada anak yang dapat dicegah dengan imunisasi yang terjadi di puskesmas Sidomulyo
b). Mengetahui jumlah / persentase penyakit yang terjadi pada anak yang dapat dicegah dengan imunisasi di puskesmas Sidomulyo
c). Menganalisis penyakit terbesar pada anak yang dapat dicegah dengan imunisasi yang terjadi di puskesmas Sidomulyo.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Institusi UMRI
Hasil penelitian ini dapat menambah bahan pustaka di Program Studi DIII Keperawatan Univesitas Muhammadiyah Riau dan sebagai tolak ukur untuk menilai kemampuan mahasiswi dalam penelitian.
2. Bagi Puskemas Sidomulyo
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk menentukan kebijakan yang di aplikasikan dalam rangka meningkatkan cakupan imunisasi secara efektif dan efisien.
3. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu yang telah diberikan dan diterima selama proses pendidikan di akademik dalam rangka pengembangan kemampuan diri dan sebagai syarat dalam menyelesaikan studi di Program Studi DIII Keperawatan Universitas Muhammadiyah Riau.