• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - Smart Library UMRI - Universitas Muhammadiyah Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I - Smart Library UMRI - Universitas Muhammadiyah Riau"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tenayan (2 x 110 MW) merupakan bagian dari Program 35.0000 MW atau fast track program I (FTP 1) yang dicanangkan oleh pemerintah, bertujuan untuk memenuhi pasokan tenaga listrik di pulau Sumatera khususnya di Provinsi Riau. Dimana saat ini Provinsi Riau mengalami defisit energi listrik 170 MW, sehingga dengan adanya PLTU Tenayan maka kebutuhan energi listrik di provinsi Riau akan terpenuhi.

PLTU Tenayan menggunakan bahan bakar batubara untuk operasinya, secara garis besar siklus PLTU Tenayan dibagi menjadi beberapa siklus utama antara lain : siklus bahan bakar, siklus air dan uap, siklus gas buang dan siklus pendingin utama.

Secara umum proses produksi steam untuk mengoperasikan turbin dari air pengisi yang di produksi dari boiler pada steam drum. Cooling tower disini diperlukan untuk membantu proses kondensasi uap ekspansi dari turbin di dalam kondensor. Cooling tower memanfaatkan air dan udara pada proses perpindahan panas yang dibuang ke atmosfer. Dengan adanya pendinginan tersebut maka akan diketahui berapa beban kalor yang terjadi di cooling tower, sehingga diketahui apakah pendinginan air yang berasal dari pendinginan mesin dapat berjalan dengan baik.

PLTU tenayan mempunyai 5 buah cooling tower untuk masing – masing unit, yang mana saat ini kelima cooling tower tersebut beroperasi semua. Jika terjadi kerusakan atau permasalahan pada cooling tower maka akan menyebabkan unit menjadi derating.

Dari data pareto loss output PLTU Tenayan, vakum pada kondensor sering mengalami gangguan (loss vacuum). Kualitas dari vakum kondensor ini sangat dipengaruhi oleh kinerja cooling tower. Seiring dengan berjalannya waktu maka kinerja cooling tower saat ini mengalami penurunan performa.

Untuk itu perlu dilakukan analisis terkait kinerja cooling tower dengan

(2)

2

membandingkan data desain cooling tower existing dengan data Hamon Cooling Tower Type Multi Cell Induced Draft Counter Flow Cooling Tower.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas, dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan yang ada, yaitu :

1. Apakah kinerja cooling tower saat ini sudah sesuai dengan desain Hamon Cooling Tower Type Multi Cell Induced Draft Fan Counter Flow Cooling Tower.

2. Bagaimana cara perhitungan analisis kinerja cooling tower sesuai dengan Bureau of Energy Efficiency Cooling Tower.

1.3. Batasan Masalah

Lingkup pembahasan yang ditulis dalam Tugas Akhir ini adalah mencakup beberapa hal sebagai berikut :

1. Permasalahan yang diangkat terbatas pada Cooling Tower PLTU Tenayan.

2. Metode Analisa design hanya terbatas dari study literatur yaitu dari manual book dengan standard Hamon Cooling Tower Type Multi Cell Induced Draft Fan Counter Flow Cooling Tower.

3. Metode Analisa kinerja Cooling Tower Study Literatur Bureau Of Energy Efficiency Cooling Tower

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui design Cooling Tower PLTU Tenayan sesuai dengan

standard Hamon Cooling Tower Type Multi Cell Induced Draft Fan Counter Flow Cooling Tower.

2. Untuk mengetahui kinerja Cooling Tower Existing dengan Cooling Tower Hamon

(3)

3

1.5. Manfaat Penelitian

Pada penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh beberapa manfaat baik secara umum maupun khusus, yaitu :

1. Manfaat secara umum yaitu diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) pada program studi Teknik Mesin pada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Riau.

2. Manfaat secara khusus yaitu untuk meningkatkan performa dan keandalan PLTU Tenayan. Sehingga dapat memberikan kepuasan serta keberlangsungan hidup kepada masyarakat dengan terpenuhinya energi listrik.

1.6. Sistematika Penulisan

Agar penyusunan Tugas Akhir dapat terarah dan sesuai sasaran maka penulis menyusunnya dalam bentuk sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Bab ini berisikan hal-hal yang berkaitan dengan dasar teori, penjelasan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Cooling Tower PLTU Tenayan, Bagian – bagian Cooling Tower

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini berisikan flowchart pelaksanaan penelitian, waktu dan tempat penelitian, Teknik pengambilan data, alat dan bahan, variabel penelitian, data Cooling Tower

(4)

4

BAB IV : Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang hasil dan pembahasan dari perbedaan desain cooling tower existing dengan cooling tower hamon type multi cell induced draft Fan counter flow, pengolahan data dan analisa kinerja cooling tower.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran.

Referensi

Dokumen terkait

Observasi Ruslan 2006 mengatakan observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan Peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan penyaksian langsung.. Peneliti

Adanya otonomi daerah di maksudkan agar daerah yang bersangkutan dapat berkembang sesuai dengan kemampuannya sendiri dan tidak bergantung pada Pemerintah Pusat, dengan mengoptimalkan

Setelah menentukan tipe iklim dilakukan interpretasi agroklimat berdasarkan Tabel 2.7 Beberapa Tahapan klasifikasi iklim dengan Metode Schmidt-Ferguson 1 Pengelompokkan Sifat Hujan

Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Keterangan : PE = Pertumbuhan Ekonomi PAD = Pendapatan Asli Daerah BM = Belanja Modal BBK = Belanja

Tinggi Cerobong Diameter atas Diameter bawah Meter meter meter Dimensi yang akan dibuat dalam penelitian ini adalah dalam bentuk balok dengan ukuran panjang 4800 meter, lebar 250

Di akses Pada tanggal 4 Januari 2019 Sumber Internet : Cover Sinetron ‘Cinta Suci’ diakses melalui link: https://sinopsis12345678910.blogspot.com/2018/09/sinopsis-sinetron-

Penelitian mengenai limbah untuk menghasilkan energi listrik dapat menggunakan jenis logam atau lempeng yang berbeda, yaitu menurut penelitian Pauzi tahun 2016 mengenai analisis

Harapannya dengan peran humas yang diusung oleh humas pemerintah daerah untuk membentuk citra positif akan memiliki dampak yang positif bagi pemerintah dan kepercayaan publik didapatkan