• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Pustaka

Menurut Pohan dalam (Prastowo, 2012) kegiatan ini (penyusunan kajian pustaka) bertujuan mengumpulkan data dan informasi ilmiah, berupa teori-teori, metode, atau pendekatan yang pernah berkembang dan telah di dokumentasikan dalam bentuk buku, jurnal, naskah, catatan, rekaman sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain yang terdapat di perpustakaan. Kajian ini dilakukan dengan tujuan menghindarkan terjadinya pengulangan, peniruan, plagiat, termasuk suaplagiat. Dasar pertimbangan perlu disusunnya kajian pustaka dalam suatu rancangan penelitian menurut Ratna dalam (Prastowo, 2012) didasari oleh kenyataan bahwa setiap objek kultural merupakan gejala multidimensi sehingga dapat dianalisis lebih dari satu kali secara berbeda-beda, baik oleh orang yang sama maupun berbeda.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, penulis menyimpulkan kajian pustaka adalah

data dan informasi ilmiah, berupa teori-teori, metode, atau pendekatan yang pernah berkembang dan telah di dokumentasikan dalam bentuk buku, jurnal, naskah, catatan, rekaman sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah- masalah yang dihadapi. Seperti yang telah peneliti paparkan pada bab sebelumnya, bahwasannya permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah hal-hal yang berkenaan dengan social media marketing dan keputusan berkunjung. Dimulai dari pengertian secara umum sampai pada pengertian yang fokus terhadap teori yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti. Berikut beberapa teori menurut para ahli yang dapat menunjang dalam pembuatan skripsi yang berjudul “Pengaruh social media marketing terhadap keputusan berkunjung di Jendela Alam Bandung”.

(2)

2.1.1. Landasan Empiris

Landasan empiris merupakan suatu landasan yang berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain. Dalam hal ini penulis mengacu pada penelitian yang sejenis dengan variabel yang memiliki persamaan, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel II.1.

Penelitian Terdahulu No Nama atau

Universitas atau Tahun

Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

1. ALIQUE

LA

PASSAWU G,

UNIVERSI TAS

HASANUD DIN

MAKASSA R, 2014

PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETIN G

TERHADAP TINGKAT KUNJUNGA N COFFEE TOFFEE DI MAKASSA R

Analisis

Deskriptif , Analisis Regresi Berganda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel – varia

bel social media marketing secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat kunjungan Coffee Toffee Makassar

2. KIKI REZEKI NASUTIO N,

UNIVERSI TAS

PENDIDIK AN

INDONESI A, 2016

PENGARUH SOCIAL MEDIA TERHADAP KEPUUSAN MENGINAP DI TRANS LUXURY HOTEL BANDUNG

Kuantitatif Hasil penelitian diperoleh hasil bahwa social media berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menginap di Trans Luxury Hotel Bandung.

3. Debby Laura Tambunan, SEKOLAH TINGGI PARIWISA TA

BANDUNG , 2016

PENGARUH SOCIAL MEDIA TERHADAP KEPUTUSA N

BERKUNJU NG

WISATAW AN

NUSANTAR

Path Analysis atau Analisis Jalur

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa social media berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan berkunjung wisatawan nusantara ke DKI Jakarta. Hasil estimate menunjukan bahwa social media memberikan kontribusi sebesar 38,1% terhadap keputusan berkunjung wisatawan nusantara ke DKI Jakarta.

(3)

A KE DKI JAKARTA 4. Riezky

Bhrammana Andreansya h,

Triyuniati , Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya, 2014

PENGARUH STRATEGI PROMOSI TERHADAP KEPUTUSA N

BERKUNJU NG

WISATAW AN

MANCANE GARA

regresi linier berganda

pengaruh advertising, public relation dan personal selling secara bersama-sama terhadap keputusan berkunjung ke Museum House of Sampoerna Surabaya adalah signifikan.

Kondisi ini juga didukung dengan perolehan koefisien regresi berganda yang dihasilkan sebesar 60,3 % yang menunjukkan hubungan antara variabel bebas tersebut terhadap keputusan berkunjung ke Museum House of Sampoerna Surabaya memiliki hubungan yang erat.Hasil pengujian secara parsial pada tingkat nyata 5%

menunjukkan bahwa variabel yang digunakan dalam model penelitian tersebut masing- masing mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keputusan berkunjung ke Museum House of Sampoerna Surabaya.

Variabel advertising merupakan variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan berkunjung ke Museum House of Sampoerna Surabaya.

2.1.2. Landasan Teoritis 2.1.2.1. Pemasaran

Pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang gagal dalam mencapai tujuannya salah satu penyebabnya karena tidak adanya strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Menurut bowen dan makens (Kotler, Bowen, T, & James, 2014)“marketing is the process by which companies create value for customers and society, resulting in strong customer relationship that capture value from the customer in returns”. Pemasaran merupakan proses dimana suatu perusahaan

(4)

menciptakan nilai bagi pelanggan dan masyarakat, menghasilkan hubungan pelanggan yang kuat untuk meraih nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

Menurut (Kotler & Armstrong, 2014) “Pemasaran adalah bagaimana mengelola hubungan dengan pelanggan yang menguntungkan. Terdapat dua tujuan dari pemasaran yaitu untuk menarik pelanggan baru dengan memberikan suatu nilai superior yang menjajikan dan menjaga atau mengembangkan konsumen yang sudah ada dengan memberikan kepuasan”.

Menurut (Kotler & Keller, 2012) Marketing adalah bagaimana mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia serta kebutuhan sosial yang dibutuhkan. Salah satu definisi yang sederhana mengenai marketing adalah “meeting needs profitably” . Yaitu bagaimana mengubah suatu kebutuhan menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

Dari beberapa pendapat ahli mengenai pemasaran di atas dapat disampaikan bahwa pemasaran (marketing) merupakan suatu aktivitas dalam menciptakan, menyampaikan, dan menawarkan barang maupun jasa yang memiliki nilai untuk konsumen, mitra, dan masyarakat secara luas.

(Kotler & Armstrong, 2014) mengklasifikasikan bauran pemasaran kedalam empat kelompok yang disebut 4P, yaitu price, place, product, and promotion. Berikut ini definisi dari 4P menurut (Kotler & Armstrong, 2012) adalah sebagai berikut :

1. Product

Produk adalah kombinasi dari produk atau jasa yang di tawarkan oleh perusahaan kepada target pasar.

2. Price

Harga adalah jumlah uang yang harus di bayar oleh konsumen guna mendapatkan produk atau jasa yang di tawarkan perusahaan.

3. Promotion

(5)

Promosi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan untukmengkomunikasikan manfaat dari suatu produk dan jasa dan membujuk konsumen untuk membeli produk atau jasa tersebut.

4. Place

Tempat berisi mengenai aktivitas yang di lakukan perusahaan agar produkyang ditawarkan dapat dengan mudah di dapatkan oleh konsumen.

Menurut (Kotler & Keller, 2012)“Promotion is the specific blend of advertising, sales promotion, public relation, personal selling, and direct marketing tools that the company uses to persuasively communicate customer value and build customer relationship“.

Berdasarkan definisi tersebut dapat di artikan bahwa promosi ada gabungan dari seluruh alat pemasaran yang di gunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai konsumen dan membangun hubungan dengan pelanggan.

Menurut (Kotler & Armstrong, 2012), promosi merupakan aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya. Dan pada saat ini social media banyak digunakan sebagai salah satu media promosi.Dari beberapa pengertian promosi menurut ahli di atas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengkomunikasikan dan menawarkan produk atau jasa kepada target pasar, sehingga dapat menyebabkan terjadinya suatu transaksi.

Menurut (Kotler & Keller, 2012), marketing communications mix terdiri dari 8 model komunikasi, yaitu :

1. Advertising

Seluruh aktivitas presentasi non personal berbayar dan promosi baik ide, produk atau jasa melalui sponsor dari media cetak (koran dan majalah), media penyiaran (radio, televisi), media jaringan (telepon, kabel, satelite, wireless), media

(6)

elektronik (rekaman audio, rekaman video, web-page) display media (papan iklan, poster).

2. Sales promotion

Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian produk atau jasa termaksud consumer promotions, trade promotion dan business and sales force promotions

3. Public relations and publicity

Berbagai program internal perusahaan yang diarahkan kepada karyawan di dalam perusahaan atau program eksternal yang diarahkan untuk konsumen, perusahaan lain, pemerintah, serta media untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau mengkomunikasikan produk secara individu

4. Direct marketing

Menggunakan mail, telepon, fax, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi langsung dengan kosumen tertentu

5. Interactive marketing

Aktivitas online atau program yang dirancang untuk melibatkan pelanggan baik secara langsung ataupun tidak langsung meningkatkan kesadaran, meningkatkan citra, atau menimbulkan pembelian produk dan jasa

6. Word-of-mouth marketing

People-to -people (lisan), tertulis, atau komunikasi elektronik yang berhubungan dengan manfaat atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa

7. Personal selling

(7)

Interaksi langsung dengan satu atau lebih calon pembeli untukmemberikan sebuah presentasi produk atau jasa dan menjawab pertanyaanDirect marketing memungkinkan untuk terjadinya interaksi langsung dengan calonkonsumen, oleh karena itu perlu penyampaian yang tepat agar pesan dapat tersampaikan dengan benar dan dapat diterima oleh konsumen. Menurut (Kotler et al., 2014)direct marketing terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Direct mail marketing, yaitu melibatkan pengiriman penawaran, pemberitahuan atau hal lain kepada seseorang dengan alamat tertentu. Direct marketers mengirimkan jutaan surat setiap tahunnya berupa surat, catalog, brosur, dan lain- lain.

2. Telemarketing, yaitu menggunakan telepon untuk melakukan penjualan kepada konsumen.

3. Internet marketing, yaitu bentuk pemasaran suatu produk dan jasa serta membangun hubungan dengan konsumen melalui internet.

Internet marketing saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebuah perusahaan, hal tersebut menjadi kebutuhan karena perilaku konsumen itu sendiri yang telah bergantung pada internet. Menurut(Kotler & Armstrong, 2014), “internet marketing is efforts to market products and services and build customer relationships over the internet”. Internet marketing adalah usaha-usaha untuk memasarkan produk dan jasa serta membangun hubungan pelanggan melalui internet.

Menurut (Jones et al., 2011)internet marketing atau yang sering disebut online marketing adalah secara hirarki segala aktivitas pemasaran yang dilakukan secara online yang menggunakan teknologi internet. Pemasaran online tersebut tidak hanya mencakup iklan di website saja melainkan segala aktivitas online lainnya seperti jaringan sosial atau lebih dikenal dengan social media.

(8)

Saat ini kehidupan masyarakat tidak lepas dari kemudahan dan kebebasan dalam menggunakan internet dan social media. Sehingga hal tersebut juga berpengaruh terhadap perilaku mereka dalam mencari informasi tentang sesuatu yang ingin mereka nikmati, seperti mengunjungi destinasi wisata. Menurut (Jones et al., 2011) menyatakan bahwa internet marketing memiliki beberapa tren dalam pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan diantaranya:

1. Social media marketing

Social media telah membuat tanda yang tidak dapat dihapuskan dalam tatanan web, secara bersamaan dalam taktik pemasaran. Social media marketing melibatkan rekomendasi teman, berbagi, membangun kepribadian merek, dan mengalamatkan pasar sebagai sebuah kelompok individu yang heterogen. Hal ini juga dengan unik mendorong pelanggan untuk menciptakan konten dan buzz tentang sebuah produk.

2. Viral marketing

Jenis pemasaran ini melibatkan penyebaran pesan pemasaran melalui online word of mouth.Viral marketing sangat erat dengan social media, sejak platform social media dan dengan fungsinya untuk berbagi adalah cara utama bahwa sebuah pesan dapat “go viral”

online. Walaupun viral marketing tidak membuat sebuah kampanye pemasaran online secara keseluruhan. Dan sebaiknya hanya salah satu alat yang digunakan untuk menciptakan kesadaran dan mendorong interaksi.

3. Brand as product

Lebih dari pada sebelumnya, merek menciptakan pesona dan mengidentifikasi disekitar diri mereka dari pada produk yang mereka jual. Ruang online memungkinkan pelanggan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan merek secara pribadi dan secara langsung.

4. Ad Fatigue

(9)

Penggunaan web telah menjadi sangat mengenal dengan iklan online yang telah dipelajari untuk menghilangkannya, bahkan dengan meng-instal program untuk memblok juga.

Pemasar saat ini harus berfikir sangat inovatif dan strategi eye-catching untuk menarik perhatian konsumen.

5. Targeting

Pada hakekatnya semua iklan online ditargetkan untuk meraih pembaca yang spesifik.

Berbeda dengan stroke luas penargetan dilakukan dalam pemasaran tradisional. Hampir semua iklan online ditargetkan mencapai pembaca tertentu. Misalnya menempatkan iklan di majalah yang relevan, penargetan web bisa sangat tepat. Deengan penggunaan data base dapat dilakukan secara otomatis dan sangat sukses.

6. Golden oldies

Walaupun semua strategi yang baru menakjubkan email dan pemasaran website tetap teknik yang paling berguna dan efektif. Strategi ini dilakukan tentu dengan menggunakan taktik dan alat yang baru (seperti pelacakan lebih lanjut, mengintegrasikan jaringan sosial dan menghasilkan konten), tetapi intisarinya tetap sama.

(Evans & Mckee, 2013) menyatakan bahwa konsumen telah menjadikan social media sebagai sebuah susaha untuk berbagi diantara mereka tentang pengalaman sendiri dengan merek, produk dan jasa untuk menyediakan sebuah pandangan yang nyata dari pengalaman mereka. Di waktu yang sama, konsumen dipengaruhi oleh pengalaman orang lain sebelummereka benar-benar membuat sebuah pembelian yang menyebabkan dampak social media marketing sangat signifikan.

Dalam penelitian ini promosi yang digunakan berfokus pada social media. Promosi ini dianggap sebagai promosi yang tidak memerlukan biaya yang besar namun berdampak besar pada presepsi konsumen, untuk itu akan dibahas selanjutkan mengenai social media.

(10)

2.1.2.2. Social Media Marketing

Menurut(Zimmerman & Sahlin, 2010) mendefinisikan social media marketing yaitu penggunaan layanan online (social media) untuk menjual dan merupakan sebuah teknik baru dalam menjual.

Menurut (Kotler & Keller, 2012) “Media sosial merupakan sarana bagi konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar, audio dan video dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya”.

Menurut (Chen, 2014)(Moore & Smallman, 2011)social media marketing memiliki 7 karakteristik atau dimensi yaitu:

1. Community, yaitu komunitas dalam social media berbagi fitur yang sama dengan komunitas online lainnya. Yang dibentuk atas dasar orang-orang yang berbagi ketertarikan atau latar belakang yang sama.

2. Connectedness, merupakan ikatan umum, personal ataupun komunikasi atau dengankata lain keterhubungan situs dan orang-orang melalui link yang dibagikan oleh pengguna melalui social media platform.

3. Openness, kebebasan atau gratis untuk bergabung dan siapa saja dapat menciptakan, mengedit, berkomunikasi dan mengomentari konten.

4. Speed, online word of mouth menyebar seperti efek virus dengan cepat. Konten yang diunggah di social media platform akan tersedia langsung bagi setiap orang disaat konten tersebut diunggah

5. Accessibility, setiap orang dapat mengakses social media dimana saja dan kapanpun selama terhubung ke internet.

6. Participant, 2 atau lebih pihak yang dengan aktif berinteraksi secara terang-terangan.

Social media mendorong partisipasi dan umpan balik. Satu pihak menciptakan konten dan

(11)

membagikannya di sebuah program untuk membangkitkan ketertarikan pihak lain sehingga pihak lain dapat berkontribusi dan memberikan umpan balik secara aktif.

7. Conversation, media tradisional berkomunikasi dalam satu arah dimana konten diciptakan oleh media dan di distribusikan ke pendengar, sedangkan social media adalah berdasarkan user generated content dimana setiap orang menjadi sumber dari komunikasi. Dimana komunikasi 2 arah atau lebih diciptakan di social media bertujuan untuk mengembangkan interaksi diantara pengguna.

Dalam penelitian ini, penulis hanya menggunakan 5 dimensi sebagai variabel penelitian yaitu connectedness, openness, speed, accessibility, dan participant.

2.1.2.3. Keputusan Berkunjung

Keputusan berkunjung wisatawan dalam penelitian ini adalah sebuah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternarif untuk melakukan aktivitas-aktivitas pada masa yang akan datang (Hasibuan, 2011).

(Setiadi, 2008) menyatakan bahwa proses pengambilan keputusan berkunjung yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan. Keputusan ini melibatkan pilihan antara dua atau lebih alternatif. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda. Dalam penelitian ini keputusan berkunjung diadaptasi dari keputusan pembelian karena tahap-tahap yang dilewati oleh wisatawan dalam menentukan pilihan destinasi wisata sama dengan tahap keputusan pembelian pada umumnya

Proses pengambilan keputusan berkunjung wisatawan menjadi salah satu proses yang menentukan bagi wisatawan dalam memutuskan dan menentukan kegiatan liburannya. Proses ini menentukan bagaimana wisatawan memilih tempat liburannya, alat transpotasi menuju

(12)

daya tarik wisata, penginapan, restoran, memilih daya tarik wisata, serta menggunakan paket wisata. Menurut (Kotler & Keller, 2016)“keputusan berkunjung adalah dalam tahap evaluasi konsumen telah memiliki rasa ketertarikan terhadap suatu brand diantara beberapa pilihan yang ada serta konsumen juga telah memilliki keinginan untuk membeli brand yang paling disenangi”. Adapun dimensi yang membentuk keputusan berkunjung sebagai berikut:

1. Pemilihan produk/brand 2. Metode pembayaran

3. Pemilihan penyalur/pemasok 4. Pemilihan waktu berkunjung 5. Jumlah Kunjungan

2.1.2.4. PengaruhSocial Media Marketing terhadap Keputusan Berkunjung

Pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang gagal dalam mencapai tujuannya salah satu penyebabnya karena tidak adanya strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan.Menurut (Kotler &

Armstrong, 2014) “Pemasaran adalah bagaimana mengelola hubungan dengan pelanggan yang menguntungkan. Terdapat dua tujuan dari pemasaran yaitu untuk menarik pelanggan baru dengan memberikan suatu nilai superior yang menjajikan dan menjaga atau mengembangkan konsumen yang sudah ada dengan memberikan kepuasan”.

Pemasaran sendiri harus bersifat fleksibel, artinya mengikuti tren dan kebutuhan yang ada pada saat ini agar tepat sasaran dan peluang keberhasilannya lebih besar, banyak perusahaan beralih ke media digital sebagai strategi dalam memasarkan produknya tak terkecuali para pelaku usaha pada sektor pariwisata karena penggunaan internet dan social media sendiri selalu mengalami peningkatan.Banyak destinasi wisata yang menjadikan hal tersebut sebagai sebuah peluang untuk menarik wisatawan, salah satunya dengan membuat

(13)

akun social media dengan tujuan untuk mempromosikan produknya agar dikenal dan diminati.

(Evans & Mckee, 2013) menyatakan bahwa konsumen telah menjadikan social media sebagai sebuah usaha untuk berbagi diantara mereka tentang pengalaman sendiri dengan merek, produk dan jasa untuk menyediakan sebuah pandangan yang nyata dari pengalaman mereka. Di waktu yang sama, konsumen dipengaruhi oleh pengalaman orang lain sebelum mereka benar-benar membuat sebuah pembelian yang menyebabkan dampak social media marketing sangat signifikan.Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tedapat pengaruh social media marketing terhadap keputusan berkunjung.

2.2. Kerangka Pemikiran

Gambar II.1 Kerangka Pemikiran

(14)

2.3. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan premis-premis tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan, terdapat pengaruh yang signifikan antara social media marketing terhadap keputusan berkunjung. Sedangkan sub hipotesisnya adalah:

1. Terdapat pengaruh antara social media marketing terhadap keputusan berkunjung di Jendela Alam Bandung.

2. Tidak terdapat pengaruh antara social mediamarketing terhadap keputusan berkunjung di Jendela Alam Bandung

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa pengertian tentang sistem yang di kemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut : menurut Rudy (2012:1) ”Sistem adalah entitas atau satuan yang terdiri dari

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kamus merupakan buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad beserta

Ada beberapa pengertian sistem yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain : menurut (Jogiyanto, 2005:2) sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi

Dari pengertian sistem menurut beberapa sumber diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari bagian-bagian atau komponen-komponen subsistem atau

Promosi Menurut Harini (2008:71) dalam jurnal Budi Wahyuono berjudul (Pengertian dan Tujuan Promosi) Promosi adalah salah satu bentuk komunikasi, yaitu suatu tahap

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan skrip yang bertempat dan diproses pada suatu server dengan keluaran yang dihasilkan

Berdasarkan beberapa pengertian analisis rasio tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis rasio merupakan salah satu metode analisis untuk menilai

Pengertian hotel berdasarkan beberapa definisi menurut para ahli : Sulastiyono 2011:5, hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan,