• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II RENNAISANS laporan

N/A
N/A
20-085 Masri Elysha Siregar

Academic year: 2024

Membagikan " BAB II RENNAISANS laporan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Era Renaissance

Era Renaissance ini dimulai dari abad XIV-XVII sekitar tahun 1300. Pada masa ini, dunia keagamaan berkembang dengan pesat, terutama agama Kristen, sehingga pengaruh otorita seorang pemimpin gereja sangat kuat. Bersamaan dengan itu adalah tumbuhnya dan berseminya benih-benih ambisius dari ilmu untuk menjajarkan diri dengan agama, yang pada saatnya nanti, akan menggantikan agama dalam perannya sebagai “penguasa semesta dan penguasa manusia”. Mereka pun menganggap abad renaissance ini sebagai satu-satunya masa yang membawa perubahan mendasar bagi umat manusia, yaitu paham yang menaruh perhatian pada masalah dunia, masyarakat yang praktis dan sadar diri serta perubahan sekuler. Tidak seperti masa sebelumnya yang lebih menitik beratkan pada masalah keagamaan serta perhatian pada akhirat.

Tak hanya kehidupan sosial masyarakat dan religi yang sangat kuat, namun juga memiliki arsitektur yang berbeda. Di masa ini para arsitektur dan seniman ikut berusaha menghidupkan kembali kebudayaan klasik zaman Yunani dan Romawi namun dengan pemikirannya sendiri. Arsitektur Renaissanse (yang berjaya dalam abad 15–17 M) memperlihatkan sejumlah ciri khas arsitektur.

Dalam masa Renaissance ini terjalinlah kesatuan gerak dalam berarsitektur, yakni kesatuan gerak nalar dan gerak rasa. Di masa ini pula arsitektur Yunani dan Romawi ditafsir kembali (reinterpretation) dengan menggunakan nalar (di matematikkan) dengan tetap mempertahankan rupa pokok Yunani (pedimen dan pilar/kolom yang menandai konstruksi balok dipikul tiang)) serta Romawi (bangun dan konstruksi busur, yakni konstruksi bagi hadirnya lubangan pada konstruksi dinding pemikul). Setelah tahun 1600-an, arsitektur Renaisans mulai meninggalkan gaya-gaya klasik, kemudian disambung dengan kebudayaan Barok (Baroque) dan Rococo. Barok dan Rococo dianggap merupakan bentuk dari kebudayaan Renaisans.

(2)

2.2 Sejarah Arsitektur Renaissance

1. Di era carut-marutnya realitas yang sudah tidak bisa lagi mengatasi permasalahan- permasalahan hidup yang diawali oleh terjadinya Revolusi Perancis pada abad ke 15, bangsa Eropa mulai kembali pada romantisme era klasik yang sarat dengan konteks nalar rasional.

2. Era / periode tersebut dinamakan Renaissance (pencerahan) dan mulai meninggalkan era arsitektur bernuansa agama. Disebut pencerahan karena menghidupkan kembali budaya- budaya klasik, hal ini disebabkan banyaknya pengaruh filsuf-filsuf dari Yunani dan Romawi.

3. Ditandai dengan diktum Cogito Ergo Sum – nya Rene Descartes (ketika aku berpikir maka aku ada), arsitektur dikembalikan lagi pada skala manusia (antroposentris) dan era itu kemudian disebut era Arsitektur Renaissance.

2.3 Faktor-faktor Munculnya Renaissance

Middle Age merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram.

Berbagai kreativitas sangat diatur oleh gereja. Dominasai gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, justru malah gereja lah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang merugikan gereka akan mendapat balasan yang sangat kejam. Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan bahwa matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dari gereja sehingga Copernicus dibunuhnya.

Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja.

Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada theology.

Pemikiran filsafat berkembang sehingga lahir filsafat scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan.

Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah atas saran dari gereja maka timbulah sebuah gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV.

(3)

Sebelum gereja mempunyai peran penting dalam pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran. Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh maka hal seperti itu tidak mereka peroleh sehingga timbullah semangat renaissance.

Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis.

Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya system stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi focus kemajuan. Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan humanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.

2.4 Periodisasi Arsitektur Renaissance

Menurut pembagian waktunya, arsitektur Reinaissance dibagi menjadi : A. Quattrocento (1400-1500)

Pada masa ini, konsep dan aturan arsitektur diciptakan. Akibat pembelajaran tentang arsitektur klasik (arsitektur Yunani dan Romawi) menyebabkan diadopsinya lagi penggunaan detail dan ornamen arsitektur klasik. Ruang, sebagai elemen arsitektur, digunakan secara berbeda dibandingkan pada masa abad pertengahan. Ruang diatur dengan proporsi yang logis, rupa dan ritmenya mengikuti geometri, tidak menggunakan intuisi seperti pada masa abad pertengahan. Contoh bangunan pada masa ini adalah Basilica di San Lorenzo di Florence, yang diciptakan oleh Fillipo Brunellschi.

B. High Renaissance (1500-1525)

Pada masa ini, konsep yang diambil dari arsitektur klasik dikembangkan dan digunakan dengan ke pastian yang lebih besar. Arsitek yang paling terkenal pada masa ini adalah Bramante (1444-1514) yang memperluas kemungkinan penerapan arsitektur klasik pada bangunan kontemporer. Bangunan ciptaannya, San Pietro in Montorio, dibangun dengan bentuk sirkuler mengikuti gaya kuil romawi.

(4)

C. Mannerism (1520-1600)

Pada masa ini, para arsitek melakukan eksperimen menggunakan bentuk- bentuk arsitektural untuk memberikan penekanan hubungan antara ruang dan masif.

Contoh bangunan pada masa ini adalah Villa Farnese atau disebut juga Villa Caprarola..

2.5 Akulturasi Budaya

Walaupun berasal dari Italia, namun arsitektur renaissance menyebar ke seluruh Eropa. Tentunya terdapat penyesuaian yang dilakukan di tiap-tiap negara untuk mengadaptasi bentuk arsitektur tersebut.

1. Italia

Dapat dikatakan bahwa arsitektur Renaissance berkembang di Italia tanpa transisi dari gaya sebelumnya sama sekali. Hal ini bisa terjadi karena gaya arsitektur Gothic di Italia belum memiliki pengaruh yang besar.

Gaya arsitektur Renaissance dipelopori oleh Brunellschi. Awalnya gaya arsitektur ini berkembang di kota Florence, kemudian ke kota-kota sekitarnya, hingga akhirnya menyebar ke seluruh daratan Italia. Contoh bangunan Renaissance terkenal di Italia : St. Peter’s Basilica, Basilica of Santa Maria Novella, Villa Capra la Rotonda

2. Perancis

Renaissance di Perancis tidak diterima secara langsung seperti Renaissance di Italia. Penyebab hal ini adalah karena arsitektur Gothic sangat berpengaruh pada Negara Perancis. Diperlukan sebuah periode transisi hingga akhirnya arsitektur Renaissance diterima di Perancis. Pada masa transisi ini, bangunan-bangunan memiliki gaya campuran antara gaya Gothic dan Renaissance. Contoh bangunan dengan gaya seperti ini adalah Chateau de Chambord. Bangunan ini memiliki jendela

Chateau de Chambord dengan gaya gothic, tapi memiliki ornamen seperti pilaster dan ornamen renaissance lainnya.

3. Belanda

Sama seperti dalam bidang lukisan, arsitektur Renaissance memerlukan waktu yang lumayan lama untuk dapat diterima di Belanda, selain itu gaya arsitektur ini juga belum bisa menghapuskan gaya arsitektur Gothic secara keseluruhan. Contoh

Antwerp City Hall

(5)

bangunan pada masa ini adalah Antwerp City Hall. Akulturasi budaya Belanda pada arsitektur

Renaissance antara lain; penggunaan rumah tinggal berbentuk sempit dan tinggi, penggunaan “trapgevel” atau gable Belanda, penggunaan dekorasi berupa pediment diatas pintu dan jendela dengan bentuk lebih tajam dari yang digunakan pada arsitektur renaissance.

4. Inggris

Arsitektur Renaissance di Inggris mulai dikenal dalam masa pemerintahan Ratu Elizabeth I. Arsitektur gaya ini dikenali melalui Negara Belanda,

sehingga arsitektur Renaissance di inggris mengadopsi juga gaya arsitektur renaissance Belanda. Arsitektur Renaissance di Inggris dikenal dengan gaya arsitektur Elizabethan. Gaya bangunan pada masa ini adalah bangunan tinggi berbentuk persegi, contohnya adalah

Longleat House. Longleat House

5. Skandinavia

Arsitektur Renaissance di Negaranegara Skandinavia dipengaruhi oleh

arsitektur Flemish, contohnya adalah gable yang tinggi seperti pada arsitektur Istana Frederiksborg. Di Denmark,

arsitektur

Renaissance berkembang pada masa pemerintahan Fredrick II dan Christian IV.

Gaya arsitekturnya diinspirasikan oleh kastil

di Perancis pada masa itu. Di Swedia, akibat reformasi protestan dan penghentian kekuasaan Gustav Wasa, pembangunan gereja dan bangunan para

bangsawan sempat terhenti. Walaupun begitu terdapat beberapa contoh bangunan seperti Gripsholm Castle, Kalmar Castle dan Vadstena Castle yang terkenal karena pencampuran gaya abad pertengahan dan arsitektur Renaissance.

Frederiksborg Castle, Norwegia

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai ilmu yang mempelajari kebudayaan masa lalu, arkeologi juga berkaitan dengan ilmu arsitektur karena bangunan dapat menjadi salah satu bukti bentuk suatu kebudayaan

Scorecard artinya kartu skor, maksudnya adalah kartu skor yang akan digunakan untuk merencanakan skor yang diwujudkan di masa yang akan datang, sedangkan balanced artinya

Raz(2009) kemudian memperjelas bahwa pensiun adalah proses pemisahan individu dari pekerjaannya, terjadinya sebuah perubahan, adanya masa transisi dari bekerja dan

Menurut Higgins (1994) Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Operasional adalah: Manajer/Pimpinan Pada dasarnya setiap tindakan yang diambil oleh

Dua alternative untuk mencari kandidat yakni dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan. Jika diambil dari dalam, apabila kebutuhan staf untuk masa yang akan datang

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan suatu perencanaan tentang kegiatan perusahaan di masa akan datang yang disusun oleh

Melalui penelitian terdahulu yang diambil dari dua karya di atas dapat dikembangkan ke dalam karya mahasiswa, adalah data dan teori yang digunakan dalam proses

1,3,4,5,12,28,34 Pada melasma tipe dermal, yang terlihat berwarna abu-abu kebiruan, pigmen melanin yang diproduksi oleh melanosit epidermal memasuki papilla dermis dan diambil