• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

Fungsi ini merupakan kegiatan pengelolaan sumber daya manusia dalam memperoleh tenaga kerja sesuai kebutuhan (kuantitas dan kualitas) untuk mencapai tujuan organisasi. Pengadaan tenaga kerja meliputi analisis jabatan, perencanaan sumber daya manusia, serta seleksi dan penempatan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui perencanaan karir, pengembangan karir, pengembangan organisasi (OD) serta manajemen dan penilaian kinerja.

Pemeliharaan sumber daya manusia berkaitan dengan komunikasi dalam bekerja dan juga keselamatan dan kesehatan kerja. Setiap organisasi termasuk perusahaan pasti mempunyai tujuan, pengelolaan sumber daya manusia juga mempunyai tujuan. Memberikan pertimbangan kepada manajemen dalam membuat kebijakan sumber daya manusia untuk memastikan organisasi memiliki karyawan yang baik.

Menerapkan dan memelihara semua kebijakan dan prosedur SDM yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Membantu pengembangan organisasi dan strategi secara keseluruhan, terutama yang berkaitan dengan implikasi sumber daya manusia. Tujuan fungsional adalah tujuan untuk menjaga kontribusi departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Faktor-Faktor Lingkungan Kerja

Permasalahan lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangatlah penting, dalam hal ini perlu adanya pengaturan dan pengorganisasian faktor-faktor lingkungan kerja pada saat menjalankan kegiatan organisasi. 261/Menkes/SK/II/1998 Perihal : Kesehatan Lingkungan Kerja Persyaratan lingkungan kerja perkantoran meliputi seluruh ruangan, halaman, dan sekitarnya yang merupakan bagian atau berhubungan dengan tempat kerja untuk kegiatan perkantoran. Persyaratan kesehatan lingkungan kerja dalam keputusan ini berlaku baik untuk kantor independen maupun kantor kelompok.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja selama bekerja, baik fisik maupun non fisik yang dapat mempengaruhi pekerja selama bekerja. Jika lingkungan kerja kondusif maka karyawan dapat aman dan nyaman, dan jika lingkungan kerja tidak mendukung maka karyawan tidak dapat aman dan nyaman. Kebersihan lingkungan kerja secara tidak langsung dapat mempengaruhi pekerjaan seseorang, karena jika lingkungan kerja bersih maka karyawan akan merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya.

Kebersihan lingkungan tidak hanya berarti kebersihan tempat di mana mereka bekerja, namun lebih luas dari itu, misalnya toilet yang bau menimbulkan perasaan tidak enak bagi karyawan yang menggunakannya, dan menjaga kebersihan tersebut biasanya memerlukan tenaga khusus yang biayanya tidak sedikit. juga menjadi masalah. Penerangan dalam hal ini tidak hanya terbatas pada penerangan listrik, tetapi juga sinar matahari. Karyawan membutuhkan penerangan yang cukup untuk menjalankan tugasnya jika pekerjaan yang dilakukannya memerlukan ketelitian.

Pertukaran udara yang cukup akan meningkatkan kesegaran fisik para pekerja, karena kesehatan para pekerja akan terjamin dengan adanya ventilasi yang cukup. Misalnya gedung dengan plafon tinggi akan menyebabkan pertukaran udara lebih banyak dibandingkan gedung dengan plafon rendah, selain itu luas ruangan dibandingkan dengan jumlah karyawan juga akan berpengaruh. Keselamatan mengenai keselamatan diri sering kali diartikan hanya sebatas keselamatan dalam bekerja, padahal lebih luas dari itu termasuk keselamatan harta benda pribadi karyawan maupun konstruksi gedung di mana ia bekerja.

Kebisingan merupakan suatu gangguan bagi seseorang karena kebisingan maka konsentrasi dalam bekerja akan terganggu. Desain tata ruang merupakan desain ruang kerja yang biasanya mempengaruhi kenyamanan karyawan dalam bekerja.

Jenis-Jenis Lingkungan Kerja

Segala benda yang dipergunakan dalam berkarya, namun tidak secara langsung dalam produksinya, melainkan sebagai sarana penunjang dan penyegaran dalam berkarya. Fasilitas yang digunakan oleh staf fungsi sosial antara lain penyediaan kendaraan bermotor, musala, dan fasilitas kesehatan. Teknologi merupakan alat kerja operasional yaitu segala benda atau barang yang berperan sebagai alat canggih yang langsung digunakan dalam produksi, seperti komputer, pengganda, kalkulator.

Indikator Lingkungan Kerja

Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang berkaitan langsung dengan pencapaian tujuan organisasi dan dapat mempengaruhinya dalam pelaksanaan tugas yang diberikan. Hubungan dengan rekan kerja adalah hubungan dengan rekan kerja yang harmonis dan tidak saling intrik antar rekan kerja. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi bertahannya pegawai dalam satu organisasi adalah adanya hubungan yang harmonis antar rekan kerja.

Tersedianya fasilitas kerja yang lengkap meskipun bukan barang baru menjadi salah satu hal yang menunjang proses kerja. Cahaya atau penerangan sangat bermanfaat bagi karyawan untuk menjamin keselamatan dan kelancaran kerja, oleh karena itu perlu diperhatikan keberadaan cahaya (cahaya) yang terang namun tidak menyilaukan. Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan makhluk hidup untuk menunjang kehidupan, yaitu untuk proses metabolisme.

Udara sekitar dikatakan kotor jika kadar oksigen di udara mengalami penurunan dan bercampur dengan gas atau bau yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Salah satu jenis polusi yang cukup sibuk untuk diatasi oleh para ahli adalah kebisingan, yaitu suara-suara yang tidak diinginkan melalui telinga. Adanya bau di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, karena dapat mengganggu konsentrasi dalam bekerja, dan bau yang menetap dapat mempengaruhi kepekaan penciuman.

Penggunaan AC yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau tidak sedap di sekitar tempat kerja. Untuk menjaga tempat dan lingkungan kerja dalam kondisi aman maka perlu memperhatikan keselamatan dalam bekerja. Salah satu upaya untuk menjaga keselamatan kerja adalah dengan menggunakan personel Satuan Petugas Keselamatan (SATPAM).

Berdasarkan dua pendapat berbeda yaitu Nitisemit (2016) dan Sedarmayanti (2016) mengenai lingkungan kerja, diharapkan akan tercipta lingkungan kerja yang kondusif sehingga karyawan akan betah berada di tempat kerja. Dari dua pendapat yang berbeda peneliti mengambil indikator yaitu suasana kerja, hubungan dengan rekan kerja, ketersediaan ruang kerja, penerangan, sirkulasi udara, kebisingan, bau tidak sedap dan keamanan.

Produktivitas Kerja

Pengertian Produktivitas Kerja

Keyakinan bahwa seseorang dapat melakukan pekerjaan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Menurut Kussrianto dalam Sutrisno, produktivitas kerja merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan partisipasi tenaga kerja per satuan waktu. Menurut Sinungan dalam Busro, produktivitas kerja adalah kemampuan seseorang atau sekelompok orang untuk menghasilkan barang dan jasa dalam waktu tertentu yang telah ditentukan atau sesuai rencana.

Menurut Riyant dalam Elbandiansyah, produktivitas tenaga kerja teknis merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan total sumber daya yang dibutuhkan (input). Menurut definisi Stoner, produktivitas kerja karyawan sebagai rasio antara output dan input merupakan ukuran efisiensi manajer dalam menggunakan sumber daya organisasi yang langka untuk menghasilkan barang dan jasa. Produktivitas adalah perbandingan atau hubungan antara hasil kegiatan (output) dengan seluruh pengorbanan (biaya) demi terwujudnya hasil (input).

Berdasarkan pengertian para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah sikap mental pegawai yang mencerminkan kemampuan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan dan hasil yang dicapai berdasarkan sumber daya yang digunakan.

Sumber Peningkatan Produktivitas Kerja

Ini adalah perbandingan output tenaga kerja manusia per jam dari waktu ke waktu, yang dipengaruhi oleh volume, variasi, dan keuntungan tahunan atas modal tetap. Dalam upaya peningkatan produktivitas sangat dipengaruhi oleh penggunaan peralatan yang dipilih dengan baik, mana yang lebih baik dari peralatan tersebut, seperti: (a) pemilihan kinerja yang sesuai, (b) perencanaan kinerja mesin, (c) pengaturan servis dan pemeliharaan mesin, (d) melatih dan memberikan pelatihan bagi karyawan operasionalnya. Salah satu bidang yang paling berpotensi meningkatkan produktivitas adalah pengurangan jam kerja tidak efektif. Lamanya waktu kerja dan proporsi waktu produktif yang digunakan sebenarnya bergantung pada cara pengorganisasian, praktik, dan motivasi.

Di sini, keterampilan manajemen dan pengawasan diperlukan untuk mengurangi akar penyebab hilangnya waktu dan membantu merencanakan teknik peningkatan produktivitas untuk memberi manfaat bagi individu dan kelompok pelaksana. Menurut Pusat Pengembangan Produktivitas Daerah, enam faktor utama yang menentukan produktivitas tenaga kerja (Sedarmayanti) adalah: (a) Sikap kerja, seperti: kemauan. Naik turunnya jumlah produktivitas kerja pegawai juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor (Nitisemito, antara lain: (a) manajemen, (b) kompensasi, (c) pengawasan tenaga kerja, (d) lingkungan kerja, (e) pendidikan dan pelatihan, (f) disiplin kerja, (g) fasilitas kerja, (h) ketidakhadiran kerja, (i) beban kerja, (j) tingkat turnover karyawan dan (k) proses seleksi.

Indikator Produktivitas Kerja

Mutu kerja merupakan suatu standar hasil yang mengacu pada kualitas produk yang dihasilkan oleh pegawai, dalam hal ini kemampuan pegawai dalam melakukan pekerjaan secara teknis dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Ketepatan waktu adalah sejauh mana suatu kegiatan selesai pada awal waktu tertentu, ditinjau dari sudut koordinasi dengan keluaran dan memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan lain. Ketepatan waktu diukur berdasarkan bagaimana karyawan memandang suatu kegiatan dari awal hingga menjadi suatu hasil.

Tinjauan Pustaka dan Hipotesis .1 Tinjauan Pustaka

Kerangka Pikir

  • Pengaruh Kepimimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pada Karyawan
  • Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pada Karyawan
  • Pengaruh Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pada Karyawan

Keberhasilan perusahaan pada dasarnya didukung oleh keberhasilan yang efektif, dimana manajemen dapat mempengaruhi bawahannya untuk meningkatkan produktivitas kerjanya guna mencapai tujuan bersama. Tidak dapat dipungkiri bahwa faktor manusia memegang peranan yang sangat penting dalam berjalannya suatu perusahaan, sehingga perhatian terhadap menjaga semangat kerja sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kerja atau mencapai tujuan perusahaan. Penting sekali bagi suatu perusahaan sebagai suatu sistem sosial yang mempekerjakan manusia untuk memperhatikan lingkungan kerja, karena lingkungan kerja yang baik diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja.

Lebih lanjut Sedarmayanti menyatakan bahwa jenis-jenis lingkungan kerja secara umum dibedakan menjadi 2, yaitu: lingkungan kerja fisik adalah lingkungan kerja yang berkaitan dengan seluruh sarana dan prasarana. Kemudian yang kedua adalah lingkungan kerja non fisik yaitu lingkungan yang berkaitan dengan situasi dan kondisi kerja sama, misalnya semangat kerja, komunikasi dan lain sebagainya. Dengan hasil penelitian tersebut teruji dan terbukti bahwa lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap produktivitas karyawan.

Apabila lingkungan kerja pada suatu perusahaan tidak berjalan dengan baik maka akan timbul situasi yang tidak kondusif dan tidak harmonis serta berpotensi memberikan dampak negatif terhadap produktivitas kerja. Sedarmayanti (2011:21) menyatakan bahwa manajemen mempunyai hubungan yang erat dengan lingkungan kerja, karena kondisi lingkungan kerja dalam suatu perusahaan biasanya lebih bergantung dan diciptakan oleh manajemen, sehingga suasana kerja yang tercipta juga bergantung pada pola. diciptakan oleh manajemen.

Gambar 2.1  Kerangka Pikir  2.2.3  Hipotesis
Gambar 2.1 Kerangka Pikir 2.2.3 Hipotesis

Gambar

Tabel 2.1  Tinjauan Pustaka  No  Peneliti
Gambar 2.1  Kerangka Pikir  2.2.3  Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Tujuannya adalah untuk memahami manajemen SDM yang meliputi penerapan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan atau pelaksanaan, dan

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang terdiri perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian melalui pemanfaatan

Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan. Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen

Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan. Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen

Manajemen adalah suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah

Disamping itu manajemen sumber daya manusia juga berperan dalam melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian dalam segala bidang yang

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses antara perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

Manullang memahami manajemen sebagai seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai untuk mencapai