• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Baru Menalahkan Processus Pembelajaran

N/A
N/A
syarif hidayat

Academic year: 2023

Membagikan " Cara Baru Menalahkan Processus Pembelajaran"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

Untuk itu guru harus mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, sesuai dengan pendapat Hamalik dalam Azhar Arsyad (2011, p. 2) bahwa pengetahuan yang harus dimiliki guru tentang media pembelajaran antara lain: Menurut Gagne dan Brigs dalam Azhar Arsyad (2011, p. 4) secara tersirat mengungkapkan bahwa media pembelajaran meliputi instrumen yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi bahan ajar, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, kamera video, perekam video, film. , slide (gambar berbingkai), foto, gambar grafik, televisi dan komputer. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran mempunyai beberapa tujuan antara lain untuk memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbal (dalam bentuk tulisan maupun lisan), untuk mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan indra. untuk mengatasi kekuasaan, menggunakan media secara tepat dan bervariasi. Ada baiknya jika memiliki media pembelajaran ini.

Media pembelajaran menurut Levie & Lentz dalam Azhar Arsyad (2011, p. 20) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran khususnya media visual, yaitu (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif dan (d) ) fungsi kompensasi. Media pembelajaran dapat digunakan secara masal (misalnya audio dan televisi), kelompok besar dan kelompok kecil misalnya (film, slide, video dan OHP), atau program perorangan (misalnya: Modul, komputer, radio, tape, kaset perekam video). Menurut Seels & Richey dalam Azhar Arsyad (2011, p. 31) media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu: (1) Media hasil teknologi cetak, (2) Media hasil teknologi audiovisual, (3) Media hasil teknologi audiovisual, (3) Media hasil teknologi audiovisual, (3) Media hasil teknologi audiovisual dari teknologi berbasis komputer, dan (4) Media yang dihasilkan dari perpaduan teknologi cetak dan komputer.

Menurut Seels & Glasgow (1990, pp. 181-183), media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok ditinjau dari perkembangan teknologi, yaitu. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan jenis media pembelajaran ada banyak jenisnya, dengan adanya media pembelajaran jenis ini membantu seorang guru untuk memilih salah satu media dalam kegiatan pembelajaran di kelas sehingga pembelajaran akan berlangsung secara efektif. Media audiovisual mempunyai beberapa keunggulan sebagaimana dari berbagai sudut penggunaan media pembelajaran yang telah digunakan sebelumnya, Lebih spesifiknya terdapat beberapa keunggulan media pembelajaran audiovisual yang belum tentu dimiliki oleh media pembelajaran lainnya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran audio visual mempunyai beberapa kelebihan bagi siswa itu sendiri sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya. Selain itu media pembelajaran audio visual visual juga mempunyai keterbatasan. seperti kebutuhan yang mahal. pengeluaran.

Penerapan Media Pembelajaran audio visual berbasis movie maker dalam pembelajaran

Pada langkah ini kegiatan pembelajaran dievaluasi sejauh mana tujuan pengajaran telah tercapai, dan juga dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat yang dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa. Di sini terlihat nilai praktik media yang bermanfaat bagi siswa dan guru dalam proses belajar mengajar.

Hasil Belajar

  • Pengertian Hasil Belajar
  • Tujuan Penilaian Hasil Belajar
  • Pendekatan Hasil Belajar
  • Macam-Macam Hasil Belajar
  • Jenis- Jenis Hasil Belajar
  • Faktor- Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
  • Penerapan Penialain Hasil Belajar Di SMA Ketentuan penilaian yang berlaku di SMA

Sudjana (2006:2) mengatakan bahwa hasil belajar berkaitan dengan tujuan pembelajaran dan pengalaman belajar yang dialami siswa, seperti terlihat pada Gambar 2.1. Bagan ini menunjukkan unsur-unsur yang terkandung dalam proses belajar mengajar. Baris (a) menunjukkan hubungan antara tujuan pembelajaran dengan pengalaman belajar, baris (b) menunjukkan hubungan antara pengalaman belajar dengan hasil belajar, dan baris (c) menunjukkan hubungan antara tujuan pembelajaran dengan hasil belajar. Dari diagram tersebut dapat kita simpulkan bahwa hasil belajar dalam hal ini berkaitan dengan tujuan pembelajaran dan pengalaman belajar.

Menurut Catharina Tri Anni dalam Setyowati (2002, hal. 19), hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar juga merupakan keterampilan yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan kegiatan belajar (H. Nashar dalam Setyowati, .2004, hal. 19. Hasil belajar adalah perubahan yang dihasilkan dari masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil, serta masukan dari dalam diri sendiri. lingkungan berupa desain dan pengelolaan motivasi tidak berpengaruh terhadap besarnya usaha yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran (Keller dalam Setyowati, 2004, hal. 20).Hasil belajar adalah tercapainya tujuan belajar dan hasil belajar merupakan suatu produk proses pembelajaran sehingga diperoleh hasil belajar.Sebagai instrumen seleksi, tes bertujuan untuk memisahkan siswa yang termasuk dalam kategori tertentu dari siswa yang tidak.

Sebagai pedoman, penilaian dimaksudkan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa guna membantu siswa memahami dirinya dan mengambil keputusan mengenai langkah selanjutnya, baik dalam pemilihan program, pengembangan diri, maupun jurusan. Penilaian sebagai alat diagnostik bertujuan untuk menunjukkan kesulitan belajar yang dihadapi siswa dan kemungkinan pencapaian yang dapat dikembangkan. Dalam penilaian normatif, penafsiran hasil penilaian siswa dikaitkan dengan hasil penilaian.

Oleh karena itu, hasil seluruh siswa dijadikan acuan. Apabila pengujian mengacu pada kriteria atau tolak ukur, maka penafsiran hasil penilaian bergantung pada apakah dan sejauh mana siswa memenuhi atau menguasai kriteria atau tolak ukur yang telah ditetapkan. Tolok ukur dirumuskan dalam kompetensi atau hasil pembelajaran dalam kurikulum berbasis kompetensi. Dalam penerapan kurikulum berbasis kompetensi, pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian yang mengacu pada kriteria atau tolok ukur. Dalam hal ini kinerja siswa ditentukan oleh kriteria penguasaan suatu kompetensi yang telah ditentukan. Menurut Bloom dan Karthwohl (Sudjana, 2016, p. 22) mengemukakan tiga ranah dasar yang menjelaskan pengklasifikasian hasil belajar, meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dapat kita simpulkan bahwa terdapat tiga wilayah dasar hasil belajar yang berbeda-beda yang menjelaskan pengklasifikasian hasil belajar, yaitu wilayah kognitif yang berkaitan dengan kemampuan intelektual siswa, wilayah afektif yang mengacu pada sikap, emosi dan penokohan nilai, serta wilayah psikomotorik. mengenai keterampilan siswa. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa adanya jenis penilaian hasil pembelajaran ini membantu guru dalam melaksanakan proses tersebut. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar mempunyai beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar.

Kesehatan: Kesehatan jasmani dan rohani mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemampuan belajar. Jika seseorang tidak selalu sehat, sakit kepala, demam, pilek, batuk dan lain sebagainya bisa mengakibatkan tidak semangat belajar. Begitupun jika kesehatan rohani (jiwa) mereka kurang baik. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kita dapat melihat hasil belajar berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar, dari dua faktor, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri peserta didik atau faktor eksternal yang berasal dari luar diri peserta didik.

Hasil Penelitian Terdahulu

Namun apabila 75% atau lebih jumlah peserta didik yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai tingkat keberhasilan yang kurang (di bawah batas minimal), maka proses belajar mengajar selanjutnya harus dilakukan remedial. Dilihat dari hasil penelitian terdahulu, maka penelitian yang saya lakukan saat ini mempunyai persamaan dan perbedaan dengan judul penelitian yang telah saya lakukan sebelumnya. Seperti halnya persamaan yang terdapat pada penelitian ini, terlihat dari judul-judul penelitian sebelumnya yang mempunyai persamaan pada variabel Y yaitu hasil belajar siswa. Sedangkan jika melihat perbedaan judul penelitian sebelumnya, maka lokasi penelitiannya pun berbeda.

Kerangka Pemikiran

Media pembelajaran juga dapat membantu mengkonkretkan materi yang bersifat abstrak sehingga memudahkan siswa dalam mencerna materi dibandingkan tanpa bantuan media. Media adalah segala jenis sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja pendidikan. (Ahmad Rohani, 1997, p. 3) Dengan adanya media pembelajaran diharapkan siswa akan merasa tertarik dan termotivasi terhadap materi yang diberikan guru, sehingga perhatian siswa akan tertuju padanya. Bila perhatian siswa terfokus pada materi yang disampaikan, maka pelajaran akan mudah dipahami siswa.

“Penggunaan media audio visual (filmmaker) sebagai media pembelajaran mempunyai peranan penting, yaitu mempunyai kemampuan untuk menciptakan minat belajar siswa dan membantu siswa memahami mata pelajaran yang dipelajarinya.” Hal ini dikarenakan daya serap manusia yang paling tinggi adalah melalui penglihatan sebesar 82% dan pendengaran sebesar 11%.” (Daryanto, 2011, p. 13), sehingga media pembelajaran audiovisual ini sangat cocok digunakan dalam proses pembelajaran. Jadi audiovisual media berbasis filmmaker merupakan salah satu alternatif media pembelajaran yang cocok karena dapat menyajikan gambar yang hidup, berwarna dan disertai penjelasan dalam bentuk tulisan atau audio.

Asumsi dan Hipotesis .1 Asumsi

Hipotesis

Gambar

Gambar 2.3  Paradigma Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Efektifitas penggunaan media pembelajaran berbasis audio visual lebih tinggi dari pada penggunaan media

Indikator Ketercapaian : dapat membuat media berbasis audio visual. Materi Pokok/ Penggalan Materi : Media Berbasis

misalnya: penggunaan media gambar, penggunaan media audio visual yang diwujudkan dalam bentuk CD pembelajaran. Media pembelajaran tersebut akan sangat membantu siswa

Penggunaan multimedia berbasis Movie Maker dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik kognitif, afektif maupun psikomotor karena dengan media movie maker siswa

Kata Kunci : Audio Visual, GOM Player, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Implementasi penggunaan media pembelajaran berbasis audio visual melalui GOM Player dalam pembelajaran

Dengan melihat pentingnya penggunaan media audio visual yang bisa mendukung proses pembelajaran tentang penguasaan suatu keterampilan gerak khususnya teknik dasar

Kendala-kendala yang dihadapi dalam penggunaan media pembelajaran berbasis audio visual dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Kuta Baro Dalam penggunaan media

Buku ini membahas tentang konsep media pembelajaran era digital, teknologi pembelajaran, media pembelajaran visual, media pembelajaran audio, media pembelajaran multimedia, media