BAB IV
ANALISIS STABILITAS KONSTRUKSI
4.1 Analisis Stabilitas Bendung
Gaya-gaya yang bekerja pada bangunan bendung dan mempunyai arti penting dalam perencanaan adalah:
(a) tekanan air, dalam dan luar
(b) tekanan lumpur (sediment pressure) (c) gaya gempa
(d) berat bangunan (e) reaksi pondasi.
4.1a Berat Bangunan
Berat bangunan bergantung kepada bahan yang dipakai untuk membuat bangunan itu.
Untuk tujuan-tujuan perencanaan pendahuluan, boleh dipakai hargaharga berat volume di bawah ini.beton bertulang 24 kN/m3 (≈ 2.400 kgf/m3)
Berat volume beton tumbuk bergantung kepada berat volume agregat serta ukuran maksimum kerikil yang digunakan. Untuk ukuran maksimum agregat 150 mm dengan berat volume 2,65, berat volumenya lebih dari 24 kN/m3 (≈ 2.400 kgf/m3).
Gambar 4.1 Berat Bangunan
Tabel 4.1 Berat Bangunan
No Item Alas Tinggi Luas m2
BJ KN/m3
P KN
1 2 3 4 5 6
G1 0.77 0.77 0.59 22.00 -13.04
G2 0.77 0.77 0.59 22.00 -13.04
G3 1.09 0.54 0.59 22.00 -12.95
G4 0.75 2.82 2.12 22.00 -46.53
G5 0.75 3.57 2.68 22.00 -58.91
G6 0.36 0.39 0.14 22.00 -3.09
G7 0.39 0.39 0.15 22.00 -3.35
G8 4.13 0.75 3.10 22.00 -68.15
G9 2.13 2.13 4.54 22.00 -99.81
G10 2.13 2.13 4.54 22.00 -99.81
G11 0.41 0.99 0.41 22.00 -8.93
G12 2.12 0.64 1.36 22.00 -29.85
G13 0.41 0.99 0.41 22.00 -8.93
G14 0.14 0.41 0.06 22.00 -1.26
G15 0.55 1.45 0.80 22.00 -17.55
G16 0.75 1.45 1.09 22.00 -23.93
4.1b Rembesan dan tekanan air tanah
Rembesan dibawah bendung di cek menggunakan teori Lane guna menyelidiki adanya bahaya erosi bawah tanah (hanyutnya bahan halus-halus).Dengan toeri yang sama dihitung tekanan air di bawah bendung.Untuk keperluan perhitungan tersebut diasumsikan lantai lindung (apron) hulu yang kedap air dengan panjang sedemikian rupa.Tabel 4.1 mengacu pada gambar 4.1 dan memperlihatkan panjang jalur rembesan L ,pengurangan tekanan air ΔH dan jumlah tekanan air.
Data
g tanah
20kN/m
3bj Psg bt 22
kN/m
3bj air
10kN/m
3elv. Mercu +132.84
mP 2,84
mTabel 4.1 Jalur Rembesan dan Tekanan Air
Titik Point Elevasi
Gari s Line
Panjang Rembesan Δh =
lw/cw (kN/m²)
H (kN/m²
)
P = H - Δh (kN/m²) Ver
(m)
Hor (m)
1/3 Hor (m)
lw (m)
A +
130.00 0 0 28.4 28.40
A-B 0.75 0.75 1.83
B +
129.25 35.9 34.07
B-C 0.75 0.25 1.00 2.44
C +
129.25 35.9 33.46
C-D 0.75 1.75 4.27
D +
128.50 43.4 39.13
D-E 0.75 0.25 2.00 4.88
E +
128.50 43.4 38.52
E-F 0.95 2.95 7.19
F +
127.55 52.9 45.71
F-G 0.75 0.25 3.20 7.80
G +
127.55 52.9 45.10
G-H 0.95 4.15 10.12
H +
128.50 43.4 33.28
H-I 2.95 0.98 5.13 12.52
I +
128.50 43.4 30.88
I-J 1.55 6.68 16.30
J +
127.55 52.9 36.60
J-K 0.75 0.25 6.93 16.90
K +
127.55 52.9 36.00
K-L 2.50 9.43 23.00
L +
128.56 42.76 19.76
Total 7.45 5.95 1.98333
3
Perhitungan Rembesan Air Tanah
Harga aman CW ,kondisi dasar berupa campuran pasir dan kerikil 3,5 (KP – 02)
Hw = 2.3 m
Lv = 9.433 m
Cw =
Lv Hw4,101 > 3,5
Gambar 4.1 Analisis hitungan rembesan dan tekanan air tanah
Gaya Luas X Tekanan Gaya (kN)
Sekitar Titik O Lengan (m) Momen
(kNm) Horisontal
W1 1/2 x 2,84 x PA 40.328 3.9 157.279
W2 (PB x 0,75) 25.554 2.2 56.218
(1/2 x (PB-PA) x 0,75) 4.835 2.56 12.377
W3 (PD x 0,75) 29.350 1.45 42.557
(1/2 x (PD-PC) x 0,3) 2.127 1.82 3.871
W4 (PF x 0,95) 38.524 0.5 19.262
(1/2 x (PF-PE) x 0,95) 3.412 0.97 3.310
W5 (PG x 0,95) -42.843 0.5 -21.421
(1/2 x (PF-PG) x 0,95) -5.908 0.97 -5.731
W6 (PJ x 1,45) 53.077 0.1448 7.686
(1/2 x P2 x 1) 2.860 0.978 2.797
W7 (PK x2,5) -53.993 0.83 -44.814
Total ΣH = 97.322 ΣMh = 233.390
Vertikal
G1 0,59x 22 -13.044 5.99 -78.132
G2 0,59 x 22 -13.044 5.55 -72.393
G3 0,59 x 22 -12.949 5.18 -67.077
G4 2,12x 22 -46.530 6.12 -284.764
G5 2,68 x 22 -58.905 5.37 -316.320
G6 0,14x 22 -3.089 4.82 -14.888
G7 0,15x 22 -3.346 4.51 -15.091
G8 3,1x 22 -68.145 4.62 -314.830
G9 4,54x 22 -99.812 3.54 -353.334
G10 4,54x 22 -99.812 3.18 -317.402
G11 0,41 x 22 -8.930 1.79 -15.984
G12 1,36x 22 -29.850 1.06 -31.641
G13 0,41x 22 -8.930 0.47 -4.197
G14 0,06x 22 -1.263 0.07 -0.088
G15 0,8 x 22 -17.545 0.93 -16.317
G16 1.09 x 22 -23.925 0.375 -8.972
W8 (PB x 0,75) 25.554 5.5 140.544
(1/2 x(PB-PC) x 0,75) 0.229 4.233 0.968
W9 (PD x 0,75) 29.350 5 146.750
(1/2 x (PD-PC)x0,75) 2.127 4.233 9.003
W10 (PFx 0,75) 33.823 5 169.117
( 1/2 x(PF-PG) x 0,75) 0.610 4.67 2.847
W11 (PH x 2,95) 133.039 3.5 465.636
(1/2 x (PH-PI) x 2,95) 3.536 2.75 9.725
W12 (PJ x 0,55) 16.986 3.55 60.301
(1/2 x (PJ-PI)x 0,55) 2.860 2.25 6.436
W13 (PJ x 0,75) 26.997 0.75 20.247
(1/2 x (PJ-PK) x 0,75) 0.229 0.25 0.057
Total Σv = -233.779 ΣMv = -879.799
4.1c Gaya Gempa
Harga-harga gaya gempa diberikan dalam bagian Parameter Bangunan. Harga-harga tersebut didasarkan pada peta Indonesia yang menunjukkan berbagai daerah dan resiko.
Faktor minimum yang akan dipertimbangkan adalah 0,1 g perapatan gravitasi sebagai harga percepatan. Faktor ini hendaknya dipertimbangkan dengan cara mengalikannya dengan massa bangunan sebagai gaya horisontal menuju ke arah yang paling tidak aman, yakni arah hilir.
Dari peta daerah-daerah gempa, dapat dihitung koefisien gempa (lihat KP 06) ad = n (ac x z)m
E = ad/g dimana :
ad = percepatan gempa rencana, cm/dt² n,m = koefisien jenis tanah (1,56 dan 0,89)
ac = percepatan gempa dasar cm/dt² / 160 cm/dt² E = Koefisien gempa
g = percepatan gravitasi, cm/dt² (0,98)
z = faktor yang bergantung pada letak geografis (0,56) ad = 1,56(160 x 0,56)^0,89
= 85.24693
E = 85/980
= 0.087
< 0,1
diambil E
=
0.
1 Gaya horizontal tambahan ke arah hilir adalah :
He = E x ΣG He = 0,1 x 449.270
= -50.9117 kN
dan akan bekerja dari pusat gravitasi yang telah dihitung di atas. Momen tambahan yang dipakai adalah :
He x h = 44,927 x 2,398
= -122.092 kNm
Jumlah Momen sekarang menjadi :
M = -646.409 kNm
646.408 9 Stabilitas bendung sekarang menjadi :
Eksentrisitas (Guling)
e = (L/2)-(M/Rv) < 1/6 L
0.485 Ok
Tekanan tanah
σ max = Rv/L (1 + 6e/L)
52.06614 Ok
Gelincir :
S = f x (Rv/(Rh+He-ΣEp))
= 2.851 Ok
4.1d Analisis terhadap piping/ rayapan dan guling
Bangunan-bangunan utama seperti bendung dan bendung gerak harus dicek stabilitasnya terhadap erosi bawah tanah ( piping ) dan bahaya runtuh akibat naiknya dasar galian (heave) atau rekahnya pangkal hilir bangunan. Bahaya terjadinya erosi bawah tanah dapat dianjurkan dicek dengan jalan membuat jaringan aliran/flownet.
Dapat juga dilakukan perhitungan dengan beberapa metode empiris, seperti:
- Metode Bligh - Metode Lane - Metode Koshia.
Metode Lane, disebut metode angka rembesan Lane (weighted creep ratio method), adalah yang dianjurkan untuk mencek bangunanbangunan utama untuk mengetahui adanya erosi bawah tanah. Metode ini memberikan hasil yang aman dan mudah dipakai. Untuk bangunanbangunan yang relatif kecil, metode-metode lain mungkin dapat memberikan hasil- hasil yang lebih baik, tetapi penggunaannya lebih sulit.
Perhitungan terhadap piping
Untuk mencegah pecahnya bagian hilir bangunan, harga keamanan terhadap erosi tanah harus sekurang-kurangnya 2. Keamanan dapat dihitung dengan rumus sbb :
S = (s (1+a/s))/hs
Q10 (debit banjir)
= 372.400
h1 = 1.100
dimana :
S = faktor tekanan (S=2) s = kedalaman tanah (3,17 m)
a = tebal lapisan lindung (dimisalkan 0,0 m) hs = tekanan air pada titik 0 m tekanan air
1.100 m
Tekanan terhadap erosi bawah tanah menjadi : S = 2.95/1.1
2.682 Ok
Perhitungan terhadap guling
Gaya-gaya resultante adalah (tidak termasuk tanah vertikal dan gesekan) :
Rv = -233.779 kN
233.77
9 kN
Rh = 97.322 kN 97.322 kN
Mo = -646.409
kNm
646.40
9 kNm
Garis tangkap (line of action) gaya resultante sekarang dapat ditentukan sehubungan dengan titik o
h = Mh/Rh
= 2.398
m v = Mv/Rv
= 3.763
m
Tekanan tanah di bawah bendung dapat dihitung sebagai berikut : Panjang telapak pondasi L = 6.5 m
Eksentrisitas : e = (L/2)-(M/Rv)
< 1/6 L
1/6 L
= 1.083
0.485 Ok
Bangunan Aman terhadap bahaya guling selama terjadi debit rendah
Tekanan tanah :
σ = Rv/L (1 ± 6e/L)
σ max= 65.114 kN/m² pada titik K σ min= 24.844 kN/m² pada titik H
Dengan mempertimbangkan gerusan yang mungkin terjadi sampai setengah kedalaman pondasi, tekanan tanah pasif ep1 menjadi :
ep1 = 0,5(ρs-ρw) x g x 0,5h x tg² (45⁰ + ϕ/2)
tg² (45⁰ + 30/2) = 3
ep1 = 26.550 kN/m
Tekanan tanah pasif menjadi
Ep1 = 1/2 x (0,5h x ep1)
Ep1 = 21.041 kN
Tekanan tanah pasif juga berkembang pada koperan H-G (termasuk beban)
sebesar 33,28 kN. Keamanan terhadap guling sekarang menjadi
dengan f = 0.5 Σep = 56.321
S = f x (Rv/(Rh- ΣEp))
S = 2.851 Ok
Tanpa tekanan tanah pasif, keamanan terhadap guling menjadi : S = f x (Rv/Rh)
S = 1.201
Perhitungan stabilitas selama terjad banjir
Selama terjadi banjir rencana (Q 10 = 372,4 m³/dt),muka air di hulu bendung
adalah 133.94 m
di hilir bendung adalah 131.34 m (dengan asumsi h1=H1)
Tekanan air pada tubuh bendung dihitung seperti selama debit rendah, tetapi dalam hal ini
Hw = 2.6
Cw = 3.628
Tabel 4.3 tekanan air selama terjadi banjir
Titik Ix (m) ΔH (kN/m²) H (kN/m²) Tekanan Air
(kN/m²)
A 0.00 0.000 28.4 28.400
B 1.00 0.276 35.9 35.624
C 1.75 0.482 35.9 35.418
D 2.00 0.551 43.4 42.849
E 2.95 0.813 43.4 42.587
F 3.20 0.882 52.9 52.018
G 4.15 1.144 63.311 62.167
H 5.13 1.415 43.4 41.985
I 6.68 1.842 43.4 41.558
J 6.93 1.911 52.9 50.989
K 9.43 2.600 52.9 50.300
L 0.00 0.000 42.76 42.760
Gaya Luas X Tekanan Gaya (kN)
Sekitar Titik O Lengan
(m)
Momen (kNm) Horisontal
W1 1/2 x 2,84 x PA 40.328 3.9 157.279
W2 (PB x 0,75) 25.554 2.2 56.218
(1/2 x (PB-PA) x 0,75) 4.835 2.56 12.377
W3 (PD x 0,75) 29.350 1.45 42.557
(1/2 x (PD-PC) x 0,3) 2.127 1.82 3.871
W4 (PF x 0,95) 38.524 0.5 19.262
(1/2 x (PF-PE) x 0,95) 3.412 0.97 3.310
W5 (PG x 0,95) -42.843 0.5 -21.421
(1/2 x (PF-PG) x 0,95) -5.908 0.97 -5.731
W6 (PJ x 1,45) 53.077 0.1448 7.686
(1/2 x P2 x 1) 2.860 0.978 2.797
W7 (PK x2,5) -53.993 0.83 -44.814
Total
ΣH = 97.322 ΣMh = 233.390
Vertikal
G1 0,5657x 22 -12.445 5.99 -74.548
G2 0,3328 x 22 -7.322 5.55 -40.635
G3 0,2925 x 22 -6.435 5.18 -33.333
G4 2,415x 22 -63.130 6.12 -325.156
G5 3,5775 x 22 -78.705 5.37 -422.646
G6 0,4404x 22 -9.689 4.82 -46.700
G7 0,0965x 22 -2.123 4.51 -9.575
G8 3,2967x 22 -72.527 4.62 -335.077
G9 2,4661 x 22 -54.254 3.54 -192.060
G10 2,4354x 22 -53.579 3.18 -170.381
G11 0,4030 x 22 -8.866 1.79 -15.870
G12 1,6567 x 22 -29.847 1.06 -31.638
G13 0,4030x 22 -8.866 0.47 -4.167
G14 0,0574 x 22 -1.264 0.07 -0.088
G15 0,6976 x 22 -15.347 0.93 -14.273
G16 1.085 x 22 -34.870 0.375 -13.076
W8 (PB x 0,75) 25.554 5.5 140.544
(1/2 x(PB-PC) x 0,75) 0.229 4.233 0.968
W9 (PD x 0,75) 29.350 5 146.750
(1/2 x (PD-PC)x0,75) 2.127 4.233 9.003
W10 (PFx 0,75) 33.823 5 169.117
( 1/2 x(PF-PG) x 0,75) 0.610 4.67 2.847
W11 (PH x 2,95) 133.039 3.5 465.636
(1/2 x (PH-PI) x 2,95) 3.536 2.75 9.725
W12 (PJ x 0,55) 16.986 3.55 60.301
(1/2 x (PJ-PI)x 0,55) 2.860 2.25 6.436
W13 (PJ x 0,75) 26.997 0.75 20.247
(1/2 x (PJ-PK) x 0,75) 0.229 0.25 0.057
Total Σv
= -233.779 ΣMv = -697.592
Gaya-gaya yang bekerja pada bendung dicantumkan pada tabel 3.5
Berat air di atas bendung tidak dihitung, karena tekanan airnya hampir nol. Diandaikan bahwa air yang memancar bertambah cepat sampai elevasi 0.240 m Dari titik tersebut tekanan air dianggap sebagai hidrostatik dan tebal pancaran air
dianggap konstan.
1. Tekanan air pada bak bertambah akibat gaya sentrifugal dan sama dengan : p = d/g x v²/r (Tekanan)
dimana :
p = tekanan air d = tebal pancaran air v = kecepatan pancaran air
r = jari-jari bak
g = percepatan gravitasi
Tanpa menghitung gesekan, kecepatan air pada elevasi 0.240 m adalah v = (2g(H+z))^0,5
v = 5.009 m/dt
2. Tebal pancaran air adalah d = q/v
d = 0.240 m
3. Tekanan sentrifugal pada bak : p = d/g x v²/r
p = 0.136 ton/m²
p = 1.363 kN/m²
4. Gaya sentrifugal resultante Fc = p x (π/4) x R
Fc = 4.817 kN dan hanya bekerja ke arah vertikal saja
5. Berat air dalam bak berkurang sampai 75%, karena udara yang terhisap ke dalam air tsb Gaya-gaya resultante yang bekerja pada bendung adalah :
Rv = 233.779 kN
Rh = 97.322 kN
M = 464.202 kNm
6. Garis tangkap gaya resultante sekarang dapat ditentukan sehubung dengan titik 0 h = ΣMh/ΣRh
h = 2.398 m
v = ΣMv/ΣRv
v = 2.984 m
7. Eksentrisitas :
e = (L/2)-(M/Rv)
e = 1.264 Ok
8. Tekanan tanah :
σ = Rv/L (1 ± 6e/L)
σ max= 16.596 kN/m² pada titik B
σ min= -215.242 kN/m² pada titik O
9. Daya dukung yang diizinkan untuk pasir dan kerikil adalah 200 kN/m² Keamanan S untuk daya dukung adalah :
S = σ semua/σ maks
S = 12.051 Ok
10. Keamanan terhadap gelincir tanpa tekanan tanah pasif : S = f x (Rv/Rh)
S = 1.201 Ok
11. Keamanan terhadap gelincir dengan tekanan tanah pasif : S = f x (Rv/(Rh-ΣEp))
S = 2.851 Ok