Hal ini akan memakan banyak waktu jika guru atau pengajar harus menggambarkan bangun-bangun ruang tersebut di depan kelas. Namun kesulitan akan tetap ada saat guru harus menjelaskan mengenai jaring-jaring bangun ruang tersebut. Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar dari materi Bangun Ruang Sisi Datar Limas dan Prisma Tegak adalah sebagai berikut:.
Berdasarkan SK dan KD tersebut dirancang sebuah diagram naskah konsep materi Bangun Ruang Sisi Datar Limas dan Prisma Tegak untuk memudahkan dalam pembuatan design (rancangan) paper-based. Tampilan Jaring-Jaring Prisma pada Computer-Based .. d) Cara Melukis Bangun Ruang, menampilkan cara-cara melukis dengan benar bangun Limas (Gambar 26) dan bangun Prisma (Gambar 27). Tampilan Cara Melukis Prisma pada Computer-Based .. e) Luas Permukaan Bangun Ruang, menampilkan rumus untuk mencari luas permukaan Limas (Gambar 28) dan Prisma (Gambar 29 dan 30) serta cara menyelesaikan soal untuk mencari luas permukaan bangun ruang Limas (Gambar 31 dan 32) dan Prisma (Gambar 33).
Yes karena aplikasi langsung akan menjalankan webserver untuk instalasi Moodle.. f) Setelah Xampp Control Panel muncul selanjutnya menjalankan modul Apache dan MySql. Artinya, segala sesuatu yang dilakukan pada moodle localhost tidak dapat diakses oleh komputer lainnya terkecuali apabila moodle yang telah dibangun diupload ke dalam web.
Validasi Tim Ahli dan Revisi a. Validasi Tim Ahli
Pembuatan moodle dengan menggunakan localhost hanya dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat computer pribadi dan bersifat individual. Namun validator memberikan beberapa saran yang perlu dilakukan untuk memperbaiki media pembelajaran yang dikembangkan tersebut. Berdasarkan saran dari tim ahli, maka desain prototype pertama ini direvisi agar dapat menghasilkan prototype kedua.
Hasil Revisi Prototype 1 – Peng-upload-an Materi Setelah semua kekurangan diperbaiki dan menambahkan hal-hal yang disarankan oleh tim ahli, maka terbentuklah prototype kedua. Prototype kedua telah dianggap memenuhi kriteria yang baik dan praktis Karena prototype kedua ini merupakan hasil dari perbaikan prototype pertama untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Prototype kedua ini diujicobakan pada tiga orang siswa dengan kemampuan yang berbeda, yaitu siswa yang pintar, sedang, dan di bawah rata-rata.
Uji coba ini dilakukan untuk melihat tingkat kepraktisan dan efek potensial dari prototype kedua ini. Pembelajaran sendiri dilakukan di ruangan multimedia dengan menggunakan laptop dan modem yang dibawa oleh masing-masing siswa. Setelah proses penyampaian materi selesai, siswa diminta untuk menyelesaikan soal tes yang telah dipersiapkan di dalam moodle sesuai dengan materi yang disampaikan.
Berdasarkan hasil tes dapat disimpulkan bahwa prototype pertama memiliki efek potensial yang baik terhadap hasil belajar siswa. Di akhir pembelajaran, siswa diminta untuk mengisi angket yang juga telah dipersiapkan dalam moodle untuk mengetahui tingkat motivasi siswa jika belajar dengan menggunakan media pembelajaran moodle. Dari hasil ujicoba lapangan skala kecil serta beberapa saran dari validator, dalam hal ini hanya dari segi design (rancangan) saja karena segi content (isi) sudah dianggap cukup baik sehingga tidak perlu direvisi lagi, dilakukan kembali revisi untuk mendapatkan prototype yang lebih baik lagi dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada prototype kedua.
Berdasarkan hasil validasi dari validator segi rancangan media pembelajaran telah tergolong menarik, visualisasi telah sesuai, komposisi warna dan gambar serta penempatannya telah baik, dan animasi tulisan dan kejelasan gambar pun dinilai baik. Berdasarkan hasil validasi tersebut, maka dilakukan revisi kembali pada prototype kedua untuk mendapatkan prototype ketiga dan memperbaiki kekurangan-kekurangan pada prototype sebelumnya. Selama pembelajaran, siswa yang menjadi subjek penelitian diberikan evaluasi berupa soal tes untuk melihat hasil belajar siswa.
Dari hasil tes ujicoba lapangan terdapat 9 orang siswa yang tergolong memiliki hasil belajar yang sangat baik, 18 orang siswa tergolong baik, 3 orang siswa tergolong cukup baik, 6 orang siswa tergolong kurang baik, dan 1 orang siswa tergolong sangat kurang. Sehingga dari hasil ujicoba di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini memberikan efek potensial yang baik terhadap hasil belajar siswa.
Pembahasan
Pengembangan penelitian ini sementara dilakukan dengan menggunakan hosting gratis sebagai trial yang telah disediakan oleh portal resmi dari moodle. Selanjutnya dilakukan pengeditan moodle termasuk memposting materi, membuat soal, dan membuat angket yang akan diisi oleh siswa setelah pembelajaran berakhir. Pengembangan prototype pertama ini difokuskan pada dua hal yaitu, secara isi (content) dan rancangan (design).
Dari hasil validasi dan saran dari validator maka dilakukan revisi terhadap prototype pertama sehingga menghasilkan prototype kedua yang akan. Namun dalam penelitian ini tidak diketahui berapa nilai maksimal dan nilai minimal rata-rata hasil belajar siswa yang didapatkan selama ini karena peneliti tidak mengambil data-data tersebut sebelum dan sesudah penelitian dilaksanakan. Sedangkan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa terhadap media yang dikembangkan, siswa diminta mengisi angket.
Hasil angket dari tiga orang tersebut menunjukkan bahwa semua siswa setuju bahwa media pembelajaran bangun ruang sisi datar limas dan prisma tegak dengan menggunakan moodle dapat memotivasi mereka dalam belajar. Berdasarkan hasil ujicoba lapangan skala kecil yang dilakukan terhadap siswa, maka prototype kedua yang dihasilkan tergolong valid dan praktis. Setelah ujicoba lapangan skala kecil, maka dilakukan lagi validasi pada prototype kedua untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.
Dari hasil validasi dan saran dari siswa maka dilakukan revisi terhadap prototype kedua sehingga menghasilkan prototype ketiga yang akan diujicobakan pada subjek penelitian sebenarnya (field-test). Maka, secara umum dapat dikatakan bahwa media pembelajaran bangun ruang sisi datar limas dan prisma tegak dengan menggunakan moodle (prototype ketiga) sudah baik dan tergolong valid dan praktis. Pada akhir pembelajaran diberikan tes kepada siswa untuk mengukur hasil belajar siswa dan melihat efek potensial yang dihasilkan terhadap hasil belajar siswa.
Dari hasil tes yang diperoleh, diketahui bahwa 9 orang siswa yang tergolong memiliki hasil belajar yang sangat baik, 18 orang siswa tergolong baik, 3 orang siswa tergolong cukup baik, 6 orang siswa tergolong kurang baik, dan 1 orang siswa tergolong sangat kurang. Dari hasil perhitungan tes dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini memberikan efek potensial yang baik terhadap hasil belajar siswa. Sebelum proses pembelajaran diakhiri, siswa diminta untuk mengisi angket yang disediakan di dalam moodle untuk mengetahui tingkat motivasi jika menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan moodle.
