AI dalam peningkatan pencapaian menggerakkan kepala, tangan atau kaki sesuai dengan irama musik/ ritmik, mengikuti gerakan senam sederhana sesuai irama musik, mengekspresikan diri dalam. AL dalam peningkatan pencapaian menggerakkan kepala, tangan atau kaki sesuai dengan irama musik/ ritmik, mengikuti gerakan senam sederhana sesuai irama musik, mengekspresikan diri dalam gerak, dan mengekspresikan diri secara bebas sesuai irama musik 43,75%. AR dalam peningkatan pencapaian menggerakkan kepala, tangan atau kaki sesuai dengan irama musik/ ritmik, mengikuti gerakan senam sederhana sesuai irama musik, mengekspresikan diri dalam gerak, dan mengekspresikan diri secara bebas sesuai irama musik 25%.
CH dalam peningkatan pencapaian menggerakkan kepala, tangan atau kaki sesuai dengan irama musik/ ritmik, mengikuti gerakan senam sederhana sesuai irama musik, mengekspresikan diri dalam gerak, dan mengekspresikan diri secara bebas sesuai irama musik 50%. ER dalam peningkatan pencapaian menggerakkan kepala, tangan atau kaki sesuai dengan irama musik/ ritmik, mengikuti gerakan senam sederhana sesuai irama musik, mengekspresikan diri dalam gerak, dan mengekspresikan diri secara bebas sesuai irama musik 50%. FA dalam peningkatan pencapaian menggerakkan kepala, tangan atau kaki sesuai dengan irama musik/ ritmik, mengikuti gerakan.
FAT dalam peningkatan pencapaian menggerakkan kepala, tangan atau kaki sesuai dengan irama musik/ ritmik, mengikuti gerakan senam sederhana sesuai irama musik, mengekspresikan diri dalam gerak, dan mengekspresikan diri secara bebas sesuai irama musik 43,75%. FI dalam peningkatan pencapaian menggerakkan kepala, tangan atau kaki sesuai dengan irama musik/ ritmik, mengikuti gerakan senam sederhana sesuai irama musik, mengekspresikan diri dalam gerak, dan mengekspresikan diri secara bebas sesuai irama musik 56,25%. KA dalam peningkatan pencapaian menggerakkan kepala, tangan atau kaki sesuai dengan irama musik/ ritmik, mengikuti gerakan senam sederhana sesuai irama musik, mengekspresikan diri dalam gerak, dan mengekspresikan diri secara bebas sesuai irama musik 56,25%.
QI dalam peningkatan pencapaian menggerakkan kepala, tangan atau kaki sesuai dengan irama musik/ ritmik, mengikuti gerakan senam sederhana sesuai irama musik, mengekspresikan diri dalam gerak, dan mengekspresikan diri secara bebas sesuai irama musik 50%.
Siklus II
Maka dari itu kegiatan senam ceria perlu dilanjutkan pada tindakan siklus II dalam upaya meningkatkan minat siswa dalam kegiatan fisik motorik. Dengan demikian hipotesis pada tindakan siklus I adalah kertampilan kegiatan fisik motorik pada kelompok B di Pos Paud Terpadu KARTINI bisa di tingkatkan melalui kegiatan senam ceria. Sebelum melakukan kegiatan senam ceria, guru dan peneliti mengingatkan lagi gerakaan senam ceria kepada siswa.
Guru dan peneliti mencontohkan gerakan senam ceria didepan siswa, serentak siswa mengikuti gerakan yang dilakukan oleh guru. Siswa mengikuti gerakan senam ceria yang di contohkan oleh guru, dan siswa yang berbicara di tegur oleh instruktur pendamping agar mengikuti gerakan seperti siswa yang lain. Setelah selesai mencontohkan rangkaian kegiatan senam ceria, guru memberi pujian kepada siswa yang telah berhasil mengikuti kegiatan senam ceria dengan baik, serta memberikan semangat kepada siswa yang belum berhasil.
Pada akhir kegiatan guru mengingatkan kepada siswa, untuk melakukan kembali kegiatan senam sehat ceria dengan lebih baik lagi. Selesai melaksanakan kegiatan senam ceria, guru memberi pijian kepada semua siswa yang telah berhasil melaksanakan kegiatan senam ceria dengan semangat. Kemudian guru mengajak siswa untuk duduk di lantai dan merileksasikan anggota tubuh setelah melakukan kegiatan senam ceria.
Karena siswa tidak mau memakai “name tag” didada, Kemudian guru memberitahu pada siswa bahwa mereka akan melakukan kembali kegiatan senam ceria seperti kemarin. Data aktivitas guru dinyatakan dalam hasil pencatatan observasi kegiatan pembelajaran dalam bidang motorik melalui kegiatan senam ceria, dengan memberi tanda (√) pada pernyataan YA dan TIDAK. Pada siklus II, diperoleh data yang menunjukkan tingkat keberhasilan kinerja/ aktivitas guru selama proses pembelajaran fisik motorik dengan menggunakanmedia senam ceria yang difokuskan pada.
Sehingga siswa bisa kosentrasi dan bersemangat dalam melaksanakan pembelajaran senam ceria walau dengan keadaan barisan yang sering berubah-ubah. Siswa mengikuti kegiatan senam ceria dari awal sampai selesai, walaupun masih terdapat siswa yang sebentar berhenti, setelah itu siswa melanjutkan gerakan kembali. Berdasarkan dari hasil pengamatan serta diskusi peneliti dan guru diatas, ternyata dapat diketahui masih ada dua siswa yang terkadang berhenti sejenak dalam melakukan unjuk kerja senam ceria dalam kegiatan ”peningkatan minat dalam kegiatan fisik motorik”.
Sehingga dalam hal ini, kegiatan senam ceria yang dilaksanakan dalam upaya peningkatan minat siswa dalam kegiatan fisik motorik Kelompok B di Pos Paud Terpadu Kartini tidak perlu ditindak lanjuti lagi.
Pembahasan Hasil Penelitian
Hal ini dibuktikan dengan adanya hasil obsevasi prosentase setiap siswa pada siklus II mencapai 81,25% sampai dengan 93,75%, dan sudah bisa memenuhi target yang diharapkan yaitu 75%. Sedangkan prosentase pada saat Pra Tindakan rata-rata 37,5%, setelah dilakukan tindakan pembelajaran kegiatan senam ceria meningkat menjadi rata-rata 16,875% dari nilai awal 54,375 saat siklus I. Kemudian dilakukan perbaikan kembali pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 30,625% dari siklus I menjadi 85% pada siklus II.
Dengan demikian siswa yang masuk kategori BSH (Berkembang Sesuai Harapan) sudah mencapai 93,75%, sejalan dengan pedoman penilaian menurut Ngalim Purwanto. Selain hasil yang dicapai, keberhasilan lain juga dilihat dari tingkah laku siswa yang bersemangat dan ceria setelah dilakukan senam ceria. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan minat siswa dalam kegiatan fisik motorik kelompok B di Pos Paud Terpadu Kartini Kota Surabaya melalui kegiatan senam ceria.
Hal yang dilakukan guru pertama kali adalah memberi gambaran tentang gerakan senam ceria yang akan dilaksanakan. Masih ada siswa yang enggan menggerakkan tubuhnya, disebabkan siswa masih dalam proses menghafal gerakan-gerakan senam. Namun lama-kelamaan menghilang seiring dengan berlangsungnya kegiatan senam ceria dilaksanakan dalam satu minggu tiga kali.
Apalagi musik yang digunakan untuk senam ceria sering didengar oleh siswa, sehingga bisa mempercepat siswa dalam menirukan gerakan senam ceria. Berdasarkan dari hasil penelitian bisa disimpulkan bahwa “Penerapan Gerakan Senam Ceria dapat Meningkatkan Kegiatan Fisik Motorik Siswa Kelompok B di Pos Paud Terpadu Kartini Kota Surabaya”. Senam ceria yang telah dilaksanakan akan menjadikan siswa telibat langsung dalam pengalaman belajar yang bermakna melalui aktivitas fisik.
Untuk dapat mengetahui meninngkatnya minat awal siswa dalam kegiatan senam ceria, maka peneliti melakukan pra tindakan dengan mengamati proses kegiatan yang berlangsung. Berikut adalah tindakan perbaikan yang dilakukan : (1) meminta bantuan pada guru kelas lain untuk menjadi instruktur pendamping (2) pembrian support kepada siswa supaya lebih berkosentrasi dalam melaksanakan kegiatan senam ceria (3) guru mendemonstrasikan gerakan senam ceria dengan semaksimal mungkin supaya siswa timbul semangatnya. Berdasarkan hasil perbaikan yang dilakukan pada tindakan siklus II diketahui bahwa nilai rata-rata kelas semakin meningkat mencapai 85%.