• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Diagonosis medis pasien adalah pneumonia.

2. Masalah gizi pasien adalah kurangnya intake makanan dan minuman oral dikarenakan menurunnya nafsu makan sehingga menyebabkan

penurunan berat badan.

3. Intervensi gizi yang diberikan a. Terapi diet yang diberikan

Diet TETP bentuk makanan biasa dengan pemberian makanan melalui oral.

b. Terapi Edukasi

Edukasi yang diberikan kepada pasien dan keluarga adalah tentang penyakit pneumonia, diet TETP, pola makan teratur, pola makan yang teratur, makan dengan bergizi seimbang, makanan yang dianjurkan, dibatasi, dan tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi, tidak boleh makan makanan dari luar puskesmas dan harus menghabiskan makanan dari puskesmas.

4. Hasil monitoring dan evaluasi a. Perkembangan antropemetri

Pemeriksaan BB dan TB yang dilakukan dua kali yaitu pada saat awal dan akhir pengamatan tidak mengalami perubahan yaitu BB 10 kg dan TB 101 cm karena perubahan BB dan TB membutuhkan jangka waktu yang panjang.

b. Perkembangan hasil pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium hanya dilakukan pada saat awal pengamatan sehingga tidak dapat melakukan pengamatan pada hari ke-2 dan ke-3.

c. Perkembangan hasil pemeriksaan fisik/klinis

Hasil monitoring dan evaluasi fisik/klinis pasien selama tiga hari pengamatan diketahui pasien dalam keadaan normal, tetapi masih mengalami pusing dan gangguan dalam menghisap.

(2)

47 d. Perkembangan tingkat konsumsi energi

Hasil monitoring dan evaluasi tingkat konsumsi mengalami peningkatan dan penurun di hari ke-2 dan ke-3, hal tersebut disebabkan karena nafsu makan pasien yang menurun.

e. Hasil edukasi

Kelurga pasien memahami diet yang dijelaskan tetapi belum bisa menerapkan diet karena mual, muntah, pusing, dan gangguan menghisap yang dialami pasien sehingga menyebabkan nafsu makan menurun.

B. Saran

1. Dengan adanya Proses Asuhan Gizi Terstandart (PAGT) di Instalansi Rawat Inap Puskesmas Poncokusumo diharapkan untuk tetap mempertahankan pelayanan gizi yang telah diberikan kepada pasien, memberikan informasi mengenai penatalaksanaan diet pada pasien pneumonia, memotivasi pasien untuk meningkatkan asupan makanan, dan memberikan informasi terkait dengan gizi untuk membantu memulihkan pasien.

2. Diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami seperti apa makanan yang dianjurkan, dibatasi, dan tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi, sehingga dapat diterapkan setelah pulang dari puskesmas.

3. Keluarga pasien dapat memahami terapi diet yang diberikan kepada pasien sehingga bisa membantu pasien menerapkan diet yang diberikan dalam upaya penyembuhan pasien.

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Kepatuhan Makan Obat Pasien Hipertensi Di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP DR.. The Effect Of The Content Of The Knowledge On

Temuan peneliti di lapangan menunjukan bahwa dari delapan peran keluarga yang dikemukakan oleh Soelaeman (1994), yaitu peran edukasi, peran sosial, peran afeksi, peran

Kurangnya ketersediaan energi dan zat gizi pada menu makanan yang disajikan diakibatkan oleh pola menu yang kurang seimbang dan porsi makanan yang tidak sesuai dengan standar porsi yang

Pola menu yang sudah seimbang akan lebih baik lagi apabila dalam memilih lauk utama dan lauk pendamping yaitu dengan mengutamakan adanya lauk hewani dan lauk nabati di setiap menu yang

Dari hasil uji Chi-Square menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara permainan video game dengan pola makan responden yang bermain Video Game Online Dota 2.. Hasil korelasi anatra

Dari segi pola menu selama tiga hari hanya satu menu yang tidak mencakup 4 komponen makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan buah dan masih dikategorikan kurang seimbang < 3

Pola menu yang dinilai dari tersedianya minimal 4 komponen Makanan Pokok, Lauk Hewani, Lauk Nabati, dan Sayur di SDIT Ahmad Yani sebagian besar belum seimbang, karena menu yang

Pasien dan keluarga pasien diharapkan dapat mengimplementasikan diet yang dianjurkan setelah pulang dari rumah sakit dan dapat memahami terapi terapi diet yang diberikan kepada pasien