• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan selama 6 hari di penyelenggaraan makanan Little Box Catering Malang, dapat disimpulkan:

1. Kandungan energi dan zat gizi (protein, lemak, karbohidrat, zat besi dan serat) sebagian besar belum sesuai untuk golongan umur 4-12 tahun.

2. Karakteristik tenaga penjamah makanan

a. Tenaga penjamah makanan berusia antara 30-40 yaitu 3 responden (100%).

b. Tingkat pendidikan tenaga penjamah makanan yaitu SMP (33,3%), SMA (33,3%) dan perguruan tinggi (33,3%).

c. Lama masa kerja tenaga penjamah makanan yaitu >3 tahun sebanyak 3 responden (100%).

3. Diketahui tingkat pengetahuan tenaga penjamah makanan pada penyelenggaraan makanan di Little Box Catering Malang yaitu 2 responden (66,7%) memiliki pengetahuan dalam kategori baik dan 1 responden (33,3%) memiliki pengetahuan dalam kategori cukup.

4. Perilaku higiene tenaga penjamah makanan pada penyelenggaraan makanan di Little Box Catering Malang yaitu 2 responden (66,7%) memiliki perilaku dalam kategori cukup dan 1 responden (33,3%) memiliki perilaku dalam kategori baik.

(2)

50 B. Saran

1. Bagi pemilik catering diharapkan untuk meninjau ulang kembali pola menu yang telah dibuat, disesuaikan kembali agar pola menu dapat seimbang yaitu makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah.

2. Bagi pemilik katering diharapkan untuk menyediakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti celemek, sarung tangan plastik, penutup rambut, sepatu kedap air untuk menunjang higiene dan sanitasi tenaga penjamah makanan pada saat mengolah makanan.

3. Bagi pemilik katering untuk melakukan pelatihan atau kursus higiene sanitasi makanan bagi penjamah makanan minimal satu kali dalam satu tahun dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan higiene sanitasi makanan pada tenaga penjamah makanan.

4. Bagi pengolah makanan untuk meningkatkan perilaku higiene sanitasi dalam pengolahan makanan, yaitu menghindari perilaku berbicara saat mengolah makanan, mencicipi makanan tanpa menggunakan sendok atau peralatan lainnya, serta dalam pengolahan makanan ketika menyiapkan dan menyajikan makanan meja dalam keadaan bersih dan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri).

Referensi

Dokumen terkait

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI PENGOLAH MAKANAN DI RUMAH SAKIT ORTHOPEDI PROF..

sanitasi pengolah makanan di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Mendiskripsikan tingkat pengetahuan higiene sanitasi

Bengkalak Teupah Selatan Perilaku Higiene dan Sanitasi 11 Desa Lataling Teupah Selatan Perilaku Higiene dan Sanitasi 12 Desa Blang Sebel Teupah Selatan Perilaku Higiene

Perilaku Higiene Pengolah Makanan Berdasarkan Pengetahuan Tentang Higiene Mengolah Makanan Dalam Penyelenggaraan Makanan Di Pusat Pendidikan Dan Latihan Olahraga Pelajar Jawa Tengah..

Data perilaku tenaga penjamah makanan pada proses pengolahan makanan dan penerapan higiene dan sanitasi yang diperoleh dengan cara observasi perilaku tenaga penjamah makanan selama

Rumusan Masalah Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku pengolah makanan serta uji kelaikan fisik higiene sanitasi di penyelenggaraan makanan RSUD Kanjuruhan Kabupaten

Perilaku higiene pengolah makanan berdasarkan pengetahuan tentang higiene mengolah makanan dalam penyelenggaraan makanan di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar Jawa Tengah..

Perilaku hygiene tenaga penjamah makanan di Kedai Radin Bakso & Cafe Kepanjen didapatkan terbanyak yaitu 11 orang 73% dengan kategori kurang.. Faktor penyebab perilaku hygiene kurang