• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB V PENUTUP A. Kesimpulan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

79 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dalam skripsi ini yang berjudul

“Efektivitas Metode Takrir dalam Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Tassbeh Baitul Qur’an Kabupaten Pinrang”. Berdasarkan data yang telah di peroleh melalui hasil observasi, tes, wawancara dan dokumentasi maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan menghafal al-Qur’an dengan metode Takrir santri tahfidz di pondok pesantren Tassbeh Baitul Qur’an Kabupaten Pinrang ini membantu menciptakan dan melati santri untuk lebih memahami dan melatih kesabaran. Dengan penggunaan metode Takrir ini membantu santri untuk tetap menjaga hafalan al-Qur’annya dengan selalu

mengulang-ulang hafalan diselah-selah kegiatannya. Dengan metode Takrir ini tidak hanya terfokus dalam pengulangan hafalan yang telah dihafalkannya namun juga melatih dalam pengucapan makharijul huruf, kelancaran, memahami tentang tajwidnya dan pemahaman dalam maknanya. Diselah-selah kegiatan yang begitu padat pembina menyarankan kepada santri untuk mentakrir hafalannya ketika ada waktu yang longgar, ketika dalam sholat dan pada saat istirahat agar hafalan yang telah dihafalkan tetap terjaga dengan baik.

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam menghafal al-Qur’an santri tahfidz di pondok pesantren Tassbeh Baitul Qur’an Kabupaten Pinrang. Faktor pendukung dalam penggunaan metode Takrir dalam menghafal al-Qur’an yaitu: dapat menguatkan hafalan sebelum berganti kedalam hafalan baru, lebih memahami dalam pembacaan makharijul huruf yang benar, adanya motivasi dan dorongan dari orang tua dan pengasuh membuat santri lebih bersemangat untuk mencapai target hafalannya, baik itu mentakrir dan

(2)

80

menambah hafalan baru. Sedangkan faktor penghambat, yaitu: semangat santri terkadang kurang untuk menambah dan mengulang hafalan, kurangnya dorongan dan motivasi dari orang tua sehingga membuat santri tidak bersemangat dalam menghafal al-Qur’an.

3. Evektifitas penerapan metode Takrir dalam menghafal al-Qur’an di pondok pesantren Tassbeh Baitul Qur’an Kabupaten Pinrang ini adalah efektif. Hal ini berdasarkan hasil tes han wawancara terkait tentang menghafal al-Qur’an yang telah dilaksanakan oleh santri tahfidz di pesantren Tassbeh yaitu dapat menghafal al-Qur’an juz 30 dan juz 1-4 (Qs. Al-Baqarah, Qs. An-Nisa’) dengan kategori efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kenyataan yang ada di lapangan, maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Kepada para pengasuh dalam hal ini ustadz/ustadzah hendaknya mengarahkan santri dalam menghafal al-Qur’an dengan menggunakan metode Takrir

2. Kepada santri selain menambah hafalan al-Qur’an hendaknya juga rajin dalam mengulang-ulang hafalan al-Qur’an yang dimaksudkan agar hafalan semakin dikuasai, lancar dan terus bertambah serta hafalan yang lalu juga tidak mudah hilang dari ingatan.

3. Kepada para penghafal al-Qur’an hendaknya tidak hanya menambah hafalan al- Qur’an akan tetapi juga harus mengulangnya secara istiqamah serta sebisa mungkin mengamalkan isi kandungannya dan mengajarkan ilmunya.

(3)

81

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kaitannya dengan gagasan pendidikan karakter, nilai-nilai moral yang terkandung dalam Serat Wulang Reh sebaiknya dijadikan salah satu rujukan atau orientasi nilai.. Dengan

warna yang terdapat dalam kostum penari Jathilan di Sleman mendukung karakter.. dalam tokoh yang diperankan yaitu

Mencermati Pemilihan Umum 2014, peneliti melihat fenomena bahwa dalam mendorong partisipasi politik anak muda terutama dalam pemilihan umum, kampanye tidak hanya

Oleh karena itu, pokok permasalahan kedua telaah ini menyangkut perumusan dan penawaran perubahan paradigma dalam memahami politik demokrasi agar segenap

Guru mempunyai peranan sebagai pendamping siswa dalam belajar, fasilitator yang memfasilitasi siswa dalam belajar dan memberikan ruang belajar yang lebih kepada siswa

Dalam tesis ini telah diuraikan mengenai dimensi politik pencitraan dan juga bentuk-bentuk isu atau politik identitas yang dimunculkan dalam iklan yang dilakukan ketiga

Hambatan yang dihadapi ketika sistem e-court diterapkan yakni masih banyak para pencari keadilan yang tidak memahami dan tidak tahu- menahu mengenai adanya pendaftaran perkara yang

Tindakan Sosial Keagamaan Dalam Ranah Tradisional Remaja yang mengikuti kegiatan pembelajaran Al-Qur„an dan Tajwid pada dasarnya sudah pernah mengaji atau menempuh pendidikan agama di