Penelitian ini bertujuan untuk memahami upaya peningkatan pelayanan publik bidang pelaporan data dan informasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng yang sebelumnya menggunakan sistem manual menuju inovasi pelayanan sistem informasi kesehatan terpadu berbasis web di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng. . Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Inovasi Pelayanan Sikat Gigi Berbasis Web (Sistem Informasi Kesehatan Terpadu) Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melihat dan mendeskripsikan inovasi pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng untuk meningkatkan mutu pelayanannya.
Tujuan Masalah
INOVASI PELAYANAN PUBLIK Kajian deskriptif implementasi layanan e-health dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas. Berdasarkan uraian pada tabel di atas, terdapat beberapa persamaan dengan penelitian sebelumnya, diantaranya adalah pembahasan inovasi pelayanan kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas Jagir Surabaya. Namun, saat ini belum ada penelitian mengenai inovasi layanan sikat berbasis situs. (Sistem Informasi Kesehatan Terpadu) didirikan, sehingga penulis tertarik untuk mengangkat topik penelitian terkait.
Pengertian Inovasi Pelayanan
Menurut Chandler dan Plano (dalam Keban, 2014:3), kedua konsep ini memberikan definisi bahwa administrasi publik diartikan sebagai suatu proses dimana sumber daya dan personel politik diorganisasikan dan dikoordinasikan untuk merumuskan, melaksanakan dan mengelola keputusan dalam kebijakan publik. kerangka administratif dalam dimensi manajemen publik. Inovasi dalam pelayanan publik menurut Mutaqqin dalam Deddy dan Hendrikus (2016) menyatakan bahwa birokrasi dapat melakukan inovasi dalam pelayanan pemerintah apabila memperhatikan faktor-faktor berikut dalam upaya membangun birokrasi pemerintahan.
Faktor pendukung dan Penghambat dalam inovasi
Menurut Albury (dalam Larasati, 2015), ada beberapa faktor yang diidentifikasi menjadi penghambat inovasi pelayanan publik, yaitu. Budaya penghindaran risiko (risk aversion culture) yaitu budaya yang tidak menyukai risiko atau tidak mau mengambil risiko dari suatu perubahan.
Pegertian Layanan SIKAT ( Sistem Informasi Layanan Kesehatan Terpadu)
Ide inovasi ini muncul dari kurang tertibnya pelaporan kegiatan Puskesmas ke Dinas Kesehatan Bantaeng yang masih menggunakan sistem manual. Program baru yang inovatif ini menawarkan nuansa baru dalam mempercepat pelaporan dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan.
Teori dan konsep Pelayanan
Pada dasarnya kita perlu melakukan reformasi pelayanan publik dengan menghadirkan kembali dan mensubordinasikan “pelayan” dan mereka yang “dilayani”. Pengertian pelayanan publik atau pelayanan publik; yaitu pelayanan publik atau pelayanan publik dapat diartikan sebagai segala bentuk pelayanan yang bermutu, baik dalam bentuk pelayanan publik apa pun, barang publik pada prinsipnya menjadi tanggung jawab yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di tingkat daerah, pusat, dan lingkungan hidup (BUMD). , Badan Usaha Milik Daerah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat dan dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Jenis pelayanan muncul karena adanya pelayanan publik, dan pelayanan publik karena perbedaan kepentingan mempunyai bentuk yang berbeda-beda, sehingga ada beberapa jenis pelayanan publik yang diberikan.
Menurut Hardiansyah (2011), jenis pelayanan publik atau pelayanan publik yang diselenggarakan pemerintah digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu: . a) Pelayanan administrasi.
Teori dan Konsep Sistem Informasi
Sistem didefinisikan sebagai kumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk bersama-sama menghasilkan satu tujuan. Hierarki ini berlaku secara relatif, tergantung pada tingkat manajemen mana dimulainya.Sistem informasi kesehatan (GIS) menurut WHO dalam buku “Design and Implementation of Health Information System” Jenewa (2000), adalah sistem informasi kesehatan (GIS) yang tidak bisa berdiri sendiri, melainkan melalui berbagai sistem kesehatan. Sistem informasi kesehatan yang baik dapat memberikan nilai dukungan informasi dalam proses pengambilan keputusan di semua tingkatan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu gabungan modul-modul yang terorganisir yang berasal dari komponen-komponen yang berkaitan dengan perangkat keras, perangkat lunak, manusia dan jaringan yang berbasis pada sekumpulan komputer dan menghasilkan informasi untuk mencapai tujuan, sebagai dasar pengambilan keputusan berdasarkan pada manfaat yang dirasakan. langsung atau tidak langsung di masa depan.
Kerangka Pikir
Menurut Osborn dan Rogers, inovasi dalam administrasi publik dimaksudkan sebagai pengenalan unsur-unsur baru dalam pelayanan publik berupa pengetahuan baru. Konsep yang dikemukakan oleh Rogers (dalam Suwarno 2008) menyimpulkan bahwa inovasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Keunggulan relatif (relative advantage), kesesuaian (suitability), kompleksitas (complexity), triabilitas (kemampuan mencoba), observabilitas (kemudahan observasi), kelima ciri di atas merupakan inovasi yang mempunyai satu ciri mendasar yaitu sifat kebaruan. Sifat kebaruan merupakan ciri dasar inovasi dalam menggantikan pengetahuan, metode, objek, teknologi atau penemuan lama, yang sudah tidak efektif lagi dalam memecahkan suatu masalah atau memenuhi kebutuhan tertentu. Pelayanan SIKAT (Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan) Berbasis Website di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng Dengan dibangunnya sistem pelayanan kesehatan terpadu berbasis website di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, rencananya akan terintegrasi 13 Puskesmas.
SIKAT” setelah ini dibuatlah aplikasi web sistem kesehatan terpadu untuk mempercepat pelaporan data kesehatan Kabupaten Bantaeng Kedepan. Tidak ada lagi penundaan dalam pengumpulan laporan dan data kesehatan.
Fokus Penelitian
Deskripsi Pokus Penelitian
Manfaat relatif penerapan sistem informasi kesehatan terpadu berbasis web di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng dilihat dari nilai ekonomi, status sosial, kenikmatan/kepuasan dan komponen-komponen penting. Inovasi sistem informasi kesehatan terpadu pada website di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, terlihat dari banyaknya permasalahan atau kendala yang muncul pada saat itu. Implementasi website pelayanan sistem informasi kesehatan terpadu di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng dapat dilihat dari cara kerjanya dan bagaimana inovasi tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik atau menguntungkan dari sebelumnya.
Penelitian ini dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng selama 2 bulan untuk memperoleh data terkait; Inovasi pelayanan sistem informasi kesehatan terpadu berbasis web di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng.
Jenis dan Tipe Penelitian
Informan Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang menjadi informan di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng dalam penelitian dengan menggunakan pertanyaan terstruktur dengan pola pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya. Selain itu peneliti juga menggunakan pertanyaan tidak terstruktur yaitu jika muncul jawaban atau ketidakjelasan jawaban dari informan pada saat proses wawancara. Proses pengumpulan data menggunakan teknik observasi yaitu peneliti melakukan observasi langsung dengan melakukan kunjungan langsung ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng untuk melihat pelaksanaan dan kondisi pelayanan kesehatan tersebut.
Pendokumentasian pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan cara mengumpulkan dokumen dari sumber terpercaya yang mengetahui tema yang relevan dengan penelitian yaitu inovasi pelayanan sistem informasi kesehatan terpadu berbasis website Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng dokumentasi dapat berupa lisan, gambar atau karya monumental seseorang.
Teknik Pengabsahan Data
Teknik Analisis Data
- Gambaran Umum Kabupaten Bantaeng
- Karakteristik Lokasi Dan Wilayah
- Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
- RSUD
Data yang peneliti peroleh pada penelitian Inovasi Pelayanan Sistem Informasi Kesehatan Terpadu di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng berbasis website sebagian besar berupa kalimat deskriptif yang merupakan hasil wawancara peneliti dengan informan sebagai sumber utama penelitian. Selain data dari wawancara, peneliti juga memperoleh data berupa dokumen dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng. Analisis data inovasi pelayanan sistem informasi kesehatan terpadu berbasis website di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng.
Observabilitas (mudah diamati), . adalah tingkat bagaimana hasil penggunaan suatu inovasi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng dapat dilihat oleh orang lain.
Hasil Penelitian
Faktor Pendorong Inovasi Layanan Sistem Informasi Kesehatan Terpadu Berbasis Website Di Dinkes Bantaeng
Inovasi SIK berbasis web ini juga digunakan untuk mengurangi anggaran proses pelaporan data dan informasi ke dinas kesehatan. Selain itu penggunaan sistem informasi kesehatan berbasis web yang terintegrasi ini sangat memudahkan puskesmas yang ingin melaporkan data dan informasi kepada dinas kesehatan, sehingga pengguna tetap dapat beraktivitas seperti biasa dan tidak kehilangan waktu produktif karena Anda tidak perlu datang langsung ke kantor kesehatan, cukup online saja. , "". Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan diatas mengenai inovasi website SIKAT ini, dilihat dari tekanan ekonomi dan peningkatan efisiensi, maka dapat disimpulkan bahwa inovasi SIKAT ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pelaporan ke Dinas Kesehatan Bantaeng. Dengan inovasi ini, Puskesmas tidak lagi menyia-nyiakan waktu kerjanya karena harus menyampaikan data dan informasi laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, namun hanya mengirimkan kebutuhannya secara online untuk sampai ke Dinas Kesehatan.
Tekanan untuk meningkatkan mutu pelayanan Inovasi dapat terwujud jika ada tekanan untuk meningkatkan mutu pelayanan dari berbagai pihak.Dengan adanya kritik dan penilaian masyarakat terhadap Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng mengenai pelayanan akan memacu semangat untuk selalu meningkatkan pelayanan pelaporan. khususnya pelayanan pelaporan data dan informasi kepada Dinas Kesehatan.
Faktor Penhambat Inovasi Layanan Sistem Informasi Kesehatan Terpadu Berbasis Website Di Dinkes Bantaeng;
“Sebelum adanya inovasi SIKAT berbasis website ini sebenarnya sudah ada inovasi lain yaitu sistem percontohan manual, namun hal ini sangat kurang efektif dalam penerapannya, tidak berdampak signifikan dan menghemat waktu, sehingga timbullah ide untuk membuat inovasi SIKAT berbasis website. menciptakan inovasi berbasis teknologi informasi yaitu sistem informasi kesehatan terintegrasi berbasis website.” Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas mengenai inovasi SIKAT berbasis website dapat disimpulkan bahwa terdapat keengganan untuk menutup program tersebut. Dapat disimpulkan bahwa sebelum inovasi ini sudah ada sistem yang digunakan sebelumnya yaitu sistem manual, namun dari segi implementasinya kurang memberikan dampak yang baik bahkan sebagian besar. Terjadi keterlambatan pemberitaan yang berulang-ulang, dari sinilah muncul ide untuk membuat sesuatu yang baru yaitu sistem informasi berbasis website. Sehingga dengan teknologi yang ada, terdapat kekurangan sumber daya manusia untuk mengelola teknologi yang ada dan meningkatkan pelayanan pelaporan data dan informasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng. Hal ini jelas menghambat proses inovasi SIK berbasis website yang sedang dilaksanakan. Demikian disampaikan Armi Muarifah Amri saat acara Penerapan SIK di Dinas Kesehatan Bantaeng.
Inovasi SIKAT berbasis website ini didukung oleh teknologi perangkat keras berupa perangkat komputasi dan perangkat lunak, namun masih dibatasi oleh koneksi internet dan pengaturan organisasi.
PENUTUP
KESIMPULAN
Dinas Kesehatan Bantaeng bekerja sama dengan salah satu Puskesmas di Kabupaten Bantaeng untuk memastikan sistem berjalan dengan baik dan setelah itu dilakukan sosialisasi. Kelima observability (kemudahan pengamatan); Inovasi pelayanan SIK berbasis website pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng dapat dengan mudah dicermati oleh masyarakat karena pelayanan yang diberikan bersifat terbuka yaitu dalam penggunaan aplikasi SIK mudah untuk mengamati cara kerjanya dan bagaimana inovasi tersebut dapat dihasilkan. sesuatu yang lebih baik atau lebih menguntungkan dari sebelumnya, inovasi kuas ini memiliki tata cara yang mudah dipahami pengguna karena menggunakan sistem website. Implementasi inovasi SIKAT berbasis website mempunyai faktor pendukung dan penghambat.Faktor pendukung inovasi SIKAT berbasis website adalah adanya keinginan untuk berubah menuju ketersediaan fasilitas yang lebih baik dan adanya tekanan untuk meningkatkan pelayanan.
SARAN
Perlunya peningkatan intensitas sosialisasi dan pengenalan inovasi sistem informasi kesehatan terpadu berbasis website di kalangan pengguna SIK agar memahami penerapannya. Inovasi pelayanan kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas Jagirkota Surabaya. Jurnal Ilmu Administrasi Publik. 2016). Kajian deskriptif inovasi pelayanan publik pada implementasi layanan e-health dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Pucangsewu Kota Surabaya. Jurnal Ilmu Administrasi Publik.
Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan di Provinsi Jawa Tengah dalam rangka Penguatan Sistem Informasi Kesehatan Nasional.
RIWAYAT HIDUP