• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAYA MEROKOK “TANPA ROKOK ITU KEREN”

N/A
N/A
Puskesmas Larangan

Academic year: 2023

Membagikan "BAHAYA MEROKOK “TANPA ROKOK ITU KEREN”"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAYA MEROKOK

Nurdiansyah Maryam

“TANPA ROKOK

ITU KEREN”

(2)

Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi perokok tertinggi di dunia. Untuk wilayah Asia Tenggara, Indonesia menduduki peringkat satu dalam hal jumlah perokok terbanyak (WHO, 2012). Merokok merupakan faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM). Data menunjukkan bahwa di dunia setiap tahun terjadi kematian akibat PTM dimana sebanyak 7,2 juta, dari 15 juta kematian tersebut akibat konsumsi tembakau dan 70% kematian tersebut terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia (WHO 2017).

Berdasarkan data riset Kesehatan Dasar, prevalensi perokok usia 10 -18 tahun meningkat secara singnifikan dengan angka 7,2% (2013) menjadi 9,1% (2018), Hal ini dibarengi dengan tingginya pengguna rokok elektronik di kalangan anak dan remaja. Sementara itu, Data Global Youth Tobacco Survey (GYTS) tahun 2019 juga menyebutkan adanya peningkatan prevalensi perokok pada anak sekolah usia 13-15 tahun dari 18,3% di tahun 2016 menjadi 19,2% di tahun 2019.

Merokok merupakan faktor risiko bersama terhadap Penyakit Jantung, Diabetes, Kanker dan penyakit pernapasan kronis seperti PPOK. Konsumsi rokok dapat menye-babkan penyakit akibat rokok seperti gangguan pernapasan (PPOK, asma), gangguan kardiovaskuler (hipertensi, stroke dan penyakit jantung koroner),

PENDAHULUAN

(3)

FAKTOR RESIKO MEROKOK

 Penyakit Jantung

 Diabetes

 Kanker, dan

 penyakit pernapasan kronis seperti PPOK.

Presentation title 3

 Konsumsi rokok dapat menye-babkan penyakit akibat rokok seperti gangguan pernapasan (PPOK, asma), gangguan kardiovaskuler

(hipertensi, stroke dan penyakit jantung koroner), kanker serta gangguan reproduksi dan kehamilan. Kerugian merokok bukan

hanya dari biaya pengobatan tetapi juga biaya hilangnya hari atau waktu produktivitas.

(4)

MANFAAT UPAYA BERHENTI MEROKOK

MULAI BERHENTI

MEROKOK MANFAAT

20 MENIT Tekanan darah, denyut jantung dan aliran darah tepi membaik

12 jam Hampir semua nikotin

dalam tubuh sudah dimetabolisme. Tingkat CO didalam darah Kembali normal

24 – 48 jam Nikotin mulai tereleminasi dari tubuh. Fungsi pengecap dan penciuman mulai membaik. Sistem kardiovaskular meningkat baik.

5 hari Sebagian besar metabolism nikotin dalam tubuh sudah hilang. Fungsi perasa pengecap dan pembau jauh lebih baik. Sistem kardiovaskular terus meningkat baik.

(5)

MULAI BERHENTI 5

MEROKOK

MANFAAT

2 minggu s/d 6 minggu Resiko infeksi pada luka setelah pembedahan berkurang secara bermakna. Fungsi silia saluran nafas dan fungsi paru2 membaik. Nafas pendek dan batuk berkurang

1 Tahun Resiko penyakit jantung coroner menurun setengahnya, disbanding orang yang tetap merokok.

5 Tahun Resiko stroke menurun di level yang sama. Seperti orang tidak pernah merokok

10Tahun

15 Tahun

Resiko kanker paru berkurang setengahnya

Semua penyebab

mortalitas dan resiko penyakit jantung coroner menurun pada level yang sama seperti orang tidak pernah merokok

(6)

“CARA BERHENTI MEROKOK”

6

1) Cold turkey

Cara ini dilakukan dengan berhenti seketika. Seorang perokok yang secara tiba- tiba berhenti merokok sama sekali pada hari yang sudah ditentukan. Banyak perokok yang berhenti merokok dengan menggunakan cara ini. Cara ini tidak dianjurkan pada perokok berat.

2) Cara penundaan

Dengan cara ini, anda menunda saat merokok pertama yang anda hisap setiap harinya misalnya hari pertama merokok jam 7, besoknya jam 9 dan jam berikutnya jam 11 sampai seterusnya sampai anda tidak merokok sama sekali sehari penuh.

3) Cara pengurangan

Dengan cara pengurangan, anda mengurangi jumlah

(7)

GEJALA PUTUS NIKOTIN

7

EFEK PUTUS NIKOTIN LAMA SETELAH BERHENTI MEROKOK

Rasa cemas 1-2 minggu

Rasa tersinggung, frustasi, marah > 4 minggu Insomnia/gangguan tidur, depresi, tidak sabar > 4 minggu

Emosi stabil > 10 minggu

(8)

INDIKATOR PENERAPAN KTR DI

SEKOLAH DAN

LINGKUNGAN NYA

1.Terdapat “tanda” dilarang merokok 2.Tidak ditemukan orang yang

merokok

3.Tidak ditemukan puntung rokok 4.Tidak ditemukan penjualan rokok 5.Tidak ditemukan iklan/lambang

rokok

8

“KTR”

(9)

INDIKATOR PENERAPAN KTR DI FASYANKES DAN

LINGKUNGANNYA INDIKATOR PENERAPAN KTR DI FASYANKES DAN LINGKUNGANNYA

1.Memiliki “tanda” kawasan tanpa rokok.

2. Menerapkan indikator mutu KTR di Fasyankes (meliputi, tidak ada orang yang merokok, tidak

ditemukan puntung rokok, dan Tidak ditemukan asbak dan atau korek api)

3.Tidak ditemukan penjualan rokok

4.Tidak ditemukan iklan/lambang rokok

9

(10)

INDIKATOR PENERAPAN KTR DI TEMPAT BERMAIN ANAK DAN

LINGKUNGANNYA

1. Terdapat “tanda” dilarang merokok

2. Tidak ditemukan orang yang merokok

3. Tidak ditemukan puntung rokok 4. Tidak ditemukan penjualan rokok 5. Tidak ditemukan iklan/lambang

rokok

10

(11)

INDIKATOR PENERAPAN KTR DI ANGKUTAN UMUM DAN

LINGKUNGANNYA

• Terdapat “tanda” dilarang merokok

• Tidak ditemukan orang yang merokok

• Tidak ditemukan puntung rokok

• Penjualan rokok tidak dipajang (display)

• Tidak ditemukan iklan/lambang rokok

11

(12)

INDIKATOR PENERAPAN KTR DI TEMPAT KERJA DAN

LINGKUNGANNYA

12

TERDAPAT “TANDA” DILARANG MEROKOK

TIDAK DITEMUKAN ORANG YANG MEROKOK

PENJUALAN ROKOK TIDAK DIPAJANG (DISPLAY)

TIDAK DITEMUKAN PUNTUNG ROKOK

TIDAK DITEMUKAN IKLAN/LAMBANG ROKOK

(13)

INDIKATOR PENERAPAN KTR DI TEMPAT UMUM DAN LINGKUNGANNYA

 Terdapat “tanda” dilarang merokok

 Tidak ditemukan orang yang merokok

 Tidak ditemukan puntung rokok

 Penjualan rokok tidak dipajang (display)

 Tidak ditemukan iklan/lambang rokok

13

(14)

14

 Terdapat “tanda” dilarang merokok

 Tidak ditemukan orang yang merokok

 Tidak ditemukan puntung rokok

 Penjualan rokok tidak dipajang (display)

 Tidak ditemukan iklan/lambang rokok

INDIKATOR PENERAPAN KTR DI

TEMPAT LAINNYA YANG DITETAPKAN

(15)

THANK YOU

Nurdiansyah Maryam

Referensi

Dokumen terkait

(2) Setiap pimpinan atau penanggung jawab Kawasan Tanpa Rokok dan kawasan tempat merokok yang tidak memasang pengumuman atau tanda larangan merokok dan tempat

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hukum merokok dan jual beli rokok perspektif Ulama Kota Palangka Raya merupakan perbuatan yang dilarang karena bertentangan dengan

Sedangkan variable kenaikan harga rokok dan pesan bergambar bahaya merokok tidak berpengaruh terhadap konsumsi rokok di Kecamatan Baitussalam kabupaten Aceh Besar, hal ini

Dari hasil kajian ditemukan bahwa ada atau tidak adanya iklan bahaya merokok yang terdapat pada bungkusan rokok bagi masyarakat pekerja keras/tukang bangunan tidak memiliki

4.22 Analisis Tabel Silang Ilustrasi – Ilustrasi PHW Di Kotak Rokok Yang Menyadarkan Akan Bahaya Merokok Yang Berkaitan Dengang Berkurangnya Ketergantungan Terhadap Rokok ... 67

Penelitian yang dilakukan Prambandari (2009), KTR juga menurunkan merokok pada mahasiswa,bertambahnya jumlah mahasiswa yang tidak merokok serta mengurangi jumlah

Perokok pasif adalah asap rokok yang di hirup oleh seseorang yang tidak merokok ( passive smoker ). Perokok aktif adalah orang yang merokok dan langsung menghisap

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubugan yang positif antara terpaan peringatan risiko bahaya merokok pada kemasan rokok dengan minat berhenti merokok