Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan UKM di bidang akuntansi adalah melalui pelatihan akuntansi. Sejalan dengan permasalahan pokok yang ada, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan akuntansi terhadap peningkatan kualitas pengusaha kecil dan menengah sebagai upaya mengembangkan praktik akuntansi pada usaha kecil dan menengah. Memberikan bukti empiris pengaruh pelatihan akuntansi terhadap peningkatan kualitas pengusaha kecil dan menengah dalam penerapan akuntansi.
Tehnik Pendidikan dan Pelatihan
Penilaian program Pendidikan & Pelatihan
Menurut Werther dan Davis (1996), kriteria efektif yang digunakan untuk mengevaluasi hasil pendidikan dan pelatihan antara lain. Pengukuran peserta belajar yang kedua bertujuan untuk mengetahui tingkat penyerapan konsep, pengetahuan dan keterampilan peserta selama mengikuti program pendidikan dan pelatihan. Keempat, pengukuran hasil program pendidikan dan pelatihan terhadap kemampuan manajer dalam organisasi secara keseluruhan yang dikaitkan dengan biaya, yang meliputi produktivitas, pergantian karyawan, ketidakhadiran, kecelakaan, peningkatan kualitas dan kepuasan peserta (Bernardin dan Russell , 1993). ).
Prestasi kerja
Akuntansi
Pengertian Akuntansi
Secara klasik akuntansi merupakan proses pencatatan (recording), pengelompokkan (classifying), perangkuman (summarizing) and pelaporan (reporting) dari kegiatan transaksi perusahaan. Fundamentally, accounting is an information system, more precisely, it is an application of general information theory to the problem of efficient economic operations. In this context, accounting is both a part of the general information system of an operating entity and a part of the basic field bounded by the concept of information”.
Siklus Akuntansi
Dalam jurnal ini, data keuangan diklasifikasikan menurut klasifikasi yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Akun-akun dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Akun buku besar ini di satu sisi dapat dilihat sebagai wadah untuk mengklasifikasikan data keuangan, di sisi lain juga dapat dilihat sebagai sumber informasi keuangan untuk menyajikan laporan keuangan.
Laporan Keuangan
Zaki Baridwan (1997) mengartikan laporan keuangan sebagai ikhtisar suatu proses pencatatan, yaitu ikhtisar transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Dalam definisi tersebut disebutkan bahwa laporan keuangan merupakan hasil proses yang meliputi (1) pencatatan, (2) klasifikasi, (3) ringkasan, (4) pelaporan, dan (5) analisis data keuangan suatu organisasi. Laporan keuangan yang lengkap biasanya mencakup neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan keuangan. laporan lain dan materi penjelasan.
Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, hasil dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang berguna bagi sejumlah besar pengguna dalam mengambil keputusan.” Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan laporan mengenai posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai GAAP Memang laporan keuangan banyak sekali namun menurut SAK hanya ada 3 laporan keuangan utama yaitu Neraca, Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas.
Orang sering memberikan laporan keuangan jenis lain seperti: Laporan Laba Ditahan, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Perhitungan Biaya. Laporan laba rugi ini merupakan penjelasan lengkap dan lebih detail mengenai perhitungan laba rugi. Laporan laba rugi melaporkan seluruh hasil (pendapatan) dan biaya (beban) untuk memperoleh hasil, serta laba/rugi perusahaan selama periode tertentu.
Mengevaluasi dampak investasi moneter dan nonmoneter serta transaksi keuangan lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu.
Kerangka Pemikiran
Hipotesis
Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Variabel Penelitian
Pelatihan akuntansi/manajemen yang telah diikuti UKM akan diukur berdasarkan frekuensi pelatihan akuntansi/manajemen yang diselesaikan.
Teknik pengumpulan data
Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Diferensiasi Semantik dan Skala Linkert yang tergolong skala interval. Uji asosiasi menggunakan regresi berganda, yaitu model yang digunakan untuk mengukur hubungan sebab dan akibat antara dua atau lebih variabel bebas dan satu variabel terikat, yang mana variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebas. Validitas merupakan suatu instrumen tes yang menunjukkan sejauh mana tes tersebut mampu mencapai tujuan yang ingin dicapai, dan untuk menentukannya dengan menggunakan teknik korelasi, validitas angket merupakan suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur tersebut benar-benar tepat sasaran. cocok/cocok sebagai alat ukur yang diinginkan, antara skor total dan skor soal menggunakan rumus korelasi product moment.
Reliabilitas merupakan suatu alat tes yang menunjukkan sejauh mana suatu tes secara konsisten mengukur objek pengukurannya, sehingga alat ukur tersebut dapat dipercaya dan diandalkan. Analisis ini merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui/mengkaji gambaran suatu variabel yaitu variabel kepuasan, perilaku, pengetahuan & keterampilan dan usaha kerja. Ukuran yang digunakan dalam analisis deskriptif adalah frekuensi, yaitu ukuran yang menunjukkan nilai sebaran data penelitian yang mempunyai kategori sama dan dinyatakan dalam ukuran absolut (f) dan proporsi (%) serta menggunakan tabel numerik (Indrianto, Supomo, 1999 ) ).
Deskripsi Usaha Kecil & Menengah Kabupaten Karanganyar
Untuk mengembangkan usaha di daerah sekaligus menarik investor, dilakukan berbagai cara, antara lain: Jumlah perusahaan non keluarga yang terdiri dari industri besar (jumlah karyawan > 100 orang) sebanyak 74 unit usaha. Sedangkan industri kecil di Kabupaten Karanganyar berjumlah 459 unit usaha, menyerap tenaga kerja sebanyak 7.826 orang dan menyerap investasi sebesar Rp.
Deskripsi Responden a. Pengambilan Data
Hal ini dikarenakan tidak semua responden mengembalikan kuesioner, karena kuesioner yang dikembalikan tidak langsung diserahkan kepada peneliti. Data 46 responden dapat dianalisis secara kualitatif dilihat dari umur, pendidikan, masa kerja dan jumlah pegawai. Data aset usaha mengklasifikasikan pengusaha menjadi 2 kelompok, yaitu pengusaha kecil sebanyak 38 orang (83%) dan pengusaha menengah sebanyak 8 orang (17%).
Variabel ini merupakan variabel terikat berupa komponen kepuasan pengusaha kecil dan menengah terhadap tanggapan penerimaan terhadap program pelatihan akuntansi/manajemen yang dilaksanakan, meliputi materi pelatihan, tenaga pengajar, metode pelatihan, penggunaan fasilitas/alat dan kemampuan manajemen. Variabel ini membahas tentang hubungan perilaku wirausaha dengan prestasi kerja wirausaha setelah menyelesaikan pelatihan akuntansi/manajemen. Komponen yang diukur adalah rasa percaya diri, hubungan dengan rekan kerja/atasan dan pentingnya pelatihan untuk meningkatkan kinerjanya.
Hasil pengolahan data pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa 89,1% responden memberikan jawaban baik dan sisanya (10,9%) memberikan respon perilaku sangat baik. Hasil pengolahan data pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa 71,7% responden memberikan jawaban baik, 24% menjawab cukup, dan 4,3% menjawab sangat baik. Variabel prestasi kerja merupakan variabel terikat, dengan komponen yang diukur adalah efisiensi kerja dan disiplin kerja.
Pengujian Kualitas Data
Keabsahan data yang telah diolah dinyatakan secara empiris dengan koefisien validitas yang disebut korelasi item-total terkoreksi (r). Hasil uji validitas pada aspek reaksi kepuasan dapat dilihat pada tabel 4.3 yang seluruh itemnya valid. Uji reliabilitas dilakukan setelah uji validitas selesai dan hanya item valid yang diuji reliabilitasnya.
Seluruh item pertanyaan yang valid diuji dengan menggunakan uji konsistensi internal untuk mengetahui sejauh mana pengukuran yang dilakukan dalam penelitian reliabel/dapat diandalkan. Menurut Azwar (1997), tinggi rendahnya reliabilitas secara empiris ditunjukkan dengan suatu angka yang disebut dengan koefisien reliabilitas, secara teoritis besar kecilnya koefisien reliabilitas bervariasi antara 0 sampai dengan 1. Koefisien reliabilitas yang semakin mendekati 1 berarti lebih dapat diandalkan dan sebaliknya koefisien reliabilitas yang mendekati 0 semakin tidak dapat diandalkan.
Tabel diatas menunjukkan nilai reliabilitas aspek respon kepuasan sebesar 0,7479; aspek perilaku 0,7649; aspek pengetahuan & keterampilan 0,8457 dan aspek prestasi kerja 0,8346.
Pengujian Hipotesa
Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat peningkatan respon kepuasan pengusaha kecil dan menengah setelah mengikuti program pelatihan akuntansi/manajemen. H3: Akan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan akuntansi/akuntansi pada pengusaha kecil dan menengah setelah mengikuti program pelatihan akuntansi. H4: Intensitas pelatihan akuntansi/manajemen berpengaruh terhadap kualitas pengusaha kecil dan menengah dalam penerapan akuntansi/administrasi keuangan.
Terakhir, intensitas pelatihan akuntansi/manajemen berpengaruh terhadap kualitas pengusaha kecil dan menengah dalam penerapan akuntansi/administrasi keuangan.
Analisis Regresi Berganda
Atau dapat dikatakan bahwa perilaku, pengetahuan dan keterampilan serta intensitas pelatihan secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi kerja pengusaha kecil dan menengah. Koefisien regresi Karena baik atau tidaknya hasil pelatihan, masalahnya bukan disebabkan oleh program pelatihan itu sendiri, tetapi oleh karakteristik individu.
Koefisien regresi Pelatihan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelatihan untuk meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi untuk lebih meningkatkan keterampilan dan disiplin kerja. Koefisien regresi
Koefisien regresi Sementara itu, variabel intensitas pelatihan akuntansi/manajemen memberikan kontribusi perubahan paling kecil terhadap kualitas pengusaha kecil dan menengah dalam menerapkan praktik akuntansi/manajemen.
Kesimpulan
Selain itu, responden memberikan respon yang baik terhadap perilaku, pengetahuan dan keterampilan, serta prestasi kerja setelah mengikuti program pelatihan. Terkait intensitas pelatihan akuntansi/manajemen, rata-rata UKM telah mengikuti program pelatihan yang cukup. Pelatihan akuntansi diukur berdasarkan faktor respon seperti kepuasan, perilaku, pengetahuan & keterampilan akuntansi serta intensitas pelatihan akuntansi; 54,4% dapat menjelaskan peningkatan kualitas praktik akuntansi pengusaha kecil dan menengah.
Tidak terdapat peningkatan respon kepuasan UKM setelah mengikuti program pelatihan akuntansi/manajemen. Hal ini menjelaskan teori Dessler bahwa respon kepuasan bukanlah hal pertama yang dapat menjelaskan apakah hasil pelatihan cukup atau tidak, namun respon kepuasan dapat menjelaskan baik atau tidaknya suatu program pelatihan. Analisis regresi berganda menunjukkan bahwa perilaku memberikan kontribusi terbesar (0,358) terhadap peningkatan kualitas pengusaha kecil dan menengah.
Setelah mengikuti program pendidikan akuntansi, pengetahuan dan keterampilan akuntansi/pembukuan meningkat bagi pengusaha kecil dan menengah. Pada analisis regresi berganda, kontribusi variabel pengetahuan & keterampilan sebesar 0,3 (atau 30%) terhadap kualitas pengusaha kecil dan menengah dalam penerapan praktik akuntansi. Intensitas pelatihan akuntansi/manajemen berpengaruh terhadap kualitas pengusaha kecil dan menengah dalam penerapan praktik akuntansi/pembukuan.
Saran
Namun, karena kualitas praktik akuntansi harus terus ditingkatkan, penyelenggara dapat merancang program yang lebih efisien dan efektif. Jangka waktu pelaksanaannya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lama, karena bergantung pada pendanaan program dan tingkat kelelahan peserta pelatihan. Departemen Perindustrian, Perdagangan, Penanaman Modal dan Koperasi Kabupaten Karanganyar, 2002, Sekilas Potensi Industri, Pertanian dan Pariwisata di Kabupaten Karanganyar, hal.: 7 - 8.
Indriantoro & Bambang Supomo, 1999, Metode Penelitian Bisnis Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Kiryanto, Rusdi dan Sutapa, 2001, Pengaruh persepsi manajer terhadap informasi akuntansi keuangan terhadap keberhasilan perusahaan kecil, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.4 No.2, Mei 2001, hlm.199-211. Murniati, 2002, Investigasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Usaha Kecil dan Menengah, Simposium Akuntansi Nasional ke-5, Semarang.