DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6
1. SHODIKIN HIDAYAT (5021274) 2. ANISA SALSABILLA (5021309) 3. RHAUHUL ISLAMYAH (5021137) 4. LIKA PUTERI (5021303) 5. NIA LESTI (5021090)
DOSEN PENGAMPU: SEPRIYANINGSIH.M,Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA SILAMPARI (UNPARI) LUBUKLINGGAU
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Problematika Belajar Dan Pembelajaran”. Makalah ini penulis ajukan guna memenuhi tugas mata kuliah “Belajar dan Pembelajaran”
Penulis mengucapkan terimakasih terutama kepada “Dosen Pengampu Mata Kuliah, Belajar dan Pembelajaran Ibu Sepriyaningsih.,M.Pd ” dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaaan, baik materi maupun teknik penulisannya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga makalah ini bisa mencapai kesempurnaan sebagaimana mestinya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membaca khususnya terhadap penulis. Atas kritik dan saran yang diberikan penulis ucapkan terimakasih.
Lubuklinggau, Oktober 2022
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…….……….…...…….ii Daftar Isi……….………...………...iii BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang……….……….………….………4
1.2. Rumusan Masalah……….……….………....4
1.3. Tujuan Permasalahan………..……….…..4 BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MASALAH BELAJAR……….5
B. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TIMBUL NYA MASALAH
BELAJAR………...………..7 a) Faktor internal………..………..7 b)Faktor eksternal ………..………9 C. UPAYA PENGENTASAN MASALAH BELAJAR…….………...……..…………..…12 BAB III PENUTUP
Kesimpulan……….………..………....………....15
Saran-Saran……….………..…………..………..…….15 DAFTAR PUSTAKA………..………..16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Suatu kenyataan yang perlu disadari oleh guru-guru adalah bahwa murid-murid yang dihadapi di kelas tidak sama satu dengan yang lainnya. Murid menpunyai perbedaan dalam banyak hal seperti : berbeda kemampuan, bakat, minat yang mereka miliki, berbeda dalam ketajaman melihat dan mendengar serta berbeda latar belakang kehidupannya. Oleh sebab itu guru tidak boleh menyamaratakan atau beranggapan bahwa semua anak mempunyai kemampuan dan kecepatan belajar yang sama, sehingga dalam waktu yang sama semua murid diangap akan dapat menyelesaikan isi pelajaran yang sama. Kenyataannya di dalam kelas selalu ada murid yang cepat dalam belajar, ada yang sedang atau normal dan ada murid yang lamban dalam mengikuti pelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ingin akan dibahas dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1) Apa pengertian masalah belajar dan jenis masalah nya?
2) Apa faktor penyebab timbulnya masalah belajar?
3.) Bagaimana upaya pengentasan masalah belajar?
1.3 Tujuan Permasalahan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1) Agar memahami problematika dalam belajar dan jenis masalah nya 2) Agar mengetahui faktor penyebab timbulnya masalah belajar 3) Agar paham bagaimana upaya/solusi menghadapi masalah belajar
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Masalah Belajar
Banyak ahli mengemukakan pengertian masalah. Ada yang melihat masalah sebagai ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang melihat sebagai tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang, dan adapula yang mengartikannya sebagai suatu hal yang tidak mengenakan.
Prayitno (1985) mengemukakan bahwa masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu
dihilangkan.Dari definisi masalah dan belajar maka masalah belajar dapat diartikan atau didefinisikan sebagai berikut.“Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh siswa dan menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan” atau masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh siswa dan menghambat kelancaran proses belajar, bisa berkenaan dengan keadaan diri siswa itu sendiri ataupun berkenaan dengan
lingkungan yang tidak menguntungkan.
Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan- kelemahan dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh siswa-siswa yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa siswa-siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata normal, pandai atau cerdas.
Masalah belajar memiliki bentuk yang banyak ragamnya. Menurut Prayitno (1994 : 90), mengemukakan masalah-masalah belajar sebagai berikut :
1. Sangat lambat dalam belajar
yaitu keadaan siswa yang memiliki akademik yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau pengajaran khusus
2. Kurang motivasi dalam belajar
yaitu keadaan siswa yang kurang bersemangat dalam belajar mereka seolah-olah tampak jera dan malas.
3. Bersikap dan berkebiasan buruk dalam belajar
yaitu kondisi siswa yang kegiatan atau perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistik dengan yang seharusnya, seperti suka menunda-nunda tugas, mengulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahuinya dan sebagainya.
Menurut Modul Diagnostik Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial, beberapa ciri-ciri tingkah laku yang merupakan pernyataan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain :
a. Menunjukan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh
kelompoknya atau dibawah potensi yang dimilikinya
b. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan. Mungkin ada
murid yang selalu berusaha untuk belajar dengan giat tetapi nilai yang dicapainya selalu rendah
c. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar. Ia selalu tertinggal dari teman-
temannya dalam menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan waktu yang tersedia
d. Menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh, menentang,berpura-pura,
dusta dan sebagainya.
e. Menunjukkan tingkah laku yang berkelainan, seperti membolos, datang terlambat, tidak
mengerjakan pekerjaan rumah, menganggu dalam atau di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan belajar, mengasingkan diri, tersisihkan, tidak mau bekerja sama dan sebagainya.
f. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti : pemurung, mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan adanya perasaan sedih atau menyesal, dsb
B. Faktor-faktor penyebab timbulnya masalah belajar 1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang ada didalam diri individu yangs edang belajar.
Berikut beberapa aspek yang termasuk dalam faktor internal, antara lain sebagai berikut : a. Faktor Jasmaniah
Faktor Kesehatan
Sehat berarti berada dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Proses belajar siswa akan terganggu jika kesehatannya kurang maksimal yang menyebabkan siswa cepat lemah, kurang semangat, mudah pusing, mengantuk dan gangguan fungsi alat indera serta tubuhnya
b. Faktor Psikologis
Intelegensi
Intelegensi besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar. Murid yang menpunyai intelegensi tinggi akan lebih mudah dalam atau lebih berhasil dibandingkan dengan murid- murid yang intelegensinya rendah. Sebab murid yang berintelegensi rendah akan mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran yang diberikan guru
Bakat
Bakat akan dapat mempengaruhi seseorang dalam belajar atau dapat mendatangkan kesulitan misalnya bila bahan yang dipelajari oleh murid tidak sesuai dengan bakatnya.
Misalnya murid yang tidak berbakat menari akan mengalami kesulitan dalam belajar menari walaupun tari itu mudah gerakkannya
Motivasi
Motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai dalam belajar. Bila murid tidak mempunyai motivasi dalam belajar tentu prestasi belajar bisa menurun
Perhatian
Perhatian menurut Ghazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi dan semata-mata tertuju kepada suatu objek. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakat siswa
Minat
Hilgard memberi rumusan tentang minat, yaitu “Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa kurang atau tidak bersemangat dalam belajar
Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu diperlukan latihan dan pelajaran
Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesediaan itu muncul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan merupakan kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.
c. Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang sulit untuk dipisahkan. Kelelahan dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani
terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk mengembangkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang dan sulit untuk berkonsentrasi.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu :
a.) Faktor Keluarga
Cara orang tua mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruh nya terhadap belajar anaknya. Orangtua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya menyebabkan anak tidak atau kurang berhasil dalam belajarnya
Relasi antar anggota keluarga
Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi antara orangtua dan anaknya.
Selain itu relasi anak dengan saudaranya pun turut mempengaruhi belajar anak. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang disertai dengan bimbingan dan hukuman untuk mensukseskan belajar anak
Suasana rumah
Suasana rumah merupakan situasi atau kejadian yang sering terjadi didalam keluarga dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang gaduh atau ramai serta semrawut tidak akan memberikan ketenangan kepada anak untuk belajar.
Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar harus terpenuhi kebutuhan pokoknya. Walaupun tidak dapat dipungkiri tentang adanya kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu menderita akibat ekonomi keluarganya yang lemah, tetapi hal ini merupakan cambuk bagi siswa untuk belajar lebih giat agar sukses belajar
Pengertian orangtua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orangtua. Bila anak sedang belajar, jangan diganggu dengan tugas-tugas dirumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, dan orangtua wajib memberi pengertian dan mendorongnya serta membantu siswa menghadapi kesulitan yang dialami siwa
Latar belakang budaya
Tingkat pendidikan atau kebiasaan didalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan yang baik agar mendorong semangat untuk belajar.
b.) Faktor Sekolah
Metode belajar
Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui didalam belajar mengajar.
Guru yang biasa mengajar dengan metode ceramah saja, akan menyebabkan siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif dan hanya mencatat saja. Guru yang progresif berani mencoba metode baru yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.
Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang menyajikan bahan pelajaran dan diberikan kepada siswa agar siswa menerima, baik, guru harus mempunyai perencanaan yang mendetail agar dapat melayani siswa menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran. Untuk dapat mendalami siswa dengan belajar secara individual.
Relasi guru dengan siswa
Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab, menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar dan siswa merasa jauh dari guru serta segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar
Relasi siswa dengan siswa
Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah suatu hal yang perlu, sebab akan dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa
Disiplin sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan belajar.
Seluruh staff sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin dan juga memberi pengaruh yang positif terhadap belajarnya
Alat pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan
c.) Faktor Masyarakat
Kegiatan siswa dalam masyarakat
Perlunya membatasi kegiatan siswa dalam masyarakat agar jangan sampai mengganggu belajar siswa
Media massa
Media massa adalah media yang berpengaruh terhadap pembelajaran siswa. Jadi, perlu kiranya siswa mendapatkan bimbingan dan kontrol yang cukup bijaksana dari pihak orangtua, pendidik, sekolah dan masyarakat
Teman bergaul
Pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwa siswa daripada yang diduga. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orangtua dan pendidik yang bijaksana
Bentuk kehidupan masyarakat
Kehidupan masyarakat disekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Siswa terpengaruh kedalam hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya, sehingga akan berbuat seperti itu. Pengaruh tersebut dapat mendorong semangat siswa untuk belajar lebih giat lagi.
C. Upaya pengentasan masalah belajar
Murid yang mengalami masalah belajar perlu mendapat bantuan agar masalahnya tidak berlarut-larut nantinya dan siswa yang mengalami masalah belajar ini dapat
berkembang secara optimal. Beberapa upaya yang dapat dilakukan menurut Prayitno ( 1994
; 94-99) sbb :
1. Pengajaran perbaikan
Pengajaran perbaikan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok siswa yang menghadapi masalah-masalah belajar dengan maksud untuk memperbaiki kesalah-kelasalahan dalam proses dan hasil belajar siswa. Bentuk kesalahan yang paling pokok berupa salah pengertian, salah pemahaman, salah menafsirkan dan tidak menguasai konsep-konsep dasar. Dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan itu maka siswa mempunyai kesempatan untuk mencapai hasil belajar yang optimal
2. Kegiatan pengayaan
Kegiatan pengayaan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada seseorang atau beberapa orang siswa yang sangat cepat dalam belajar. Siswa yang cepat dalam belajar mempunyai sisa waktu yang berlebih dalam belajar, untuk itu mereka memerlukan tugas- tugas tambahan yang terencana untuk menambah atau memperluas pengetahuan dan keterampilan yang telah dimilikinya dalam kegiatan belajar sebelumnya
3. Peningkatan motivasi belajar
Di sekolah sebagian siswa mungkin, telah memiliki motif yang kuat untuk belajar, tetapi sebagian lain mungkin belum. Disisi lain, mungkin juga ada siswa yang semula motifnya amat kuat, tetapi menjadi pudar. Tingkah laku seperti kurang bersemangat, jera, malas, bosan dan sebagainya dapat dijadikan indikator kurang kuatnya motif ( motivasi) dalam belajar.
Guru bidang studi, guru pembimbing dan staf sekolah lainnya berkewajiban membantu siswa meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Prosedur-prosedur yang dapat dilakukan menurut Prayitno (1994) adalah :
a. Memperjelas tujuan-tujuan belajar, siswa akan didorong untuk lebih giat belajar apabila ia mengetahui tujuan-tujuan atau sasaran yang hendak dicapai
b. Menyesuaikan pengajaran dengan bakat, kemampuan dan minat siswa
c. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, merangsang dan menyenangkan d. Memberikan hadiah ( penguatan dan hukuman bila perlu)
e. Menciptakan suasana hubungan yang hangat dan dinamis antara guru dan murid, serta antara murid dengan murid
f. Menghindari tekanan-tekanan dan suasana yang tidak menentu ( seperti suasana yang menakutkan, mengecewakan, membingungkan, menjeng-kelkan)
g. Melengkapi sumber dan peralatan mengajar
4. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik
Setiap siswa diharapkan menerapkan sikap dan kebiasaan yang belajar yang efektif. Tetapi masih ada siswa yang yang mengamalkan sikap dan ke-biasaan belajar yang tidak
diharapkan dan tidak efektif. Bila siswa tidak memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang baik maka dikhwatirkan siswa tersebut tidak akan mencapai hasil belajar yang baik.
Prestasi belajar yang baik itu diperoleh melalui usaha atau bahkan kerja keras 5. Layanan konseling individual
Konseling dimaksud sebagai pelayanan khusus dalam hubungan langsung tatap muka antara konselor dan klien. Dalam hubungan tata muka ini klien dapat menyampaikan masalah-masalah yang dirasakan pada konselor dan masalah itu bisa dicermati dan diupayakan pengentasannya melalui pembahasan dengan konselor.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Kenyataan didalam kelas selalu ada murid yang cepat didalam belajar, ada yang sedang atau normal dan ada murid yang lambat dalam belajar. Murid yang lambat dalam belajar sering mengalami masalah atau kesulitan dalam memahami atau menguasai materi pelajaran yang diberikan guru. Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar.
Hambatan-hambatan itu bisa ada yang disadari dan mungkin juga tidak disadari oleh yang mengalami, dan hambatan itu dapat bersifat psikologis, sosiologis dan fisiologis dalam keseluruhan proses belajar. Orang yang mengalami kesulitan belajar akan mengalami hambatan dalam mencapai hasil belajarnya.
Saran-saran
Seorang pendidik yang profesional dibidangnya, harus mengetahui bagaimana keadaan dan kondisi para siswa nya, sebab ini akan berdampak pada masalah siswa dalam belajar. Bukan hanya itu saja, seorang pendidik juga harus mengetahui bagaimana
mengatasi masalah yang dialami oleh siswa disebabkan oleh berbagai faktor yaitu internal dan eksternal.
DAFTAR PUSTAKA
http://novierista93.blogspot.com/2017/07/masalah-dalam-belajar-dan-pembelajaran.html http://suwandipradana.blogspot.com/2014/12/makalah-masalah-belajar-dan-
pembelajaran.html