• Tidak ada hasil yang ditemukan

BELAJAR TENTANG TUGAS MANAJEMEN RESIKO

N/A
N/A
Farida Kahar

Academic year: 2024

Membagikan "BELAJAR TENTANG TUGAS MANAJEMEN RESIKO"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

FARIDA FITRIYAH NPM 1211231377

TUGAS MANAJEMEN RESIKO

9/MARET/2024

(2)

PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO (3 PAKAR)

1. Djojosoedarso (2003:4)

Yaitu Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam

penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh

organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat. Jadi meliputi aktivitas merencanakan, mengorganisir, menyusun,

memimpin/mengkoordinir dan mengawasi (termasuk mengevaluasi) program penanggulangan risiko.

2. Siagian dan Sekarsari (2001)

Pengertian Manajemen Risiko Menurut Siagian dan Sekarsari adalah manajemen risiko luas tidak hanya terfokus pada pembelian asuransi tapi juga harus mengelola keseluruhan risiko- risiko organisasi.

(3)

3. Dorfman (1998:9)

Pengertian Manajemen Risiko Menurut Dorfman adalah suatu proses logis dalam usahanya untuk memahami eksposur terhadap suatu kerugian.

(4)

TUJUAN MANAJEMEN RESIKO

1. Melindungi Aset

Melindungi aset organisasi, termasuk manusia, properti,

keuangan, reputasi, dan sumber daya lainnya, dari kerugian

atau kerusakan yang disebabkan oleh risiko.

2. Mengurangi Kerugian

Mengurangi atau meminimalkan kerugian yang timbul akibat

terjadinya risiko, baik dalam bentuk kerugian finansial,

kerugian operasional, atau kerugian lainnya.

(5)

3. Meningkatkan Keselamatan

Meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan pegawai, pelanggan, atau

pemangku kepentingan lainnya melalui identifikasi dan pengendalian risiko

yang berpotensi membahayakan.

4. Meningkatkan Kepatuhan

Meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan, hukum, peraturan, atau

standar yang berlaku dengan mengidentifikasi dan mengendalikan risiko yang

terkait.

5. Mengoptimalkan Peluang

Mengidentifikasi peluang yang dapat meningkatkan kinerja atau keuntungan

organisasi, serta mengelola risiko terkait untuk memaksimalkan peluang

tersebut.

(6)

6. Meningkatkan Keputusan Strategis

Menyediakan informasi yang relevan dan akurat mengenai risiko kepada para

pemangku kepentingan organisasi, sehingga dapat digunakan dalam

pengambilan keputusan strategis yang lebih baik.

7. Meningkatkan Ketahanan Organisasi

Membangun ketahanan organisasi terhadap risiko yang dapat mengganggu

operasional, seperti bencana alam, perubahan pasar, atau perubahan kebijakan

8.Meningkatkan Reputasi

Mempertahankan dan meningkatkan reputasi organisasi dengan mengidentifikasi

dan mengelola risiko yang dapat membahayakan citra dan kepercayaan pelanggan

atau pemangku kepentingan lainnya.

(7)

9. Peningkatan Efisiensi

Mengoptimalkan penggunaan sumber daya organisasi dengan mengurangi

gangguan atau kegagalan yang disebabkan oleh risiko.

10.Menjaga Kelangsungan Operasional

Menjaga kelangsungan operasional organisasi dengan mengidentifikasi dan

mengelola risiko yang dapat mengancam kontinuitas kegiatan

bisnis.

(8)

JENIS-JENIS MANAJEMEN RESIKO

1. Risiko pasar

Dikatakan risiko pasar apabila terjadi perubahan faktor pasar. Risiko pasar terjadi karena risiko nilai tukar, risiko ekuitas, risiko suku bunga dan risiko komoditas. Risiko pasar itu sendiri dapat diukur menggunakan lima pendekatan, yaitu dengan sensitivity analysis, stress testing, scenario testing, capital asset pricing model dan value at risk.

2. Risiko kredit

adalah risiko kerugian yang diakibatkan akibat kelalaian. Sehingga terjadi penurunan kualitas kredit dari si peminjam tersebut. Kelalaian seperti ini banyak disebabkan

karena hilangnya kepercayaan dan komitmen dari si peminjam. Pendekatan mengukur risiko kredit dapat dilakukan dengan standardized approach dan internal rating based.

Standardized Approach lebih sering digunakan untuk menetapkan bobot risiko.

Sedangkan Internal Rating Based digunakan untuk menghitung seluruh parameter risiko kredit.

(9)

3. Risiko likuiditas

Risiko likuiditas dibagi menjadi beberapa kategori, diantaranya adalah risiko

likuiditas pasar dan risiko likuiditas pendanaan. Risiko likuiditas pasar terjadi karena bank tidak mampu melakukan offsetting dengan harga pasar. Umumnya

disebabkan karena kondisi tidak memadai atau terjadinya gangguan di pasar.

Sedangkan likuiditas pendanaan terjadi karena bank tidak bisa mencairkan aset

4. Risiko Hukum

Adapun yang dimaksud dengan risiko hukum, yaitu risiko yang disebabkan karena aspek yuridisnya lemah.

5. Risiko Reputasi

adapun yang dimaksud dengan risiko reputasi adalah risiko yang terjadi akibat publikasi negatif yang mempengaruhi citra bank.

(10)

6. Risiko Strategik

Pada risiko strategik, lebih menekankan pada strategi bank yang kurang tepat. Misalnya, dari pihak internal bank kurang responsif, sehingga

menimbulkan pengaruh dan faktor-faktor eksternal lain.

7. Risiko kepatuhan

Sesuai dengan namanya, risiko kepatuhan terjadi karena terjadi ketidakpatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku 8.Resiko Operasional

Manajemen Risiko Operasional merupakan manajemen risiko yang

didasarkan pada permasalahan-permasalahan usaha yang diakibatkan oleh faktor internal. Faktor internal tersebut seperti kinerja pegawai yang rendah, sumber daya yang kurang berkualitas, terjadinya bencana, modal tidak

sehat, dan lain-lain.

(11)

TAHAP-TAHAP PENILAI

RESIKO DAN PENANGANAN RESIKO

Penilaian dan penanganan risiko adalah proses penting dalam manajemen risiko untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi risiko, serta mengembangkan dan menerapkan strategi untuk mengelolanya.

Berikut adalah tahapan dalam penilaian dan penanganan risiko:

1. Identifikasi Risiko

Tahap pertama adalah mengidentifikasi semua risiko yang mungkin terjadi. Ini dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti:

Brainstorming: Diskusi kelompok untuk mengidentifikasi risiko sebanyak mungkin.

Analisis SWOT: Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

Daftar periksa risiko: Menggunakan daftar risiko yang telah dibuat sebelumnya.

Wawancara: Berbicara dengan para ahli dan pemangku kepentingan untuk mendapatkan masukan mereka tentang risiko.

(12)

Setelah risiko diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menganalisisnya untuk menentukan kemungkinan terjadinya dan dampaknya. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti:

Analisis skenario: Mengembangkan skenario untuk menggambarkan bagaimana risiko dapat terjadi.

Analisis pohon kejadian: Mengidentifikasi semua kemungkinan peristiwa yang dapat menyebabkan risiko terjadi.

Analisis probabilitas: Memperkirakan kemungkinan terjadinya risiko.

Analisis dampak: Memperkirakan dampak risiko jika terjadi.

3. Evaluasi Risiko

Setelah risiko dianalisis, langkah selanjutnya adalah

mengevaluasinya untuk menentukan apakah risiko tersebut dapat diterima atau perlu dikelola. Ini dapat dilakukan dengan

menggunakan berbagai metode, seperti:

Matriks risiko: Membandingkan kemungkinan terjadinya risiko dengan dampaknya.

Penilaian risiko kualitatif: Menilai risiko berdasarkan tingkat keparahannya.

Penilaian risiko kuantitatif: Menghitung nilai risiko berdasarkan kemungkinan terjadinya dan dampaknya.

(13)

Setelah risiko dievaluasi, langkah selanjutnya adalah mengembangkan dan menerapkan strategi untuk mengelolanya. Ada berbagai strategi yang

dapat digunakan, seperti:

Pengurangan risiko: Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko atau dampaknya.

Pengalihan risiko: Mentransfer risiko kepada pihak lain.

Penerimaan risiko: Menerima risiko dan menanggung konsekuensinya.

5. Pemantauan Risiko

Setelah strategi penanganan risiko diterapkan, penting untuk

memantau risiko secara berkala untuk memastikan bahwa strategi tersebut efektif. Pemantauan risiko dapat dilakukan dengan

menggunakan berbagai metode, seperti:

Audit risiko: Melakukan audit untuk menilai efektivitas manajemen risiko.

Tinjauan risiko: Melakukan tinjauan secara berkala untuk mengidentifikasi risiko baru dan mengevaluasi risiko yang ada.

Pelaporan risiko: Melaporkan informasi risiko kepada para pemangku kepentingan.

(14)

Click icon to add picture

•Tahapan penilaian dan penanganan risiko dapat bervariasi tergantung pada organisasi dan jenis risikonya.

•Penting untuk melibatkan para pemangku kepentingan dalam proses penilaian dan penanganan risiko.

•Penilaian dan penanganan risiko adalah proses yang berkelanjutan yang perlu diperbarui secara berkala.

(15)

KOMPONEN RESIKO (COSO)

DAN (ISO 3100)

15

Berikut adalah komponen-komponen utama manajemen risiko berdasarkan kerangka kerja COSO dan ISO 3100:

COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) 1. Lingkungan Internal

Meliputi budaya organisasi, struktur organisasi, dan komitmen terhadap manajemen risiko.

2. Penetapan Sasaran

Meliputi penetapan tujuan organisasi dan identifikasi risiko yang dapat memengaruhi pencapaian tujuan tersebut.

3. Identifikasi Kejadian

Meliputi identifikasi semua risiko yang mungkin terjadi, baik internal maupun eksternal.

4. Penilaian Risiko

Meliputi analisis kemungkinan terjadinya risiko dan dampaknya.

5. Pengolahan Risiko

Meliputi pemilihan strategi untuk mengelola risiko, seperti penghindaran, pengurangan, pengalihan, atau penerimaan.

6. Aktivitas Pengendalian

Meliputi kebijakan dan prosedur untuk mengelola risiko.

7. Informasi dan Komunikasi

Meliputi komunikasi informasi risiko kepada para pemangku kepentingan.

8. Pemantauan

Meliputi pemantauan efektivitas manajemen risiko dan melakukan perbaikan jika diperlukan.

(16)

risiko yang efektif:

Kepemimpinan dan komitmen: Manajemen puncak harus berkomitmen pada manajemen risiko dan memimpin penerapannya.

Integrasi: Manajemen risiko harus terintegrasi ke dalam semua proses organisasi.

Desain, implementasi, dan peningkatan berkelanjutan: Manajemen risiko harus dirancang, diimplementasikan, dan ditingkatkan secara

berkelanjutan.

Pendekatan probabilitas dan dampak: Risiko harus dievaluasi berdasarkan probabilitas dan dampaknya.

Transparansi: Informasi risiko harus dikomunikasikan secara transparan kepada para pemangku kepentingan.

Etika dan budaya organisasi: Manajemen risiko harus mempertimbangkan nilai-nilai etika dan budaya organisasi.

Perbaikan berkelanjutan: Manajemen risiko harus terus diperbarui dan ditingkatkan.

Pendekatan holistik: Manajemen risiko harus mempertimbangkan semua risiko yang dihadapi organisasi, baik internal maupun eksternal.

(17)

Kerangka kerja manajemen risiko ISO 31000:2018 terdiri dari lima elemen:

Konteks organisasi: Memahami konteks organisasi, termasuk tujuan, strategi, dan lingkungan internal dan eksternalnya.

Identifikasi risiko: Mengidentifikasi semua risiko yang mungkin dihadapi organisasi.

Analisis risiko: Menganalisis probabilitas dan dampak dari setiap risiko.

Evaluasi risiko: Mengevaluasi risiko dan menentukan apakah risiko tersebut dapat diterima atau perlu dikelola.

Pengolahan risiko: Memilih dan menerapkan strategi untuk mengelola risiko.

3. Proses Manajemen Risiko

Proses manajemen risiko ISO 31000:2018 terdiri dari tiga tahap:

Inisiasi: Menetapkan konteks dan ruang lingkup manajemen risiko.

Identifikasi, analisis, dan penilaian: Mengidentifikasi risiko, menganalisis kemungkinan terjadinya dan dampaknya, dan menilai risiko.

Pengolahan risiko: Memilih dan menerapkan strategi untuk mengelola risiko.

Kesimpulan

Komponen risiko ISO 31000:2018 menyediakan kerangka kerja yang

komprehensif untuk membantu organisasi mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko. Penerapan standar ini dapat membantu organisasi untuk

meningkatkan kinerja, mencapai tujuan, dan melindungi nilai.

(18)

THANK

YOU

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen resiko merupakan Pendekatan yang dilakukan terhadap resiko yaitu dengan memahami, mengidentifikasi dan mengevaluasi resiko suatu proyek.Tujuan dari studi ini adalah

Manajemen Resiko Pertambangan adalah suatu proses interaksi yang digunakan oleh perusahaan pertambangan untuk mengidentifikasi,mengevaluasi,dan menanggulangi bahaya di tempat

6.33 Perlakuan Risiko adalah proses manajemen risiko dan bertujuan mengidentifikasi, menyeleksi dan menerapkan tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi risiko, yang

Dalam menerapkan manajemen resiko etika, terdapat beberapa tahapan yang dapat dilakukan oleh para investigator perusahaan, yaitu dengan mengidentifikasi dan menilai

Bank perlu melakukan manajemen terhadap risiko kredit yang melekat pada seluruh aktivitas bank, yaitu dengan mengidentifikasi, mengukur, memonitor, mengontrol risiko kredit

Tingkat risiko pun sangat berkaitan dengan besarnya biaya dari pekerjaan yang akan dilakukan, dan juga waktu yang ditentukan pada perencanaan awal mungkin bisa berubah pada

Manajemen Resoko (dalam bisnis) adalah “ meramal dan mengevaluasi resiko keuangan bersama dengan identifikasi prosedur untuk menghindari atau.. meminimalisir

Penilaian risiko disebut sebagai suatu proses, sebagian besar ditanggung oleh manajemen, untuk mengidentifikasi risiko yang sebuah organisasi hadapi, untuk menilai risiko ini