• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk dan Makna Kata

N/A
N/A
Aisya Alna

Academic year: 2023

Membagikan "Bentuk dan Makna Kata"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Bentuk dan Makna Kata

Presented by kelompok 3

(2)

Anggota Kelompok

1. AISYA MUHALNA INDAH PUTRI (2010233027) 2. MARDIAH DWI ANNISA (2210213070)

3. DELLA FITRIA (2210212048)

4. SALSABILA AMANDA (2210211016) 5. ALYA JUNITA SARI (2310151009)

6.Rayhan Alqinda (2310712026)

7.Ibnu Habil (2310232032)

(3)

Morfologi atau bentuk kata yaitu ilmu yang mempelajari seluk- beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Dapat pula dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatikal maupun fungsi semantik.

Pengertian Bentuk Kata

(4)

Bentuk Kata

Fonem

Morfem

1.

2.

(5)

Bentuk Kata

Kata Frasa

3.

4.

(6)

FONEM

Fonem adalah bunyi bahasa yang berbeda atau mirip kedengarannya.

Dalam ilmu bahasa fonem itu ditulis di antara dua garis miring: /.../. /p/ dan /b/ adalah dua fonem karena kedua bunyi itu membedakan arti.

Contoh:

pola — /pola/ : bola — /bola/

parang — /paraŋ/ : barang — /baraŋ/

peras — /peras/ : beras — /beras/

(7)

MORFEM

Morfem adalah satuan bentuk terkecil dalam sebuah bahasa yang masih memiliki arti dan tidak bisa dibagi menjadi satuan yang lebih kecil lagi.

Pembagian morfem berdasarkan posisi, yakni penempatannya terdiri atas morfem prefiks (awalan), morfem infiks (sisipan), morfem Sufiks (Akhiran), morfem gabungan dan

Contoh: Rumah-itu-ber-mandi-kan- cahaya (6 morfem)

(8)

KATA

Kata merupakan unsur terkecil yang

dapat berdiri sendiri dan berbentuk

bebas, dan dapat terdiri dari 1, 2 atau

lebih morfem.

(9)

Pembagian kata

berdasarkan bentuknya

1. Kata dasar 2. Kata jadian 3. Kata ulang

4. Kata berklitika

5. Kata majemuk

(10)

1. Kata benda 2. Kata kerja 3. Kata sifat

4. Kata keterangan 5. Kata ganti

Pembagian kata berdasarkan kebutuhan

bahasa Indonesia

(11)

Frase atau kelompok kata adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk kesatuan dan merupakan unsur-unsur pembentuk kalimat.

Frase terbagi atas:

1. frase bertingkat (endosentrik) ; memiliki pola inti, pola DM atau MD 2. Frase setara (eksesentrik) ; tidak memiliki inti frase, unsur-unsurnya merupakan kelompok kata yang setara.

FRASA

(12)

a) Frase Nominal ; distribusinya sama dengan kata benda ; rumah mewah b) Frase Verbal ; distribusinya sama dengan kata kerja ; belum pergi.

c) Frase Sifat; distribusinya sama dengan kata sifat; jujur sekali.

d) Frase bilangan ; distribusinya sama dengan kata bilangan ; tujuh helai

e) Frase Depan ; frase yang diawali kata depan dan diikuti dengan kata benda, kerja, bilangan dan keterangan ; dari terminal.

f) Frase keterangan ; distribusinya sama dengan kata keterangan ; minggu depan

Penggolongan frasa

(13)

MAKNA DAN

PERUBAHANNYA

Makna adalah hubungan antara

bentuk bahasa dengan objek atau

sesuatu hal yang diacunya

(14)

Kuda sebagai binatang

Pensil alat untuk menulis

1. Makna Leksikal atau Makna Denotasi, yaitu makna yang sudah tetap terkandung dalam sebuah kata (tertera dalam kamus)

contoh : 1.

2.

(15)

Makan + an = sesuatu yang dimakan Langit + an = seperti langit

2. Makna Gramatikal yaitu makna yang timbul akibat melekatnya morfem + morfem

contohnya 1.

2.

Hitam = hina, berdosa

Besi = keras hati, kaku dalam prinsip, gagah

3. Makna Konotatif (makna tambahan), yaitu makna yang memberikan tafsiran khusus dan nilai rasa tertenty

contohnya 1.

2.

(16)

Beberapa Istilah yang Perlu diketahui

Sinonim yaitu persamaan makna Antonim yaitu makna berlawanan

Homonim yaitu tulisan dan lafalnya sama, arti beda

Homograf, yaitu tulisan sama, lafal dan arti beda

Homofon yaitu lafal sama, tulisan dan arti beda

(17)

PERUBAHAN MAKNA

Meluas yaitu cakupan makna sekarang lebih luas dari makna yang lama

bapak, ibu, putra)

Ameliorasi yaitu makna baru dirasakan lebih halus / tinggi nilainya dari makna lama (’istri ; nyonya’ lebih baik dari ‘bini’)

Menyempit yaitu cakupan makna sekarang lebih sempit dari makna yang lama (sarjana, pendeta, dll)

Peyorasi yaitu makna baru dirasakan lebih kasar / rendah nilainya dari makna lama (oknum, gerombolan)

Sinestesia yaitu makna yang muncul karena pertukaran tanggapanindera yang berbeda ( kata kata manis)

Asosiasi yaitu persamaan sifat antara makna baru dan lama (agar lancar, beri saja dia amplop)

(18)

Makna Nonreferensial

Makna non-referensial adalah kata yang tidak mempunyai acuan dalam dunia nyata.

Contohny a kata  dan, atau,  dan  karena . Kata-kata tersebut tidak mempunyai acuan dalam dunia

nyata.

(19)

Makna Referensial

Makna referensial adalah sebuah kata yang memiliki referensnya/acuannya. Sehingga sebuah kata dapat disebut bermakna referensial kalau ada referensinya atau acuannya.

Contoh : Kata-kata seperti  kuda,

merah,  dan  gambar  adalah termasuk kata-kata yang

bermakna referensial karena ada acuannya dalam

dunia nyata.

(20)

Makna Kata  

Makna kata akan terlihat jelas ketika kata tersebut digunakan dalam sebuah kalimat.

contoh: kata “dingin” dapat berarti mengenai suhu

atau cuaca, atau menunjukkan sikap seseorang.

(21)

Makna Istilah 

Makna istilah merupakan makna yang bersifat pasti atau mutlak. Hal ini karena makna istilah

hanya digunakan dalam bidang-bidang tertentu.

Contoh: kata dingin di atas jika digunakan dalam bidang ilmu pengetahan alam maka memiiki

makna pasti menunjukkan suatu suhu.

(22)

Makna Asosiatif

Makna asosiasi adalah makna kata yang berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan sesuatu yang berada di luar bahasa.

Misalnya, kata ‘melati berasosiasi dengan ‘sesuatu yang suci atau kesucian’,

kata merah berasosiasi berani,

kata buaya berasosiasi dengan jahat atau kejahatan.

Macam - macam Makna Asosiatif

Makna kolokatif adalah makna yang berhubungan dengan penggunaan beberapa kata di dalam

lingkungan yang sama

Makna kolokatif

Makna refleksi adalah makna yang muncul oleh penutur pada saat merespon apa yang dia lihat. 

Makna reflektif

(23)

Macam - macam Makna Asosiatif

Makna afektif biasanya dipakai oleh pembicara

berdasarkan perasaan yang digunakan dalam berbahasa.

Makna Afektif

Makna interpretatif adalah makna yang berhubungan dengan penafsiran dan tanggapan dari pembaca atau pendengar, menulis atau berbicara, membaca atau mendengarkan.

Makna interpretatif 

Makna stilistika berkenaan dengan gaya

pemilihan kata sehubungan dengan adanya perbedaan sosial dan bidang kegiatan di

dalam masyarakat

Makna stilistika

(24)

Makna Kias dan Makna Lugas

Makna kias ialah kata atau frase yang biasa digunakan untuk mengatakan makna secara tidak langsung. Biasa digunakan dalam majas atau peribahasa (Konotatif)

Contoh : Gadis itu menjadi bunga desa di desa ku. Kata bunga pada bunga desa tidak menunjukkan nama

bunga tetapi julukan bagi seorang gadis yang biasanya terkenal karena kecantikannya.

Makna Kias

(25)

Makna Kias dan Makna Lugas

Makna lugas adalah kebalikan dari makna kias.

Artinya dalam makna lugas terang-terangan menyebutkan makna yang sesungguhnya ( Denotatif )

Contoh : Bunga di taman rumah ku sangat indah.

Kata bunga dalam kalimat di atas menunjukkan bunga yang sebenarnya.

Makna Lugas

(26)

Makna Umum dan Makna Khusus

Makna umum adalah kata-kata yang memiliki maksa dan cakupan pemakaian yang lebih luas. Kata-kata yang termasuk dalam kata umum disebut dengan hipernim.

Umum : Melihat

Makna Umum

Makna khusus adalah kata – kata yang ruang lingkup dan cakupan maknanya lebih sempit, atau disebut juga dengan hiponim.

Khusus : menengok, menyaksikan, melirik, memandang, memelototi, mengamati dan memperhatikan.

Makna khusus

(27)

Makna Konkret dan Makna Abstrak

Kata yang acuannya semakin mudah diserap panca-indra disebut kata konkret.

Contoh : meja, rumah, mobil, air, cantik, hangat, wangi, suara. 

Makna Konkret

Jika acuan sebuah kata tidak mudah diserap panca-indra, kata itu disebut kata abstrak.

Contoh : gagasan dan perdamaian.

Makna Abstrak

(28)

Makna Ilmiah dan Makna Populer

Makna ilmiah terdapat pada kata-kata logis dari bahasa asing yang bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kata-kata ilmiah biasa digunakan oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah, pertemuan-pertemuan resmi, serta

diskusi-diskusi khusus.

Contoh : Penelitian ini mengkaji teknik pentajaman objek yang efektif dan efisien

Makna Ilmiah

Makna populer adalah bila kata populer digunakan dalam komunikasi sehari-hari. 

Contoh : Baper

Makna Populer

(29)

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, Kata-kata bahasa Indonesia yang maknanya lebih luas daripada bahasa Melayu Pattani, ada beberapa perkataan yang mengandung kesamaan makna dengan bahasa

Data dalam penelitian ini berupa kata-kata yang berindikasi mengalami perubahan makna dari makna dasarnya apabila kata tersebut dihubungkan dengan kata lain dalam kalimat pada wacana

Kata satu diberi awalan ber- menjadi bersatu.Kata tersebut mengalami perubahan arti, meskipun masih memiliki arti dasar yang tetap, yaitu “satu”, bersatu artinya

Dalam tataran semantik, hendak dibicarakan atau diteliti perihal komponen makna yang dimiliki atau terkandung dalam kata kasih, serta dicoba dibandingkan dengan kata

 Supaya hidupmu beroleh pahala Makna kata bercetak merah dalam syair tersebut adalah …. A.Perhiasan

Penyempitan makna adalah perubahan makna dari yang lebih umum/ luas ke yang lebih khusus/ sempit. Cakupan makna baru/ sekarang lebih sempit daripada

Pada perkembangannya, Mulyana (1964:1) mengatakan bahwa, “semantik ialah bidang pengkajian makna kata dalam konteks bahasa tertentu. Wilayah kajiannya meluas sampai pada

NAMA MAKNA LAMA MAKNA BARU ISTILAH KUBI, 1984 KBBI, 2008 perempuan jenis sebagai lawan laki-laki; 1 orang manusia yg mempunyai wanita; mis orang -KUBI, vagina, dapat menstruasi,