Apa implikasi bentuk-bentuk emosi dan interaksi sosial yang terdapat dalam Al-Qur'an terhadap keterampilan sosial di masa dewasa? Temukan implikasi bentuk-bentuk emosi dan interaksi sosial dalam Al-Quran terhadap keterampilan sosial di masa dewasa.
Keterampilan Sosial/ Social Skill
Keterampilan sosial akan mampu mengungkapkan perasaan positif dan negatif dalam hubungan interpersonal, tanpa harus menyakiti orang lain. Artinya adalah kemampuan kita dalam beride, efektivitas, dan pengaruh dalam berkomunikasi dengan orang atau kelompok lain.
Metodologi Penelitian
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Analisis Data
Ustman Najati, Psikologi dalam Al-Quran (Terapi Al-Quran dalam Menyembuhkan Gangguan Jiwa) trans. Dalam pengumpulan data, peneliti mencari buku-buku literatur yang relevan dengan permasalahan/hal yang akan diteliti dan memilih topik-topik yang akan diangkat dalam penyusunan skripsi. Yaitu menelaah kembali data-data yang diperoleh terutama dari segi kelengkapan, kejelasan makna dan keselarasan makna antara satu dengan yang lain.
Melakukan analisis lebih lanjut terhadap hasil pengorganisasian data dengan menggunakan kaidah, teori dan metode yang telah ditentukan. Analisis data dilakukan dengan cara mengorganisasikan data, menguraikannya menjadi satuan-satuan, mensintesiskannya, menyusunnya menjadi pola-pola, memilih apa yang paling penting dan apa yang akan dipelajari sehingga dapat diambil kesimpulan yang dapat dibagikan kepada orang lain.66. Pengembangan perangkat metodologi yaitu dengan menentukan metode yang akan digunakan yaitu metode pengumpulan data dan metode analisis data.
Sistematika Pembahasan
Pengertian Emosi
Dalam al Mu'jam al Wasi>t}, pada bagian fa'ala disebutkan keterangan sebagai berikut: Infa'ala merupakan respon terhadap fa'alahu isim fa>'il (pemimpin) yang disebut munfa'il. Kata fa'ala disebutkan dalam Al-Qur'an dalam berbagai bentuk (si>ghah). Namun Al-Qur'an menganjurkan bentuk emosi tertentu dan emosi bahagia yang berakibat pada kerugian.
Pertama, Al-Quran menganjurkannya dan memberi insentif untuk menggalakkan manusia berbuat demikian. Adapun yang kedua, Al-Quran memberi amaran kepada manusia supaya tidak berlebih-lebihan dan memberi petunjuk tentang cara-cara menyederhanakannya, serta peringkat-peringkat penyembuhan dan pembebasan daripada pengaruhnya.70 Contoh yang pertama ialah firman Allah: . Allah mengasihi dosa-dosa kamu dan mengampuninya." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"71 (Q.S. Ali Imran, ayat 31).
Bentuk- Bentuk Emosi Primer dalam Al Qur’an
Beberapa ketakutan disebutkan dalam Al-Qur'an, antara lain takut kepada Allah, takut mati, dan takut miskin.82. Adapun hal ini Al-Qur'an menggambarkannya pada keadaan orang munafik yang marah kepada orang beriman dengan cara menggigit jarinya sendiri sebagai pengganti orang yang ingin disakitinya. Al-Qur'an mengungkapkan jenis cinta alami ini, yaitu kecenderungan untuk memperoleh sesuatu yang bermanfaat dan menghindari sesuatu yang bermanfaat.
Al-Quran menyerukan untuk menciptakan ikatan cinta, saling membantu, kerjasama dan semangat persaudaraan di antara manusia. Cinta yang diperbolehkan dalam Al-Quran adalah cinta terhadap sesuatu yang berpotensi mendekatkan diri kepada Allah. Lebih lanjut Al-Qur’an juga menjelaskan gambaran orang yang paling berbahagia adalah orang yang kebaikannya paling besar ketika hari kiamat tiba.
Al-Quran menunjukkan hal ini dan menyerukan untuk mengatasinya demi keutuhan kehidupan keluarga. Menurut Al-Quran, emosi kebencian tidak selalu negatif, tapi setiap orang pasti memilikinya. Al-Qur'an sebagai pedoman hidup secara utuh memuat konsep-konsep yang mengatur proses interaksi sosial.
Kerja Sama
Apabila manusia dewasa dan memasuki alam pekerjaan, walaupun mereka meninggal dunia, manusia tidak dapat memisahkan diri dari saling membantu dan dibantu oleh orang lain. Kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat akan merdeka dan kukuh apabila wujudnya kerjasama dan tolong-menolong antara anggota masyarakat khususnya umat Islam. Sikap tolong-menolong dianggap sangat penting dalam Islam, bukan sahaja untuk kepentingan individu atau kesejahteraan sosial, tetapi juga kerana faktor ketuhanan atau keimanan.
Dalam Islam perilaku menolong ditentukan oleh beberapa hal, yaitu: pertama, perilaku menolong dilatarbelakangi oleh keikhlasan dan hanya mengharap ridho Allah, kedua, kualitas menolong juga ditentukan oleh seberapa besar pertaruhan perilaku menolong tersebut. Dan untuk menolong kamu dalam (mengerjakan) kesalehan dan ketakwaan, dan tidak menolong kamu dalam perbuatan dosa dan pelanggaran. Yang pertama adalah kita dianjurkan untuk saling membantu dalam hal yang baik, bukan dalam hal yang jahat.
Di dunia modern, hal ini diwujudkan dalam bentuk kerjasama tim atau kelompok kerja yang dibentuk dengan membangun ikatan antar anggota untuk mencapai tujuan bersama.142 Kedua, dapat dilihat bahwa membantu orang tidak hanya diperlukan bagi orang-orang dalam urusan duniawi, tetapi juga diperlukan. juga diperlukan di akhirat.
Silaturahmi
Maka dapatlah kita ketahui bahawa ta'aruf dalam al-Quran itu bertujuan untuk menampilkan diri sebagai seorang muslim. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara wanita dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." 153 (A.S At Taaghabun: 14).
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis, persahabatan akan menambah rezeki seseorang dan memperpanjang umur. Pada usia dewasa, tingkat persahabatan tentu saja lebih luas dibandingkan pada usia yang lebih rendah. Selain itu, orang dewasa yang menjalin hubungan satu sama lain tentunya akan memposisikan dirinya dengan tepat dalam hal bahasa komunikasi dan tindakannya terhadap orang lain.
Oleh karena itu, setiap orang khususnya umat Islam hendaknya selalu menjaga tali silaturahmi untuk mempererat persaudaraan Islam sebagaimana yang diperintahkan Allah dalam firman-Nya.
Istibaq/ musabaqa (competition) / persaingan
Dan berkatalah orang-orang kafir kepada orang-orang yang beriman: "Sekiranya ada kebaikan di dalam (Al-Quran), niscaya mereka tidak mendahului kami (orang-orang yang beriman) kepadanya, dan kerana mereka tidak mendapat petunjuk dengannya, mereka akan berkata: "Ini adalah dusta yang lama ". 158 (Q.S Al Ahqa>f:11). Maksud ayat ini ialah orang-orang kafir memperolok-olokkan orang-orang Islam dengan berkata: "Sekiranya Al-Quran ini benar, tentulah kami beriman kepadanya sebelum mereka ini". Mereka yang miskin dan lemah adalah seperti Bilal, 'Ammar, Suhaib, Habbab ra dan sebagainya".
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman sebelum kami, dan janganlah Engkau masukkan kedengkian ke dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkau adalah yang paling penyayang dan paling penyayang.” 159 (QS Al Hasyr: 10). Kemudian Kitab itu Kami tinggalkan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, dan di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri, dan di antara mereka ada yang duduk di tengah-tengah, dan di antara mereka ada yang terlebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Islam hanya membenarkan manusia mempunyai perasaan dengki dalam tiga perkara iaitu dengki kepada orang yang berilmu lalu diamalkan, orang kaya kemudian dermawan dan akhirnya orang yang beribadah kepada Allah.
34. Tunduk kepada Adam, "Maka mereka sujud kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan ia termasuk orang-orang yang kafir". 162 (Q.S. Al Baqarah: 36).
Akomodasi ( Accomodation )
Oleh itu, al-Quran menggambarkan pelbagai bentuk istibaq, termasuk persaingan dalam bidang ekonomi, budaya dan kedudukan. Dan aku tidak pernah menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Allah yang aku sembah. Ayat di atas menggambarkan peristiwa penyebaran Islam, Rasulullah SAW menyeru seluruh kaum Quraisy untuk beribadah kepada Allah SWT.
Berdepan dengan itu, Allah SWT memerintahkan Rasulullah s.a.w. bertolak ansur dalam beragama dan memutuskan untuk memerintah antara satu sama lain dalam agama selagi tidak mengganggu antara satu sama lain demi menjaga kestabilan hubungan dalam masyarakat. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat, sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Oleh itu, pelarasan adalah satu proses untuk mengurangkan konflik atau penentangan melalui cara yang aman dan persefahaman bersama.
IMPLIKASI BENTUK UTAMA EMOSI DAN INTERAKSI SOSIAL DALAM AL-Quran TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL.
Implikasi Bentuk-Bentuk Emosi Primer dalam Al Qur’an terhadap Social Skill
Hal ini dikarenakan seseorang disekitarnya merasa tidak nyaman dengan sikapnya yang tidak terkendali, bahkan orang yang mudah marah biasanya tidak memiliki wibawa dan tidak terlalu dihormati oleh orang lain. Orang yang memiliki rasa cinta yang besar kepada Allah SWT akan menjalankan segala perintah-Nya, termasuk dalam kehidupan bermasyarakat. Bukan sebaliknya yaitu orang yang merasa bahagia karena penderitaan orang lain, sehingga kebahagiaannya pada hakikatnya palsu karena tidak ada keharmonisan antara dirinya dengan orang lain.
Biasanya orang yang membenci menunjukkan kebencian mereka dengan menjauhi mereka atau memberikan mimik muka yang tidak menyenangkan. Lebih-lebih lagi dalam al-Quran disebutkan bahawa Allah membenci orang yang boros dan boros membelanjakan hartanya. Allah juga membenci mereka yang mengingkari kebenaran, mengkhianati, menyombongkan diri dan ingin menyombongkan diri.
Orang yang benar-benar memahami makna emosi yang terkandung dalam Al-Qur'an, orang yang positif tentunya akan memiliki ketertarikan terhadap orang lain.
Implikasi Bentuk-Ben tuk Interaksi Sosial dalam Al Qur’an terhadap Social Skill
- Kerja Sama
- Ta’aruf
- Silaturrahmi
- Istibaqa/Musabaqah / Persaingan
- Akomodasi
Karena tentunya ia ingin berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan tindakan dengan baik. Seseorang yang terbiasa membantu, apalagi karena perintah Allah, akan selalu ada dalam hatinya untuk membantu orang yang sedang kesusahan. Pentingnya sedekah terhadap keterampilan sosial seseorang adalah sedekah mampu menyadarkan seseorang bahwa dirinya berada dalam keadaan yang lebih beruntung dibandingkan dengan orang yang berada di bawahnya secara materi dan situasi.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Ada yang menunggu orang mengenalnya terlebih dahulu, ada yang langsung mengajak kenalan, ada juga yang berkenalan secara tidak sengaja. Implikasinya, orang yang mempunyai banyak teman akan mendapatkan banyak pengalaman, banyak teman untuk bertukar pikiran, banyak networking untuk memudahkan penyelesaian masalahnya, dan masih banyak lagi.
Makna silaturahmi salah satunya adalah untuk membangkitkan jiwa dan diri orang yang dihubungi agar bisa menerima keadaan orang yang didatanginya.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran