BERAT JENIS BITUMEN PA - 0307-76
AASHTO T - 228-79 ASTM D-70- 03 I. Teori
Aspal adalah campuran yang terdiri dari bitumen. Bitumen sendiri adalah bahan yang berwarna coklat hingga hitam keras hingga cair, mempunyai sifat lekat yang sangat baik dan tidak larut dalam air.
Aspal adalah bahan cair berwarna hitam tidak larut di dalaın air, larut sempurna dalam CS2 atau CCl4, mengandung zat-zat organik yang terkandung dari gugusan aromat dan mempunyai sifat kekal.
Bitumen secara kimia terlarut dari aromat, naptlen dan sebagai komponen terpenting, secara kimia dan fisika merupakan komponen yang padat (asphalstenes) dan ketika berada dalam fase cairan yang disebut meltenes.
Asphaltenes terdiri dari campuran gugusan aromat neptlen dan alkali dengan berat molekul yang lebih tinggi. Sedangkan meltenes terdiri dari campuran gugusan aromat, neptlen dan alkali dengan berat molekul yang lebih rendah.
Dalam perkerasan jalan, bitumen berfungsi sebagai pelekat dan pengisi antara agregat halus dan agregat kasar.
Berat jenis brumen atau ter adalah perbandingan antara berat bitumen terhadap air suling pada suhu tertentu dengan volume yang sama. Berat jenis aspal merupakan salah satu parameter yang digunakan dalam mendesain perencanaan aspal dan agregat.
Syarat minimal berat jenis adalah 19 gr/cc. Berat jenis dari bitumen sangat bergantung dari nilai penetrasi dan bitumen itu sendiri.
Macam – macam berat jenis dari kisaran nilainya adalah sebagai berikut : 1. Penetrasion grade
Bitumen dengan berat jenis antara 1,010 ( untuk bitumen dengan penetrasi 300 ) sampai dengan1,040 (untuk bitumen dengan penetrasi 25 )
2. Bitumen yang telah teroksidasi dengan berat jenis 1,015 – 1035 3. Hard grades bitumen dengan berat jenis 1,045-1,065
4. Cutback grades dengan berat jenis antara 0,992-1,007 Jenis
Pengujian Metode Persyaratan
Berat jenis SNI 06 – 2441 - 2011 Pen 40 Pen 60 Pen 80 Pen 90 Pen 200
Min 1.0 Min 1.0 Min 1.0 - -
Berat jenis bitumen sendiri dapat mempengaruhi sifat-sifat fisis aspal itu sendiri antara lain :
Titik leleh
Titik nyala
Daktilitas
Uji kelarutan
Dll
Berat jenis ini diperlukan sebagai data konversi di lapangan yaitu mengonversikan dari berat jenis ke volume atau volume ke berat.
II. Tujuan Percobaan
Untuk menentukan berat jenis bitumen keras dan ter dengan piknometer.
Berat jenis bitumen dan ter adalah perbandingan antara bitumen dan ter dengan berat air suling dengan berat yang sama pada suhu yang sama pula.
III. Peralatan
BERAT JENIS BITUMEN 200404018
HARVAN SINUKABAN
1. Termometer
2. Bak perendam dilengkapi dengan pengatur suhu dengan ketelitian (2,5
± 0.1) ℃ 3. Piknometer
4. Air suling sebanyak 1000 c m3 5. Bejana gelas
IV. Benda Uji
Panaskan contoh bitumen keras dari ter sebanyak 50 gr sampai menjadi cair dan aduk sampai mencegah pemanasan setempat.
V. Prosedur
1. Isilah piknometer dengan air suling sehingga diperkirakan bagian atas piknometer yang tidak terendam setinggi 40 mm, kemudian rendam dan jepitlah piknometer tersebut dalam bak perendam pada suhu 25 ℃ sekurang kurangnya 100 mm.
2. Bersihkan, keringkan, dan timbanglah piknometer dengan neraca ketelitian 1 mg.
3. Angkatlah piknometer dari bak perendam dan isilah piknometer dengan air suling, kemudian tutuplah piknometer tanpa ditekan.
4. Letakan piknometer ke dalam bejana dan tekanlah penutup hingga rapat.
Kembalikan bejana berisi piknometer ke dalam bak perendam. Diamkan bejana tersebut dalam bak perendam sekurang-kurangnya 30 menit, kemudian angkatlah piknometer dan keringkan dengan kain lap, timbanglah piknometer berisi air dengan ketelitian 1 mg.
5. Tuangkan benda uji tersebut ke dalam piknometer yang telah kering hingga terisi ¾ bagian.
6. Biarkan piknometer sampai dengan waktu tidak kurang dari 40 menit lalu timbang dengan penutupnya dengan ketelitian 1 mg.
7. Isilah piknometer yang berisi benda uji dengan air dan tutuplah tanpa ditekan, diamkan agar gelembung udara keluar.
8. Angkatlah bejana dari bak perendam dan letakkan piknometer di dalamnya, kemudian tekanlah penutup hingga rapat.
9. Masukan dan diamkan bejana ke dalam bak perendam selama sekurang- kurangnya 20 menit. Angkat, keringkan, dan timbanglah piknometer.
VI. Perhitungan
Hitung berat jenis dengan Rumus : BJ= C−A
(B−A)−(D−C) Dimana:
A = Berat piknometer dengan penutup (gram) B = Berat piknometer dengan air (gram) C = Berat piknometer berisi aspal (gram)
D = Berat piknometer berisi aspal dan air (gram)
Berat Piknometer (A) 19,7 gram
Berat Piknometer + air (B) 68,5 gram Berat Piknometer + aspal (C) 61,1 gram Berat Piknometer + aspal + air (D) 69,0 gram
Berat Jenis Bitumen= (C−A) (B−A)−(D−C)
¿ (61,1−19,7) (68,5−19,7)−(69−61,1)
¿ 41,4 48,8−7,9
¿41,4 40,9
¿1,012
BERAT JENIS BITUMEN 200404018
HARVAN SINUKABAN
VII. Gambar Alat
PIKNOMET ER BESERTA
Alternatif lain bentuk penutup piknometer BERAT JENIS BITUMEN 200404018
HARVAN SINUKABAN
Gambar Termometer Berat Jenis Bitumen Tabel Spesifikasi Termometer
VIII. Foto Dokumentasi
Penimbangan massa piknometer dan penutup
Proses pemanasan benda uji
Penimbangan massa piknometer +Penuangan air ke piknometer BERAT JENIS BITUMEN
200404018
Termometer ASTM No. 63°C
Daerah Pengukuran −8°C−32°C
Skala terkecil 0,1°C
Skala terbesar 0,5°C
Kesalahan karena pembacaan tidak melebihi 0,1°C
Standarisasi Setiap 10°C
Panjang seluruhnya (B) 379 mm
Diameter batang (C) 7 - 8 mm
Panjang bagian cairan (E) 25 – 35 mm
Diameter bagian ujung (D) 6 – 7 mm
Jarak ujung tempat cairan ke pembagian skala pada jarak (F)
−35°C -77 – 98 mm Jarak ujung tempat cairan sampai garis jarak
(G)
0℃ 307 – 330
Ruang penampungan cairan Cincin gelas
HARVAN SINUKABAN
Penuangan benda uji ke dalam piknometer sebanyak ¾ vol.
piknometer Proses pengeringan piknometer
Penyesuaian suhu piknometer, bejana dalam waterbath
Penimbangan massa piknometer + penutup berisi aspal
BERAT JENIS BITUMEN 200404018
HARVAN SINUKABAN
IX. Foto Gelombang
Gelombang 1
X. Kesimpulan
1. Dari hasil percobaan diperoleh berat jenis bitumen sebesar 1,012.
2. Berdasarkan SNI 2441 : 2011, berat jenis untuk aspal penetrasi 60/70 adalah > 1,0.
3. Untuk hasil percobaan, berat jenis bitumen didapat berat jenis bitumen lebih besar dari berat jenis bitumen minimum.
XI. Aplikasi
1. Untuk mengetahui berat jenis campuran yang dipakai untuk volume aspal.
2. Dalam penghamparan berat jenis dilakukan perkalian dengan jumlah jalan volume sebuah penghampar.
3. Pengujian ini dapat digunakan dalam perencanaan campuran serta pengendalian mutu perkerasan jalan raya.
XII. Referensi
1. Buku Panduan Praktikum Laboratorium Jalan Raya FT USU.
2. Laporan Praktikum Laboratorium Jalan Raya FT USU.
3. Asisten Laboratorium Jalan Raya FT USU.
4. SNI 2441 : 2011 Cara Uji Berat Jenis Aspal Keras.
BERAT JENIS BITUMEN 200404018
HARVAN SINUKABAN