• Tidak ada hasil yang ditemukan

Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan

N/A
N/A
athaya zelvisena

Academic year: 2024

Membagikan "Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan"

Copied!
208
0
0

Teks penuh

Pada Bab III, rumus ukuran sampel yang banyak digunakan dalam bidang kedokteran dan kesehatan akan dibahas. Buku yang ada di tangan pembaca ini berjudul “Ukuran Sampel dan Metode Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan”.

UCAPAN TERIMA KASTH

TUJUAN PENULISAN BUKU

TUJUAN UMUM

TUJUAN KHUSUS

  • Menielaskan mengapa perlu menenrukan besar sampel
  • Menjelaskan jenis hipotesis penelitian: hipotesis negatif, hipotesis positif, hipotesis dua arah, hipotesis saru arah
  • Menjelaskan kaitan anrara hipotesis penelitian dengan kesalahan tipe I
  • Menjelaskan kiat-kiat memperkecil besar sampel secara benar

Setelah mempelajari Bab III, pembaca diharapkan dapat menentukan. rumus ukuran sampel berdasarkan klasifikasi jenis pertanyaan penelitian. Jelaskan informasi ukuran sampel apa yang harus dikeluarkan dan bagaimana cara mengambil sampel saat menulis jurnal.

RUMUS BESAR SAMPEL YANG PALING BANYAK

PENELITIAN KEDOKTERAN DAN KESEHAIAN

DATIAR ISI

BAB I

BAB II

Penelitian 25

Penelitian analitik kategorikal tidak berpasangan 46 Penelitian analitik kategorikal berpasangan 60 Penelitian analitik numerik tidak berpasangan 68 Penelitian analitik numerik berpasangan 72 Penelitian analitik korelatif 7 6.

Penelitianprognostik 91

Indeks I-1

MELIHAT DUDUK PERKARA TERLEBIH DAHUTU

Pada bagian akhir, kita akan membahas pelaporan dan kritik terhadap ukuran sampel dan metode pengambilan sampel di jurnal (Bab IX), serta beberapa catatan khusus mengenai ukuran sampel dan metode pengambilan sampel (Bab X). Nyatakan setidaknya dua alasan mengapa kita perlu memikirkan ukuran sampel dan metode pengambilan sampel ketika melakukan penelitian.

MENENTUKAN

JENIS PERTANYAAN PENELITIAN

Penelitian prognostik merupakan penelitian dengan desain kohort yang tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan suatu peristiwa (euent). Penelitian survival (analisis swruiual) adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keterkaitan suatu fenomena.

APAKAH ANDA

BAB III

RUMUS BESAR SAMPEL

Apakah terdapat hubungan antara kebiasaan minum kopi dengan terjadinya diabetes melitus?

Apakah ada perbedaan angka kesembuhan antara pasien ISPA yang diberi amoksisilin 3 hari dan amoksisilin 5 hari? Adakah perbedaan kelangsungan hidup antara pasien kanker laring stadium lanjut yang menerima radioterapi saja dibandingkan dengan radioterapi dan kemoterapi?

BAB IV

KESALAHAN TIPE I, TIPE II, POWER,

DAN HIPOTHSIS PINELITIAN

Berikan contoh hipotesis nol, hipotesis alternatif, hipotesit ,

BAB V

RUMUS BESAR SAMPET SECARA BENAR

Penelitian deskriptif kategorik

1-P - presisi

Penelitian deskriptif numerik

Dengan demikian, rumus besar sampel yang digunakan adalah rumus besar sampel pada penelitian deskriptif numerik. Dengan demikian, rumus besar sampel yang digunakan adalah rumus besar sampel pada penelitian deskriptif numerik.

Penetitian anatitis kategorik tidak berpasangan

Jika peneliti berpendapat bahwa selisih minimal proporsi kesembuhan yang dianggap signifikan adalah 10o/o, maka untuk menentukan besar sampel nilai P – P adalah sama. Jika kesalahan tipe I diatur ke 5"/o, kesalahan tipe II sama besarnya dengan hipotesis satu arah, yang memerlukan ukuran sampel. Jika kesalahan tipe I diatur ke 5"/o, kesalahan kesalahan tipe II adalah 20oh, dengan hipotesis satu arah, berapa ukuran sampel yang diperlukan?

Jika kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5%o, maka kesalahan tipe II adalah 20o/", dengan hipotesis satu sisi, berapa ukuran sampel yang diperlukan. Jika kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5"/o, maka kesalahan tipe I ditetapkan kesalahannya adalah 20o /", dengan hipotesis satu sisi, berapa besar sampel yang diperlukan.

Penelitian analitis kategorik

Terminologi yang perlu Anda pahami dari tabel di atas adalah: sel konkordan, sel sumbang, proporsi sumbang, rasio odds, proporsi dalam kontrol atau standar, dan proporsi dalam kasus atau terapi baru. Sel a dan d disebut konkordan karena terdapat kesesuaian antara kasus dan kontrol (sama-sama terpajan atau sama-sama tidak terpajan) atau antara subjek yang diobati dengan kedua obat tersebut (sama-sama sembuh atau sama-sama tidak sembuh). Sel b dan sel c merupakan sel discrepant karena tidak adanya kecocokan antara kasus dan kontrol atau antara obat A dan obat B.

Rasio odds adalah perbandingan paparan antara kelompok kasus dan kontrol atau perbandingan hasil antar kelompok.

Dengan menetapkan perbedaan dianggap bermakna

Jika kesalahan tipe I diatur ke 5o/o, maka kesalahan tipe II adalah 20o/o, dengan bipotesis dua arah, berapa ukuran sampel yang diperlukan. Jika kesalahan tipe I ditentukan sebesar 5"/o, maka kesalahan tipe II adalah 20o/", dengan hipotesis dua arah, berapa besar sampel yang diperlukan. Jika kesalahan tipe I ditentukan sebesar 5o/", kesalahan tipe I adalah 20o/o, dengan hipotesis dua sisi, berapa ukuran sampel yang diperlukan.

Penelitian analitis numerik tidak berpasangan

Dari kedua kelompok sumber tersebut akan diperoleh standar deviasi yang akan digunakan untuk memperkirakan besarnya sampel. Alternatif lain adalah dengan menggunakan standar deviasi populasi dengan asumsi sudah terdapat laki-laki yang mengalami obesitas dalam populasi tersebut. Terlepas dari pertimbangan klinis, nilai X, -

Peneliti menetapkan bahwa kesalahan tipe I adalah 5o/o, hipotesisnya satu sisi, kesalahan tipe II adalah L0o/", dan perbedaan rata-rata minimum yang dianggap signifikan adalah 20. Dengan demikian, ukuran sampel minimum untuk setiap kelompok berjumlah 69 (kelompok kehamilan normal 69, kehamilan dengan preeklampsia 69).

Penelitian analitis numerik berpasangan

Parameter yang diperoleh dari literatur adalah S (standar deviasi nilai selisih), dan yang ditentukan peneliti adalah Zo, ZB dan X, – Xr. Simpangan baku pada kelompok berpasangan merupakan simpangan baku selisih nilai antar kelompok, sedangkan simpangan baku pada kelompok ganjil merupakan simpangan baku gabungan kedua kelompok. Syarat untuk dapat menghitung simpangan baku adalah kita harus memiliki data untuk setiap pasangan.

Para peneliti telah mengidentifikasi kesalahan tipe I sebesar 5"/o, satu hipotesis Arab, kesalahan tipe I sebesar 1-0o/o, dan perbedaan rata-rata minimum antara sebelum dan sesudah suplementasi; berdasarkan literatur, ini adalah 4 mg/dl Karena tidak ada data simpangan baku dari perbedaan rata-rata antara pasien yang menerima terapi A dan B, peneliti menduga bahwa simpangan baku tersebut dua kali lebih besar dari perbedaan rata-rata minimum yang dianggap signifikan.

Penetitian anatitis korelatif

A broh irrob dengan kadar uitamin A. Korelasi minimal

Jika kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 20"/o kesalahan tipe II, dengan hipotesis satu arah, berapa besar sampel yang diperlukan. Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara riwayat penggunaan kontrasepsi IUD dengan kehamilan ektopik Diketahui bahwa proporsi paparan pada kelompok kontrol adalah 5%. B1la ditetapkan pada kesalahan tipe I sebesar 5%, kesalahan tipe II sebesar 20" jam, dengan hipotesis satu arah berapa ukuran sampelnya. diperlukan. .

Jika kesalahan tipe I diatur ke 5o/", kesalahan tipe II adalah 20yo, dengan hipotesis satu arah berapa ukuran sampel yang diperlukan. Jika kesalahan tipe I diatur ke 5yo, kesalahan tipe II adalah 20o/" , dengan hipotesis dua arah tentang ukuran sampel yang diperlukan.

BAB VI

BESAR SAMPEL

UNTUK DESAIN KHUSUS

Uji diagnostik dengan keluaran sensitivitas

Rumus ukuran sampel untuk uji diagnostik dengan keluaran sensitivitas adalah sebagai berikut. sensitivitas yang diinginkan dari instrumen yang diuji. tingkat kesalahan penelitian presisi diagnostik.. prevalensi penyakit {proporsi hasil positif menderita penyakit pada pasien yang diduga menderita penyakit). Perlu diketahui juga bahwa kriteria subjek yang masuk penelitian diagnostik adalah subjek yang diduga mengidap penyakit yang akan didiagnosis. Di bawah ini kami sajikan dua contoh kasus yang menunjukkan bahwa ukuran sampel untuk penelitian yang sama bisa berbeda jika lokasi penelitiannya berbeda.

Angka 0,2" berarti dari 1000 subjek yang diduga mengidap kanker serviks, ternyata 2 orang benar-benar mengidap kanker serviks. Soal penelitian ini termasuk dalam soal uji diagnostik, sehingga rumus besar sampel yang dipilih adalah sebagai berikut.

Uji diagnostik dengan keluaran AUC

Area under the curve (AUC) merupakan parameter diskriminatif suatu alat diagnostik yang nilainya antara 50%-100%. AUC sebesar r 9 5o/o berarti dari 100 kasus yang terdiagnosis, alat tersebut mampu membedakan pasien sakit dan sehat dalam 95 kasus. Para peneliti berhipotesis bahwa PCT memiliki nilai diagnostik yang lebih baik dibandingkan IL-5 dengan peningkatan nilai diagnostik minimal 10".

I AUC1 AUC2 )

Penelitianprognostik

Rumusan pertanyaan penelitiannya adalah : “Faktor manakah yang merupakan faktor prognostik terjadinya syok pada pasien DBD?”. Peneliti ingin mengetahui faktor prognostik kekambuhan penyakit pada pasien demam berdarah.

Penelitian kesintasan (survivat anatysis)

Dengan melihat Tabel 6.3 dapat disimpulkan bahwa pemilihan rumus besar sampel bergantung pada tindak lanjut dan rekrutmen subjek. Dari keempat varian tersebut, tipe pertama jarang digunakan karena semua mata pelajaran diikuti hingga terjadi sesuatu. Dibandingkan dengan penelitian pertama, penelitian kedua memakan waktu lebih sedikit namun memiliki jumlah sampel yang lebih besar.

Dibandingkan dengan penelitian ke-2, penelitian ke-3 memerlukan waktu yang relatif lebih sedikit namun memiliki jumlah sampel yang lebih besar. Namun apabila rekrutmennya akan dilakukan pada tahun pertama (Januari 2005-Desember 2007), maka penelitian tersebut termasuk dalam jenis ke-4.

Jadi median survival kelompok obat baru adalah median survival kelompok obat standar + selisih minimal yang dianggap signifikan. Jenis penelitian survival yang pertama memberikan ukuran sampel terkecil, namun durasi penelitian tidak dapat diprediksi. Membatasi waktu tindak lanjut untuk setiap subjek akan meningkatkan ukuran sampel (pada tipe 2).

Sebagai solusinya, peneliti dapat berusaha menyelesaikan proses rekrutmen secepat mungkin sehingga jumlah sampel dapat dikurangi (pada tipe 4, n= 410). Dalam kondisi seperti ini, kita dapat mengganti median survival dengan nilai lain yang tersedia, misalnya survival kuartil 1.

Besar sampel untuk analisis multivariat regresi linier

100 Ukuran Sampel dan Metode Pengumpulan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Edisi 3. Besar sampel adalah 5-10 kali lipat dari jumlah variabel bebas yang diteliti. Besarnya sampel untuk regresi linier ditentukan oleh besarnya kesalahan tipe I, kesalahan tipe II, dan jumlah variabel independen. Perhitungan ukuran sampel untuk analisis regresi linier merupakan perhitungan yang rumit sehingga tidak praktis untuk dibahas.

Berikut ini adalah ukuran sampel untuk analisis regresi linier multivariat berdasarkan jumlah variabel independen dan effect size yang diharapkan. Besarnya sampel untuk regresi linier ditentukan oleh besarnya kesalahan tipe I, kesalahan tipe II, jumlah variabel bebas yang diteliti, dan koefisien determinasi.

Besar sampel untuk anatisis regresi logistik

Rule of thumb

Besar sampel untuk uji kesesuaian

Peringkat kesesuaian dihitung dengan menggunakan rumus Kappa Cohen, sehingga nilai kesesuaian sering disebut dengan nilai Kappa.

Besar sampel untuk uji vatiditas

Penelitian yang akan peneliti lakukan adalah uji validitas dengan menggunakan analisis korelasi koreksi item-total-item. Jadi rumus ukuran sampelnya adalah

BAB VII

MENGHITUNG

POWER PENELITIAN

Penelitiankorelatif

Dugaan kuat bahwa hasil ini tidak signifikan secara statistik adalah karena ukuran sampel tidak terpenuhi. Untuk menentukan besar sampel, peneliti menetapkan proporsi kesembuhan dari obat A ke obat B dianggap signifikan jika selisihnya 10%. Untuk menentukan besar sampel, peneliti menetapkan perbedaan proporsi paparan antara kelompok kasus dan kelompok kontrol adalah 20%.

BAB VIII

CARA PENGAMBILAN TAMPEL

BAB IX

MELAPORKAN DAN KOMPONEN BESAR

MENGKRITISI SAMPEL

Berikut contoh penulisan komponen ukuran sampel yang belum lengkap, alasan ketidaklengkapan dan saran perbaikan. 34;'Untuk mengetahui prevalensi status gizi buruk pada balita di Desa A, besar sampel dalam penelitian ini adalah Laporkan dan kritik komponen ukuran sampel di jurnal 147. Melalui informasi yang diberikan, pembaca dapat mengecek dengan menghitung sendiri ukurannya. 34;[Untuk penelitian klinis ini, diperlukan ukuran sampel 62 untuk setiap kelompok.

Anda dapat dengan mudah menilai informasi itu. karena kalimatnya tidak lengkap karena Anda tidak dapat memeriksa ukuran sampel. 148 Ukuran Sampel dan Metode Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Edisi 3.G Dalam skema metodologi sebuah artikel diperoleh sebuah narasi.

BAB.,X

  • Pertanyaan utama dan pertanyaan tambahan
  • Membuktikan tidak ada hubungan atau tidak
  • Besar sampel untuk perbandingan rerata dan perbandingan proporsi lebih dari dua kelompok
  • Kiat-kiat memperkecit besar sampel secara benar Ada kalanya berdasarkan keterbatasan waktu dan dana,
  • Statistically significant dan ctinically significant
  • Random sampling dan random allocation
  • Randomisasi blok
  • Bagaimana penghitungan besar sampel untuk hipotesis negatif ?
  • Bagaimana kiat memperkecil besar sampel yang secara metodologis dan etis benar?

Jadi besar sampel kelompok A adalah 70 karena dengan 70 subjek dapat digunakan untuk membandingkan kelompok A dengan B dan C. Jadi besar sampel kelompok C adalah 70 karena dengan 70 subjek dapat digunakan untuk membandingkan kelompok C dengan keduanya. A dan B. Namun secara statistik hasil ini tidak signifikan karena ukuran sampel yang diteliti lebih kecil dari yang diperlukan.

Secara statistik, hasil ini tidak signifikan karena jumlah sampel yang diteliti lebih kecil dari yang diperlukan. Namun secara statistik hasil ini tidak signifikan karena ukuran sampel yang diteliti lebih kecil dari yang diperlukan.

BAB XI

PERANGKAT LUNAK UNTUK BESAR SAMPEL

  • Ketik 0.05 pada a, ketik 0.8 pada power ketik 0.7 pada
  • Aktifkan program PS@
  • Ketik 0.05 pada cr, ketik 0.8 pada pouer, ketik 0.1 pada
  • Proses telah selesai, klik kotak calculate
  • Pilih two suruiual times pada hout is tbe alternatiue hypothesis expressed?
  • time units. If the true median suruiual times on the control and experimental treatments dre 18 and 24 time units,

Menghitung ukuran sampel dan kekuatan penelitian menggunakan software akan lebih mudah dan tepat. Pada menu uji-t, kita dapat menghitung ukuran sampel dan kekuatan untuk perbandingan numerik, baik tidak berpasangan maupun berpasangan. Pada menu dikotomis, kita dapat menghitung ukuran dan kekuatan sampel untuk perbandingan kategorikal, baik tidak berpasangan maupun berpasangan.

Jika kesalahan tipe I diatur ke 5"/o, hipotesisnya adalah satu arah, kesalahan tipe II adalah 20o/", yang merupakan ukuran sampel yang diperlukan. Jika kesalahan tipe I ditetapkan 5"/o, hipotesis dua arah, kesalahan tipe I adalah 20o/o, berapa ukuran sampel yang diperlukan?

HIGHLIGHT'

Kenalilah 8 jenis penelitian yang Faling banyak digunakan dalam penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Diakses dari www.bristol.gov.uk/health pada tanggal 2 April 2012.. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel Dalam Penelitian Kedokteran dan

Jika jumlah unsur dalam populasi sedemikian besar dan dianggap homogen, dan ketika peneliti tidak mempunyai alat pengambilan sampel secara acak yang baik, pakailah cara ini5.

Teknik random sampling yaitu pengambilan sampel secara random yang berarti semua populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel, teknik in biasanya menggunakan

homogen, dan ketika peneliti tidak mempunyai alat pengambilan sampel secara acak yang baik, pakailah cara ini. Tetapkan jumlah sampel yang

Definisi Acak sederhana “Analisis dilakukan dengan menggunakan proses SAS- Gugus Tabel 1.—Contoh Pengambilan Sampel dalam Penelitian Sakit Kepala Sistematis Berstrata Pengambilan

Makalah ini membahas tentang teknik pengambilan sampel limbah air yang tepat untuk pengujian dan analisis kualitas

Penelitian kualitatif memerlukan teknik pengambilan sampel yang tepat untuk memastikan representasi populasi yang diteliti dan keakuratan interpretasi

Hasil analisis teknik pengambilan sampel dari dua tesis terkait penelitian