• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian 3.1.1. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah sejumlah individu yang paling sedikit memiliki sifat yang sama (Hadi, 2000). Sampel merupakan sebagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi. Sampel sedikitnya harus memiliki satu sifat yang sama dengan populasi (Hadi, 2000).

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 110 orang yang diambil dari mahasiswa/i BINUS University yang memiliki rentang usia dari 18-20 tahun.

Pemilihan sampel ini didasarkan pada pendapat Goethals and Klos (dalam Dacey &

Kenny, 1997) yang mengatakan bahwa krisis identitas datang hanya pada masa remaja akhir. Dan rentang usia remaja akhir berusia 18-20 tahun (Wong, 2004).

3.1.2. Teknik Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi (Hadi, 2000).

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil teknik nonprobability sampling khususnya purposive sampling. Artinya penetapan sampel dilakukan sesuai dengan kriteria dan tujuan peneliti. Responden yang diteliti adalah mahasiswa/i BINUS University yang memiliki usia remaja akhir (18-20 tahun).

(2)

3.2. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang diperoleh pada penelitian kuantitatif berupa angka dan akan dianalisa secara statistik (Seniati, Yulianto & Seniati, 2009). Data diambil secara acak dengan ketidaksengajaan dan tidak ada manipulasi karena data tersebut didapat dari responden sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Penelitian ini bersifat korelasional yaitu penelitian yang bertujuan menentukan apakah terdapat asosiasi atau hubungan antara dua variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada dalam variabel yang diteliti (Kuncoro, 2003).

Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu pola asuh orangtua dan pencapaian identitas.

3.2.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang diperoleh melalui kuesioner sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini hanya terdapat satu jenis data yang akan peneliti kumpulkan yakni data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek atau responden yang sesuai dengan kriteria sampel. Peneliti menggunakan metode survey untuk mendapatkan dan mengumpulkan data untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi dari berbagai individu melalui kuesioner yang terpola dan terstruktur sesuai dengan kebutuhan data yang mengacu pada konstruk dan judul penelitian.

3.2.2. Teknik pengumpulan Data

Pengumpulan data diambil melalui kuesioner. Kuesioner adalah suatu metode untuk mendapatkan data yang berisi sejumlah pertanyaan secara tertulis

(3)

yang dibagikan kepada subyek atau sampel yang kita teliti dengan tujuan untuk mengungkapkan kondisi dalam diri subyek yang ingin diketahui (Sutrisno, 2000).

Sukandarrumidi (2006) membagi kuesioner berdasarkan cara penyusunan pertanyaan pada kuesioner, yaitu kuesioner dengan pertanyaan terbuka dan kuesioner dengan pertanyaan tertutup. Kuesioner dengan pertanyaan terbuka merupakan salah satu bentuk kuesioner dengan tidak memberikan alternatif jawaban kepada responden, responden bebas menjawab pertanyaan tersebut berdasarkan pandangan dan pengetahuannya. Sedangkan kuesioner dengan pertanyaan tertutup memberikan alternatif pilihan jawaban pada responden penelitian. Berikut adalah kuesioner yang digunakan peneliti dalam pengambilan data:

1. Kuesioner terbuka mengenai data identitas responden yang meliputi: jenis kelamin, usia, jurusan, semester dan agama.

2. Kuesioner tertutup mengenai skala pola asuh orangtua dan pencapaian identitas yang dibuat oleh peneliti dengan mempertimbangkan dimensi-dimensi pada varibel tersebut.

Kuesioner mengenai pola asuh dan identitas yang peneliti buat menggunakan skala likert. Skala ini digunakan untuk alat ukur dimana responden menjawabnya memiliki 4 pilihan jawaban yaitu skala 1 sampai skala 4 (Bucci, 2003).

Responden diminta untuk menjawab setiap pertanyaan dengan jawaban yang paling sesuai untuk menyatakan dirinya. Cara menjawab pertanyaan tersebut adalah dengan memberikan tanda (X) pada kolom sesuai dengan keterangan berikut:

1 = STS = Sangat Tidak Setuju 2 = TS = Tidak Setuju

3 = S = Setuju

(4)

4 = SS = Sangat Setuju

Prosedur penskalaan dengan metode likert didasari oleh dua asumsi yaitu favorable (untuk item kuesioner yang bersifat positif) dan unfavorable (untuk item

kuesioner yang bersifat negatif). Berikut penjelasan skor untuk item favorable dan item unfavorable.

Tabel 3.1 Tabel Skor Item Favorable dan unfavorable

Skala Favorable Unfavorable

1 1 4 2 2 3 3 3 2 4 4 1

3.2.3. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu teknik korelasi dimana peneliti melihat hubungan satu variabel dengan variabel lainnya. Pengolahan data dilakukan menggunakan program SPSS versi 19 dengan rumus chi-square karena dalam penelitian ini menggunakan variabel yang kategorikal. Uji chi-square dapat digunakan untuk uji independensi, untuk menguji apakah ada hubungan antara data baris dengan data kolom pada sebuah tabulasi silang (Santoso, 2005).

3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola asuh orangtua.

b. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah identitas diri.

Pola asuh orang tua adalah suatu keseluruhan interaksi antara orangtua dengan anak, di mana orang tua bermaksud menstimulasi anaknya dengan

(5)

mengubah tingkah laku, pengetahuan serta nilai-nilai yang dianggap paling tepat oleh orang tua, agar anak dapat mandiri, tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal. Pola asuh yang dimaksud peneliti adalah pola asuh yang dinamis, yang berlangsung sejak kecil hingga masa remaja. Sedangkan identitas diri adalah kesadaran dan kemampuan individu untuk memberi arti pada dirinya sendiri dengan tepat.

3.4. Setting Lokasi

Lokasi penyebaran kuesioner dilakukan di gedung BINUS University (kampus BINUS gedung Anggrek, kampus BINUS gedung Syahdan, kampus BINUS gedung Kijang) serta BINUS Square.

3.5. Instrumen Penelitian dan Pengukuran

Penelitian ini menggunakan dua instrumen penelitian yaitu pola asuh orangtua dan identitas diri.

1. Pola asuh orangtua

Dalam penelitian ini digunakan pengukuran pola asuh orangtua dalam membuat kuisioner dengan mengelompokkan dua aspek, yaitu demandingness dan responsiveness.

2. Identitas diri

Dalam penelitian ini digunakan pengukuran identitas diri dalam membuat kuisioner dengan mengelompokkan dua aspek, yaitu krisis/eksplorasi dan komitmen.

Berikut adalah test plan yang sudah melalui tahap expert judgement dengan jumlah item sebanyak 64 item:

(6)

a. Variabel Pola Asuh

Tabel 3.2 Item Variabel Pola Asuh

Domain Item

Demandingness 1. Orangtua saya memberi pengarahan kepada saya untuk berperilaku dengan baik.

2. Orangtua saya selalu mengajarkan saya untuk taat beribadah.

3. Orangtua saya tidak mengajarkan saya bagaimana cara mengambil keputusan dalam memecahkan masalah.

4. Orangtua saya melatih saya untuk menjadi pribadi dewasa yang bertanggung jawab terhadap apa yang saya lakukan.

5. Jika kamar saya berantakan, orangtua saya akan mengingatkan saya.

6. Orangtua saya melarang saya untuk bergaul dengan teman yang mereka tidak suka.

7. Orangtua saya tidak melarang saya bergaul dengan teman lawan jenis selama dalam batas yang wajar.

8. Ketika akan memutuskan sesuatu, orangtua mengingatkan akibat baik buruknya.

9. Orangtua selalu membatasi semua kegiatan saya.

10. Orangtua memberikan kepercayaan kepada saya untuk menentukan cita-cita saya dengan memberi berbagai pandangan.

11. Orangtua mengizinkan saya mengikuti kegiatan yang positif di luar kuliah, misalnya: kegiatan berorganisasi.

12. Saya harus menuruti peraturan yang dibuat oleh orangtua saya.

13. Orangtua melarang saya tanpa alasan yang jelas untuk suatu hal yang saya perbuat.

14. Orangtua memberikan uang jajan sesuai dengan kebutuhan saya.

15. Bila saya pulang larut malam, orangtua tidak mencari saya.

16. Orangtua tidak ingin tahu apa yang saya lakukan di luar rumah.

17. Orangtua hanya diam saja ketika saya melakukan kesalahan.

18. Orangtua bersikap tegas terhadap kenakalan saya.

Responsiveness 19. Orangtua menghargai pendapat saya.

20. Orangtua akan menanyakan terlebih dahulu alasan saya melakukan kesalahan.

21. Orangtua memberi bimbingan dengan penuh perhatian.

22. Saya akrab dengan orangtua saya.

23. Jika saya merasa kesulitan, orangtua tidak membantu saya meskipun saya meminta bantuan pada mereka.

24. Orangtua akan melontarkan kata-kata yang

(7)

menyakitkan hati saya jika saya melanggar aturannya.

25. Orangtua memberi perintah kepada saya dengan suara yang keras.

26. Orangtua akan mengancam saya bila saya tidak menurutinya.

27. Orangtua terbuka kepada saya dalam memecahkan suatu masalah.

28. Orangtua memberi kesempatan kepada saya untuk belajar memecahkan masalah.

29. Bila ada masalah, orangtua akan mengajak saya bertukar pendapat.

30. Orangtua selalu menyempatkan diri untuk bercengkrama bersama keluarga.

31. Orangtua mengajak saya berdiskusi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan keluarga, misalnya: tempat tujuan berlibur.

32. Orangtua memberi semangat kepada saya untuk mencapai cita-cita.

33. Orangtua akan memuji bila saya berhasil melakukan suatu prestasi.

34. Jika saya berhasil dalam melakukan hal yang positif, maka orangtua akan bangga dan terkadang memberi hadiah.

35. Orangtua selalu bersedia mendengar keluh kesah saya.

36. Orangtua menerima permintaan maaf saya jika saya melakukan kesalahan.

37. Orangtua meminta maaf jika dirinya melakukan kesalahan kepada saya.

38. Permasalahan yang saya ceritakan kepada orangtua akan mendapat tanggapan yang baik.

39. Orangtua sangat memperhatikan segala kebutuhan saya.

40. Saya merasa bahagia bila berada di dekat orangtua saya.

b. Variabel Identitas Diri

Tabel 3.3 Item Variabel Identitas

Domain Item

Krisis/Eksplorasi 1. Saya memiliki rasa keingintahuan yang besar tentang diri saya.

2. Ketika akan menentukkan keputusan penting, saya akan mempertimbangkan akibat baik buruknya secara matang.

3. Saya mencari tahu segala kelebihan dan kekurangan yang saya miliki.

4. Saya selalu ingin mengembangkan potensi saya.

5. Saya sudah memiliki perencanaan untuk masa depan

(8)

saya.

6. Saya mencari-cari makna hidup saya.

7. Saya ingin diakui oleh orang lain.

8. Saya ingin menunjukkan siapa diri saya kepada orang sekitar.

9. Ketika akan menentukkan jurusan kuliah, saya mencari tahu seluk beluk program studi/materi.

10. Saya akan mencari tahu terus pada segala hal ingin/belum saya ketahui.

11. Sebelum saya memilih sebuah pilihan, saya akan memahami dan mempertimbangkan semual alternatif pilihan secara matang.

12. Saya tidak takut bersaing.

Komitmen 13. Saya memiliki prinsip untuk menuntun hidup saya.

14. Saya selalu bersikap serius ketika saya berhubungan dengan lawan jenis.

15. Saya selalu sungguh-sungguh untuk mencapai target di masa depan.

16. Saya menjaga diri untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

17. Saya ingin menjadi pribadi yang unik.

18. Saya tidak akan pindah agama yang saya anut.

19. Sikap yang saya lakukan selalu tergantung mood.

20. Saya sudah melakukan tahap-tahap untuk mencapai cita-cita saya.

21. Saya mampu menghadapi cobaan dan rintangan pada pilihan yang diambil.

22. Saya berusaha terus untuk memperbaiki kekurangan yang saya miliki.

23. Saya memiliki keteguhan diri dalam menjalani hidup.

24. Saya mampu menentukkan keputusan penting tanpa keraguan karena saya telah memiliki pertimbangan yang matang.

3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas ini dilakukan peneliti dengan tujuan untuk mengetahui apakah item-item yang digunakan dalam kuesioner benar-benar mengukur variabel yang

ingin peneliti ukur. Penelitian ini menggunakan dua jenis uji validitas, yakni content validity dan construct validity. Content validity merupakan validitas yang mempertanyakan kesesuaian antara instrumen dengan tujuan dan deskripsi bahan yang diteliti (Nurgiyantoro, Gunawan, & Marzuki, 2004). Pada penelitian ini, content

(9)

validity dilakukan melalui expert judgement oleh Antonina Panca Yuni Wulandari,

S.Sos. Dari hasil expert judgement ada dua item yang digugurkan dan ada beberapa item yang direvisi kalimatnya.

Uji validitas dengan contruct validity dilakukan untuk mengukur kesesuain item dengan konsep keilmuan yang bersangkutan (Nurgiyantoro, Gunawan &

Marzuki, 2004). Menurut Azwar (2010) semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedannya dianggap memuaskan atau valid. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS for windows versi 19. Sifat statistik diuji dengan metode validity if item deleted yaitu menghilangkan item yang tidak signifikan.

3.5.1.1. Validitas Demandingness

Dari tabel pada lampiran 1 dapat dijelaskan bahwa validitas 18 item demandingness terdapat 9 item yang tidak valid yaitu item 3, item 6, item 7, item 10, item 11, item 13, item 14, item 16 dan item 17. Sehingga item tersebut tidak

digunakan atau dibuang.

Setelah membuang 9 item tersebut, peneliti melakukan uji validitas kembali, ternyata masih ada dua item yang memiliki nilai corrected item-total correlation di bawah 0,3. Oleh karena itu, peneliti menghapus item 12 dan item 18. Data dapat dilihat pada lampiran 2.

Setelah melakukan uji validitas sebanyak dua kali, semua item telah memiliki nilai corrected item-total correlation di atas 0,3. Hal ini berarti bahwa semua item demandingness telah valid. Data dapat dilihat pada lampiran 3.

3.5.1.2. Validitas Responsiveness

(10)

Dari tabel pada lampiran 4 dapat dijelaskan bahwa validitas dari dua puluh dua item responsiveness terdapat satu item yang tidak valid yaitu item 23. Namun item tersebut tetap digunakan peneliti untuk field test dikarenakan nilai Corrected Item-Total Correlation item 14 adalah 0.293. nilai tersebut mendekati nilai standar 0,3.

3.5.1.3. Validitas Krisis/Eksplorasi

Berdasarkan tabel pada lampiran 5, maka dapat dijelaskan bahwa validitas kedua belas item krisis/eksplorasi memenuhi standar 0,3. Jadi seluruh item krisis tersebut valid.

3.5.1.4. Validitas Komitmen

Dari tabel pada lampiran 6 dapat dijelaskan bahwa validitas kedua belas item komitmen terdapat tiga item yang tidak valid yaitu item 54, item 58 dan item 59.

Sehingga item tersebut tidak digunakan atau dibuang.

Setelah membuang ketiga item tersebut, peneliti melakukan uji validitas yang kedua. Berdasarkan tabel di atas, peneliti dapat simpulkan bahwa semua item komitmen telah valid. Item yang digunakan dalam item komitmen ada 9 item. Data dapat dilihat pada lampiran 7.

3.5.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan peneliti untuk mengetahui sejauh mana konsistensi kuesioner dalam mengukur variabel. Reliabilitas menunjuk pada pengertian apakah sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu (Nurgiyantoro, Gunawan & Marzuki, 2004), dimana suatu alat tes dikatakan

(11)

reliabel apabila hasilnya lebih besar dari 0,7 (≥ 0,7). Dalam menguji reliabilitas, peneliti menggunakan bantuan program SPSS for windows versi 19 dengan metode Cronbach’s Alpha. Penghitungan Cronbach’s Alpha menghitung rata-rata interkorelasi di antara item-item dalam kuesioner. Rentang angka dalam reliabilitas Cronbach’s Alpha dari 0 sampai dengan 1,000. Jika koefisien reliabilitas semakin

mendekati angka 1,000 maka akan semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya jika koefisien reliabilitas semakin mendekati angka 0 maka akan semakin rendah reliabilitasnya. Menurut Guilford (dalam Paramita, 2004)., penggolongan reliabilitas adalah sebagai berikut:

a. Jika 0,00-0,19 hubungan sangat kecil (bisa diabaikan).

b. Jika 0,20-0,39 hubungan kecil (reliabilitas rendah).

c. Jika 0,40-0,69 hubungan cukup erat (reliabilitas sedang).

d. Jika 0,70-0,89 hubungan erat (reliabilitas tinggi).

e. Jika 0,90-1,00 hubungan sangat erat (reliabilitas tinggi sekali).

3.5.2.1. Reliabilitas Demandingness

Tabel 3.4 Reliabilitas Demandingness Sebelum Hapus Item Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.455 18

Berdasarkan tabel di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa nilai reliabilitas dari 18 item demandingness yang dianalisis dengan metode Cronbach’s Alpha sebesar 0. 455. Hal ini menunjukkan bahwa item-item masih memiliki reliabilitas

(12)

sedang. Setelah peneliti menghapus beberapa item yang tidak valid, maka hasil reliabilitas menjadi:

Tabel 3.5 Reliabilitas Demandingness Setelah Hapus Item Pertama Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.554 9

Setelah menghapus 9 item yang tidak valid, maka nilai reliabilitasnya menjadi 0,554 dari 9 item yang dianalisis dengan metode Cronbach’s Alpha. Item-item tersebut masih memiliki reliabilitas sedang. Oleh karena itu, peneliti melakukan uji reliabilitas yang ketiga dengan menghapus 2 item yang tidak valid.

Tabel 3.6 Reliabilitas Demandingness Setelah Hapus Item Kedua

Pada tahap uji reliabilitas yang ketiga, terdapat 7 item yang dianalisis dan menghasilkan nilai reliabilitas sebesar 0.758. hal ini menunjukkan bahwa item-item tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi.

3.5.2.2. Reliabilitas Responsiveness

Tabel 3.7 Reliabilitas Responsiveness Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.902 22

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.758 7

(13)

Dari tabel di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa dari 22 item yang dianalisis diperoleh estimasi reliabiltias untuk item responsiveness dengan metode Cronbach's Alpha sebesar 0.902. Hal ini menunjukkan bahwa item-item responsiveness sudah reliabel. Dan berdasarkan uji validitas, tidak ada item yang tidak valid. Oleh karena itu, peneliti tidak menghapus item.

3.5.2.3. Reliabilitas Krisis/Eksplorasi

Tabel 3.8 Reliabilitas Krisis Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.830 12

Berdasarkan tabel di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa nilai reliabilitas dari 12 item krisis yang dianalisis dengan metode Cronbach’s Alpha sebesar 0.830.

Hal ini menunjukkan bahwa item-item tersebut sudah reliabel. Dan berdasarkan uji validitas, tidak ada item yang tidak valid. Oleh karena itu, peneliti tidak menghapus item.

3.5.2.4. Reliabilitas Komitmen

Tabel 3.9 Reliabilitas Komitmen Sebelum Hapus Item Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.782 12

Dari tabel di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa dari 12 item yang dianalisis diperoleh estimasi reliabiltias untuk item komitmen dengan metode

(14)

Cronbach's Alpha sebesar 0.782. Hal ini menunjukkan bahwa item-item responsiveness sudah reliable. Namun berdasarkan tabel pada lampiran 6, masih

terdapat beberapa item yang tidak valid yaitu item 54, item 58 dan item 59. Dan jika ketiga item tersebut dihapus, maka Cronbach's Alpha akan menjadi 0,859 yang dapat dilihat pada tabel 3.10.

Tabel 3.10 Reliabilitas Komitmen Setelah Hapus Item Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.859 9

3.6. Prosedur

Prosedur yang akan dilakukan peneliti dalam meneliti hubungan pola asuh orangtua dengan identitas diri pada remaja akhir, sebagai berikut:

3.6.1. Tahap persiapan

Beberapa tahap persiapan yang peneliti lakukan adalah:

a. Menentukan masalah yang ingin diteliti.

b. Menentukan teori-teori sebagai dasar dari penelitian.

c. Membuat kuisioner atau alat ukur mengenai penelitian

Alat ukur dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu alat ukur pola asuh orangtua dan indentitas diri yang dirancang sendiri oleh peneliti. Setelah itu, alat ukut tersebut diperikasa oleh dosen pembimbing kemudian di-expert judgement oleh dosen lain yang peniliti anggap ahli dalam studi ini. Kemudian merevisi item-item tersebut.

d. Melakukan pilot test atau uji coba ke 35 sampel yang mewakili kriteria.

(15)

e. Menghitung valitidas dan reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi 19. Dan menghapus beberapa item yang tidak valid.

3.6.2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, peneliti menyebarkan 110 kuesioner ke mahasiswa/i BINUS University, baik di gedung Anggrek, gedung Syahdan, gedung Kijang maupun di BINUS Square.

3.6.3. Tahap Pengolahan

Tahap pengolahan data dalam penelitian ini adalah verifikasi data dan pengolahan data secara statistik. Verifikasi data bertujuan untuk memeriksa apakah jumlah kuesioner yang disebar sesuai dengan jumlah kuesioner yang terisi. Data yang telah terkumpul kemudian disaring berdasarkan kriteria sampel yang peneliti butuhkan.

3.6.4. Tahap Pembahasan

Pada tahap pembahasan, peneliti menganalisis hasil data dengan teori yang digunakan dan membuat kesimpulan.

Gambar

Tabel 3.1 Tabel Skor Item  Favorable dan unfavorable
Tabel 3.2 Item Variabel Pola Asuh
Tabel 3.3 Item Variabel Identitas
Tabel 3.4 Reliabilitas Demandingness Sebelum Hapus Item  Reliability Statistics
+2

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian kuantitatif adaalah metode berdasarkan pada filsafat positifisme yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan

Pada penelitian ini penulis dalam mengambil sampel menggunakan teknik Rondom sampling dengan cara purposive sampling, yaitu pengambilan sampel didasarkan atas sifat,

Jika jumlah unsur dalam populasi sedemikian besar dan dianggap homogen, dan ketika peneliti tidak mempunyai alat pengambilan sampel secara acak yang baik, pakailah cara ini5.

Teknik random sampling yaitu pengambilan sampel secara random yang berarti semua populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel, teknik in biasanya menggunakan

• Teknik sampling secara acak, setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel.. • Syarat: anggota populasi dianggap homogen • Cara pengambilan

Pengambilan data kecepatan dilakukan dengan metode kecepatan setempat (spot speed) pada lokasi studi. Pengambilan jumlah sampel didasarkan pada banyaknya populasi

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Metode survei adalah cara pengambilan sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk pengumpulan data.. Teknik pengumpulan data kuesioner adalah