Tugas Mata Kuliah Bimbingan Dan Konseling Keluarga
NAMA : AJI MAHENDRA
KELAS : BKPI 6 B
NIM : 2021.9.5.1.00224
1. Berdasarkan pada link video ini https://www.youtube.com/watch?v=nRTYg5n5Bq0, coba Anda jelaskan apa itu terapi keluarga?
2. Berdasarkan video yang terdapat dalam https://www.youtube.com/watch?
v=o5qCv0vKDwM silahkan Anda jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
a. Keluarga sebagai sebuah memiliki karakteristik keseluruhan (the familiy as a whole), struktur (underlying struvtures), Tujuan (Familiy have goals), keseimbangan (equilibrium), kelembaman (morphostatis), subsistem, equifinality dan equipotentiality.
Coba Anda jelaskan karakteristik-karakteristik tersebut!
b. Berdasarkan pada teori sistem, maka ada empat konsep penting yaitu keseluruhan (wholeness), umpan balik (feed back), homeostatis, dan equifinality. Coba Anda jelaskan keempat konsep penting tersebut dengan baik!
c. Berdasarkan pada video ini, coba Anda jelaskan bagaimana konsep dasar konseling keluarga dengan pendekatan sistem!
d. Menurut Perez (2017), Ada sepuluh tekhnik pendekatan konseling keluarga yaitu sculpting, role playing, silence, confrontation, teaching via questioning, listening, recapitulating, summary, clarification, dan reflection. Jelaskan tekhnik-teknik tersebut!
Jawaban
1. Terapi keluarga adalah suatu pendekatan terapeutik yang difokuskan pada hubungan dan dinamika antara anggota keluarga. Tujuannya untuk meningkatkan komunikasi dan hubungan antar anggota keluarga, menyelesaikan konflik, dan mempelajari cara-cara baru untuk berinteraksi. Terapi keluarga dapat bermanfaat bagi semua anggota keluarga..
Terapi keluarga adalah jenis psikoterapi atau terapi bicara di mana anggota keluarga menghadiri sesi bersama. Terapis keluarga biasanya bekerja dengan seluruh keluarga atau sebagian anggota keluarga untuk memahami peran masing-masing, pola interaksi, dan cara-cara mereka berkomunikasi satu sama lain. Dalam proses terapi keluarga, masalah yang mungkin muncul seperti konflik, trauma, perubahan kehidupan, atau masalah kesehatan mental, diidentifikasi dan diatasi bersama.
2. Jawaban : 1. Point 1
a. Karakteristik keseluruhan (the family as a whole) merujuk pada atribut dan sifat- sifat yang dimiliki oleh seluruh anggota keluarga, bukan hanya oleh individu- individu di dalamnya. Karena hal ini mencakup kedekatan hubungan antaranggota keluarga, pola komunikasi, nilai-nilai bersama, struktur keluarga, dan interaksi keluarga dengan lingkungan luar.
b. Karakteristik struktur (underlying structures) dalam lingkup keluarga, istilah tersebut mengacu pada pola-pola organisasi yang menjadi dasar dari interaksi dan hubungan antaranggota keluarga. Komponen-komponen ini mencakup peran, tanggung jawab, hirarki, dan norma-norma yang mengelola dinamika keluarga.
Pemahaman terhadap struktur keluarga menjadi krusial dalam konteks terapi keluarga karena membantu terapis mengenali pola-pola yang mungkin berdampak pada masalah keluarga dan memberikan panduan dalam upaya memperbaiki dinamika keluarga.
c. Tujuan dalam sebuah keluarga membantu memberikan arah, tujuan bersama, dan fokus untuk anggota keluarga. Tujuan ini bisa beragam, bergantung pada nilai- nilai, kebutuhan, dan aspirasi unik dari setiap keluarga.
d. Keseimbangan dalam keluarga merujuk pada situasi di mana anggota-anggota keluarga dapat menyeimbangkan berbagai tuntutan, kebutuhan, dan peran mereka secara seimbang dan serasi. Ini menciptakan suasana yang stabil dan memastikan bahwa setiap anggota keluarga merasa didukung, dihargai, dan aktif terlibat dalam kehidupan keluarga. Keseimbangan ini memiliki peranan krusial dalam menjaga kesejahteraan psikologis dan emosional anggota keluarga, sekaligus menjaga keberlanjutan hubungan yang sehat di antara mereka.
e. Kelembaman dalam keluarga mengindikasikan kapasitas keluarga untuk menjaga stabilitas atau keseimbangan ketika dihadapkan pada perubahan dalam lingkungan eksternal maupun internal. Analogi dengan konsep "morphostasis"
menggambarkan kemampuan sistem untuk mempertahankan struktur dan fungsi mereka ketika dihadapkan pada perubahan lingkungan.
f. Dalam lingkungan keluarga, istilah subsistem merujuk pada unit atau kelompok yang terbentuk di dalam keluarga, memiliki dinamika dan pola interaksi khas.
Subsistem adalah cara untuk memecah keluarga menjadi unit-unit kecil, memfasilitasi pemahaman mengenai bagaimana anggota keluarga berinteraksi satu sama lain. Subsistem dapat beragam, termasuk subsistem pasangan (orang tua), subsistem orang tua-anak, atau bahkan subsistem saudara. Dalam konteks keluarga, konsep equifinality menyatakan bahwa terdapat berbagai pendekatan yang berbeda untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Artinya, meskipun keluarga memiliki struktur, pola, dan sejarah yang berbeda, mereka masih mampu mencapai kesehatan dan kesejahteraan keluarga yang serupa melalui berbagai metode atau jalur. Hal ini menonjolkan keunikan masing-masing keluarga dan menegaskan kepentingan fleksibilitas dalam terapi keluarga untuk mengakomodasi perbedaan individual dan dinamika keluarga.
2. Jawaban point 2
a. Teori keseluruhan sistem dalam keluarga adalah konsep yang menyoroti kepentingan melihat keluarga sebagai suatu kesatuan utuh, di mana setiap anggota dan komponen berkontribusi terhadap keutuhan keseluruhan. Dengan pendekatan ini, keluarga tidak hanya dianggap sebagai sekelompok individu
terpisah, melainkan sebagai entitas yang lebih besar dengan dinamika dan pola interaksi yang kompleks.
b. Umpan balik dalam lingkungan keluarga merujuk pada saling memberikan tanggapan atau respon terhadap perilaku, komunikasi, atau tindakan yang dilakukan oleh anggota keluarga lainnya. Mekanisme ini menjadi krusial dalam upaya memperbaiki atau memperkuat dinamika keluarga, sekaligus mendukung terciptanya komunikasi yang sehat dan efektif.
c. Homeostasis dalam keluarga menggambarkan kemampuan keluarga untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas internalnya, bahkan ketika dihadapkan pada perubahan atau tekanan eksternal. Sementara itu, konsep equifinality menekankan bahwa meskipun setiap keluarga memiliki latar belakang dan dinamika yang unik, mereka masih dapat mencapai tujuan kesehatan dan kesejahteraan keluarga melalui berbagai cara atau strategi yang berbeda.
3. Point 3
a. Prinsip-prinsip dasar konseling keluarga dengan pendekatan sistem mencakup melihat keluarga sebagai suatu sistem yang kompleks, menyelidiki pola interaksi dan komunikasi di dalam keluarga, memperhatikan keseimbangan dan tanggapan keluarga terhadap perubahan, mendorong ketangguhan keluarga dan perbaikan hubungan, fokus pada solusi dan tujuan yang diinginkan, serta melibatkan semua anggota keluarga dalam proses konseling.
b. Sculpting merupakan teknik di mana anggota keluarga atau terapis menggunakan tubuh mereka untuk memperlihatkan dinamika dalam keluarga.
Ini berguna untuk menggambarkan visual peran, hubungan, atau emosi dalam konteks keluarga. Sementara itu, Role Playing melibatkan anggota keluarga atau terapis berperan dalam situasi yang direkayasa untuk memahami perspektif atau respons yang mungkin muncul dalam kehidupan nyata.
Sedangkan Silence adalah memberikan ruang untuk ketenangan tanpa intervensi bicara, membantu menggali pemikiran atau emosi yang lebih mendalam.
4. Point 4
Confrontation: Menghadapi masalah secara langsung, termasuk konflik, kesalahpahaman, atau pola perilaku yang tidak sehat, untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan transparan.Teaching via Questioning: Mendorong
refleksi dan pemahaman dengan mengajukan pertanyaan kepada anggota keluarga, membantu mereka menjelaskan pemikiran atau perilaku mereka sendiri.
Listening: Memberikan perhatian sepenuhnya kepada ucapan anggota keluarga tanpa interupsi, memfasilitasi ekspresi yang lebih mendalam.
Recapitulating: Mengulangi atau merangkum komunikasi anggota keluarga untuk memastikan pemahaman yang akurat.
Summary: Menyusun ringkasan dari isi sesi konseling atau diskusi, membantu mengidentifikasi pola atau tema yang muncul.
Clarification: Meminta klarifikasi atau penjelasan tambahan untuk memastikan pemahaman yang tepat terhadap pesan atau pemikiran.
Reflection: Mengajak anggota keluarga merenungkan perasaan, pemikiran, atau pengalaman pribadi mereka, mendukung pengembangan pemahaman diri dan empati.