CERITA PENDEK
Guru Mata Pelajaran: Yandi Marbun S.Pd.
Trybina Utati Sitepu
SMA SWASTA SANTA MARIA KABANJAHE
T.A. 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan karunia- Nya, saya dapat menyelesaikan laporan makalah yang berjudul Cerpen. Saya juga berterimakasih kepada Yandi Marbun selaku guru pembimbing. Dalam penyusunan Kumpulan Cerpen para penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis.
Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Saya menyadari tanpa arahan dari guru pembimbing serta masukan masukan dari berbagai pihak tidak mungkin kami bisa menyelesaikan tugas laporan Cerpen ini. Laporan makalah cerpen ini dibuat sedemikian rupa semata-mata untuk membangkitkan kembali minat baca siswa/i dan sebagai motivasi dalam berkarya khususnya karya tulis. Untuk itu penulis hanya bisa menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, sehingga saya bisa menyelesaikan laporan cerpen ini. Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Kabanjahe, 14 Juni 2024
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL………i
KATA PENGANTAR………..ii
DAFTAR ISI………iii
BAB I (PENDAHULUAN)………..1
A. Latar Belakang………...1
B. Rumusan Masalah………..1
C. Tujuan………1
D. Manfaat………..2
BAB II (PEMBAHASAN)………3
A. Pengertian………3
B. Ciri-ciri………3
C. Fungsi………..3
D. Sifat……….4
E. Unsur………..4
F. Jenis………6
G. Struktur………..8
H. Nilai………8
BAB III (KESIMPULAN)………9
DAFTAR PUSAKA………..10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Cerita pendek adalah salah satu bentuk naratif yang paling klasik dalam sastra, telah menjadi medium yang kuat untuk menggambarkan pengalaman manusia dalam skala yang terbatas namun mendalam. Dengan panjang yang singkat namun kekuatannya yang besar, cerita pendek mampu merangkai cerita, menghadirkan karakter, dan menyampaikan pesan dengan efisiensi yang luar biasa. Makalah ini bertujuan untuk menjelajahi berbagai aspek cerita pendek, termasuk sejarahnya, struktur naratifnya, serta pengaruhnya dalam sastra dan budaya.Sebagai salah satu bentuk sastra yang sering kali diabaikan tetapi sangat penting, cerita pendek menawarkan kesempatan untuk memahami inti dari pengalaman manusia dalam waktu yang singkat. Dengan memeriksa karakteristiknya yang unik dan pengembangannya dari masa ke masa, kita dapat menyingkap kekayaan dan kompleksitas yang tersembunyi di balik setiap kata dan setiap adegan. Melalui tinjauan ini, kita dapat mendalami bagaimana cerita pendek tidak hanya menghibur dan menginspirasi, tetapi juga memberikan pandangan mendalam tentang kondisi manusia dan dunia di sekitarnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian cerita pendek?
2. Apa saja ciri ciri dari cerita pendek?
3. Apa saja fungsi dan jenis dari cerita pendek?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa iitu cerita pendek.
2. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri dari cerita pendek.
3. Untuk mengetahui fungsi dan jenis dari cerita pendek.
1.4 Manfaat
Ada beberapa manfaat ataupun tujuan penulisan dari cerpen, di antaranya adalah sebagai hiburan bagi para pembaca, kemudian bisa juga sebagai media edukasi atau pembelajaran. Ada juga cerpen yang bertujuan untuk memberikan nilai moral pada pembaca lewat ceritanya, dan masih banyak lagi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pengertian cerpen menurut para ahli tentu sangat beragam. Menurut Hendy, pengertian cerpen adalah suatu tulisan yang tidak terlalu panjang yang berisi kisah tunggal.
Menurut J.S Badudu, pengertian cerpen adalah sebuah karangan cerita yang hanya berfokus pada satu kejadian saja. Menurut H. B. Jasin, pengertian cerpen adalah suatu bentuk dari sebuah karangan yang cukup lengkap yang terdiri dari tiga bagian yaitu perkenalan, pertikaian, dan penyelesaian. Dari beberapa tanggapan ataupun opini dari beberapa para ahli tersebut dapat kita simpulkan bahwa cerpen atau cerita pendek adalah suatu karya sastra berupa tulisan yang dibuat secara singkat dalam bentuk suatu kejadian beserta konflik dan juga akhir dari konflik tersebut. Sesuai namanya, cerpen berisi tentang kehidupan yang diceritakan secara pendek dan singkat.
2.2 Ciri-ciri
Cerpen tentu memiliki banyak ciri-ciri untuk kita ketahui, beberapa di antara nya yaitu:
1. Bersifat fiktif atau karangan dari penulis.
2. Tersusun tidak lebih dari 10 ribu kata.
3. Dapat dibaca dengan sekali duduk.
4. Diksi yang dipakai tidaklah rumit sehingga mudah dipahami.
5. Memiliki alur tunggal atau satu jalan cerita.
6. Biasanya ditulis berdasarkan peristiwa dalam kehidupan.
8. Memiliki pesan moral yang terkandung.
2.3 Fungsi
Cerpen memiliki banyak fungsi sehingga kita dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari kita, Adapun beberapa fungsinya, yaitu:
1. Fungsi rekreatif: sebagai penghibur bagi para pembaca.
2. Fungsi estetis: memiliki nilai estetika atau keindahan sehingga memberi rasa puas dalam hal estetis bagi para pembaca.
3. Fungsi didaktif: memberi pembelajaran atau pendidikan bagi para pembaca.
4. Fungsi moralitas: memiliki nilai moral sehingga pembaca mengetahui mana yang baik dan buruk berdasarkan cerita yang terkandung.
5. Fungsi relegiusitas: memberi pembelajaran religius sehingga dapat dijadikan contoh bagi pembaca.
2.4 Sifat
Dalam bahasa Indonesia, terdapat beberapa sifat cerpen yang sering digunakan, antara lain:
1. Cerpen Pendek
Seperti yang kita ketahui, cerita pendek adalah jenis cerita yang kurang dari 10.000 kata panjangnya. Jenis pertama dari cerpen adalah cerpen pendek. Seperti namanya, cerita pendek yang satu ini cenderung lebih pendek daripada jenis cerita pendek lainnya. Panjang kata dari cerpen pendek yaitu sekitar 500 hingga 700 kata.
2. Cerpen Sedang
Jenis cerita pendek atau cerpen yang kedua yaitu cerita pendek sedang atau cerpen sedang. Cerita pendek sedang biasanya memiliki panjang sekitar 700 hingga 1.000 kata panjangnya. Cerpen sedang juga bisa ditemui dengan mudah pada buku-buku pelajaran sekolah karena dianggap efektif dan menarik perhatian.
3. Cerpen Panjang
Jenis cerpen yang terakhir yaitu cerpen panjang. Cerpen yang satu ini biasanya dibuat dengan panjang sekitar 1.000 kata atau lebih, dan bahkan ada sebuah cerpen yang dibuat mendekati 5.000 kata atau bahkan 10.000 kata. Jenis cerpen yang satu ini memiliki ciri umum yang penuturannya yang santai.
2.5 Unsur
Dalam cerpen terdapat 2 unsur yaitu; unsur intrinsik dan juga unsur ekstrinsik. Kedua unsur tersebut sangat berbeda dari segi manapun, berikut beberapa penjelasan mengenai 2 unsur yang terdapat dalam cerpen, yaitu:
Unsur intrinsik
Unsur intrinsik ini akan membangun kisah cerita yang ingin disampaikan oleh penulis. Berikut inilah beberapa unsur intrinsik, yaitu:
1. Tema
Tema adalah ide atau gagasan utama dari sebuah cerpen. Tema berisikan gambaran luas tentang kisah yang akan diangkat sebagai cerita dalam cerpen sehingga sangat penting memikirkan tema sebelum menulis cerpen.
2. Tokoh dan Penokohan
Tokoh adalah orang-orang yang terlibat dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam cerita tersebut. Sedangkan penokohan merupakan cara penulis menentukan watak atau karakter dari tokoh tersebut. Adapun jenis perwatakan seorang tokoh dapat disampaikan melalui dialog, penjelasan narasi, atau penggambaran fisik tokoh tersebut.
3. Alur atau Plot
Alur atau plot merupakan jalan cerita yang akan dikembangkan hingga menjadi sebuah cerpen. Alur berupa susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Alur dalam cerpen memiliki tahapan seperti perkenalan, penanjakan, klimaks, antiklimaks, dan penyelesaian. Tiap tahapan memiliki karakteristik dan ciri khas masing-masing berkaitan dengan jalannya cerita.
4. Setting atau Latar
Setting merupakan gambaran tentang peristiwa-peristiwa yang ada di dalam cerita.
Latar termasuk unsur pembangun cerita yang vital. Keberadaannya sangat penting untuk membangun suasana dalam cerita. Latar dibagi menjadi beberapa macam, seperti waktu, tempat, sosial budaya, keadaan lingkungan, dan suasana.
5. Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan strategi yang digunakan oleh penulis cerpen untuk menceritakan suatu kejadian atau latar belakang cerita. Di dalam sebuah cerita pendek, terdapat sudut pandang sebagai orang pertama, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga. Ada juga sudut pandang dari penulis yang berasal dari sudut pandang orang yang berada di luar cerita.
6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa merupakan ciri khas dari penulis saat menuliskan cerita pendek tersebut. Gaya bahasa ini bisa dibedakan dari penggunaan majas, diksi, dan pemilihan kalimat yang tepat di dalam cerpennya.
7. Amanat
Amanat adalah pesan moral yang terdapat dalam cerita, yang bisa dipetik oleh pembacanya. Amanat atau pesan moral yang ada dalam cerpen, biasanya tidak hanya ditulis secara langsung, melainkan secara tersirat.
Unsur ekstrinsik
Unsur ekstrinsik ini terbengun dari beberapa pengaruh yang berasal dari sang penulis, di antaranya adalah:
1. Latar belakang masyarakat
Latar belakang masyarakat adalah suatu pengaruh dari kondisi latar belakang masyarakat terhadap terbentuknya sebuah jalan cerita. Pemahaman ini bisa berupa pengkajian ideologi negara, kondisi politik, sosial masyarakat, sampai dengan kondisi ekonomi pada masyarakat itu sendiri.
2. Latar belakang pengarang
Hal ini meliputi kehidupan pengarang secara keseluruhan dan keadaan kejiwaannya ketika cerpen sedang ditulisnya. Latar belakang pengarang dapat meliputi beberapa hal sebagai berikut:
- Biografi: biasanya berisi tentang riwayat hidup pengarang cerita yang ditulis secara keseluruhan.
- Kondisi psikologis: kondisi ini berisi tentang pemahaman kondisi mood ketika pengarang menulis kisah dalam cerpen.
- Aliran sastra: aliran sastra seseorang akan mengikuti aliran tertentu. Hal tersebut berpengaruh terhadap gaya penulisan yang dipakai oleh pengarang dalam menciptakan sebuah kisah dalam cerpen tersebut.
2.6 Jenis
Dalam bahasa Indonesia, terdapat beberapa sifat cerpen yang sering digunakan, antara lain:
1. Romansa
Ini dia, cerita pendek yang peminatnya cukup banyak. Jenis cerpen ini fokus pada hubungan antara tokoh-tokoh utama. Kisah yang disampaikan menyoroti aspek
romantis atau emosional antara, misalnya, seorang perempuan dan lelaki yang terlibat dalam sebuah jalinan asmara.
2. Realisme
Cerita pendek ini menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan cara yang realististis. Tokoh, situasi, dan konflik yang disampaikan biasa terjadi dalam kehidupan nyata.
3. Fantasi
Cerita pendek ini mengeksplorasi dunia yang berada di luar realitas. Jenis cerpen ini memiliki unsur-unsur fantasi yang kuat, seperti makhluk-makhluk mitos, sihir, atau dunia paralel.
4. Misteri
Pernah membaca kisah yang bikin kamu merasa tegang? cerita pendek dengan genre misteri bisa bikin suasana terasa mencekam. Misi pencarian atau perjalanan memecahkan teka-teki atau kasus kriminal biasanya menjadi plot cerpen misteri.
5. Komedi
Cerita pendek ini tujuannya emang bikin kamu tertawa! Makanya, situasi yang muncul dalam cerpen komedi biasanya kocak dan dialognya pun lucu.
6. Sains Fiksi
Genre sains fiksi menggabungkan antara kisah fiktif dan logika. Kisah yang diceritakan dalam cerpen sains fiksi biasanya berkonsep futuristik, eksplorasi sebuah dunia yang diatur oleh teknologi canggih atau peristiwa ilmiah yang tidak mungkin terjadi saat ini.
7. Horor
Dalam kisah-kisah horor, selalu ada jeda yang menegangkan. Bumbu-bumbu kegelapan, supranatural, dan misteri yang kental dalam cerpen horor diracik sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa takut bagi pembaca.
8. Petualangan
Ada juga cerita pendek yang mengisahkan eksplorasi atau perjalanan yang seru!
Cerpen seperti ini dapat mengemas peristiwa yang sebenarnya berbahaya menjadi menarik.
2.7 Struktur
Berikut adalah struktur yang ada pada sebuah cerpen, diantaranya:
1. Pengenalan
Pada bagian ini, biasanya penulis menceritakan bagaimana situasi yang sedang terjadi, memperkenalkan tokoh, dan informasi umum lainnya.
2. Konflik
Lalu, konflik mulai dipaparkan di dalam cerita. Misalnya mulai dijelaskan bahwa si tokoh ternyata meskipun pintar dia memiliki kendala dalam belajar.
3. Klimaks
Di sini, konflik mencapai puncaknya. Misalnya si tokoh yang kesulitan belajar tadi mulai tak tahan dengan kesulitannya dan akhirnya memutuskan untuk memberanikan diri menghadapi mantan yang dibencinya.
4. Penyelesaian
Di bagian penyelesaian, cerita berpusat pada ending yang bisa diisi dengan solusi atau juga penutup cerita.
2.8 Nilai
Ada banyak kategori nilai yang terkandung dalam cerpen, diantaranya ialah:
1. Nilai agama
Nilai agama berhubungan dengan norma dan kaidah dalam agama serta terdapat pesan yang mengandung keagamaan.
2. Nilai moral
Nilai ini berhubungan dengan akhlak, budi pekerti, atau susila baik buruknya tingkah laku seseorang yang membawa manfaat untuk pembacanya.
3. Nilai ekonomi
Nilai ekonomi adalah nilai yang berhubungan dengan status atau kondisi ekonomi, perdagangan, atau permasalahan ekonomi dalam masyarakat.
BAB III KESIMPULAN
Makalah ini menggambarkan pentingnya cerita pendek (cerpen) sebagai bentuk sastra yang singkat namun mendalam. Cerpen merupakan genre sastra yang mampu
menggambarkan konflik dan karakter dalam batasan ruang dan waktu yang terbatas. Penulis mengulas berbagai elemen penting dalam cerpen seperti plot, karakter, setting, dan tema.
Selain itu, ditekankan juga bahwa cerpen sering kali memiliki pesan moral atau refleksi kehidupan yang dapat menginspirasi pembaca. Dengan memahami struktur dan teknik yang digunakan dalam cerpen, pembaca dapat lebih menghargai kekayaan sastra dan keunikan cerita pendek sebagai medium untuk menyampaikan berbagai makna dan emosi.
DAFTAR PUSAKA
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7090287/unsur-ekstrinsik-cerpen-pengertian-ciri- dan-contohnya/amp
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/10-contoh-cerpen-singkat-dan-menarik-untuk-anak- sekolah
https://www.liputan6.com/hot/read/4676732/pengertian-cerpen-ciri-ciri-struktur-dan-unsur- unsurnya-yang-wajib-diketahui?page=6