• Tidak ada hasil yang ditemukan

Biokimia Asam Lemak

N/A
N/A
Naila Aulia

Academic year: 2024

Membagikan "Biokimia Asam Lemak"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BIOKIMIA ASAM LEMAK

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Biokimia Perairan Dosen pengampu:

Prof. Dr. Ir. Junianto, MP.

Disusun oleh : Kelompok 4 / Perikanan C

Siti Sarah Nur Istiqomah 230110230122 Moch. Kamil Kusumah 230110230134

Fauzan 230110230146

Nailah Aulia Diharjo 230110230158 Steavhen Johanes S. 230110230170

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI PERIKANAN

JATINANGOR 2024

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Asam Lemak” dengan tepat waktu. Tidak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir hingga hari akhir kelak.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia Perairan dan juga untuk menambah wawasan di bidang Biokimia Perairan. Rasa terima kasih kami sampaikan kepada Prof. Dr. Ir. Junianto, MP selaku Dosen Mata Kuliah Biokimia Perairan yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada kami, serta semua pihak yang telah memberikan dukungan hingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya Mahasiswa dalam belajar dan ilmu yang di dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna dengan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jatinangor, 28 April 2024

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...1

DAFTAR ISI...2

DAFTAR GAMBAR...3

BAB I... 3

PENDAHULUAN...4

BAB II PEMBAHASAN...6

BAB III...9

PENUTUP...9

DAFTAR PUSTAKA...9

GLOSARIUM...9

(4)

DAFTAR GAMBAR

(5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Asam lemak merupakan senyawa organik yang tersusun dari rantai karbon dan dihubungkan dengan ikatan tunggal atau ganda. asam lemak memiliki peran penting dalam sumber daya perikanan karena asam lemak adalah salah satu komponen utama dari lemak yamg ditemukan di dalam makanan baik itu berasal dari hewani ataupun tumbuhan. Lemak ikan adalah sumber utama lemak esensial, yaitu lemak yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia dan harus diperoleh dari makanan.

Sebagai mahasiswa perikanan kita sangat penting mempelajari asam lemak yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya perikanan. Mengapa sangat penting? Dalam dunia perikanan lemak adalah sumber energi yang penting untuk pertumbuhan dan keberlangsungan hidup ikan. Tanpa ada nya asupan lemak yang cukup ikan tidak dapat berkembang dengan baik dan resiko kematian pun akan tinggi, asam lemak juga mempunyai peran dalam mempertahankan keseimbangan metabolisme dalam ikan.

Asam lemak esensial, seperti asam lemak omega-3 dan omega-6 memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan dan keberlangsungan populasi ikan. Asam lemak juga dapat menjaga kualitas dan keawetan lemak ikan yang merupakan sumber energi penting bagi ikan juga sebagai bahan dasar untuk produksi pakan ikan.

Kualitas asam lemak yang baik dapat meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan ikan sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan daya tahan produk ikan. Asam lemak esensial omega-3 diketahui memiliki efek anti inflamasi dan dapat mencegah penyakit kronis pada ikan, seperti jantung, pernafasan, dan sistem saraf. Dengan kita mempelajari asam lemak, perikanan dapat mengoptimalkan kesehatan ikan dan mencegah penyebaran penyakit di kolam ikan.

Secara keseluruhan mempelajari asam lemak menjadi sangat penting dalam pemanfaatan sumber daya perikanan karena asam lemak memegang peran penting dalam pertumbuhan, reproduksi, kesehatan, dan kualitas produk perikanan.

Dengan kita memahami asam lemak, perikanan dapat meningkatkan efisiensi produksi dan menjaga kesehatan ikan yang berdampak pada keberlangsungan industri perikanan secara keseluruhan serta dapat menjaga kelestarian sumber daya perikanan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan asam lemak?

2. Bagaimana struktur asam lemak?

3. Apa saja sifat-sifat asam lemak ? 4. Apa saja klasifikasi dari asam lemak?

5. Bagaimana fungsi asam lemak?

6. Apa kegunaan asam lemak?

7. Bagaimana proses metabolisme asam lemak?

(6)

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui definisi asam lemak 2. Mengetahui struktur dari asam lemak 3. Mengetahui sifat-sifat asam lemak 4. Mengetahui klasifikasi asam lemak 5. Mengetahui fungsi dari asam lemak 6. Mengetahui kegunaan asam lemak 7. Mengetahui metabolisme asam lemak 1.4 Manfaat

Manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu untuk mempelajari materi tentang asam lemak, dimulai dari definisi asam lemak, struktur asam lemak, sifat-sifat asam lemak, klasifikasi asam lemak, fungsi dan kegunaan asam lemak, serta metabolisme dari asam lemak.

(7)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi dan struktur Asam lemak

Asam lemak merupakan senyawa amfipatik, karena gugus karboksil bersifat hidroflik dan ekor hidrokarbon bersifat hidrofobik. Asam lemak biasanya berisi atom karbon dan rantai hidrokarbon biasanya tidak bercabang. Apabila terdapat karbon-karbon ikatan rangkap dalam rantai maka disebut asam lemak tak jenuh, sedangkan ikatan tunggal disebut asam lemak jenuh.

Asam lemak adalah asam organik dengan rantai hidrokarbon lurus yang memiliki gugus hidroksil (COOH) di satu sisi dan gugus metil (CH3) di sisi lain. Rantai asam lemak alami biasanya memiliki empat hingga dua puluh dua atom karbon (Almatsier 2006). Miristat (14:0), palmitat (16:0), dan stearat ( 18:0) adalah asam lemak jenuh yang paling umum dijumpai pada ikan, bergantung pada spesiesnya.

Asam lemak jenuh, juga dikenal sebagai asam lemak jenuh atau SFA, dan asam lemak tak jenuh, juga dikenal sebagai asam lemak tak jenuh, yang terdiri dari monounsaturated fatty acid (MUFA) dan polyunsaturated fatty acid (PUFA).

Asam lemak tak jenuh memiliki titik cair lebih rendah daripada asam lemak jenuh, dan asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap antar karbon. Dalam struktur asam lemak, ikatan rangkap menyebabkan konfigurasi yang berbeda. Ikatan rantai dalam konfigurasi cis terletak pada sisi yang sama dengan gugus hidrogen, dan ikatan rantai dalam konfigurasi trans terletak pada sisi yang berlawanan (Hames dan Hooper 2005).

Sifat kimia dan fisik yang dihasilkan dari perbedaan ikatan kimia antara asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Di satu sisi, asam lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, dan di sisi lain, semakin panjang rantai karbon dan semakin banyak ikatan rangkapnya, semakin besar kemungkinan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Asam lemak omega-3, omega-6, dan omega-9 adalah salah satu dari berbagai jenis asam lemak tidak jenuh, juga dikenal sebagai asam lemak tidak jenuh (O'Keefe, 2002).

Asam lemak tak jenuh memiliki sterekimia pada ikatan rangkapnya dan berbentuk cis daripada berbentuk trans. Ikatan rangkap cis memiliki karakter lebih kaku. Ikatan rangkap yang terjadi pada lipid berposisi diantara ikatan tunggal dan asam lemak tidak memiliki ikatan terkonjugsi.

Asam lemak adalah asam organik yang terdiri dari rantai hidrokarbon lurus yang satu ujung nya terdapat gugus hidroksil (COOH) dan di ujung lainnya terdapat gugus metil ( CH3). Rantai karbon asam lemak biasa nya memiliki jumlah atom genap berkisar dari empat hingga dua puluh dua karbon ( Almatsier 2006).

Asam lemak dapat dibedakan berdasarkan tingkat kejenuhan nya yaitu ada asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh, yang membedakan anatra asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh yaitu pada ikatan rangkapnya.

Pada asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap antar karbon nya sedangkan asam lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap antar karbonnya.

Asam lemak terdiri dari satu gugus COOH dan rantai karbon lurus tidak bercabang dengan rumus umum CH3(CH2)nCOOH, contoh :

n = 0 adalah asam asetat

(8)

n = 1 adalah asam propionat

n = 2 adalah asam butirat dan seterusnya sampai n = 24

Nama hidrokarbon induk asam lemak berasal dari oat untuk akhiran a. Misalnya, karena hidrokarbon induknya adalah oktadekana, asam lemak jenuh C18 disebut asam okta dekanoat. Asam lemak C18 yang terdiri dari satu ikatan rangkap disebut asam okta desinoat, dua ikatan rangkap disebut okta dienoat, dan tiga ikatan rangkap disebut okta trinoat. Suatu asam lemak C18 tanpa ikatan rangkap ditunjukkan oleh simbol 18:0, sedangkan simbol 18:2 menunjukkan adanya dua ikatan rangkap.

Nama atom karbon kedua dan ketiga adalah alfa dan beta. Karbon ω adalah gugus metil yang terletak di ujung distal rantai. Symbol ∆ menunjukkan posisi ikatan rangkap, yang diikuti oleh nomor superskrip. Misalnya, ∆ 9 sis menunjukkan ikatan rangkap sis antara atom karbon 9 dan 10 sementara ∆ 2 trans menunjukkan ikatan rangkap trans antara atom karbon 2 dan 3.

Sebaliknya, posisi ikatan rangkap dapat dihitung dari ujung distal, dengan atom karbon nomor 1 adalah ω (karbon metil). Struktur asam lemak ω–3, misalnya, terlihat di sebelah kiri. Karena asam lemak terionisasi pada pH fisiologis, lebih tepat untuk menyebutnya dengan bentuk karboksilatnya, seperti palmitat atau heksadekanoat.

Gambar 1. Struktur Umum Asam Lemak

(9)

Asam lemak yang memiliki titik cair lebih rendah yaitu asam lemak tak jenuh. Selain itu keberadaan ikatan rangkap dalam struktur nya menjadikan adanya perbedaan konfigurasi, yaitu konfigurasi cis dan trans.

Konfigurasi cis yaitu apabila ikatan rangkapnya terletak pada sisi yang sejajar dengan gugus hidrogen sedangkan konfigurasi trans yaitu apabila ikatan rangkapnya terletak di sisi yang berlawanan dengan gugus hidrogen ( Hames dan Hooper 2005 ).

2.2 Sifat dan klasifikasi asam lemak

Asam lemak adalah komponen sebagian besar lipid. Meskipun lebih dari 100 asam lemak diketahui terdapat di alam, asam lemak yang mempengaruhi nutrisi sebagian besar berbentuk lemak.

Sifat fisik dan kimia asam lemak dapat diketahui sebagai berikut:

 Lemak hewani pada suhu ruangan berupa zat padat, sedang minyak nabati berupa cairan

 Asam lemak jenuh apabila ikatan dalam rantai karbonnya berupa ikatan tunggal

 Asam lemak tidak jenuh apabila ikatannya dalam rantai karbon berupa mengandung ikatan rangkap

 Lemak dengan asam lemak jenuh mempunyai titik lebur tinggi, sedangkan minyak yang mengandung asam lemak tidak jenuh titik leburnya lebih rendah

 Lemak dengan asam lemak rantai pendek dapat larut dalam air, sedangkan lemak dengan asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air

 Lemak dapat larut dalam pelarut organik seperti benzena, kloroform, dan alkohol panas

 Di udara lemak akan mengalami hidrolisis dengan melepaskan asam lemak bebas sehingga timbul bau yang tidak enak

Gambar 2. Struktur Asam lemak Jenuh dan Asam Lemak Tak Jenuh

Gambar 3. Struktur Cis dan Trans

(10)

 Bilangan asam adalah bilangan yang menunjukkan jumlah asam lemak bebas yang terkandung dalam lemak/minyak

 Asam lemak oleokimia diklasifikasikan berdasarkan panjang rantai dan tingkat kejenuhannya

 Panjang rantai asam lemak menentukan sifat fisiknya, khususnya titik leleh dan likuiditasnya

 Tingkat kejenuhan (ada atau tidaknya ikatan rangkap dalam asam lemak) memengaruhi keadaan fisik dan reaksi kimia asam lemak

 Asam lemak jenuh umumnya berbentuk padat pada suhu kamar, sedangkan asam lemak tak jenuh sering kali berbentuk cair pada suhu kamar

 Asam lemak tidak memiliki ikatan rangkap pada atom karbon

 Asam lemak jenuh tidak peka terhadap oksidasi dan pembentukan radikal bebas seperti halnya asam lemak tidak jenuh

 Asam lemak jenuh memiliki efek dominan peningkatan kadar kolesterol total dan K-LDL

 Asam lemak omega-6 adalah asam lemak tidak jenuh ganda yang memiliki ikatan ganda pertama pada posisi ke-6.

 asam lemak jenuh mempunyai rantai karbon pendek seperti asam butirat dan kaproat yang mempunyai titik lebur rendah, ini berarti bahwa kedua asam ini berupa zat cair pada suhu kamar sedangkan makin panjang rantai karbon menunjukkan makin tinggi titik leburnya.

 Asam palmitat dan stearat berupa zat padat pada suhu kamar.

 Asam lemak tidak jenuh mempunyai titik lebur rendah.

 Asam oleat mempunyai rantai karbon sama panjang dengan asam stearat, tetapi pada suhu kamar asam oleat berupa zat cair. Makin banyak ikatan rangkap, makin rendah titik leburnya, ini dapat dilihat pada pada titik lebur asam linoleat yang lebih rendah dari titik lebur asam oleat.

 Asam butirat larut dalam air. Kelarutan asam lemak dalam air berkurang dengan bertambah panjangnya rantai karbon.

 Asam kaproat larut sedikit dalam air, sedangkan asam palmitat, stearat, oleat dan linoleat tidak larut dalam air.

 Asam linoleat mempunyai kelarutan dalam air sangat kecil.

 Asam lemak adalah asam lemah, jika larut dalam air molekul asam lemak akan terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+ . Dalam hal ini pH larutan bergantung pada konstanta keasaman dan derajat ionisasi masing-masing asam lemak.

Titik leleh dan titik didih:

 Titik leleh adalah suhu saat lemak berubah dari padat menjadi cair.

 Titik didih adalah suhu saat lemak mulai menguap dan berubah menjadi gas. Sifat ini mempengaruhi keadaan fisik suatu lemak pada suhu tertentu.

Berdasarkan tingkat kejenuhannya asam lemak dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang mempunyai ikatan tunggal atau tidak memiliki ikatan rangkap. Akhiran -anoic atau -anoat digunakan dalam namanya. Rumusnya dapat disederhanakan sebagai berikut: CnH2nO22. Rantai karbon tanpa ikatan rangkap (semua ikatan

(11)

merupakan ikatan tunggal kovalen). Contoh: asam palmitat (C16H32O ) dan asam stearat₂ (C18H36O2 jenuh).

Asam lemak tak jenuh ini masih dibedakan lagi menjadi dua kelompok besar yaitu:

Asam tak jenuh tunggal/Monounsaturated fatty acids (MUFAs), dimana ikatan ikatan rangkapnya hanya satu. Sumber bahan makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal : Alpokat, margarine, minyak kacang tanah, minyak zaitun, minyak biji kapas.

Asam tak jenuh ganda/Polyunsaturated fatty acids (PUFAs) dimana ikatan rangkapnya lebih dari satu. ( kehilangan hidrogennya bias 4,6,8 atau kelipatan 2 selanjutnya ).

Sumber bahan makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda: Minyak wijen, margarin, minyak kacang kedelai, minyak jagung, minyak biji matahari.

2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated) yang mengandung ikatan rangkap tersusun atas:

(I) Ikatan rangkap tunggal disebut asam lemak tak jenuh tunggal. Akhiran -dienoic atau -dienoate digunakan dalam namanya.

(II) Lebih dari satu ikatan rangkap disebut asam lemak tak jenuh ganda (PUFA).

Pada dasarnya golongan asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) dibedakan menjadi tiga golongan besar, yaitu rangkaian asam oleat (-9), rangkaian asam linoleat (-6) dan rangkaian asam linoleat (-3),

PUFAs dibedakan lagi menjadi dua bagian besar yaitu :

Asam lemak Omega-6 Cis Asam lemak omega-6 adalah asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang yang sangat penting untuk pengembangan dan fungsi otak, sistem reproduksi, dan metabolisme, serta membantu menjaga kesehatan kulit dan rambut. Konsentrasi tertinggi dari lemak tak jenuh ganda ini ditemukan di kedelai, gandum, beras dan minyak rami.

Asam lemak Omega-3 Cis Asam lemak omega-3 yang mempunyai arti khusus dalam ilmu gizi adalah alfaasam linoleat (C 18:3 omega-3) serta turunnya asam eikosapentaenoat/APA (C 20:5 omega-3) dan asam dokosaheksanoat/DHA (C 22:6 omega-3). Asam linoleat disamping yang sudah dijelaskan terdahulu dibutuhkan untuk pembentukkan jaringan retina. Asam linoleat terdapat dalam daun-daunan, beberapa minyak bijian, termasuk dalam minyak kacang kedelai, minyak biji rami dan minyak biji rape. Minyak ikan terutama yang hidup dalam air-dalamdingin kaya akan EPA dan DHA. Plankton laut mengandung asam lemak omega-3. Ikan dapat mengubah asam linoleat menjadi EPA dan DHA. Di dalam tubuh manusia perubahan asam linolat menjadi EPA dan DHA juga terjadi tapi tidak begitu efisien.

Penggunaan Asam Lemak Oleokimia Asam lemak oleokimia diklasifikasikan berdasarkan panjang rantai dan tingkat kejenuhannya. Panjang rantai asam lemak menentukan sifat fisiknya, sedangkan tingkat kejenuhannya menentukan sifat kimia dan stabilitasnya. Asam lemak oleokimia digunakan dalam beragam aplikasi, termasuk produk pembersih, produk perawatan diri, pelumas, pelarut, dan biodiesel. Sedangkan jenis asam lemak lainnya berasal dari ketiga kelompok tersebut. -9 berarti ikatan rangkapnya berada pada dan kelipatan 9 C (Castell etal 1986).

(12)

Asam lemak berdasarkan sintesisnya juga dapat dibagi menjadi 2, antara lain : 1) Asam lemak esensial

Asam lemak esensial merupakan zat yang diperlukan oleh tubuh akan tetapi tubuh tidak dapat memproduksinya sendiri sehingga perlu dipenuhi melalui sumber makanan. Asam lemak ini mencakup golongan asam lemak tak jenuh jamak/ganda tipe cis, contohnya asam linolenat yang merupakan suatu asam omega-3, karena memiliki C=C pertama di posisi ujung rantai.

Makanan yang menjadi sumber asam lemak esensial adalah ikan.

Gambar 4. Makanan yang Mengandung Asam Lemak Esensial

Gambar 5.struktur Asam Esensial

2) Asam lemak non esensial

Asam lemak non esensial merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh dan dapat diproduksi oleh tubuh itu sendiri. Ada 11 jenis macam asam lemak non esensial diantaranya adalah arginin, alanin, asparagin, asam glutamat, asam aspartat, prolin, tirosin, sistein, glisin, dan glutamin. Contoh asam lemak non esensial yang dapat di sintesis oleh tubuh manusia dari nutrisi lain seperti karbohidrat dan asam lemak tak jenuh lainnya adalah asam lemak omega-9,

(13)

yang dapat mengontrol kolestrol dan gula darah. Namun, karena tubuh manusia dapat membuat asam lemak omega-9, maka tidak perlu untuk memasukkan asam lemak omega-9 dalam asupan makanan.

Asam lemak berdasarkan panjang rantai meliputi asam lemak rantai pendek (short chain fatty acids, SCFA) yang mengandung jumlah atom karbon C-4 sampai dengan C-8; asam lemak rantai sedang (medium chain fatty acids, MCFA) yang mengandung atom karbon C-10 dan C- 12 serta asam lemak rantai panjang (long chain fatty acids, LCFA) yang mengandung jumlah atom karbon C-14 atau lebih (Silalahi , 2011).

Berdasarkan jumlah atom karbon yang dikandung pada rantainya asam lemak diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Asam lemak rantai alifatik yang terdiri dari lima karbon atau lebih dan disebut sebagai asam lemak rantai pendek. Asam lemak rantai pendek jarang terdapat pada lemak hewani kecuali lemak susu. Contoh dari asam lemak rantai pendek adalah asam butirat.

Gambar 4. Struktur Asam Butirat

2. Asam lemak rantai alifatik dengan 6 sampai 12 karbon disebut asam lemak rantai menengah.

Contohnya adalah asam kaprilat .

Gambar 5. Struktur Asam Kaprilat

3. Asam lemak dengan rantai alifatik 13 sampai 21 karbon disebut sebagai asam lemak rantai panjang. Asam lemak rantai panjang banyak terdapat baik pada lemak hewani maupun lemak nabati. Contohnya adalah asam oleat.

(14)

Gambar 6. Struktur Asam Oleat

4. Asam lemak rantai panjang banyak terdapat baik pda lemak hewani maupun lemak nabati.

2.3 Fungsi dan Kegunaan Asam Lemak

Berikut merupakan beberapa fungsi lemak, antara lain :

a. Lemak Alpha-linolenic acid (ALA) berfungsi sebagai sumber energi, dapat berupa makanan.

b. Lemak sebagai pelarut beberapa vitamin melalui proses kimiawi dalam tubuh

c. Lemak sebagai pelumas dalam saluran pencernaan yaitu dengan membantu mengeluarkan ampas makanan.

d. Lemak sebagai penyusun asam kholat, empedu dan hormon

e. Docosahexaenois acid (DHA) dari ikan makarel berperan dalam mereduksi tekanan darah (Soccol and Oetterer, 2003). Contoh lainnya ada pada minyak hati cuttle fish, minyak short-necked clam, minyak sardine, minyak skip jack, minyak kepala udang dan minyak hatia

f. Eicosapentaenoic acid (EPA) membantu mengurangi peradangan dan mengurangi tingkat kolestrol (Gulzar dan Zuber, 2000). EPA dan DHA dijumpai pada hewan laut yang memakan fitoplankton

g. Asam linoleat omega-6 dapat mereduksi tumbuhnya tumor, Alfa linolenat dan linoleat banyak ditemukan dalam minyak tanam-tanaman

h. Omega-3 dalam minyak ikan dapat berfungsi untuk mereduksi jumlah serum lemak dan mengkonversikannya ke dalam senyawa eicosanoids yang nantinya akan berdampak langsung bagi fisologi dan sistem vascular (Murphy, 1990)

i. Asam lemak omega 3 lainnya mempunyai fungsi khusus dalam jaringan syaraf, retina mata, dapat mempengaruhi otot jantung, serta dapat memproduksi substansi yang mengontrol respon imun

2.4 Sumber Asam Lemak

Sumber Asam Lemak Ikan laut dalam adalah sumber utama asam lemak omega 3 (Farrell, 1998; Mu’nisa, 2003). Selain ikan, tiram juga merupakan sumber ω-3. Ikan air tawar diketahui hanya sedikit mengandung ω 3. Jumlah asam lemak di ikan berkisar antara 8-12% EPA dan 10-20% DHA‐ (Badolato et al., 1994). Sementara ikan yang hidup di perairan Inggris (perairan sub tropis) lebih kaya

(15)

akan kandungan PUFA dibandingkan dengan perairan iklim tropis, seperti Brasil (Wang et al., 1990 in Soccol and Oetterer, 2003).

Tabel 1. Asam Lemak ω 3 (EPA dan DHA) Pada Beberapa Minyak Ikan

Jenis Minyak Ikan Asam lemak ω-- 3‐

Minyak ikan tuna 10 – 20 % EPA

Minyak hati ikan Cod 10% EPA + DHA

EPA Minyak ikan Bonito 8 – 12 % DHA

Minyak ikan Mackerel 10 – 15 % EPA

Minyak ikan belut 8 – 12 EPA

Minyak ikan Hiu 10 – 15 % EPA

Seto et al., (1984) mengemukakan bahwa produsen utama asam lemak omega-3 sebenarnya bukan ikan, melainkan mikroorganisme laut yang menjadi makanannya antara lain Chlorella, Diatomea, dan Dinoflagellata yang merupakan fitoplankton.

Mikroorganisme tersebut di samping mensintesis asam lemak omega-3 juga dapat mensintesa asam lemak omega-6. Sintesa asam lemak ini sangat efisien karena mikroorganisme tadi mempunyai siklus rantai makanan yang pendek. Tetapi sebenarnya sintesis asam lemak omega-3 tidak hanya dilakukan oleh fitoplankton tersebut, melainkan juga oleh bakteri, kapang, algae, dan fitoplankton lain yang mempunyai tingkat efisiensi sintesis yang berbeda.

Asam lemak omega-3 yang terpendek (asam linolenat) ditemukan di dalam tumbuhan dan minyak tumbuhan, termasuk sayuran, walnut, minyak biji mustard, minyak kedelai, minyak jagung dan minyak flaxseed (terdiri atas 50% asam linolenat).

Asam lemak omega-3 yang lebih panjang, asam eikosapentanoat (EPA) dan asam dokosaheksanoat (DHA) ditemukan di dalam alga yang dimakan oleh ikan dan ikan paus herbivora.

Manusia memperoleh asam lemak ini dari mengonsumsi ikan (misalnya salmon) (Jenkins, 2008).

Berikut contoh makanan yang mengandung asam lemak :

(16)

Gambar 7. Sumber Energi yang Mengandung Asam Lemak Omega-3

2.5 Jenis- Jenis Asam Lemak 1. Asam Lemak Omega 3

Ikan dikenal sebagai penghasil asam lemak ω-3 terutama EPA dan DHA. Ikan berlemak seperti salmon, sardin, herring, dan makerel (Gunstone, 1996 dalam Sijtsma, 2004), dan daging ikan mereka biasanya berlemak.

Asam lemak omega-3 adalah kelompok asam lemak tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap pada posisi n-3, yaitu pada rantai nomor tiga terhitung dari ujung metil asam lemak. Komposisi asam lemak ikan, organisme laut, pada umumnya rendah Saturated Fatty Acid (SFA). SFA memiliki hubungan yang erat dengan timbulnya penyakit CVD.

Asam lemak omega-3 adalah senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan, terutama EPA dan DHA. Asam lemak omega-3 termasuk asam eikosapentanoat (20:5, n-3; EPA), asam dokosaheksanoat (22:6, n-3; DHA), dan asam linolenat (18:3, n-3; ALA). Asam linoleat (C18:2) dan asam arakidonat (C20:4) adalah beberapa asam lemak alami yang termasuk kelompok asam lemak omega-6, sedangkan asam eikosapentanoat (C20:5) atau EPA dan asam dokosaheksanoat (C22:6) atau DHA adalah beberapa asam lemak alami yang termasuk kelompok asam lemak omega-3. Asam lemak omega 3 tanpaknya mengimbangi fungsi asam arakidonat, yang dapat menyebabkan peradangan dan berakhir dengan trombosit dan artritis bila produksi metabolit-metabolitnya menumpuk. Asam lemak omega 3 dapat membersihkan plasma lipoprotein kilomoikron dan kemungkinan juga dari VLDL (Very Low Density Lipoprotein). Asam lemak omega 3 diduga menurunkan produksi trigeserilida dan apolipoprotein β (beta) di dalam hati, bagian utama lipida dan protein dalam VLDL, asam lemak omega-3 dihubungkan dengan pencegahan penyakit jantung koronel dan ertritis. Gambar 10 menunjukkan rumus molekul asam lemak omega-3, yang banyak ditemukan dalam minyak ikan.

(17)

Gambar 8. Rumus Molekul Asam Lemak Omega 3

(Sumber: Ackman, 1982)

2. Asam Lemak Omega-6

Omega 6 adalah asam lemak iidak jenuh ganda dengan ikatan ganda pertarnanya pada posisi keenam. Sifat-sifatnya, baik fisis maupun kimia, metabolisme, pencernaan, dan penyerapan sama dengan lemak.

Salah satu asam lemak esensial adalah Omega 6. Sebenarnya, asam lemak esensial terdiri dari asam linoleat (AL) atau "asam linoleat" (LA), asam linolenat (ALN) atau "asam linolenic" (ALA), dan asam 41 arachidonic atau "asam arachidonic" (AA). Tubuh tidak dapat menghasilkan asam lemak ini dari asam lemak lain, karbohidrat, atau asam amino.

Asam arachidonat, salah satu jenis asam lemak omega-6, yang banyak ditemukan pada membran sel, memainkan peran penting dalam komunikasi antar sel dan berfungsi sebagai prekursor (penyusun) untuk senyaw. Selanjutnya, enzim delta-6-desaturase mengubah LA menjadi AA (aracidonic acid) dan DGLA (dihomo gamma-linolenic acid).

Gambar 9. Rumus Molekul Asam Lemak Omega-6 (Sumber: Ackman, 1982)

2.6 Metabolisme asam lemak

Tubuh mengatur sintesis, degradasi, dan penggunaan asam lemak melalui metabolisme asam lemak. Siregar dan Makmur (2020) menyatakan bahwa metabolisme asam lemak mencakup berbagai proses metabolisme yang terkait dengan asam lemak, suatu kelompok molekul yang termasuk dalam kategori makronutrien lipid. Terutama, proses ini dapat dibagi menjadi dua bagian:

1) proses katabolik yang menghasilkan energi dan

(18)

2) proses anabolik yang berfungsi sebagai bahan penyusun senyawa lain.

Siregar dan Makmur (2020) menyatakan bahwa dalam katabolisme, asam lemak dimetabolisme untuk menghasilkan energi, terutama dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Dalam hal ini, asam lemak menghasilkan ATP paling banyak per gram daripada kelas makronutrien lainnya, seperti karbohidrat dan protein. Selain itu, asam lemak teroksidasi sempurna menjadi CO 2 dan air melalui oksidasi beta dan siklus asam sitrat.

Oleh karena itu, sebagian besar hewan menyimpan bahan bakarnya melalui asam lemak (terutama trigliserida), tetapi pada tingkat lebih rendah pada tumbuhan.

Asam lemak utuh berfungsi sebagai prekursor penting untuk fosfolipid, trigliserida, second messenger, hormon, dan badan keton dalam anabolisme. Fosfolipid terdiri dari lapisan ganda fosfolipid yang terdiri dari seluruh membran sel yang terbuat dari asam lemak. Fosfolipid juga terdiri dari membran plasma dan membran lain yang melindungi semua organel dalam sel, termasuk nukleus, mitokondria, retikulum endoplasma, dan aparatus Golgi.

Dalam bentuk anabolisme lain, asam lemak diubah untuk menghasilkan bahan lain seperti hormon lokal dan pembawa pesan kedua. Hormon lokal yang paling terkenal mungkin prostaglandin, yang dibuat dari asam arakidonat yang disimpan dalam membran sel (Siregar dan Makmur 2020).

2.6.1 Mekanisme Kerja Asam Lemak

Cara kerja asam lemak ω-3 pada tubuh manusia adalah sebagai berikut. Dalam tubuh manusia, asam lemak ω-3 dapat dikonversi menjadi jenis asam lemak ω-3 lainnya, tetapi asam lemak ω-3 tidak dapat dikonversi menjadi asam lemak ω-6 dan sebaliknya. Akan tetapi keberadaan sama lemak ω-3 pada organisme berpengaruh terhadap konsentrasi asam lemak ω-6 dan sebaliknya. Sebagai contoh, asam arakidonat, yang merupakan derivat dari asam linoleat ω-6, ditemukan pada jaringan lemak, dan konsentrasinya menurun seiring dengan dengan konsumsi EPA (20C:5 ω-3). Sama halnya, kemampuan manusia untuk mensintesis DHA (22C:6 ω3) dapat dihambat oleh tingginya asama linoleat ω-6 (Soccol and Oetterer, 2003). Sintesis asam lemak secara organik dilakukan di dalam sel khususnya di extramitokondria oleh sejumlah enzim komplek yang dipicu oleh acetyl coenzyme A (Belda and Pourchet Campos, 1991). ‐

Keseimbangan rasio antara ω 6 dan ω 3 diperlukan agar terjadi keseimbangan fisiologi pada‐ ‐ manusia. Asam lemak ω 3 (n 3 LC PUFA) dikenal dapat mencegah timbulnya penyakit Cardiovascular‐ ‐ Desease (CvD). Mekanisme n 3 LC PUFA untuk mencegah CvD adalah sebagai 44 berikut n 3 LC‐ ‐ PUFA mereduksi jumlah triglyceride dengan cara memperendah hepatic triglyceride synthesis dan menurunkan triglyceride rich very low density lipoproteins (VLDLs) di dalam darah. Tingginya kadar triglyceride dalam plasma darah menandakan resiko akan penyakit jantung. Hipertensi merupakan efek lain dari penyakit jantung, tingginya n 3 LC PUFA dapat mengurangi tekanan darah tinggi, sehingga‐ dapat menyebabkan fluiditas membran dan keseimbangan prostanoids yang mengontrol kondisi arteri kecil yang sempit dan arterioles (Jacobsen, 2004).

2.7 Sintesis Asam Lemak

Sintesis asam lemak bukan kebalikan dari jalur pemecahannya; itu lebih dari serangkaian reaksi, yang menunjukkan prinsip bahwa jalur sintesis dan pemecahan biasanya berbeda dalam sistem biologis. Beberapa karakteristik penting dari proses biosintesis asam lemak adalah:

1)

Sintesis berlangsung di luar mitokondria, oksidasi terjadi di dalam matriks mitokondria.

2) Dalam proses sintesis asam lemak, zat antara berikatan kovalen dengan gugus sulfhidril pada protein pembawa asil (ACP), sedangkan dalam proses pemecahan asam lemak, zat antara berikatan dengan koenzim A.

(19)

3) Dalam organisme yang lebih tinggi, enzim-enzim sintesis asam lemak tergabung dalam satu rantai polipeptida yang disebut sintase asam lemak. Di sisi lain, enzim-enzim pemecahan tampaknya tidak terikat satu sama lain.

4) Penambahan berturut-turut unit dua karbon dari asetil KoA memperpanjang rantai asam lemak yang sedang berkembang. Malonil, atau ACP, adalah donor aktif unit dua karbon selama tahap perpanjangan. Reaksi perpanjangan didorong oleh pelepasan CO2.

5)

NADPH adalah reduktor sintesis asam lemak, sedangkan NAD dan FAD adalah oksidator pemecahan asam lemak.

6) Setelah terbentuknya palmitat (C16), kompleks sontase asam lemak menghentikan perpanjangan rantai dan penyisipan ikatan rangkap.

(20)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Asam lemak adalah asam organik dengan rantai hidrokarbon dengan gugus hidroksil (COOH) dan gugus metil (CH3). Ada dua jenis asam lemak: asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap, sedangkan asam lemak tak jenuh memilikinya.

Asam lemak adalah asam organik dengan rantai hidrokarbon lurus dengan gugus hidroksil (COOH) di satu ujung dan gugus metil (CH3) di ujung lainnya. Asam lemak jenuh, juga dikenal sebagai asam lemak jenuh atau SFA, dan asam lemak tak jenuh, juga dikenal sebagai asam lemak tak jenuh, termasuk monounsaturated fatty acid (MUFA) dan polyunsaturated fatty acid (PUFA). Asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh berbeda dalam hal ikatan rangkapnya. Asam lemak jenuh memiliki ikatan rangkap antar karbon, sedangkan asam lemak tidak jenuh tidak memilikinya.

Asam lemak tak jenuh memiliki titik cair lebih rendah daripada asam lemak jenuh. Akibatnya, mereka memiliki sifat kimia dan fisik yang berbeda, salah satunya adalah asam lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Asam lemak omega-3, omega-6, dan omega-9 adalah salah satu dari berbagai jenis asam lemak tidak jenuh. Dikenal sebagai penghasil asam lemak w-3, ikan seperti herring, makerel, sardin, salmon, dan ikan lainnya yang berlemak banyak mengandung asam lemak w-3 terutama EPA dan DHA. Asam linoleat (C18:2) dan asam arakidonat (C20:4) adalah beberapa asam lemak alami yang termasuk kelompok asam lemak omega-6, sedangkan asam eikosapentanoat (C20:5) atau EPA dan asam dokosaheksanoat (C22:6) atau DHA adalah beberapa asam lemak alami yang termasuk kelompok asam lemak omega-3. Omega 6 adalah asam lemak iidak jenuh ganda dengan ikatan ganda pertarnanya pada posisi keenam.

Salah satu fungsi asam lemak adalah mengurangi jumlah serum lemak dan mengubahnya menjadi eicosanoids, yang berdampak langsung pada fisiologi dan sistem vaskular, sistem kekebalan tubuh, dan efek anti inflamasi, terutama pada penyakit asma, rematik, dan penyakit autoimmune.

Akibatnya, DHA dari ikan makerel membantu pasien di Jerman timur menurunkan tekanan darah.

Dalam fungsinya sebagai antioksidan, asam linoleat w-6 juga dapat mengurangi pertumbuhan tumor.

3.2 Saran

Penulis menyarankan kepada pembaca agar lebih banyak literasi mengenai asam lemak, mengetahui dan mempelajari fungsi dan kegunaan asam lemak agar dapat menjaga keseimbangan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.

(21)

SOAL – SOAL 1. Apa fungsi utama asam lemak pada tubuh manusia ? 2. Apa yang dimaksud dengan asam lemak ?

3. Disebut apakah proses penguraian asam lemak menjadi senyawa yang lebih sederhana?

4. Jelaskan perbedaan asam lemak jenuh dan tak jenuh?

5. Mengapa asam lemak omega-3 dianggap penting bagi kesehatan manusia?

6. Sebutkan asam lemak yang merupakan asam lemak jenuh?

7. Sebutkan dari asam lemak yang merupakan asam lemak tak jenuh ganda?

8. Jelaskan perbedaan cis dan trans dalam asam lemak?

9. Fungsi utama asam lemak dalam tubuh manusia adalah untuk menyediakan?

10. Jelaskan perbedaan antara asam lemak omega-3 dan omega-6?

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta(ID): Gramedia

Close, W. and K.H. Menke. (1986). Manual Selected Tropics in Animal Nutrition. 2nd Edition. The Institute of Animal Nutrition, University of Hohenhelm.

Gulzar S, Zuber M. 2000. Determination of omega-3-fatty acid composition in fresh water fish. Int. J.

Agri. Biol. Vol. 2 (4): 342-343.

Hames D, Hooper N. 2005. Biochemistry, 3th. New York. Taylor dan Francis

Soccol MCH, Oetterer M (2003) Seafood as functional food. Brazilian Archives of Biology and Technology 46: 443–454.

Siregar, F. A., & Makmur, T. (2020). Metabolisme lipid dalam tubuh. Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat, 1(2), 60-66.

(23)

GLOSARIUM

Amfipatik : komponen lemak yang terdiri dari rantai alifatik panjang, baik jenuh maupun tak jenuh Asam lemak : komponen utama penyusun lemak yang terdiri dari rantai alifatik panjang, baik jenuh maupun tak jenuh

Asam lemak esensial : asam lemak yang tidak dapat dibuat sendiri atau tidak dapat mencukupi kebutuhan minimal dari suatu spesies (hewan atau manusia).

Asam kholat : salah satu komponen yang terdapat dalam tubuh, khususnya di dalam hati

Asam Lineat : asam lemak omega-6 tak jenuh ganda yang berperan penting dalam kesehatan jantung dan perkembangan otak

Hidrofobi : sifat molekul yang tidak bersifat polar dan cenderung tidak larut dalam air

Hidroflik : sifat suatu molekul yang mampu menyerap dan menerima air, zat yang bersifat hidrofilik adalah zat yang dapat dilarutkan didalam air

Lipid : kelompok molekul alami yang meliputi lemak, lilin, sterol, vitamin yang larut dalam lemak, monogliserida, digliserida, trigliserida, fosfolipid, dan lain-lain

Omega 3 : asam lemak esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus diperoleh dari makanan yang mengandungnya

Terkonjungsi : suatu ikatan kimia yang terjadi antara dua molekul yang memiliki sifat hidrofilik dan hidrofobik, sehingga membentuk suatu struktur yang stabil dan memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan molekul-molekul yang terpisah

Gambar

Gambar 1. Struktur Umum Asam Lemak
Gambar 2. Struktur Asam lemak Jenuh dan Asam Lemak Tak Jenuh
Gambar 4. Makanan yang Mengandung Asam Lemak Esensial
Gambar 4. Struktur Asam Butirat
+5

Referensi

Dokumen terkait

Ester sukrosa asam lemak digunakan sebagai surfaktan dalam sistim minyak dalam air (o/w) dan air dalam minyak (w/o). Ester sukrosa asam lemak ini dapat disintesis dengan 3

PADA KADAR ASAM LEMAK n-6 TETAP DALAM.. PAKAN TERHADAP KOMPOSISL ASAM

Materi : Mata kuliah ini mempelajari tentang philosofi biokimia, perkembangan ilmu biokimia, dan makro-molekuler (karbohirat, protein, dan lipida)

Besarnya komposisi asam lemak tak jenuh siasia di perairan Titawai disebabkan karena ketersediaan nutrisi dan kondisi ekosistem perairan Titawai lebih baik dan

Beberapa penelitian menunjukkan pengaruh asam lemak trans lebih buruk jika dibandingkan efek negative asam lemak jenuh dan kolesterol (Wikanta, 2012). Jumlah asam

Makalah ini membahas tentang analisa kadar fosfat (P-PO 4 ) di perairan Sungai Citarum dan anak sungainya pada bagian hulu dan tengah, Propinsi Jawa Barat dengan metode asam

Seperti sudah dijelaskan bahwa minyak kelapa mengandung asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang rantai karbonnya tidak mempunyai ikatan rangkap, sehingga lebih stabil/tahan

Analisis Komposisi Asam Lemak Udang Windu (Penaeus monodon) dari Perairan Laut dan Tambak Budidaya Daerah Percut Sei Tuan Deli Serdang Dengan Metode GC-MS.. Beserta perangkat