TUGAS PROJECT
BUDAYA YANG HARUS DIKEMBANGKAN JAMAN MODERN INI Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
DOSEN PENGAMPU:
Prof. Dr. Sampitmo Habeahan, S.Th., M.Th
DISUSUN OLEH:
1. Debora Cindy Purba (5223351006)
2. Monika Putri Puspita Siagian (5223151004)
3. Ardilago Daud Surbakti (5223351018)
4. Liska Yuni Br. Lumban Gaol (5223351034)
PRODI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha Esa, yang berkuasa atas seluruh alam semesta, karena berkat rahmat, Tugas Project ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Tujuan penulis membuat ini ialah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing dalam mata kuliah agama Kristen yaitu bapak Pdt.
Dr. Sampitmo Habeahan, M.Th, M.pd. K D.Th. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini tidak terlepas dari kesalahan dan sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya Tugas
Project ini.
Kami berharap semoga Tugas Project ini dapat digunakan sebagaimana mestinya bisamemberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan yang Maha Esa mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.
Medan, Juni 2024
Kelompok 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI...ii
BAB I...1
PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Tujuan dan Mamfaat...2
BAB II...3
LANDASAN TEORI...3
2.1 Pengertian Budaya...3
2.2 Hubungan Budaya Dengan Agama Kristen...4
BAB III...7
PEMBAHASAN...7
3.1 Penjelasan Isi Poster...7
BAB IV...10
PENUTUP...10
4.1 Kesimpulan...10
4.2 Saran...10
DAFTAR PUSTAKA...11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem pendidikan yang mendorong pemikiran kritis melalui metode pengajaran yang mengutamakan analisis, debat, dan pemecahan masalah. Masyarakat dengan akses luas ke informasi, termasuk buku, media, dan internet, cenderung lebih kritis karena dapat membandingkan berbagai perspektif. Budaya yang menghargai kebebasan berpendapat dan toleransi terhadap berbagai pandangan membantu mendorong pemikiran kritis.
Nilai-nilai seperti ketekunan, disiplin, dan dedikasi yang diwariskan dari generasi ke generasi, sering kali diperkuat oleh cerita rakyat, legenda, dan tokoh panutan.Kondisi ekonomi yang menuntut individu untuk bekerja keras demi memenuhi kebutuhan dasar dan mencapai kesejahteraan. Dukungan dan tekanan dari keluarga dan komunitas untuk mencapai prestasi tinggi dan kontribusi nyata terhadap kesejahteraan bersama.
Pengalaman kolektif yang mengajarkan pentingnya kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, seperti dampak dari konflik, bencana, atau kesalahan masa lalu.
Pendidikan yang menekankan pentingnya nilai-nilai moral dan etika dalam setiap tindakan dan keputusan. Pengaruh ajaran agama dan filosofi yang menekankan kebijaksanaan, refleksi, dan pemahaman mendalam tentang kehidupan.
Budaya yang mendorong eksplorasi, eksperimen, dan penerimaan terhadap ide- ide baru dan inovasi. Pendidikan yang mengajarkan seni, kerajinan, dan keterampilan kreatif lainnya sejak usia dini individu yang berkecimpung dalam pekerjaan kreatif.
Tradisi berbagi pengetahuan melalui cerita, lagu, tulisan, dan media lainnya.
Keberadaan komunitas, organisasi, dan institusi yang memfasilitasi pertukaran pengetahuan, seperti sekolah, perpustakaan, dan kelompok diskusi. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang mempermudah akses dan distribusi pengetahuan.
Budaya yang menekankan pentingnya solidaritas, kepedulian terhadap sesama, dan kontribusi terhadap kesejahteraan umum. Program pendidikan dan kampanye yang meningkatkan kesadaran tentang pentingnya tanggung jawab sosial dan dampaknya
terhadap masyarakat. Adanya praktik tanggung jawab sosial perusahaan yang mengintegrasikan kepedulian sosial ke dalam bisnis dan operasional perusahaan.
Latar belakang budaya yang mendukung nilai-nilai dan praktik-praktik seperti berpikir kritis, kerja keras, bijaksana, kerja kreatif, berbagi pengetahuan, dan tanggung jawab sosial mencakup berbagai faktor historis, sosial, ekonomi, dan pendidikan.
Faktor-faktor ini membentuk lingkungan yang kondusif untuk mengembangkan dan memperkuat nilai-nilai tersebut dalam masyarakat. Dengan memahami dan mengembangkan elemen-elemen ini, suatu masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan bersama.
1.2 Tujuan dan Mamfaat
Dengan terselesaikannya laporan Tugas Project ini penulis bertujuan untuk membantu menyajikan informasi dengan lebih jelas, terstruktur, dan menarik, serta meningkatkan keterlibatan dan pemahaman peserta yang terlibat. Membahas budaya berpikir dan bertindak kritis, kerja keras, bijaksana, kerja kreatif, berbagi pengetahuan, dan tanggung jawab sosial memiliki beberapa tujuan penting yang berkaitan dengan pengembangan individu dan masyarakat secara keseluruhan yaitu Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Pembelajaran, Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Inovasi, Membangun Karakter dan Etika, Mempersiapkan Generasi Masa Depan, Menciptakan Masyarakat yang Sehat dan Berkelanjutan, Meningkatkan Kualitas Hidup, dan Mempromosikan Keadilan dan Kesetaraan. Dengan menanamkan nilai-nilai ini, individu dan kelompok dapat berkembang secara holistik, menghadapi tantangan dengan lebih baik, dan berkontribusi positif terhadap kemajuan bersama.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Budaya
Budaya adalah serangkaian nilai, norma, kepercayaan, adat istiadat, seni, hukum, dan kebiasaan yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat. Budaya mencakup cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Budaya memengaruhi cara individu berperilaku, berkomunikasi, dan memahami dunia di sekitar mereka. Ini mencakup berbagai aspek seperti bahasa, pakaian, makanan, ritual, teknologi, dan sistem kepercayaan yang unik untuk setiap kelompok masyarakat.
Budaya memberikan identitas kepada individu dan kelompok, membantu mereka mengenali diri dan peran mereka dalam masyarakat. Melalui nilai, norma, dan hukum, budaya mengatur perilaku individu dalam masyarakat dan menjaga keteraturan sosial. Bahasa dan simbol budaya memungkinkan komunikasi dan pemahaman antara anggota masyarakat. Budaya membantu masyarakat beradaptasi dengan lingkungan fisik dan sosial mereka, termasuk perubahan dan tantangan yang dihadapi. Budaya berfungsi sebagai media untuk mentransmisikan pengetahuan, nilai, dan tradisi dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Budaya tidak statis; ia terus berkembang dan berubah seiring waktu. Perubahan budaya bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk kontak dengan budaya lain, inovasi teknologi, perubahan lingkungan, dan dinamika sosial-ekonomi.
2.2 Hubungan Budaya Dengan Agama Kristen
Hubungan antara iman Kristen dengan kebudayaan dinyatakan sebagai aposisi atau antagonis, akomodasi atau persetujuan, dominasi atau sintesis, dualism atau pengutuban, penobatan atau pengudusan Pada intinya, iman Kristen menolak semua kebudayaan yang sifatnya bertentangan dengan agama terlebih jika menghina Tuhan.
Kebudayaan memang lahir dari akal budi manusia namun tidak semua manusia berbudi dan berakal sesuai dengan nilai ketuhanan sehingga dimungkinan terbentuknya kebudayaan yang justru menentang dan merendahkan nilai agama dan ketuhanan.
Hubungan antara budaya dan agama Kristen sangat kompleks dan saling mempengaruhi dalam banyak cara. Berikut adalah beberapa aspek utama dari hubungan ini:
1. Pengaruh Budaya terhadap Agama Kristen
Budaya tempat agama Kristen berkembang memiliki pengaruh besar terhadap praktik dan interpretasi agama tersebut. Contohnya:
Konteks Historis dan Geografis: Agama Kristen muncul dalam konteks budaya Yahudi di Timur Tengah pada abad pertama Masehi, dan unsur-unsur budaya Yahudi tercermin dalam teks-teks dan praktik awal Kristen.
Inkulturasi: Saat Kristen menyebar ke berbagai bagian dunia, ia mengadopsi dan menyesuaikan dengan elemen budaya lokal. Misalnya, festival Kristen seperti Natal dan Paskah sering kali diintegrasikan dengan tradisi lokal yang sudah ada.
2. Pengaruh Agama Kristen terhadap Budaya
Agama Kristen juga memiliki dampak signifikan pada budaya tempat ia dianut:
Etika dan Moralitas: Nilai-nilai Kristen seperti kasih, keadilan, dan pengampunan mempengaruhi norma-norma etika dan moral masyarakat.
Seni dan Arsitektur: Kristen telah menginspirasi banyak karya seni, musik, sastra, dan arsitektur. Contohnya termasuk katedral, lukisan religius, musik liturgi, dan literatur yang bertema Kristen.
Pendidikan: Sejarah pendidikan Barat sangat dipengaruhi oleh institusi Kristen, dengan banyak universitas awal didirikan oleh gereja.
Hukum dan Politik: Banyak sistem hukum dan pemerintahan di negara-negara Barat didasarkan pada prinsip-prinsip Kristen.
3. Peran Ritual dan Upacara
Budaya dan agama Kristen saling memperkaya melalui berbagai ritual dan upacara:
Ritual Keagamaan: Upacara seperti baptisan, pernikahan, dan pemakaman sering kali menggabungkan elemen-elemen budaya lokal.
Perayaan Hari Raya: Banyak hari raya Kristen seperti Natal, Paskah, dan Pentakosta merayakan peristiwa penting dalam iman Kristen dan sering kali mencakup tradisi budaya yang khas di setiap daerah.
4. Adaptasi dan Integrasi
Agama Kristen sering kali beradaptasi dengan budaya lokal sambil tetap mempertahankan inti ajarannya:
Inkulturasi: Proses di mana agama Kristen mengintegrasikan elemen-elemen budaya lokal tanpa mengkompromikan ajaran intinya. Misalnya, bentuk-bentuk musik dan seni lokal sering digunakan dalam liturgi.
Kontekstualisasi: Pengajaran dan praktik Kristen disesuaikan dengan konteks budaya tertentu untuk membuatnya lebih relevan dan dapat diterima.
5. Tantangan dan Konflik
Interaksi antara budaya dan agama Kristen juga dapat menghasilkan tantangan:
Sinkretisme: Ada risiko pencampuran ajaran Kristen dengan kepercayaan lokal yang bisa mengaburkan inti ajaran Kristen.
Konflik Nilai: Kadang-kadang, nilai-nilai budaya tertentu mungkin bertentangan dengan ajaran Kristen, seperti dalam isu-isu etika dan moral.
6. Globalisasi dan Pluralisme
Dalam konteks globalisasi, interaksi antara budaya dan agama Kristen semakin kompleks:
Migrasi dan Diaspora: Komunitas Kristen dari berbagai budaya berinteraksi dan saling mempengaruhi, menciptakan bentuk-bentuk baru dari praktik keagamaan dan budaya.
Pluralisme Agama: Di dunia yang semakin pluralistik, agama Kristen harus berinteraksi dengan berbagai tradisi budaya dan agama lainnya, mempromosikan dialog dan pemahaman lintas budaya.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Penjelasan Isi Poster
Dari semua yang telah di jabarkan, dengan ini kami memilih solusi pemanfaatan teknologi dengan membuat poster dan menyebarluaskannya di media sosial ataupun di tempel di pinggir-pinggir jalan raya. Poster ini juga dapat di tempel di mading -mading sekolah untuk meningkatkan kesadaran remaja - remaja yang sudah bisa mengendarai kendaraan beroda dua ataupun empat, sehingga mereka teredukasi sebelum masuk ke jalan raya. Berikut Poster yang kami desain untuk disebarluaskan:
Berikut beberapa penjelasan dari setiap poin yang terdapat pada poster:
1. Budaya berfikir dan bertindak kritis
Berfikir kritis dengan meyelesaikan masalah dengan efektif, dan meningkatkan kemampuan beradaptasi dalam menggapai perubahan dan tantangan. Budaya berfikir dan bertindak kritis merupakan elemen penting dalam pengembangan pribadi dan masyarakat. Berfikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis informasi secara objektif dan membuat keputusan berdasarkan pemahaman yang mendalam, bukan sekadar menerima informasi secara pasif.
2. Budaya kerja keras
Budaya kerja keras adalah nilai dan kebiasaan yang menekankan pentingnya usaha, ketekunan, dan dedikasi dalam mencapai tujuan. Budaya ini sangat
penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, karier, dan pengembangan pribadi. Kerja keras adalah kunci utama untuk mencapai tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan bekerja keras, individu dapat mengembangkan keterampilan baru dan meningkatkan kompetensi.
3. Budaya kerja kreatif
Budaya kerja kreatif adalah lingkungan kerja yang mendorong inovasi, pemikiran out-of-the-box, dan kolaborasi untuk menghasilkan ide-ide baru dan solusi yang unik. Budaya ini penting untuk mendorong pertumbuhan dan daya saing dalam dunia bisnis yang terus berkembang. Mamfaat dari budaya kerja kreatif yaitu Membantu organisasi untuk tetap relevan dan bersaing dengan menghasilkan produk, layanan, atau proses baru, Memberikan ruang untuk mengekspresikan ide-ide yang dapat meningkatkan motivasi. Pendekatan kerja kreatif juga dapat menghasilkan solusi yang lebih efektif dan efisien terhadap berbagai masalah.
4. Budaya bijaksana
Budaya bijaksana adalah budaya yang menekankan kebijaksanaan dalam berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan. Ini melibatkan integritas, empati, tanggung jawab, dan pandangan jangka panjang. Budaya bijaksana adalah budaya yang menekankan kebijaksanaan dalam berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan. Ini melibatkan integritas, empati, tanggung jawab, dan pandangan jangka panjang. Budaya bijaksana adalah budaya yang menekankan kebijaksanaan dalam berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan. Ini melibatkan integritas, empati, tanggung
jawab, dan pandangan jangka panjang. Dan dapat Membantu individu mencapai keseimbangan antara kebutuhan pribadi, profesional, dan sosial.
5. Budaya berbagi pengetahuan
Budaya berbagi pengetahuan adalah budaya di mana individu secara aktif membagikan informasi, keterampilan, dan wawasan mereka dengan orang lain dalam suatu organisasi atau komunitas. Ini penting untuk inovasi, peningkatan keterampilan, dan kemajuan kolektif. Mamfaat dari budaya berbagi pengetahuan adalah, dapat memberikan inovasi yang lebih baik dan meningkatan keterampilan.
6. Budaya tanggung jawab sosial
Budaya tanggung jawab sosial adalah sebuah nilai dan praktik yang menekankan pentingnya kontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan. Ini mencakup tindakan etis yang bertujuan untuk mendukung kesejahteraan sosial, ekonomi, dan lingkungan di luar kepentingan pribadi atau organisasi. udaya tanggung jawab sosial mengacu pada praktik dan kebijakan yang diadopsi oleh individu, perusahaan, atau organisasi untuk bertindak secara etis dan berkontribusi positif terhadap masyarakat serta lingkungan. Mengembangkan budaya tanggung jawab sosial memiliki berbagai manfaat yang signifikan, baik bagi organisasi itu sendiri maupun bagi masyarakat luas.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Budaya adalah cerminan dari cara hidup, berpikir, dan berinteraksi suatu masyarakat. Ini mencakup berbagai aspek yang mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan sehari-hari, dari cara berkomunikasi hingga cara merayakan peristiwa penting. Dengan memahami budaya, kita bisa memahami lebih dalam tentang identitas dan dinamika yang membentuk suatu kelompok masyarakat.
Budaya dan agama Kristen memiliki hubungan yang erat dan dinamis. Budaya mempengaruhi bagaimana agama Kristen dipraktikkan dan dipahami di berbagai konteks, sementara agama Kristen juga memainkan peran penting dalam membentuk nilai-nilai, norma, dan identitas budaya. Kedua elemen ini saling berinteraksi dalam proses yang terus berkembang, menghadirkan tantangan dan peluang bagi pengikut agama Kristen dalam menjaga keaslian iman mereka sambil beradaptasi dengan lingkungan budaya yang beragam.
4.2 Saran
Menerapkan budaya berpikir kritis, kerja keras, bijaksana, kerja kreatif, berbagi pengetahuan, dan tanggung jawab sosial memerlukan beberapa langkah. Sekolah harus mengajarkan diskusi dan pemecahan masalah, guru perlu mendorong berpikir kritis, dan semua orang harus punya akses ke informasi yang terpercaya. Sistem penghargaan dan pelatihan membantu orang bekerja keras dan mengembangkan keterampilan, didukung oleh keluarga dan komunitas. Pendidikan etika dan program bimbingan mengajarkan kebijaksanaan. Ruang kreatif, kolaborasi, dan dukungan finansial mendorong kerja kreatif.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya https://brainly.co.id/tugas/28778446