• Tidak ada hasil yang ditemukan

“BUDI SEJAHTERA”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "“BUDI SEJAHTERA” "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN KOMUNIKASI EMPATI ANTARA PERAWAT DAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA

“BUDI SEJAHTERA”

ISTIQAMAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD ALBANJARI BANJARMASIN

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Istiqamah, 16110056 “ Peran Komunikasi Empati Antara Perawat Dan Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha BUDI SEJAHTERA ” Bimbingan M.Ali Wafa, M.Si sebagai Pembimbing utama dan Laila Qadariah, S.Sos, M.I.Kom sebagai Co Pembimbing.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran komunikasi empati antara perawat dan lansia dalam membangun kedekatan di PSTW Budi Sejahtera. Serta mengetahui apa saja yang menjadi hambatan peran komunikasi empati antara perawat dan lansia di PSTW Budi Sejahtera. Dan upaya apa saja untuk mengatasi hambatan peran komunikasi empati antara perawat dan lansia di PSTW Budi Sejahtera.

Metode penelitian menggunakan peran komunikasi empati dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif.

Data diperoleh dari hasil wawancara dan observasi langsung kepada 2 informan lansia dan 2 informan perawat. Tertadap 4 sampel yang dianalisis dengan menggunakan teknik wawancara terhadap informan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa peran komunikasi empati antara perawat dan lansia di PSTW Budi Sejahtera adalah sangat berperan penting dalam menjalin kedekatan antara perawat dan lansia dengan menggunakan bahasa yang lemah lembut, bersikap sabar, dan ramah. Hambatan peran komunikasi empati antara di PSTW Budi Sejahtera yaitu pertama keterbatasan panca indra seerti penglihatan, pendengaran, dan kurangnya respon dari lansia itu sendiri. Dan upaya untuk mengatasi hambatan peran komunikasi empati antara perawat dan lansia di PSTW Budi Sejahtera adalah dengan menciptakan suasana dan lingkungan yang tenang, bersikap sabar menghadapi perilaku lansia yang berbeda-beda.

Kata Kunci : Komunikasi Empati, Desktriptif Kualitatif, Perawat dan Lansia.

(2)

ABSTRACT

Istiqamah, 16110056 "The Role of Empathy Communication Between Nurses and Elders in Tresna Werdha Social Institution BUDI SEJAHTERA" Guidance of M.Ali Wafa, M.Si as the main Counselor and Laila Qadariah, S.Sos, M.I.Kom as Co Counselors.

The purpose of the study was to determine the role of empathy communication between nurses and the elderly in building closeness in Budi Sejahtera PSTW. As well as knowing what are the obstacles to the role of empathy communication between nurses and the elderly in PSTW Budi Sejahtera. And any efforts to overcome the obstacles in the role of empathy communication between nurses and the elderly in PSTW Budi Sejahtera.

The research method uses the role of empathy communication with qualitative descriptive research. Data obtained from interviews and direct observation to 2 elderly informants and 2 nurse informants. Four samples were analyzed using interviews with the informant.

The results showed that the role of empathy communication between nurses and the elderly in PSTW Budi Sejahtera was very important in establishing closeness between nurses and the elderly by using gentle, patient, and friendly language. Barriers to the role of empathy communication between PSTW Budi Sejahtera are firstly the limitations of the five senses such as vision, hearing, and the lack of response from the elderly themselves. And efforts to overcome obstacles in the role of empathy communication between nurses and the elderly in PSTW Budi Sejahtera is to create a calm atmosphere and environment, be patient in dealing with different elderly behaviors.

Keywords: Empathy Communication Role, Qualitative Descriptive, Nurses and Elderly.

(3)

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Komunikasi merupakan kebutuhan bagi setiap orang dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan interaksi dengan orang lain bahkan dengan dirinya sendiri. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator terhadap komunikan yang akan menimbulkan efek atau akibat.

PSTW Budi Sejahtera terletak di Jalan Jl.

Ahmad yani km. 21.700 landasan ulin banjarbaru yang merupakan penampungan usia lanjut sebagai tempat merawat dan menampung lansia.. Dalam kehidupan sehari-sehari untuk menunjang aktivitas tentunya perawat dan lansia melakukan komunikasi yang dalam konteks ini komunikasi interpersonal. Pelaku komunikasi tersebut ialah perawat yang ada di PSTW Budi Sejahtera. Perawat adalah orang terdekat yang berinteraksi secara langsung dengan lansia.

Sekarang ini banyak orang tua atau lansia yang dititipkan di panti jompo yang di karenakan keterbatasan ekonomi serta faktor sosial juga mempengaruhi orang tua banyak menuntut anak, dan sang anak tidak sanggup memenuhi keinginan tersebut. Sebuah tempat yang spesifik untuk kesehatan lansia adalah rumah jompo.

Kendala lainnya yang seperti ini sulit memahaminya dan dimengerti apa yang diinginkan lansia. Kebanyakan lansia tidak mampu melakukan hal aktivitasnya secara mandiri, karena perilaku lansia cenderung berubah seperti anak kecil tersebut. Peran seorang perawat penting guna membantu para lansia dalam merubah perilaku kesehariannya menjadi lebih baik.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik dan dan berkeinginan untuk mengadakan penelitian, dan sekaligus ingin mengetahui bagaimana peran komunikasi empati perawat dan lansia. Komunikasi sangat diperlukan dalam membentuk hubungan baik antara perawat dan lansia untuk menunjang kegiatan sehari-hari yang dilakukan lansia di panti jompo.

Keberhasilan komunikasi yang dilakukan

juga akan memberikan bantuan bimbingan, pengawasan, perlindungan dan perawatan kepada lansia yang ada di PSTW Budi Sejahtera.

TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Komunikasi

Kata komunikasi yaitu communication dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin communis yang berarti “sama”, communicare yang berarti “membuat sama”

(to make common). Istilah pertama yiatu istilah yang paling sering sebagai asal usul komunikasi, yang merupakan akar dari kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan yang bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama tersebut.

2. Empati

Empati adalah yaitu kecenderungan yang dirasakan oleh seseorang agar merasakan suatu yang dilakukan orang lain yang andaikan ia berada dalam situasi orang lain, Empati bermakna memposisikan diri pada posisi orang lain. Meskipun ini tidak mudah, tetapi sangat perlu Jika seseorang Ingin memiliki rasa kasih kepada orang lain serta ingin memahami dan memperhatikan orang lain.empati adalah memahami perasaan atau masalah orang lain serta berpikir dengan sundut pandang mereka tentang berbagai hal.

3. Lansia

Pengertian lansia (lanjut usia) secara umum seseorang apabila usianya 65 tahun ke atas.

Lansia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh gagalnya seorang dalam mempertahankan keseimbangan terhadap kesehatan dan kondisi stress fisiologi. Lansia juga berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual.

4. Perawat

Perawat merupakan salah satu ujung tombak dalam pemberian pelayanan kesehatan di Rumah Sakit ataupun Panti Jompo. Hal ini menjadi sebuah tuntutan peran dan juga fungsi perawat untuk memberikan sebuah

(4)

pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pasien atau lansia. Di dalam memberikan pelayanan keperawatan, perawat dituntut untuk memiliki pengetahuan dan kemampuan berkomunikasi yang baik sebagai awal dari terciptanya sebuah hubungan perawat dengan klien, karena komunikasi merupakan sebuah proses yang sangat penting dalam hubungan antar manusia.

METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Tujuannya untuk menjelaskan secara mendalam melalui pengumpulan data secara mendalam tentang komunikasi perawat dengan lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera landasan ulin Banjarbaru.

METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Tujuannya untuk menjelaskan secara mendalam melalui pengumpulan data secara mendalam tentang komunikasi perawat dengan lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera landasan ulin Banjarbaru.

2. Tipe penelitian

Peneliti akan memberikan beberapa pertanyaan terhadap perawat yang ada di Panti Sosial untuk mengetahui bagaimana komunikasi perawat dengan lansia yang ada di PSTW ’’BudiSejahtera’’, serta melakukan pengamatan terhadap aktivitas komunikasi yang terjadi.

3. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini bertempat di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru Kalimantan Selatan. Penelitian ini di lakukan pada semester ganjil Tahun Ajaran 2019/2020.

4. Sumber Data

Informan dalam penelitian ini adalah perawat dan lansia di PSTW Budi Sejahtera Banjarbaru. Selain dengan wawancara, data primer di peroleh dengan metode obsevasi dan studi pustaka.

5. Sumber Data Sekunder

Data ini digunakan untuk mendukung dan melengkapi data primer yang diperoleh.

Sumber data dalam penelitian in iadalah hasil penelusuran kepustakaan yang dilakukan oleh peneliti. Data tersebut di dapa tmelalui jurnal, internet dan arsip.

6. Teknik Mencari Data Wawancara

Penelitian ini menggunakan metode wawancara untuk memperoleh gambaran tentang perawat dan lansia di PSTW Budi Sejahtera Banjarbaru.

Observasi

Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah terjun langsung kelapangan kelokasi observas untuk mengetahui secara langsung perawat dan lansia di PSTW Budi Sejahtera Banjarbaru.

Dokumentasi

Pengumpulan data-data yang diperoleh bersumber daridokumen-dokumen yang di peroleh dari panti PSTW Budi Sejahtera Banjarbaru.

PEMBAHASAN

Peneliti mengadakan penelitian di PSTW Budi Sejahtera beralamat di Jl. A. Yani Km.

21.700 Landasan Ulin Tengah Banjarbaru dengan menampung lansia yang berlatar belakang permasalahan sosial dan ekonomi dan budaya yang berbeda berjumlah 114 orang, yang terdiri dari laki-laki 51 orang dan perempuan 63 orang. Lansia tersebut berasal dari 13 kabupaten kota se Kalimantan Selatan.

(5)

Lansia yang masuk kepanti adalah lansia yang sudah tidak mempunyai tempat tinggal,tidak mempuyai penghasilan dan tidak mempunyai keluarga dengan kata lain terlantar karena sudah lanjut usia tidak bisa lagi mencari nafkah untuk memenuhi biaya hidupnya ini adalah salah satu syarat lansia yang mau di masukan kepanti maka dari itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bekerjasama dengan Dinas Sosial UPTD PSTW Budi Sejahtera memberikan penampungan untuk lansia terlantar yang berada di kabupaten dan kotamadya di kalimantan selatan agar lansia terlantar bisa hidup layak sebagaimana mestinya dan lansia merasakan ketentraman lahir dan bathin selama tinggal di panti.

Peneliti mengadakan penelitian dalam waktu 1 bulan di PSTW Budi Sejahtera untuk mengetahui bagaimana keadaan lansia di panti ini dan cara pelayanan dan peran komunikasi empati perawat terhadap lansia dengan mengadakan wawancara langsung kepada infoman perawat dan lansia.

KESIMPULAN

1.Peran komunikasi empati antara perawat dan lansia di PSTW Budi Sejahtera sangat penting. Komunikasi empati antara perawat dan lansia menggunakan bahasa yang halus (bahasa Banjar), bersikap sabar, ramah, dan sopan santun. Komunikasi empati diaplikasikan dengan mengayomi para lansia, menjadikan mereka teman, keluarga serta mempertimbangkan nilai-nilai yang dianut lansia.

2.Hambatan peran komunikasi empati antara perawat dan lansia di PSTW Budi Sejahtera mencakup keterbatasan panca indra lansia seperti penglihatan, pendengaran, dan kurangnya respon lansia itu sendiri.

Perbedaan perilaku dan latar belakang, tempat tinggal, dan status sosial ekonomi.

3.Upaya mengatasi hambatan peran komunikasi empati antara perawat dan lansia di PSTW Budi Sejahtera terkait dengan menciptakan suasana lingkungan yang tenang, bersikap sabar menghadapi perilaku lansia,mendengarkan keluhan-keluhan lansia

serta memberikan support kepada lansia agar selalu semangat dan merasa di hargai.

SARAN

1.Diharapkan kepada perawat PSTW Budi Sejahtera Banjarbaru hendaknya memaksimalkan pelayanan terhadap para lansia dan lebih berempati dalam memahami kondisi hati lansia lebih bersikap sabar jadikanlah lansia teman dan keluarga sendiri.

2.Bagi perawat PSTW Budi Sejahtera Banjarbaru agar selalu bersabar dalam menjaga dan menghadapi lansia yang mempunyai keterbatasan panca indera (penglihatan dan pendengaran) berikanlah pelayanan yang terbaik agar lansia merasa tentram lahir dan batin tinggal di panti.

3.Perawat di harapkan selalu bersikap sabar dalam menghadapi perilaku lansia yang berbeda-beda dan berikanlah semangat kepada lansia agar lansia selalu merasa di hargai.

DAFTAR PUSTAKA

A.K. Khisholi, 2016. Proses Penetrasi Sosial Dalam Hubungan Interpersonal Anak Asuh dengan Pengasuh. Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1st, 91–101. Retrieved from http//pascasarjana.umy.ac.id

Anonim, Dengan Lansia Di Panti Lansia Santa Anna Teluk Gong Jakarta. Jurnal Komunikasi, 8(2), 170–178. Retrieved from https://journal.untar.ac.id

B. Hurlock E., Perkembangan Anak Jilid1.

Edisi keenam. Jakarta : Erlangga .1978.

C. A. Mueller,, Tetzlaff, B., Theile, G., Fleischmann, N., Cavazzini, C., Geister, C.

Hummers-Pradier, E. 2015. Interprofessional collaboration and communication in nursing homes: A qualitative exploration of problems in medical care for nursing home residents - study protocol. Journal of Advanced

Nursing, 71(2), 451–457.

https://doi.org/10.1111/jan.12545

Cristanty, M., & Azeharie, S. 2016. Studi Komunikasi Interpersonal Antara Perawat

(6)

D. Mulyana, 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Depkes 2015, 27 Mei. Jumlah data lansia tahun 2010-2015. Diperoleh tanggal 20 Oktober 2019 dari http://www.depkes.go.id Ecolls. 2013. Bab2LandasanTeori.pdf dari http://library.binus.ac.id/

/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01134-MC%20 Effendy, Onong Uchjana. 2002. Dinamika komunikasi, Cet V, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana. 2003, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Cet. III, Bandung:

PT. Citra Aditya Bakti.

Forsgren, E., Skott, C., Hartelius, L., &

Saldert, C. 2015. International Journal of Nursing Studies Communicative barriers and resources in nursing homes from the enrolled nurses ’ perspective : A qualitative interview study. International Journal of Nursing

Studies, 2571, 10.

https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2015.05.00 6

Goleman, D. Kecerdasan Emosional. 1996 Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Goleman, D. 2007, Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

I. Havifi, 2014. Komunikasi Interpersonal Perawat dengan Lansia Panti Jompo Upt Khusnul Khotimah di Kota Pekanbaru, 1(2), 1–12. Retrieved from https://jom.unri.ac.id Indriana, Yeniar. 2012. Gerontologi &

Progreria, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kartinah, & Sudaryanto, A. 2008. Masalah Psikososial Pada Lanjut Usia. Berita Ilmu Keperawatan, 1(1), 93–96. Retrieved from http//journals.ums.ac.id

Liliweri, Alo 2009. Dasar-dasar Komunikasi Antarbudaya, Cet. IV, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Liljeroos, M., Snellman, I. M., & Ekstedt, M.

H. 2011. A Qualitative Study on The Role of Patient-Nurse Communication in Acute Cardiac Care. Journal of Nursing Education and Practice Vol.1, No. 1.

M Umar dan Ahmadi Ali, 1992. Psikologi Umum. Surabaya: Bina Ilmu.

Mulyana, Deddy. 2008, Komunikasi Humoris, Cet. I, Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Cet. XIV. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Nugroho, Wahjudi. 2000, Keperawatan Gerontik, (Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Reivich, K d & Shaltc, A. The Reselience Faktor. 2002. New York: Broadway Books.

Rosland, Bollig, G., J. H., & Heller, A. 2016.

How to implement systematic ethics work in

nursing homes, 1–9.

https://doi.org/10.12715/ame.2016.3.1 S. A. Rejeki, 2008. Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal dalam Keluarga dengan Pemahaman Moral pada Remaja.

Jurnal Psikologi. Retrieved from www.gunadarma.ac.id

S. M, Munawwarah. 1999. Empati dan intens prososial pada perawat, Yogyakarta: Skripsi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

S. Pujileksono, 2015. Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Malang: Kelompok Intrans Publishing. Retrieved from www.instranspublishing.com

T. A. Wulandari. 2013. Memahami Pengembangan Hubungan Antar Pribadi Melaui Penetrasi Sosial. Humaniora, 11(1), 103–110. Retrieved from jurnal.unikom.ac.id Vardiansyah, Dani. 2008. Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Cet. II.

Jakarta: PT Indeks.

West, R., & Turner, L. H. 2007. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi (3rd ed.). Jakarta.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap perubahan tingkat depresi lansia di PSTW Unit Budi Luhur, Kasongan, Bantul Yogyakarta...

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang insomnia pada lansia di PSTW Budi Mulia 03 Margaguna Jakarta Selatan.. Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan lansia di PSTW Budi Mulia 01 Cipayung mendapatkan cukup dukungan dari teman dan petugas panti sebesar 51,4%, pengetahuan yang

KOMUNIKASI PENYULUHAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN AGAMA LANSIA DI PSTW BUDI MULIA 1 CIPAYUNG JAKARTA TIMUR Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi akupresur terhadap kualitas tidur lansia di balai PSTW Unit Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta..

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi akupresur terhadap kualitas tidur lansia di balai PSTW Unit Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta..

Hasil uji analisis menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara keaktifan mengikuti senam lansia dengan keseimbangan tubuh lansia di PSTW Budi Mulia 1

Setelah dilakukan studi pendahuluan di Panti Sosial Tresna Werdha “Budi Sejahtera” di Banjarbaru terdapat 110 orang lansia 62 orang perempuan dan 48 orang laki-laki yang tinggal di