• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku-1-LKJiP-BPPKAD-2021.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Buku-1-LKJiP-BPPKAD-2021.pdf"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan LKjIP adalah pengukuran dan evaluasi kinerja, serta pengungkapan yang memadai atas hasil analisis ukuran kinerja. LKjIP memungkinkan untuk mengetahui tingkat kinerja suatu unit organisasi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsinya, khususnya gambaran tingkat kesesuaian antara program dan kegiatan yang direncanakan dengan realisasinya. Laporan ini juga dapat menjadi acuan dalam menyusun rencana kinerja dan rencana anggaran tahun depan.

Maksud dan Tujuan

  • Maksud
  • Tujuan

Profil Organisasi

  • Tugas Pokok
  • Fungsi
  • Struktur Organisasi BPPKAD
  • Sumber Daya Manusia
  • Sumber Daya Anggaran

Menyusun dan melaksanakan rencana dan program kegiatan kerja di bidang penagihan dan penerimaan PBB dan BPHTB. Penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan dan pengendalian di bidang penerimaan dan pemungutan pajak selain PBB dan BPHTB. Subsektor Pengumpulan dan Pengkajian Data mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta memberikan bimbingan dalam bidang tersebut.

Menyusun dan melaksanakan rencana dan program kegiatan kerja di bidang perpajakan dan pemungutan pendapatan, kecuali PBB dan BPHTB. Menyusun dan melaksanakan rencana dan program kegiatan kerja di bidang teknologi informasi, identifikasi, pelayanan dan pelaporan pajak, kecuali PBB dan BPHTB. Melaksanakan koordinasi di bidang teknologi informasi, penetapan, pelayanan dan pelaporan pajak, kecuali PBB dan BPHTB.

Melaksanakan pengawasan di bidang teknologi informasi, penetapan, pelayanan dan pelaporan pajak selain PBB dan BPHTB. Melakukan penilaian di bidang teknologi informasi, penetapan, pelayanan dan pelaporan pajak selain PBB dan BPHTB. Menyusun laporan di bidang teknologi informasi, penetapan pajak, pelayanan dan pelaporan selain PBB dan BPHTB.

Isue Strategis

Masih kurangnya pemahaman mengenai Urutan Aset. Masih banyak kendala dalam pengelolaan aset SKPD, petugas pengelola aset belum memahami pengelolaan aset dengan baik. Oleh karena itu, untuk meningkatkan efisiensi penatausahaan dan pelaporan BMD, perlu digunakan aplikasi BMD yang terintegrasi dengan Simda BMD. Aset Pemda Kabupaten Purworejo khususnya tanah dan bangunan yang digunakan oleh pihak lain/pihak ketiga tidak didukung dengan dokumen kerjasama sesuai ketentuan.

Hal ini menjadi penyebab kurang optimalnya pemanfaatan dana pemerintah daerah yang seharusnya menunjang pendapatan daerah. Masih terdapat aset Pemda Kabupaten Purworejo yang belum bersertifikat, sertifikasi tanah tersebut dilakukan secara bertahap. Untuk mengoptimalkan penyelenggaraan pengelolaan keuangan daerah, diperlukan dukungan sarana dan teknologi untuk meningkatkan ketertiban dan kinerja keuangan daerah.

Oleh karena itu diperlukan dukungan sistem informasi penatausahaan barang milik daerah, pengelolaan keuangan, pengelolaan pendapatan, pengelolaan penggajian dan database wajib pajak. Terdapat perubahan kebijakan dalam pengelolaan dana pusat seperti dana perimbangan dan dana desa yang berdampak signifikan terhadap pengelolaan APBD. Perubahan peraturan pengelolaan perekonomian daerah dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 memberikan dampak yang luas terhadap pengelolaan perekonomian daerah.

Kondisi ini menuntut setiap perangkat daerah berupaya meningkatkan tertib pengelolaan keuangan dengan sistem informasi dan peraturan terkini. Penguatan kapasitas aparat pengelola keuangan dalam mengelola sistem informasi dan memahami ketentuan pengelolaan keuangan daerah perlu dilakukan melalui berbagai cara, antara lain pendampingan, konsultasi, pembinaan, dan sosialisasi. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pemenuhan kebutuhan aparatur sesuai dengan ruang lingkup tugas BPPKAD di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah.

Untuk memaksimalkan pengendalian tersebut, organisasi ini perlu terus meningkatkan kapasitasnya, sehingga kapasitas organisasi menjadi lebih kuat dalam memberikan pelayanan publik dan akuntabilitas.

Sistematika Penyusunan LKJIP

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Perencanaan Strategis Tahun 2021

  • Program
  • Kegiatan

Mewujudkan kota-kota di Kabupaten Purworejo sebagai pusat pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang. Tujuan merupakan gambaran pelaksanaan pernyataan misi yang memuat apa yang akan dicapai dalam jangka waktu satu sampai lima tahun. Sedangkan target adalah gambaran terukur mengenai suatu tujuan, yaitu sesuatu yang dicapai atau dihasilkan secara nyata oleh suatu instansi pemerintah dalam jangka waktu tertentu.

Maksud dan tujuan pembangunan daerah periode 2016-2021 merupakan pelaksanaan tujuh (7) misi RPJMD dan keterpaduan antar misi. Keterpaduan antar misi ini juga merupakan hasil sinkronisasi dengan RPJMN dan RPJMD Provinsi Jawa Tengah, sehingga menghasilkan berbagai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai daerah dan selanjutnya ditetapkan sebagai tujuan makro pembangunan daerah. Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran tujuan dan program yang dituangkan dalam rencana strategis, yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Rencana kinerja menetapkan rencana kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja pada tingkat target dan kegiatan.

Sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, misi keenam merupakan misi yang menjadi tanggung jawab organisasi untuk dicapai. A. Menjadikan Kabupaten Purworejo sebagai kabupaten dengan aparatur pemerintahan yang mampu menyelenggarakan pemerintahan yang baik, bersih, dan partisipatif, yang bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan publik. Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mencapai hasil, yang dilaksanakan oleh satu atau lebih instansi pemerintah atau dalam rangka kerjasama masyarakat, untuk mencapai tujuan tertentu.

Sedangkan kegiatan adalah tindakan nyata dalam kurun waktu tertentu yang dilakukan oleh instansi pemerintah sesuai dengan kebijakan dan program yang telah ditetapkan dengan menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu. Kegiatan merupakan tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh instansi pemerintah dengan menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu melalui kebijakan dan program yang telah ditentukan. Indikator kinerja kegiatan adalah ukuran kuantitatif atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditentukan, termasuk masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak.

Rencana program dan kegiatan Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah Tahun Anggaran 2021 adalah: SKPD Bulanan/Triwulan/Semesterly Pemberian Gaji dan Tunjangan ASN Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah 0 Berbasis Pendidikan dan Pelatihan Pegawai.

Perjanjian Kinerja

AKUNTABILITAS KINERJA

Capaian Kinerja Organisasi

  • Analisis Capaian Kinerja Sampai Dengan Tahun 2021

Analisis hasil kinerja sampai dengan tahun 2021. Kinerja Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kinerja Penatausahaan Perpajakan, Keuangan Daerah dan Pengelolaan Aset Tahun 2021 tercermin dari pencapaian tujuan dan indikator kinerja program (hasil) yang telah ditetapkan. dalam perjanjian kinerja tahun 2021 melalui pelaksanaan berbagai program dan kegiatan. Dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, tampak bahwa pemeriksaan keuangan pemerintah daerah dilakukan oleh BPK. Hasil pemeriksaan keuangan berupa opini atas tingkat kewajaran informasi dalam laporan keuangan pemerintah daerah.

Dalam rangka mendukung tujuan yang direncanakan, dilaksanakan Program Pengelolaan Keuangan Daerah, Program Pengelolaan BMD, dan Program Pengelolaan Pendapatan Daerah, dengan total realisasi anggaran pada tahun 2021 sebesar Rp. Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 77 Tahun 2021, APBD ditetapkan paling lambat tanggal 31 Desember tahun sebelumnya, dan APBD perubahan paling lambat pertengahan bulan Oktober tahun yang bersangkutan. Pasal 128 Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2014 tentang peraturan pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa mengatur bahwa pemerintah daerah melaksanakan pemberdayaan masyarakat desa dengan memberikan bantuan secara bertahap sesuai kebutuhan.

Penyebab tidak tercapainya kinerja tersebut adalah adanya perubahan peraturan pengelolaan keuangan daerah yang sangat mempengaruhi kinerja pengelolaan keuangan daerah pada tingkat perangkat daerah. Pengamanan fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan kemampuan keuangan pemerintah daerah dan kondisi/lokasi tanah yang bersangkutan. Pada tahun 2021, sertifikasi tanah dilaksanakan sebanyak 251 unit yang ditargetkan dalam Rencana Kerja 2021 sebanyak 225 unit atau tercapai 111,6%.

Persoalan kemandirian daerah menjadi tantangan bagi daerah karena permasalahan peningkatan biaya yang dibutuhkan pemerintah daerah untuk pelayanan publik (kebutuhan fiskal), sedangkan laju pertumbuhan pendapatan daerah (kapasitas fiskal) tidak mencukupi. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus melakukan upaya peningkatan kapasitas fiskal daerah untuk mengurangi ketergantungan pada pendanaan pusat. Meskipun PAD tidak dapat sepenuhnya membiayai total belanja daerah, namun persentase PAD terhadap total pendapatan daerah merupakan salah satu indikator derajat kemandirian keuangan suatu pemerintah daerah.

Target penerimaan PAD tahun 2021 tercapai sebesar 143,5% yang ditopang oleh penerimaan pajak daerah, retribusi daerah dan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan pendapatan sah lainnya. Guna mencapai transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah daerah (Pemda), salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan penyampaian laporan pertanggungjawaban APBD berupa laporan keuangan yang memenuhi prinsip penyajian tepat waktu dan tepat serta disusun secara tepat waktu. sesuai dengan akuntansi pemerintahan. standar. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Pasal 191 Tahun 2019, laporan keuangan pemerintah daerah disampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

Sasaran kinerja indikator ini adalah 100% dimana laporan keuangan disampaikan tepat waktu pada tanggal 31 Maret 2021. Kinerja indikator ini telah tercapai seperti tahun sebelumnya yang juga tercapai sebesar 100%. Indikator kinerja untuk mencapai tujuan tersebut adalah ruang lingkup dukungan terhadap kinerja perangkat daerah meliputi 4 unsur yaitu personel, keuangan, infrastruktur dan manajemen.

Tabel 3.2. Capaian kinerja sasaran dan Program Tahun 2021
Tabel 3.2. Capaian kinerja sasaran dan Program Tahun 2021

Realisasi Anggaran

Efisiensi Atas Penggunaan Sumber Daya

PENUTUP

Simpulan Umum

Simpulan Capaian Kinerja

Rencana Aksi

  • Strategi Peningkatan Kinerja
  • Strategi Pemecahan Masalah Dan Langkah Antisipatif

Gambar

Tabel 2.6. Perjanjian Kinerja Eselon IV
Tabel 3.2. Capaian kinerja sasaran dan Program Tahun 2021

Referensi

Dokumen terkait

PROGRAM/ KEGIATAN SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN IKP/ IKK TARGET KINERJA PROGRAM/KEGIATAN Satuan 2020 2021 2022 2023 2024 PROGRAM 029.FB