• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

Dilarang mengutip atau memperbanyak isi buku ini seluruhnya atau sebagian tanpa izin tertulis dari penerbit. Segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, serta hidayah yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan panduan bertajuk “Buku Ajar Kebutuhan Pokok Manusia” tepat pada waktunya. Tujuan penulisan buku ini tidak lain adalah untuk membantu siswa memahami konsep dasar kebutuhan dasar manusia, konsep kebutuhan aktivitas/mobilitas, konsep kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan eliminasi, konsep termoregulasi, konsep dasar kebutuhan tidur. infeksi, sekarat dan kematian, konsep dasar persepsi dan sensorik.

Buku ini juga akan memberikan informasi lengkap tentang kebutuhan dasar manusia dari berbagai penulis atau peneliti yang namanya sudah terkenal dimana-mana. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan wawasan dan bimbingan kepada kami sebelum dan selama penulisan buku ajar Kebutuhan Dasar Manusia ini, kami juga menyadari bahwa buku yang kami tulis belum dapat dikatakan sempurna.

  • Tujuan Pembelajaran
  • Penjelasan Materi Dengan Ilustrasi dan Contoh
  • Rangkuman
  • Tugas

Kebutuhan dasar manusia juga dapat diartikan sebagai unsur-unsur yang dibutuhkan seorang individu sebagai manusia seutuhnya untuk memelihara kehidupan dan kesehatan. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi kebutuhan dasar manusia adalah penyakit, keintiman atau hubungan, konsep diri, pertumbuhan dan perkembangan, dan peran keluarga (Potter, Perry, Stockert, & Hall, 2013). Contoh penerapan kebutuhan dasar manusia menurut Maslow dalam keperawatan dapat dilihat pada masa pandemi COVID-19.

Pada akhirnya peran perawat dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia sebagai pasien harus dilandasi oleh landasan atau landasan keperawatan itu sendiri. Kebutuhan dasar manusia diartikan sebagai unsur-unsur yang dibutuhkan seorang individu sebagai manusia seutuhnya untuk memelihara kehidupan dan kesehatan.

Gambar 1. Hirarki Kebutuhan Dasar Manusia Maslow b.  Virginia Henderson
Gambar 1. Hirarki Kebutuhan Dasar Manusia Maslow b. Virginia Henderson

Materi

Klien dengan masalah muskuloskeletal dapat diberikan program latihan rentang gerak (ROM). Penilaian terhadap klien dengan gangguan aktivitas atau imobilisasi dilakukan dengan pemeriksaan dari ujung kepala sampai ujung kaki. Rencana keperawatan untuk klien dengan gangguan aktivitas atau imobilisasi memerlukan pertimbangan yang cermat mengenai waktu yang diperlukan untuk membantu klien mencapai ADL, waktu yang diperlukan untuk pengasuhan, dan waktu yang digunakan untuk melakukan aktivitas diversi dan sosialisasi.

Untuk klien dengan tingkat imobilisasi berat, perawat sebaiknya membantu dengan menggunakan lift mekanis atau bekerja dalam tim untuk memindahkan klien. Tindakan keperawatan pada klien dengan kebutuhan aktivitas dasar disesuaikan dengan tingkat imobilisasi dan mobilitas klien.

Gambar 2.2: Rangka manusia (Sumber: Saladin, 2021) b.  Sistem Saraf
Gambar 2.2: Rangka manusia (Sumber: Saladin, 2021) b. Sistem Saraf

Menurut (DeLaune & Ladner, 2010), fisiologi tidur dan istirahat melibatkan siklus terjaga dan tidur yang dikendalikan oleh otak dan dipengaruhi oleh lingkungan. Hal ini dikaitkan dengan durasi tidur yang lebih pendek pada pasien dengan masalah kesehatan mental (Grandner, 2017). Kebiasaan tidur seseorang yang tidak tepat dan teratur dapat mengganggu pola tidur.

Kualitas dan durasi tidur yang buruk berhubungan dengan masalah kesehatan seperti peradangan, peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis, dan efek pada kondisi metabolisme. Gangguan tidur yang mungkin terjadi pada individu adalah insomnia, hipersomnia, narkolepsi, parasomnia, sindrom apnea tidur, enuresis nokturnal, dan gangguan pergerakan saat tidur.

Gambar 3.1 Siklur Tidur 4.  Fungsi tidur
Gambar 3.1 Siklur Tidur 4. Fungsi tidur

Tujuan

Refleks buang air besar dirangsang untuk buang air besar, kemudian sfingter anal eksternal, yang dikendalikan oleh sistem saraf parasimpatis, menutup dan berelaksasi setiap saat. Pada usia lanjut terjadi perubahan yang mempengaruhi fungsi pencernaan dan pengosongan usus besar, seperti gigi tanggal, penurunan volume air liur dan asam lambung, mempengaruhi kemampuan mengunyah dan mencerna makanan yang mengandung lemak, akibat penurunan lipase. dan enzim peristaltik, melambatnya tonus otot perineum dan sfingter anal, eksternus, serta melambatnya impuls saraf sehingga mengakibatkan kesulitan mengontrol dan mengenali keinginan buang air besar sehingga mengakibatkan tinja. 2) pola makan. Kebiasaan buang air besar dan gaya hidup mempengaruhi pergerakan usus, latihan buang air besar sebelumnya juga menentukan kebiasaan buang air besar dan mengetahui waktu yang tepat untuk buang air besar secara teratur.

Hal ini bisa ditemukan pada anak yang lebih sulit mengontrol buang air kecil. Membantu pasien buang air besar menggunakan pispot di tempat tidur merupakan tindakan bagi pasien yang tidak mampu buang air besar secara mandiri di toilet. Tindakan ini bertujuan untuk mengosongkan usus pada proses pra operasi untuk mencegah penyumbatan makanan akibat pasca operasi dan merangsang pergerakan usus bagi pasien yang sulit buang air besar.

Anjurkan pasien untuk menahan sejenak saat ingin buang air besar dan menggunakan langit-langit tempat tidur atau anjurkan untuk ke toilet. Hal ini dilakukan untuk merangsang gerak peristaltik usus agar penderita dapat buang air besar (terutama pada orang yang mengalami sembelit). Pengumpulan urin yang biasa dilakukan adalah pengumpulan urin dengan cara buang air kecil secara normal, yaitu dengan buang air kecil.

Bagi pasien yang tidak dapat buang air kecil sendiri, bantulah mereka untuk buang air kecil. Bagi pasien yang sudah bisa buang air kecil sendiri, anjurkan pasien untuk buang air kecil dan biarkan urin pertama keluar terlebih dahulu. Tindakan membantu pasien yang tidak mampu buang air kecil sendiri di toilet dilakukan dengan menggunakan urinoir.

Gambar 4.1 Anatomi system pencernaan
Gambar 4.1 Anatomi system pencernaan

Penjelasan Materi

Pasien ditidurkan dengan selimut hangat setelah operasi, yang meningkatkan suhu tubuh dingin pasien, atau tangan pengasuh yang dingin saat merawat bayi. Demam terjadi karena ketidakmampuan mekanisme kehilangan panas untuk mengkompensasi produksi panas yang berlebihan sehingga mengakibatkan peningkatan suhu tubuh (Potter dan Perry, 2010). Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh menghilangkan panas atau mengurangi produksi panas.

Suhu tubuh dapat mencapai 45oC dan terjadi peningkatan denyut jantung serta penurunan tekanan darah. Bila suhu tubuh turun hingga 35oC, klien akan mengalami tremor, hilang ingatan, depresi, dan gangguan jiwa. Belum terjadi pematangan mekanisme pengaturan suhu tubuh pada bayi dan anak kecil sehingga dapat terjadi perubahan suhu tubuh di lingkungan secara drastis.

Berbagai jenis olahraga meningkatkan metabolisme dan dapat meningkatkan produksi panas sehingga menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Kadar progesteron akan meningkat dan menaikkan suhu tubuh hingga mencapai suhu basal tubuh atau lebih tinggi saat terjadi ovulasi. Lingkungan mempengaruhi suhu tubuh anak-anak dan orang lanjut usia, karena dipengaruhi oleh mekanisme pengaturan suhu yang kurang efisien.

Termometer air raksa tidak dianjurkan karena risiko kecelakaan yang cukup tinggi, sedangkan termometer elektronik lebih mudah digunakan, namun masih terdapat perbedaan pendapat mengenai termometer yang paling tepat dan tempat terbaik untuk mengukur suhu tubuh (Hermalinda, 2011). Suhu tubuh dapat diukur di beberapa tempat yaitu oral (mulut), rektal (anus), aksila (ketiak), membran timpani (telinga). Gunakan kasur pendingin, selimut sirkulasi air, kompres es atau bantalan gel, dan kateterisasi pendingin intravaskular untuk menurunkan suhu tubuh.

Gambar 5.1 bayi terpapar lingkungan yang lebih dingin sehingga bayi akan terjadi  perpindahan panas
Gambar 5.1 bayi terpapar lingkungan yang lebih dingin sehingga bayi akan terjadi perpindahan panas

Identifikasi faktor risiko pada host dan pengendalian infeksi tertentu dapat menurunkan Angka Kejadian Infeksi (HAIs) baik pada pasien maupun petugas kesehatan. Identifikasi faktor risiko pada host dan pengendalian infeksi tertentu dapat menurunkan Angka Kejadian Infeksi (HAIs) baik pada pasien maupun petugas kesehatan. Identifikasi faktor risiko pada host dan pengendalian infeksi tertentu dapat menurunkan Angka Kejadian Infeksi (HAIs), baik pada pasien maupun petugas kesehatan.

Perawat berperan penting dalam memberikan dukungan kepada pasien dan keluarga yang mengalami kehilangan serta membantu mereka menyesuaikan diri dengan proses berduka yang terjadi. Semua orang menyadari bahwa kematian adalah sebuah proses kehidupan, namun banyak orang yang enggan membicarakannya karena perasaan takut, ketidakpastian dan tidak ingin mengecewakan orang lain. Banyak perawat merasa tidak nyaman berdiskusi atau memberikan perawatan kepada pasien yang sedang sekarat (Potter, Perry, Stockert, Hall, 2019).

Kehilangan yang sebenarnya adalah kehilangan yang tidak dapat lagi dirasakan, dilihat, disentuh, atau dialami oleh seseorang. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaannya dengan cara: mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan dukanya, secara bertahap meningkatkan kesabaran pasien terhadap kenyataan dan kehilangan bila sudah siap secara emosional. Masyarakat yang mengalami kehilangan juga sering menunjukkan perilaku negatif, berkata kasar, menolak berobat dan menuduh dokter/bidan tidak melakukan.

Pengkajian keperawatan pada pasien yang mendekati kematian adalah melakukan pengkajian secara akurat terhadap tanda-tanda fisiologis akan datangnya kematian, yaitu: hilangnya tonus otot, sirkulasi yang melambat, perubahan pernafasan dan kerusakan sensorik. Dalam membuat rencana keperawatan pada pasien sekarat harus memperhatikan hak asasi manusia orang sekarat. Pemberian dukungan spiritual pada pasien mendekati kematian dinilai dapat memotivasi pasien untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinannya masing-masing, dapat meningkatkan harapan akan ketidakpastian penyakitnya dan membuat pasien menjadi lebih tenang.

Dukungan spiritual yang dapat diberikan perawat pada pasien mendekati kematian antara lain dengan rutin menyediakan tim spiritual sesuai dengan agama pasien, memastikan lingkungan tenang dan privasi pasien tetap terjaga saat pasien berdoa, diajak anggota keluarga dan pasien untuk berdoa. berkomunikasi dengan tenaga medis lainnya (Madadeta & Widyaningsih, 2015) d) Memberikan dukungan kepada keluarga. Dalam banyak kasus, nampaknya kerabat mengalami lebih banyak stres selama proses kematian klien dibandingkan pasien itu sendiri.

Gambar 6.1. Rantai penularan infeksi 3.  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Infeksi
Gambar 6.1. Rantai penularan infeksi 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Infeksi

Ketika beban sensorik terlalu besar, otak menjadi tidak mampu mengatur dan merespon secara tepat terhadap rangsangan yang terjadi. Kepribadian individu yang berbeda juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas rangsangan yang mereka anggap menyenangkan. Jika pasien melaporkan tidak dapat lagi mendengar suara, segera gerakkan garpu tala di dekat liang telinga.

Jika pasien melaporkan tidak lagi mendengar nada tersebut, maka pemeriksa akan mencatat lamanya pasien mendengar bunyi tala tersebut pada setiap pemeriksaan. Pada pendengaran normal, transmisi suara melalui udara dua kali lebih lama dari transmisi suara melalui tulang, atau pasien mendengar suara lebih lama jika garpu tala diletakkan di dekat liang telinga dibandingkan dengan meletakkannya di tulang mastoid. Caranya adalah dengan menempelkan garpu tala dan meletakkannya di tengah-tengah kepala (di dahi, di atas kepala, atau di antara hidung dan pipi).

Gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika suara garpu tala terdengar lebih baik di telinga yang terkena. Gangguan pendengaran sensorineural terjadi ketika suara garpu tala terdengar lebih baik di telinga normal. Setelah itu, garpu tala segera dipindahkan ke telinga orang yang pendengarannya normal dan membandingkan dengungan yang terdengar.

Adalah normal jika dengungan garpu tala tidak terdengar oleh pasien, juga tidak dapat didengar oleh orang dengan pendengaran normal. Tidaklah wajar jika dengungan garpu tala masih dapat didengar oleh orang dengan pendengaran normal, sedangkan dengungan garpu tala tidak dapat didengar oleh pasien. Penting untuk mempelajari lingkungan klien untuk menentukan kuantitas, kualitas, dan jenis stimulus yang diterima klien.

Gambar 8.1 Snellen Chart
Gambar 8.1 Snellen Chart

Gambar

Gambar 1. Hirarki Kebutuhan Dasar Manusia Maslow b.  Virginia Henderson
Gambar 2.2: Rangka manusia (Sumber: Saladin, 2021) b.  Sistem Saraf
Gambar 3.1 Siklur Tidur 4.  Fungsi tidur
Tabel 3.1 Tingkat kebutuhan tidur berdasarkan tingkat perkembangan dan usia (Hidayat & Uliyah, 2014) Usia Tingkat Perkembangan Kebutuhan tidur (jam)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aktivitas tangkisan dalam dengan satu tangan: (a) posisi awal : berdiri tegak menghadap arah pukulan, kedua lengan mengepal depan dada, kedua kaki rapat, kedua

 Posisi berdiri dengan punggung tegak dan tubuh sedikit condong ke depan  Kaki dibuka selebar bahu dengan sudut lutut sedikit ditekuk.  Posisi lengan memegang dumbbell di

Dalam melakukan aktivitas pengangkatan beban karung dengan cara memanggul beban, bagian-bagian tubuh yang bekerja antara lain telapak tangan, lengan bawah, lengan atas, dan

1) Atur posisi klien, baik duduk atau berbaring dengan nyaman, dan sangga lengan klien setinggi jantung dengan telapak tangan menghadap ke atas. 2) Pengaturan posisi dapat

Prinsip pengungkit pada saat posisi mengangkat barbel adalah titik tumpu berada pada siku (sendi antara lengan. atas dan lengan bawah), kuasanya adalah lengan bawah, dan telapak

Pronasi dan supinasi lengan bawah, atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh pasien dengan siku menekuk, letakkan satu tangan perawat pada pergelangan pasien dan pegang

4 Tarik kedua lengan ke bawah dengan posisi ditekuk, lalu kedua kaki ke depan diikuti gerak menekuk kaki dan telapak tangan dirapatkan 5 Luruskan kedua lengan ke depan, lalu buka kedua

Pronasi dan supinasi lengan bawah  Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh pasien dengan siku menekuk  Letakkan satu tangan pada pergelangan tangan dan pegang tangan lain dengan