Pendahuluan
Gambaran Umum
Untuk mendukung pelaksanaan kewenangan peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Pusat menganggarkan Dana Desa dari APBN. Pada tahun 2019, jumlah Dana Desa sebesar Rp70 miliar, kemudian Dana Desa meningkat menjadi Rp72 miliar pada tahun 2020 dan 2021. Melalui Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Pada tahun 2021, pemerintah mengatur hal-hal yang menjadi prioritas penggunaan Dana Desa.
Pada masa pandemi Covid-19, pemerintah mengatur penggunaan Dana Desa akan difokuskan pada pemberdayaan masyarakat dan penanganan dampak Covid-19. Perlu adanya pengelolaan dan pemanfaatan Dana Desa yang baik dan terarah agar dapat membantu meningkatkan perekonomian Masyarakat Desa akibat pandemi Covid-19. Pengelolaan Pembangunan Desa tidak dapat berjalan tanpa adanya pengadaan barang/jasa di Resort.
Pengadaan barang/jasa di Kota, selain untuk menunjang Pembangunan Kota, juga merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan Pemerintah Kota dalam menunjang pelayanan kepada masyarakat. Pada tahun 2021, Buku Pintar akan mengalami perkembangan sesuai dengan hasil evaluasi pemantauan di berbagai daerah bahwa pelaksana pengadaan barang/jasa di desa masih memerlukan contoh format dokumen pengadaan yang komprehensif mulai dari tahap perencanaan kegiatan hingga serah terima pekerjaan.
Maksud dan Tujuan
Berbagai dokumen persyaratan yang tersedia dalam pengaturan lain, seperti pengaturan Pengelolaan Keuangan Desa, juga dituangkan dalam panduan ini untuk memudahkan pelaksana pengadaan dalam menjalankan tugasnya dengan lancar dan bertanggung jawab.
Penyelenggaraan Pengadaan Barang/Jasa di Desa
- Tahap Perencanaan
- Tahap Persiapan
- Tahap Pelaksanaan
- Pelaporan dan Serah Terima
Tahap persiapan diawali dengan penyusunan dokumen persiapan oleh Kasi/Kaur yang bertanggung jawab sesuai ruang lingkup kerjanya. Dokumen persiapan yang disiapkan oleh Kasi/Kaur selanjutnya diserahkan kepada TPK sebagai dasar pelaksanaan kegiatan pengadaan. Penyiapan dokumen pengadaan dilakukan Kasi/Kaur dengan penyusunan dokumen skema pelaksanaan pekerjaan, gambar rencana kerja (jika diperlukan), Syarat-syarat Kerja (KOK), spesifikasi teknis (jika diperlukan), analisis harga satuan, Harga Perkiraan Sendiri (HPS) ), rancangan surat perjanjian, pakta integritas bagi anggota Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dan surat penyerahan dokumen persiapan pengadaan melalui Penyedia dari Kasi/Kaur kepada TPK.
Yang perlu diperhatikan, Kasi/Kaur tidak boleh menandatangani surat perjanjian apabila anggaran pelaksanaan kegiatan pengadaan belum tersedia atau anggaran belum mencukupi. Setelah seluruh dokumen persiapan selesai, Kasi/Kaur selanjutnya menyerahkan dokumen persiapan tersebut kepada TPK dengan menyertakan surat penyerahan dokumen persiapan pengadaan melalui penyedia agar TPK dapat menindaklanjuti kegiatan pengadaan hingga tahap pelaksanaan. Pengadaan barang/jasa dapat dilakukan apabila dokumen persiapan yang diperlukan telah lengkap dan diserahkan oleh Kasi/Kaur kepada TPK.
Pada tahap persiapan pengadaan melalui penyedia, Kasi/Kaur telah menyiapkan beberapa dokumen persiapan yang kemudian diserahkan kepada TPK untuk dilanjutkan ke tahap pelaksanaan. Segala dokumen yang berkaitan dengan pengadaan barang/jasa yang dilakukan di desa diarsipkan oleh Kasi/Kaur dan dijamin dapat diakses oleh pihak yang berwenang melakukan pemeriksaan.
Format Dokumen Pengadaan Barang/Jasa di Desa
Format Dokumen Perencanaan Pengadaan
- Dokumen Berita Acara Hasil Musrenbangdes
- Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa)
- Dokumen Pengumuman Perencanaan Pengadaan
Contoh: Pendapatan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa 5 Kolom e diisi dengan lokasi kegiatan RT/RW, Dusun. 9 Kolom i diisi perkiraan jumlah dalam satuan Rupiah. 10 Kolom j diisi perkiraan sumber pendanaan. 11 Kolom k, l dan m diisi dengan memeriksa pola pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan. 12 Kolom n diisi dengan pelaksana kegiatan.
Format Dokumen Persiapan Pengadaan
- Persiapan Pengadaan Secara Swakelola
- Persiapan Pengadaan Melalui Penyedia
Misal : pekerjaan persiapan, penggalian tanah, penimbunan tanah, pekerjaan finishing. 3 Kolom c diisi dengan spesifikasi atau keterangan kriteria yang dibutuhkan. 3 Kolom c diisi dengan kode kegiatan yang mengacu pada Peraturan Menteri PUPR no. 28 Tahun 2016 tentang Pedoman Analisis Harga Per Satuan Pekerjaan Pada Sektor Pekerjaan Umum. 6 Kolom f diisi dengan ruang lingkup uraian kegiatan yang diperlukan. 7 Kolom g diisi dengan satuan ruang lingkup kegiatan.
Kolom c diisi dengan kode kegiatan yang mengacu pada Peraturan Kementerian PUPR Nomor 28 Tahun 2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Sektor Pekerjaan Umum. Kolom ini dilengkapi dengan koefisien jenis pekerjaan yang mengacu pada Peraturan Kementerian PUPR Nomor 28 Tahun 2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Sektor Pekerjaan Umum. Contoh: Pekerjaan persiapan, pekerjaan penggalian, pekerjaan penimbunan, pekerjaan finishing. 3 Kolom c diisi dengan informasi spesifikasi atau kriteria dari uraian kegiatan.
2 Kolom b diisi dengan nama anggota TPK (ketua, sekretaris, anggota) 3 Kolom c diisi dengan lama pekerjaan. Misal: pekerjaan persiapan, pekerjaan penggalian, penimbunan tanah, pekerjaan finishing. 3 Kolom c diisi dengan spesifikasi rinci atau keterangan kriteria yang dipersyaratkan. Contoh: Kayu 5/7 Kelas II, Belah Batu 15/20, OS Windows, 256 Gambar 4 Kolom d diisi dengan uraian tentang ruang lingkup kegiatan yang diperlukan.
6 Kolom f diisi perkiraan harga satuan (rupee) termasuk keuntungan peserta lelang. 7 Kolom g diisi hasil perhitungan kuantitas ⨉ harga satuan dalam rupee.
Format Dokumen Pelaksanaan Pengadaan
- Pelaksanaan Pengadaan Secara Swakelola
- Pelaksanaan Pengadaan Melalui Penyedia
- Format Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
- Format Gambar Rencana Kerja
- Format Kerangka Acuan Kerja (KAK)
- Format Spesifikasi Teknis
- Format Daftar Kuantitas dan Harga
- Format Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
- Format Surat Pernyataan Kebenaran Usaha
- Format Rancangan Surat Perjanjian
- Pelaporan dan Serah Terima Pekerjaan Secara Swakelola
- Pelaporan dan Serah Terima Pekerjaan Melalui Penyedia
Kolom d diisi dengan bobot kegiatan yang diperoleh dari hasil perbandingan biaya masing-masing kegiatan dengan total biaya dalam bentuk persentase. 5 Kolom e diisi dengan rencana jumlah anggaran dalam rupiah. 6 Kolom f diisi dengan volume kegiatan yang dilaksanakan. 8 Kolom h diisi dengan jumlah dana yang sebenarnya digunakan dalam rupiah. 9 Kolom i diisi dengan persentase capaian kegiatan dan anggaran yang digunakan.
2 Kolom b diisi dengan nama anggota TPK (ketua, sekretaris, anggota) 3 Kolom c diisi dengan lama pekerjaan. Pada kolom kontraktor dan penanggung jawab kegiatan diisikan nama Kasi/Kaur/TPK yang akan melaksanakan pengadaan. 4 Kolom d diisi dengan jumlah barang/jasa yang diminta. 5 Kolom e diisi dengan satuan barang/jasa.
6 Kolom f diisi perkiraan harga dalam satuan rupee. 7 Kolom g diisi total harga setiap kegiatan/barang/jasa. 6 Kolom f diisi perkiraan harga per unit termasuk keuntungan. 7 Kolom g diisi total harga setiap kegiatan/barang/jasa.
Penutup