• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Pedoman Rencana Aksi SDGs

N/A
N/A
Reza Nuary

Academic year: 2023

Membagikan " Buku Pedoman Rencana Aksi SDGs"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

Sejak ditetapkan pada September 2015, pada Sidang Umum PBB yang dihadiri 159 kepala negara, TPB/SDGs telah menjadi Agenda Global 2030 yang dilaksanakan oleh seluruh negara di dunia. Sesuai dengan rumusan SDGs di tingkat global, Indonesia juga menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (NMPD) pada tahun ini dan agar substansi yang terkandung dalam TPB/SDGs selaras dengan RPJMN yang merupakan dampak dari Nawacita sebagai visi dan misi presiden. Hal ini merupakan wujud komitmen pemerintah terhadap keberhasilan implementasi TPB/SDGs di Indonesia, karena bagi Indonesia implementasi TPB/SDGs sebenarnya merupakan implementasi Agenda Pembangunan Nasional dan dukungan Indonesia terhadap keberhasilan pencapaian Agenda 2030. di tingkat global.

Upaya pemerintah dalam melaksanakan penyusunan RAN dan RAD sesuai dengan ketentuan pemerintah baik pusat maupun daerah juga merupakan wujud komitmen mendalam terhadap TPB/SDGs, meski dunia dan Indonesia sedang menghadapi situasi yang sangat serius. Pandemi covid-19. Keputusan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan mengatur bahwa untuk mencapai tujuan TPB/SDGs, akan disusun 3 (tiga) dokumen perencanaan, yaitu: Peta Jalan TPB/SDGs, TPB/SDGs Rencana Aksi Nasional (RAN), dan Rencana Aksi Daerah (RAD) TPB/SDGs Provinsi. Sebagai persiapan rencana aksi TPB/SDGs, telah disusun pedoman yang menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Secara umum pedoman penyusunan Rencana Aksi memuat keterkaitan antara TPB/SDGs dengan kebijakan pembangunan nasional serta mekanisme penyusunannya. Kami berharap buku ini dapat menjadi referensi bagi penyusunan Rencana Aksi TPB/SDGs dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan sekaligus berkontribusi terhadap komitmen global.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Tujuan
  • Ruang Lingkup
  • Landasan Hukum

Terkait implementasi TPB/SDGs di Indonesia, banyak kinerja yang telah dicapai baik secara global maupun nasional. Hingga pertengahan tahun 2020, terdapat 27 provinsi yang telah memiliki Rencana Aksi Daerah (RAD) TPB/SDGs dengan 11 provinsi telah menyampaikan laporan pemantauan dan evaluasi (monev) RAD TPB/SDGs. Lebih lanjut, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dalam pelaksanaan TPB/ODG bersama kementerian/lembaga, ormas dan media, para filantropis dan pelaku usaha serta akademisi dan pakar harus merumuskan kembali Rencana Aksi TPB/SDGs (Renaksi) dalam rangka sesuai dengan RPJMN periode 2020-2024 sebagai acuan bagi seluruh pihak yang berkepentingan baik di tingkat nasional (Rencana Aksi Nasional/RAN) maupun di tingkat daerah (Rencana Aksi Daerah/RAD).

Rencana Aksi TPB/SDGs merupakan dokumen rencana kerja 5 (lima) tahun untuk pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara langsung dan tidak langsung mendukung pencapaian tujuan nasional dan daerah. Melalui rencana aksi ini, kami berharap pihak-pihak terkait di tingkat nasional dan daerah memiliki komitmen dan kejelasan dalam penyusunan program dan penganggaran serta kegiatan untuk mencapai target TPB/SDG. Tujuan dari pedoman teknis penyusunan rencana aksi TPB/SDGs adalah untuk memberikan pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan di tingkat nasional dan daerah dalam penyusunan rencana aksi TPB/SDGs yang jelas, operasional dan sejalan dengan kebijakan nasional dan daerah. .

Ruang lingkup pedoman ini meliputi pendahuluan, hubungan TPB/SDGs dengan kebijakan pembangunan, langkah-langkah teknis, jadwal penyusunan, sistematika dan organisasi penyusunan Rencana Aksi TPB/SDGs. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penyusunan dan Peninjauan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1113).

KETERKAITAN TPB/SDGs DENGAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

Keterkaitan TPB/SDGs dengan RPJMN 2020-2024 dan RPJMD

Kebijakan RPJMN 2020-2024 terkait dengan TPB/SDGs

Sesuai amanat Perpres tentang pelaksanaan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, akan disusun dokumen rencana aksi TPB/SDGs di tingkat nasional dan daerah.

LANGKAH TEKNIS DAN JADWAL PENYUSUNAN RENAKSI TPB/SDGs

Dokumen yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan Renaksi TPB/SDGs10

  • Tingkat Daerah

Dokumen RPJMN 2020-2024 menjadi acuan dalam penyusunan program dan kegiatan, serta proyek prioritas yang dilaksanakan terkait pencapaian target TPB/SDG. Dokumen Rencana Strategis K/L Tahun 2020-2024 yang berkaitan langsung dengan TPB/SDGs diperlukan dalam penyusunan program dan kegiatan, serta tujuan yang dilaksanakan terkait dengan pencapaian tujuan TPB/SDGs. Tahun 2024 dituangkan dalam RKP, meliputi perbaikan indikator, keluaran, tujuan dan anggaran terkait pencapaian target TPB/SDG.

Dilaporkan juga pembelajaran dan praktik baik yang telah dilakukan oleh otoritas pemerintah dan non-pemerintah untuk memperkuat agenda TPB/SDGs. RAN-GRK merupakan pedoman bagi kementerian/lembaga untuk merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi rencana aksi penurunan emisi gas rumah kaca. RAN-HAM Merupakan dokumen yang memuat tujuan, strategi dan fokus kegiatan prioritas dalam Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RAN-HAM) Indonesia tahun 2020-2024 dan digunakan sebagai acuan bagi kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam melaksanakan penghormatan, perlindungan, pemenuhan, penegakan dan pemajuan hak asasi manusia bagi masyarakat Indonesia.

RAN-PG merupakan rencana aksi nasional dengan pendekatan multisektor untuk memperbaiki kondisi pangan dan gizi masyarakat Indonesia. Dokumen IBSAP memuat pemutakhiran data keanekaragaman hayati Indonesia, kebijakan dan strategi pengelolaan keanekaragaman hayati, target dan rencana aksi pengelolaan keanekaragaman hayati nasional, serta rencana pengelolaan keanekaragaman hayati pasca tahun 2020.

Langkah-langkah Teknis Penyusunan Renaksi TPB/SDGs

Pembiayaan Penyusunan Renaksi TPB/SDGs

10.2.1* Persentase penduduk yang hidup di bawah 50 persen pendapatan rata-rata, berdasarkan gender dan penyandang disabilitas.

Jadwal Penyusunan Renaksi TPB/SDGs

SISTEMATIKA RENAKSI TPB/SDGs

Sistematika Dokumen Renaksi TPB/SDGs

Efisiensi penggunaan air A.2.a.4.11.2.1 Proporsi penduduk yang mempunyai akses nyaman terhadap transportasi umum, dikelompokkan berdasarkan gender, kelompok umur dan penyandang disabilitas. 16.2.1.(a) Persentase rumah tangga yang memiliki anak berusia 1 hingga 17 tahun yang mengalami hukuman fisik dan/atau agresi psikologis dari pengasuh dalam satu tahun terakhir. Indikator global yang telah dan akan dikembangkan proksinya. a) Persentase tahanan yang telah melampaui masa penahanannya dibandingkan dengan jumlah tahanan keseluruhan.

16.9.1* Proporsi anak di bawah usia 5 tahun yang kelahirannya dicatatkan dalam daftar penduduk, berdasarkan umur.

Tabel 2. Format Matriks Renaksi TPB/SDGs  a) Matriks 1 (merupakan bagian dari BAB IIIdan Lampiran 1 yang menggambarkan rencana capaian  nasional/provinsi/kabupaten/kota pada tataran dampak) NAMA TUJUAN SDGs (1) Kode  Indikator (3) Nama Indikator SDGs (4) S
Tabel 2. Format Matriks Renaksi TPB/SDGs a) Matriks 1 (merupakan bagian dari BAB IIIdan Lampiran 1 yang menggambarkan rencana capaian nasional/provinsi/kabupaten/kota pada tataran dampak) NAMA TUJUAN SDGs (1) Kode Indikator (3) Nama Indikator SDGs (4) S

PENGORGANISASIAN PENYUSUNAN RENAKSI TPB/SDGs

Pengorganisasian

Instansi terkait, perwakilan CSO dan media, perwakilan filantropis dan pelaku usaha, perwakilan akademisi dan pakar. Anggota: Eselon 2 kementerian/lembaga terkait, perwakilan OMS dan media, perwakilan filantropis dan pelaku usaha, perwakilan akademisi dan pakar. Wakil Ketua II : Deputi I Bidang Kebijakan Internal Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia.

Anggota: Eselon 2 kementerian/lembaga terkait, perwakilan organisasi masyarakat sipil dan media, perwakilan filantropis dan aktor, perwakilan akademisi dan pakar. Anggota: Eselon 2 Terkait, perwakilan organisasi masyarakat sipil dan media, perwakilan filantropis dan pelaku usaha, perwakilan akademisi dan pakar. Anggota: Eselon 2 kementerian/lembaga terkait, perwakilan organisasi masyarakat sipil dan media, perwakilan filantropis dan pelaku usaha, perwakilan akademisi dan pakar.

Wakil Ketua II : Deputi I Bidang Politik Dalam Negeri Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia Sekretaris : Direktur Hukum dan Regulasi.

Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Penyusunan Renaksi TPB/SDGs
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Penyusunan Renaksi TPB/SDGs

Uraian Tugas

Melakukan penelitian, mengumpulkan bahan, data dan informasi yang diperlukan, termasuk melakukan studi literatur dan wawancara dengan pihak-pihak terkait dalam rangka penyusunan Rencana Aksi TPB/ODG; Menganalisis situasi perkembangan pencapaian TPB/SDGs di tingkat nasional dan upaya yang telah dilakukan; Penyusunan Rencana Aksi TPB/ODG sesuai sistem dan diserahkan kepada sekretariat untuk dikonsolidasikan dengan hasil kelompok kerja lainnya; dan Tuan.

Mekanisme Kerja

Pengorganisasian, Uraian Tugas, Mekanisme Kerja di Daerah

PENUTUP

Gambar

Gambar 1. Integrasi Pembangunan Berkelanjutan Dalam Dokumen Perencanaan      Pembangunan
Tabel 2. Format Matriks Renaksi TPB/SDGs  a) Matriks 1 (merupakan bagian dari BAB IIIdan Lampiran 1 yang menggambarkan rencana capaian  nasional/provinsi/kabupaten/kota pada tataran dampak) NAMA TUJUAN SDGs (1) Kode  Indikator (3) Nama Indikator SDGs (4) S
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Penyusunan Renaksi TPB/SDGs
Tabel 3. Pembagian organisasi kelompok kerja TPB/SDGs

Referensi

Dokumen terkait

Rencana nasional program eliminasi filariasis ini merupakan suatu multi-year plan (MYP) dilengkapi dengan rincian tahapan untuk mencapai target dari tahun 2010 – 2014.

Matriks Monitoring Rencana Aksi Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2020 Sasaran Program lndikator Kinerja Sasaran Program Target 2020 Kegiatan

Di tingkat nasional, dokumen Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API) yang diresmikan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pe- rencanaan Pembangunan

Sejalan dengan rencana pembangunan nasional, pengarusutamaan MDGs juga harus dilakukan dalam proses perencanaan di tingkat daerah. Pengarusutamaan MDGs dalam

Ruang lingkup Rencana Aksi Kinerja Pemerintah Provinsi Lampung meliputi sasaran strategis, indikator target kinerja tahun 2015 sebagaimana yang tercantum dalam Rencana

Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Selatan. Capaian Kinerja Program dan

1) Bagi Pemerintah Kabupaten dan Kota yang telah menyusun RPJMD, pencapaian target MDGs dilakukan dengan mengarahkan dan menetapkan berbagai program dan kegiatan yang

Lampiran 3 Insidensi HIV per 100.000 penduduk yang tidak terinfeksi HIV Insidensi tuberkulosis per 100.000 penduduk Kabupaten/ kota yang mencapai eliminasi malaria