Kontributor buku ini adalah para dosen Universitas Cokroaminoto Palopo yang mempelajari filsafat ilmu semasa studi magister dan doktoral. Sebab, alur pemikiran para pemikir Yunani klasik memasukkan manusia sebagai subjek yang harus mempertanggungjawabkan segala perbuatannya.
Masa Abad Pertengahan
Sedangkan pemikir seperti Socrates, Plato dan Aristoteles hidup pada zaman Yunani klasik karena arah pemikirannya terhadap manusia, gaya berpikir filsafatnya bersifat antroposentris. Peralihan Abad Pertengahan ke abad modern dalam sejarah filsafat disebut sebagai masa transisi, yaitu kebangkitan Renaisans dan humanisme yang terjadi pada abad 15-16.
Masa Abad Modern
Pemikiran filosofis pada masa itu dapat membentuk kepribadian setiap bangsa dengan pemahaman dan caranya masing-masing. Akhirnya dengan munculnya berbagai pemikiran filsafat, akibatnya tidak ada lagi pemikiran filsafat yang dominan.
Masa Abad Dewasa Ini
Manfaat Belajar Filsafat
Penutup
Misalnya, sumber mengacu pada asal usul air di sumber tersebut. Kalau kita bicara asal usul, maka ilmu dan ilmu tidak dibedakan, karena di dalam sumber ilmu juga terdapat sumber ilmu.
Rasionalisme
Muhmidayeli, M.Ag menulis dalam bukunya Filsafat Pendidikan yaitu “Kualitas hubungan antarmanusia ini tergantung pada penyediaan kondisi yang memungkinkan berkembangnya hubungan ke arah yang tepat untuk menyelidiki berbagai permasalahan kehidupan menuju kesempurnaan dan kemajuan”. Sebab perkembangan rasionalitas manusia sangat bergantung pada pendayagunaan maksimal unsur spiritual individu, yang sangat bergantung pada proses psikologis yang lebih dalam seperti proses mental.
Empirisme
Ilmu yang lahir dari renungan orang-orang yang mempunyai kemampuan khusus yang berkaitan dengan psikologinya. Ilmu yang diperoleh dari wahyu Ilahi melalui para nabi dan rasul-Nya untuk kemaslahatan umat.
Hubungan Antara Filsafat, Agama, dan Budaya
Wahyu Tuhan mengandung pengetahuan baik tentang kehidupan manusia itu sendiri, alam semesta, serta pengetahuan transendental seperti latar belakang dan tujuan penciptaan manusia, alam semesta, dan akhirat. Suatu keyakinan yang mengakar dalam diri manusia terhadap kebenaran wahyu Tuhan dan utusan wahyu Tuhan.
Filsafat dan agama
Telah disebutkan sebelumnya bahwa sebagian pemikir Islam berpendapat bahwa ada keselarasan antara agama dan filsafat. Abu Yazid Balkhi, salah satu filosof dan teolog Islam yang menemukan hubungan antara agama dan filsafat, mengatakan.
Filsafat dan budaya
Pengertian Filsafat
Pemahaman filsafat ini memberikan pemahaman bahwa filsafat adalah suatu kaidah atau asas keilmuan untuk menggali suatu objek kebenaran dengan modal berpikir radikal. Berpikir secara universal adalah memikirkan hal-hal dan proses-proses yang bersifat umum, dalam artian tidak memikirkan hal-hal yang bersifat parsial.
Pengertian Ilmu
Ilmu praktis tidak hanya sampai pada hukum-hukum umum atau abstraksi, tidak berhenti pada teori saja, tetapi juga masuk ke dalam dunia realitas. Ilmu praktis positif memberikan standar atau norma yang lebih spesifik dibandingkan ilmu praktis normatif.
Pengertian Pengetahuan
Norma yang diteliti adalah bagaimana melakukan sesuatu atau tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai hasil tertentu.
Jenis pengetahuan
Perbedaan pengetahuan dengan ilmu
Zaman Pra-Yunani Kuno
Dalam kurun waktu lebih dari dua ratus tahun, yaitu pada abad ke-8 hingga abad ke-6 SM, kehidupan masyarakat Yunani dipengaruhi oleh hadirnya kekuatan mitos dan mitologi.
Zaman Yunani
Kedua, orang yang dapat berpendapat bahwa apa yang ada itu ada dan tidak ada. Anggapan yang kedua tidak dapat diterima karena tidak ada jalan tengah antara ada dan tidak ada, yang ada akan terus ada dan tidak bisa menjadi tidak ada, sehingga yang tidak ada pun tidak bisa berubah menjadi ada.
Zaman Pertengahan
Zaman Renaissance
Penemuan ini membuktikan bahwa benda-benda langit tidak naik ke dalam bola kristal, melainkan datang dari tempat yang sebelumnya tidak terlihat dan kemudian menghilang kembali. Pada masa Galileo, ilmu pengetahuan pada umumnya belum dapat mengkaji hakikat kehidupan karena bersifat subjektif, tidak dapat diukur, dan tidak dapat menemukan satuan dasarnya.
Zaman Modern
Pada abad ini penemuan yang dianggap sebagai penemuan abad ini adalah penemuan planet Neptunus. Sedangkan pada abad ke-20 secara umum terjadi perkembangan yang sangat luas pada beberapa bidang ilmu pengetahuan.
Zaman Kontemporer
Pada abad inilah James Watt menemukan mesin uap (abad ke-18), alat tenun, dan Inggris menjadi produsen tekstil terbesar, disusul Amerika Serikat dan Jepang sebagai negara industri (Shadily, Vol. V: 2987). Perkembangan ilmu astronomi yang pesat pada abad ke 20 seperti ditemukannya planet lahir yaitu Pluto (1930) setelah pada abad sebelumnya yaitu abad ke 19 ditemukan planet Neptunus berdasarkan perhitungan menggunakan sistem Newton.
Kebenaran dan Sikap Ilmiah
Manusia dan kebenaran
Sesuatu dianggap benar apabila ia konsisten secara logik atau matematik dan koheren dengan apa yang telah diakui sebagai benar, atau mengikut apa yang benar menurut kepercayaan metafizik. Fit (kepercayaan, andaian, hujah, hipotesis, proposisi) dianggap benar jika ia konsisten dengan realiti semula jadi, dalam erti kata ia boleh disahkan, dibenarkan atau dikritik.
Teori kebenaran
Namun kebenaran ini tidak lepas dari konsensus orang-orang yang terlibat di dalamnya. Prinsip yang digunakan untuk berpikir ilmiah (kebenaran ilmiah) hanya ada dua, yaitu teori koherensi dan korespondensi.
Sikap ilmiah
Kerangka Berpikir Ilmiah
Pengantar ilmu pengetahuan
Berpikir Sistemik
Konsep berpikir sistemik
Berpikir sistemik (systemic thinking)
Pemikiran sistem lebih mementingkan pencarian hubungan pola (Model), sehingga pemikiran sistem keseluruhan lebih mementingkan pemahaman bagaimana (How) elemen-elemen ini saling terkait. Jika tidak ada batasan fungsional yang jelas, masing-masing elemen tersebut akan saling bertabrakan bahkan berpotensi menghancurkan sistem secara keseluruhan.
Alur berpikir sistemik
Langkah penerapan berpikir sistemik
Contoh penyelesaian studi kasus menggunakan pendekatan berpikir sistem
System thinker
Bahasa
Bloch dan Trager mengatakan bahwa bahasa adalah sistem simbol bunyi yang berubah-ubah dengan bantuan kelompok sosial yang berinteraksi (bahasa adalah sistem simbol bunyi yang berubah-ubah yang digunakan kelompok sosial sebagai alat komunikasi). Menurut definisi ini, Joseph Broam mengatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem terstruktur dari simbol-simbol bunyi orbital yang melaluinya para anggota kelompok sosial berinteraksi (Bahasa adalah suatu sistem terstruktur dari simbol-simbol bunyi yang sewenang-wenang yang digunakan oleh anggota suatu kelompok sosial sebagai alat untuk bergaul satu sama lain. lainnya).
Fungsi bahasa
Desmond Morris mengemukakan 4 fungsi bahasa, yaitu (1) berbicara informasi, bertukar informasi dan informasi; (2) mood speaking, hal ini sama dengan fungsi bahasa ekspresif yang dikemukakan Buhler; (3) berbicara eksploratif, sebagai ekspresi demi ekspresi, sebagai fungsi estetis; dan (4) tuturan peduli, tuturan santun yang bermakna keselarasan melalui percakapan, yaitu penggunaan bahasa untuk mempercepat proses sosial dan menghindari konflik.
Bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah
Matematika
Hampir bisa dikatakan bahwa fungsi matematika sama luasnya dengan fungsi bahasa yang berkaitan dengan pengetahuan dan pengetahuan. Matematika berperan penting dalam berpikir deduktif sedangkan statistika berperan penting dalam berpikir induktif.
Matematika sebagai bahasa
Matematika sebagai sarana berpikir deduktif
Matematika untuk ilmu alam dan ilmu sosial
Statistik
Pengertian statistik
Namun dalam perkembangan selanjutnya, pengertian statistik hanya sebatas kumpulan bahan informasi yang berbentuk angka (kuantitatif). Pertama, istilah statistik kadang-kadang diartikan sebagai data statistik, yaitu kumpulan bahan informasi yang berbentuk angka atau angka.
Statistika dan cara berpikir induktif
Pengujian memerlukan kita membuat kesimpulan umum daripada kes individu. Kesimpulan yang dibuat dalam penaakulan deduktif adalah benar jika premis yang digunakan adalah benar dan prosedur untuk membuat kesimpulan adalah sah.
Peranan statistika dalam tahap-tahap metode keilmuwan
Dalam hal ini, statistik menawarkan cara untuk menarik kesimpulan umum dengan hanya mengamati sebagian dari populasi yang bersangkutan. Statistika secara kuantitatif dapat mewakili derajat keakuratan kesimpulan yang diambil, yaitu semakin besar sampel yang diambil maka semakin tinggi pula derajat presisi kesimpulan tersebut.
Penerapan statistika
Logika
Dalam keadaan seperti ini, pemahaman yang formal dan sadar mengenai hukum-hukum pemikiran dan mekanisme-mekanismenya secara eksplisit diperlukan. Artinya, hukum-hukum dan mekanisme berpikir dapat digunakan secara sadar dalam menguasai perjalanan berpikir yang panjang dan sulit.
Aturan berpikir yang benar
Namun tidak demikian bila dihadapkan pada kondisi sulit, pada kondisi tersebut sangat sulit mengambil kesimpulan.
Klasifikasi
Hubungan antara sarana ilmiah bahasa, logika, matematika, dan statistika
Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang digunakan dalam segala proses berpikir ilmiah, dimana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan pemikiran tersebut kepada orang lain. Matematika mempunyai peranan penting dalam berpikir deduktif, sedangkan statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif.
Ontologi
Pengertian ontologi
Terkadang 'ontologi' digunakan dalam arti yang lebih luas untuk merujuk pada studi tentang apa yang ada; Metafisika kemudian digunakan untuk mempelajari berbagai kemungkinan ontologi alternatif yang benar-benar sesuai dengan kenyataan (Ingarden 1964). Istilah 'ontologi' (atau ontologi) diciptakan secara independen pada tahun 1613 oleh dua filsuf, Rudolf Gockel (Goclenius) dalam bukunya Philosophicum Lexicon dan Jacob Lorhard (Lorhardus) dalam bukunya Theatrumphilosophicum.
Aspek ontologi
Fungsi dan manfaat ontologi
Metode ontologi
Aliran ini beranggapan bahwa keberagaman hakikat realitas berasal dari ruh (jiwa), yaitu sesuatu yang tidak berbentuk dan menempati ruang. Asal usul aliran ini disebabkan belum ditemukannya seseorang yang mampu menyatakan secara konkrit adanya suatu realitas yang berdiri sendiri dan dapat dikenali.
Ontologi dalam struktur ilmu, posisi, dan peran penting ontologi
Epistemologi
Pengertian epistemologi
Jika kita manusia mengajukan pertanyaan baru, misalnya bagaimana kita bisa memahami dan meyakini bahwa alam itu benar-benar ada. Manusia benar-benar memahami dan menyadari bahwa: alam itu ada dan nyata serta hakikat tersebut dapat dijangkau, diketahui dan dipahami.
Cakupan epistomologi
Pengertian epistemologi dengan demikian adalah suatu cabang filsafat yang mengkaji dan membahas tentang batasan, landasan dan landasan, alat, tolak ukur, legitimasi, validitas dan kebenaran ilmu pengetahuan, makna dan pengetahuan manusia. Topik epistemologi Dengan memperhatikan pengertian epistemologi maka dapat dikatakan bahwa tema dan pokok bahasan penyelidikan epistemologi adalah ilmu, makna dan pengetahuan.
Sejarah epistomologis
Tokoh aliran ini antara lain Aristoteles (384−322 SM), menurut Aristoteles realitas berada pada benda-benda konkrit atau dalam proses perkembangannya. Aliran ini tidak mempersoalkan hakikat ilmu, melainkan mempertanyakan tentang ilmu dengan manfaat atau kegunaan ilmu itu.
Metodologi memperoleh pengetahuan
Dari contoh tersebut terlihat bahwa induksi memberikan suatu pengetahuan yang juga merupakan pengetahuan sintetik. Ciri-ciri ilmu pengetahuan dibedakan menjadi: .. a) pengetahuan indrawi, yaitu pengetahuan yang berdasarkan pada indra (indra) atau pengalaman manusia sehari-hari.. b) pengetahuan akal, yaitu ilmu yang didasarkan pada daya nalar.
Hubungan epistemologi dengan ilmu-ilmu lain
Aksiologi
Memahami dimensi aksiologi
Definisi aksiologi
Nilai
Dimensi Ilmu, Teknologi, dan Seni
Definisi teknologi dari berbagai sumber
Pemanfaatan teknologi oleh manusia sendiri diawali dari alat-alat sederhana yang dibuat oleh manusia pada zaman dahulu kala. Misalnya saja dalam bidang teknologi otomotif, velg yang ada saat ini mungkin dianggap cukup lumrah oleh masyarakat.
Definisi seni
Namun pada zaman dahulu teknologi ini merupakan teknologi yang paling inovatif karena roda sangat membantu manusia dalam melakukan perjalanan. Artinya, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni diperoleh melalui pola pikir analogi ilmiah dengan menggunakan metode ilmiah yang secara runtut mengarah pada suatu titik temu dalam suatu kesimpulan yang bersifat relatif.
Teknologi dan seni
Penempatan Fungsi Filsafat terhadap Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan pikiran dan akalnya untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapinya. Dampak teknologi merupakan akibat yang ditimbulkan oleh suatu teknologi, dapat berupa dampak baik maupun dampak buruk dalam kehidupan manusia.
Ilmu (teknologi) sebagai kajian filsafat
Kemajuan teknologi merupakan hal yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini karena kemajuan teknologi akan berjalan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, perlu diposisikan filsafat dalam teknologi bagi kehidupan manusia yang ingin terus berkembang dan membawa perkembangan teknologi pada posisi yang nyata dan aktual.
Fungsi filsafat dalam mengkaji teknologi dan seni
Sedangkan Ismaun (2001) berpendapat bahwa fungsi filsafat ilmu adalah memberikan landasan filosofis bagi pemahaman berbagai konsep dan teori suatu disiplin ilmu serta membekali kemampuan membangun teori-teori ilmiah. Dalam situasi ini, diperlukan kemampuan tidak hanya menolak ideologi secara dogmatis dan dari luar, namun juga menyikapinya secara kritis dan argumentatif.
Teknologi yang humanis
Dalam dunia teknologi pendidikan sebagai proses, produk dan sistem yang dikembangkan untuk memecahkan permasalahan pendidikan, yaitu permasalahan mutu, pemerataan, relevansi, efisiensi dan produktivitas, telah dikembangkan sebagai suatu disiplin ilmu khusus. Jadi misalnya perkembangan teknologi yang berdampak negatif pada implementasinya tidak dilihat sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang yang bisa dimanfaatkan untuk memecahkan permasalahan pendidikan.
Peranan filsafat ilmu dalam penjelajahan IPTEK dan seni
- Komplementaritas ilmu dan pengetahuan
- Ilmu dan Moral
- Ilmu dan Etika
- Tanggung Jawab Ilmuwan
Sains berasal dari kata ‘alima’ (bahasa Arab) yang berarti mengetahui, sehingga sains atau sains secara etimologis berarti pengetahuan. Istilah moralitas sendiri berasal dari bahasa latin mos (jamak: mores) yang juga berarti kebiasaan dan adat istiadat (Vos 1987).
Tanggung jawab sosial
Berikut ini akan diuraikan berbagai tanggung jawab sosial, moral dan etika para ilmuwan. Seorang ilmuwan harus mampu mengidentifikasi kemungkinan permasalahan sosial yang akan berkembang berdasarkan permasalahan sosial yang sering terjadi di masyarakat.
Tanggung jawab moral
Seorang ilmuwan harus mampu menjalin kerjasama dengan masyarakat dimana permasalahan sosial sering terjadi, sehingga ilmuwan dapat merumuskan jalan keluar dari permasalahan sosial tersebut. Seorang ilmuwan harus mampu menjadi media penyelesaian permasalahan sosial dalam masyarakat dimana masyarakat Indonesia terdiri dari keberagaman ras, agama, suku dan budaya, sehingga menimbulkan potensi konflik yang besar.
Tanggung jawab etika
Etika dan Moral Ilmuwan
Jika berbicara ilmu pengetahuan, maka tidak aneh jika orang yang bekerja dan belajar dengan tekun dan sungguh-sungguh dalam bidang ilmu pengetahuan disebut ilmuwan. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa seorang ilmuwan adalah seorang ahli dalam suatu bidang ilmu tertentu dan berkomitmen untuk mengembangkan suatu bidang ilmu yang menjadi keahliannya dengan melakukan penelitian.
Ciri ilmuwan
Namun tugas seorang ilmuwan bukan sekedar mencari permasalahan yang bertujuan untuk menemukan kebenarannya saja, namun seorang ilmuwan juga mempunyai tanggung jawab untuk memecahkan permasalahan ilmiah dan mempertanggungjawabkan temuannya serta mempublikasikannya ke seluruh dunia. Berikut ini kajian yang membahas tentang ilmuwan beserta seluk beluknya ditinjau dari ciri-ciri, kode etik sebagai ilmuwan, peran dan fungsi, tanggung jawab yang diemban serta hal-hal yang harus dan dihindari sebagai ilmuwan dalam kaitannya dengan karya ilmiah yang dihasilkan.
Peran dan fungsi ilmuwan
Pelanggaran etika ilmiah
Kesimpulan
Dengan demikian, seseorang yang disebut ilmuwan harus mempunyai ciri-ciri ilmuwan yang dapat dikenali melalui paradigma dan sikapnya dalam kehidupan bermasyarakat, mempunyai daya kritis yang tinggi, jujur, terbuka dan netral. Peran dan fungsi ilmuwan dalam masyarakat juga harus diperhatikan, karena ilmuwan adalah orang yang dapat menemukan permasalahan tertentu dalam ilmu pengetahuan.