• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Kelompok 2 Filsafat (Manfaat Filsafat)

N/A
N/A
amelia lestarii

Academic year: 2024

Membagikan "Makalah Kelompok 2 Filsafat (Manfaat Filsafat)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu

Dosen Pengampu:

Dr. Ali Asmar, M.Pd.

Oleh:

Kelompok 2

Amelia Lestari (23205003)

Muhammad Fachri Muslim (23205012)

Reka Afrillia Zeni (23205018)

Titin Mardianingsih (23205031)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT. Berkat rahmat, dan hidayahnya penulisan dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan untuk baginda Rasulullah SAW, kelurga dan sahabat-sahabat beliau.

Makalah ini penulis susun guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang terbatas, maka makalah yang berjudul

“Manfaat Filsafat Bagi Manusia” ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ali Asmar, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Matematika.

2. Rekan-rekan Mahasiswa yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

3. Semua pihak yang telah memberikan motivasi kepada penulis.

Penulis berharap atas makalah yang disusun ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca. Demikianlah makalah ini penulis susun, kritik serta saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk melengkapi makalah ini.

Padang, 1 7 September 2024

Penulis

i

(3)

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah... 2

C. Tujuan...2

BAB II PEMBAHASAN...3

A. Pentingnya Mempelajari Filsafat...3

B. Manfaat Filsafat Bagi Manusia...6

C. Manfaat Mempelajari Filsafat Ilmu...9

BAB III PENUTUP...13

A. Kesimpulan...13

B. Saran...13

DAFTAR PUSTAKA...14

ii

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Filsafat sebagai ilmu yang berfokus pada pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang kehidupan, realitas, pengetahuan, dan moralitas, memiliki peran yang tak tergantikan dalam kehidupan manusia. Di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, filsafat tetap relevan karena peranannya yang penting dalam membentuk pola pikir kritis, membangun pemahaman etika, serta mendukung pencarian makna hidup.

Manfaat filsafat tidak hanya terbatas pada ranah akademik, tetapi juga memberi dampak signifikan dalam pengambilan keputusan sehari-hari dan cara manusia memahami dirinya dan dunia di sekitarnya.

Salah satu manfaat utama dari filsafat adalah kemampuannya untuk mengembangkan berpikir kritis. Menurut (Russell, 1912) filsafat melatih individu untuk mempertanyakan asumsi yang sering dianggap benar tanpa dipikirkan lebih jauh. Kemampuan berpikir kritis ini sangat penting di era modern yang dipenuhi informasi kompleks dan berbagai tantangan kehidupan.

Selanjutnya (Purwanti, D., & Purwanto, 2022)menyimpulkan bahwa pendidikan filsafat mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis pada mahasiswa, sehingga mereka lebih mampu untuk mengatasi masalah dengan cara yang sistematis dan logis.

Filsafat juga berperan penting dalam pengembangan etika dan moralitas. (Kant, 1785) mengatakan bahwa filsafat moral memberikan kerangka prinsip-prinsip universal yang membimbing tindakan manusia secara

1

(5)

etis. Hal ini diperkuat oleh penelitian (Wibowo, 2020)yang menunjukkan bahwa pemahaman yang mendalam tentang filsafat moral dapat memperbaiki perilaku etis individu dalam berbagai situasi, terutama dalam konteks sosial dan profesional. Penelitian ini menegaskan bahwa filsafat moral berperan penting dalam membangun nilai-nilai moral yang kuat di masyarakat.

Selain itu, filsafat juga membantu manusia dalam pencarian makna hidup. (Frankl, 1946) menekankan bahwa pencarian makna merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia, terutama dalam menghadapi penderitaan dan kesulitan. Dalam konteks filsafat eksistensial, manusia diarahkan untuk menemukan makna hidup yang lebih mendalam. Penelitian terbaru oleh (Iskandar, H., & Prasetyo, 2022) menyoroti peran filsafat eksistensial dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis individu melalui pencarian makna hidup yang lebih bermakna, terutama dalam situasi krisis atau perubahan hidup yang signifikan.oleh setiap orang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada maka rumusan masalah yang digunakan adalah :

1. Apa pentingnya mempelajari filsafat ilmu?

2. Bagiamana manfaat filsafat bagi manusia?

3. Bagaimana manfaat mempelajari filsafat ilmu?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini antara lain:

1. Untuk mengetahui pentingnya mempelajari filsafat ilmu?

2. Untuk mengetahui manfaat filsafat bagi manusia.

3. Untuk mengetahui manfaat mempelajari filsafat ilmu.

(6)

BAB II PEMBAHASAN A. Pentingnya Mempelajari Filsafat

Filsafat merupakan perbincangan untuk mencari hakekat dari gejala yang ada atau mencari sesuatu dari segala yang ada. Dalam artian filsafat adalah landasan utama dari segala hal, tumpuan dari segala hal, maka jika salah dalam mengaplikasikan filsafat dalam kehidupan tentu akan sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan umat manusia.

Untuk itu perlu kita ketahui apa pentingnya filsafat bagi manusia, secara teori pentingnya bisa dimaknai dengan apa manfaatnya filsafat bagi manusia.

Sebelum memahami arti penting filsafat tentu perlu juga kita ketahui apa tujuan filsafat. Menurut Barber dalam (Daus & Kukathas, 2012) tujuan filsafat sering dicirikan dengan pencarian kepastian dan kebenaran, bukan hanya mengejar kemurnian metodologis atau pemahaman yang kritis pada diri sendiri.

Kepastian merujuk pada kebebasan dari kontingensi dan aspirasi untuk mencapai pengetahuan yang tak tergoyahkan.

Belajar filsafat mencari jawaban dari setiap pertanyaan yang muncul dalam otak manusia, merenungi setiap detik hembusan nafas yang keluar dari dalam rongga hidung, memahami setiap detak nadi yang terletak dipergelangan tangan kita.

Beberapa pentingnya filsafat bagi manusia, pertama bisa dikelompokkan pentingnya filsafat bagi diri sendiri, kedua, pentingnya filsafat bagi umat (manusia), ketiga, pentingnya filsafat bagi ilmu pengetahuan.

1. Pentingnya filsafat untuk diri sendiri :

3

(7)

a. Filsafat memberikan ketentraman dalam hal pemikiran, dan segala sesuatu itu tidak nampak seperti apa adanya.

b. Filsafat mengantarkan manusia pada derajat yang dijanjikan Allah, derajat kemulian.

c. Filsafat mampu menjawab pertanyaan siapa kita, mau kemana kita d. Berfilsafat mampu memberikan kepuasan diri dalam hal pencarian

kebenaran yang sebenarnya.

e. Berfilsafat mampu membuat kita untuk berfikir kritis dan mengembangkan kemampuan kita dalam hal menyampaikan pendapat yang benar, menalar dengan jelas, membedakan argument yang baik dan buruk.

2. Pentingnya filsafat bagi umat :

a. Filsafat akan membimbing manusia menemukan jawaban dari semua pertanyaan yang ada dalam pemikiran manusia

b. Filsafat akan memberikan manusia pandangan hidup, cara dan untuk bertahan hidup.

c. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman dalam berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, politik, sosial, dan agama.

d. Filsafat mengajarkan manusia untuk berfikir secara bijaksana dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam kehidupannya dengan cara berfikir secara logika.

3. Pentingnya filsafat bagi ilmu pengetahuan :

Dalam penelitian ilmu pengetahuan selalu berhubungan dengan apa yang dilhat, atau yang sering disebut dengan menggejala atau mewujud.

(8)

5

Jika kehidupan pengetahuan itu diibarat dengan pohon, maka filsafat adalah akarnya, sedangkan batang, daun, ranting, dahan, bunga dan buah menjadi cabang ilmu pengetahuan yang ada didalamnya.

Sebagai induk (akar) dari semua ilmu pengetahuan, filsafat akan terus berkembang untuk melahirkan penemuan-penemuan baru dibidang ilmu pengetahuan, sebagai contoh, pada tahun 90-an di Indonesia untuk berkomunikasi dengan sahabat, sanak saudara yang ada diperantauan kita harus terlebih dahulu pergi kewartel, atau mengirimkan surat, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan sekarang manusia sudah bisa mengasih kabar berita kepada kawan melalui Short Message Service (SMS) melalui handphone yang dimiliki.

Dalam filsafat akan selalu orang mempersoalkan akar masalah, manusia tidak mau menerima begitu saja, seperti dulu orang mengganggap bahwa bumi ini datar dan pasti ada ujungnya, namun berkembangnya ilmu maka ditemukanlah bahwa bumi ini bulat. Filsafat menguak keterbatasan manusia untuk mengetahui semua ilmu pengetahuan, dengan berfilsafat yang tersembunyi dibalik lampisan bumi yang terdalam.

Berfilsafat dalam ilmu pengetahuan akan memunculkan hakekat kebenaran dari sebuah ilmu yang selama ini diyakini oleh manusia.

Berfilsafat akan melahirkan ilmu-ilmu baru yang akan bermanfaat bagi manusia.

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan pentingnya filsafat bagi manusia, untuk menjaga stabilitas keilmuan yang sudah ada dengan terus dimodifikasi dengan penelitian ilmiah, mencari hakekat kebenaran

(9)

dari ilmu, dan menciptakan ilmu pengetahuan yang berguna bagi generasi selanjutnya guna meneruskan peradaban dunia.

B. Manfaat Filsafat Bagi Manusia

Belajar filsafat kita bisa merasakan manfaatnya dan mendapatkan beberapa keterampilan berikut; memikirkan suatu masalah secara mendalam dan kritis, membentuk argumen dalam bentuk lisan mau pun tulisan secara sistematis dan kritis, mengkomunikasikan ide secara efektif, dan mampu berpikir secara logis dalam menangani:

1. Berpikir

Filsafat, pada hemat nya, bukan sekedar merupakan mata kuliah.

Filsafat adalah suatu tindakan, suatu aktivitas. Filsafat adalah aktivitas untuk berpikir secara mendalam tentang pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup manusia (apa tujuan hidup, apakah Tuhan ada, bagaimana menata organisasi dan masyarakat, serta bagaimana hidup yang baik), dan mencoba menjawabnya secara rasional, kritis, dan sistematis.

Untuk catatan, filsafat sudah ada lebih dari 2000 tahun, dan belum bisa (tidak akan pernah bisa) memberikan jawaban yang pasti dan mutlak, karena filsafat tidak memberikan jawaban mutlak, melainkan menawarkan alternatif cara berpikir. Ketika belajar filsafat, anda akan berjumpa dengan pemikiran para filsuf besar sepanjang sejarah manusia. Sebut saja nama- nama pemikir besar itu, seperti Plato, Aristoteles, Immanuel Kant, Thomas Aquinas, dan Jacques Derrida. Pemikiran mereka telah membentuk dunia, sebagaimana kita pahami sekarang ini.

Beberapa mata kuliah yang diajarkan adalah filsafat moral, filsafat

(10)

7

ilmu pengetahuan, filsafat budaya, filsafat politik, filsafat sejarah, logika, eksistensialisme, dan sebagainya. Anda juga akan diajak memikirkan soal keadilan global, teori-teori demokrasi, dan etika biomedis. Untuk para profesional, filsafat juga amat berguna untuk memperluas wawasan berpikir.

2. Kemampuan-kemampuan Penting

Dengan belajar filsafat, anda akan mendapatkan beberapa ketrampilan berikut; memikirkan suatu masalah secara mendalam dan kritis, membentuk argumen dalam bentuk lisan maupun tulisan secara sistematis dan kritis, mengkomunikasikan ide secara efektif, dan mampu berpikir secara logis dalam menangani masalah-masalah kehidupan yang selalu tak terduga.

Dengan belajar filsafat, anda akan dilatih menjadi manusia yang utuh, yakni yang mampu berpikir mendalam, rasional, komunikatif.

Apapun profesi anda, kemampuan-kemampuan ini amat dibutuhkan. Di sisi lain, dengan belajar filsafat, anda juga akan memiliki pengetahuan yang luas, yang merentang lebih dari 2000 tahun sejarah manusia.

Kemampuan berpikir logis dan abstrak, kemampuan untuk membentuk argumen secara rasional dan kritis, serta kemampuan untuk menyampaikan ide secara efektif, kritis, dan rasional, akan membuat anda mampu berkarya di berbagai bidang, mulai dari bidang informasi- komunikasi, jurnalistik, penerbitan, konsultan, pendidikan, agamawan, ataupun menjadi wirausaha.

Para pengacara, praktisi hukum, praktisi pendidikan, pemuka agama,

(11)

maupun praktisi bisnis akan mendapatkan wawasan yang amat luas, yang amat berguna untuk mengembangkan diri dan profesi mereka. Jika anda sungguh ingin mendalami filsafat, anda bisa melanjutkan studi sampai pada level master dan doktoral, dan kemudian mengajar di bidang filsafat.

3. Kemampuan-kemampuan Khusus

Dengan belajar filsafat, anda akan mampu melihat masalah dari berbagai sisi, berpikir kreatif, kritis, dan independen, mampu mengatur waktu dan diri, serta mampu berpikir fleksibel di dalam menata hidup yang terus berubah.

Filsafat mengajak anda untuk memahami dan mempertanyakan ide- ide tentang kehidupan, tentang nilai-nilai hidup, dan tentang pengalaman kita sebagai manusia. Berbagai konsep yang akrab dengan hidup kita, seperti tentang kebenaran, akal budi, dan keberadaan kita sebagai manusia, juga dibahas dengan kritis, rasional, serta mendalam.

Filsafat itu bersifat terbuka. Sekali lagi, filsafat tidak memberikan jawaban mutlak yang berlaku sepanjang masa. Filsafat menggugat, mempertanyakan, dan mengubah dirinya sendiri. Ini semua sesuai dengan semangat pendidikan yang sejati.

Filsafat mengajarkan kita untuk melakukan analisis, dan mengemukakan ide dengan jelas serta rasional. Filsafat mengajarkan kita untuk mengembangkan serta mempertahankan pendapat secara sehat, bukan dengan kekuatan otot, atau kekuatan otoritas politik semata.

Filsafat adalah komponen penting kepemimpinan. Dengan belajar berpikir secara logis, seimbang, kritis, sistematis, dan komunikatif, anda

(12)

9

akan menjadi seorang pemimpin ideal, yang amat dibutuhkan oleh berbagai bidang di Indonesia sekarang ini. (University Subject Profile:

Philosophy | University Guide | The Guardian, n.d.) C. Manfaat Mempelajari Filsafat Ilmu

Adapun manfaat dari mempelajari filsafat ilmu, yaitu :

1. Menyadarkan seorang ilmuwan agar tidak terjebak ke dalam pola pikir

“menara gading”yakni hanya berpikir murni dalam bidangnya tanpa mengaitkannya dengan kenyataan yang ada di luar dirinya. Padahal setiap aktivitas keilmuwan nyarisnyaris tidak dapat dilepaskan dalam konteks kehidupan sosial kemasyarakatan. Jadi filsafat ilmu diperlukan kehadirannya di tengah perkembangan IPTEK yang ditandai semakin menajamnya spesialisasi ilmu pengetahuan. Sebab dengan mempelajari filsafat ilmumaka para ilmuwan akan menyadari keterbatasan dirinya dan tidak terperangkap ke dalam sikap arogansi intelektual. Hal yang diperlukan adalah sikap keterbukaan diri di kalangan ilmuwan sehingga mereka dapat saling menyapa dan mengarahkan seluruh potensi keilmuan yang dimilikinya untuk kepentingan umat manusia.

2. Mengembangkan ilmu, teknologi dan perindustrian dalam batasan nilai ontologis. Melalui paradigma ontologism diharapkan dapat mendorong pertumbuhan wawasan spiritual keilmuan yang mampu mengatasi bahaya sekularisme segala ilmu.

3. Mengembangkan ilmu, teknologi dan pertindustrian dalam batasan nilai epistemologis. Melalui paradigma epistemologis diharapkan akan mendorong pertumbuhan wawasan intelektual keilmuan yang mampu

(13)

membentuk sikap ilmiah.

4. Mengembangkan ilmu, teknologi dan perindustrian dalam batasan akiologi.

Melalui paradigma aksiologis diharapkan dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai etis, serta mendorong perilaku adil dan membentuk moral tanggung jawab. Segala macam ilmu dan teknologi dipertanggung jawabkan bukan unntuk kepentingan manusia, namun juga untuk kepentingan obyek semua sebagai sumber kehidupan.

5. Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berpikir dan bersikap sempit dan tertutup.

6. Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam menghadapi berbagai problem.

7. Menyadari akan kedudukan manusia baik sebagai pribadi maupun dalam hubungannya dengan orang lain, alam sekitar,dan Tuhan YME.

8. Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk membuat hidup menjadi lebih baik

9. Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun diri kita sendiri dengan berpikir secara radikal (berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan menyadari keberadaan kita.

10. Filsafat ilmu memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang hidup secara dangkal saja, tidak mudah melihat persoalan-persoalan, apalagi melihat pemecahannya.

11. Filsafat ilmu memberikan pandangan yang luas, sehingga dapat

(14)

11

membendung egoisme dan ego-sentrisme (dalam segala hal hanya melihat dan mementingkan kepentingan dan kesenangan diri sendiri).

12. Filsafat ilmu mengajak untuk berpikir secara radikal, holistik dan sistematis, hingga kita tidak hanya ikut-ikutan saja, mengikuti pada pandangan umum, percaya akan setiap semboyan dalam surat-surat kabar, tetapi secara kritis menyelidiki apa yang dikemukakan orang, mempunyai pendapat sendiri, dengan cita-cita mencari kebenaran.

13. Filsafat ilmu memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri (terutama dalam etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmu mendidik, dan sebagainya.

14. Filsafat ilmu bermanfaat sebagai pembebas. Filsafat bukan hanya sekedar mendobrak pintu penjara tradisi dan kebiasaan yang penuh dengan berbagai mitos dan mite, melainkan juga merenggut manusia keluar dari penjara itu.

Filsafat ilmu membebaskan manusia dari belenggu cara berpikir yang mistis dan dogma.

15. Filsafat ilmu membantu agar seseorang mampu membedakan persoalan yang ilmiah dengan yang tidak ilmiah.

16. Filsafat ilmu memberikan landasan historis-filosofis bagi setiap kajian disiplin ilmu yang ditekuni.

17. Filsafat ilmu memberikan nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap disiplin ilmu.

18. Filsafat ilmu memberikan petunjuk dengan metode pemikiran reflektif dan penelitian penalaran supaya manusia dapat menyerasikan antara logika, rasio, pengalaman, dan agama dalam usaha mereka dalam pemenuhan

(15)

kebutuhannya untuk mencapai hidup yang sejahtera.

19. Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan.

Setiap metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara logis-rasional, agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum.

20. Menghindarkan diri dari memutlakan kebenaran ilmiah, dan menganggap bahwa ilmu sebagai satu-satunya cara memperoleh kebenaran

21. Menghidarkan diri dari egoisme ilmiah, yakni tidak menghargai sudut pandang lain di luar bidang ilmunya.

(16)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Filsafat merupakan perbincangan untuk mencari hakekat dari gejala yang ada atau mencari sesuatu dari segala yang ada. Dalam artian filsafat adalah landasan utama dari segala hal, tumpuan dari segala hal, maka jika salah dalam mengaplikasikan filsafat dalam kehidupan tentu akan sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan umat manusia. Pentingnya filsafat bagi manusia, pertama bisa dikelompokkan pentingnya filsafat bagi diri sendiri, kedua, pentingnya filsafat bagi umat (manusia), ketiga, pentingnya filsafat bagi ilmu pengetahuan.

Filsafat juga dapat memberikan manfaat bagi manusia yang mana manfaat dalam berpikir, kemampuan-kemampuan umum, dan kemampuan- kemampuan khusus. Dalam bidang ilmu ada banyak sekali manfaat filsafat sehingga sebagai manusia hendaknya kita selalu mempelajari ilmu dari filsafat dengan baik.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak .Dan apabila dalam penulisan terdapat kekeliruan penulis meminta maaf yang sebesarnya dan mengharap kritik dan sarannya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

13

(17)

Frankl, V. (1946). Man’s Search for Meaning. Beacon Press.

Iskandar, H., & Prasetyo, A. (2022). Eksistensialisme dan Pencarian Makna Hidup.

Jurnal Humaniora, 6(3), 211–225.

Kant, I. (1785). Groundwork of the Metaphysics of Morals.

Liza, 2006. Makalah. Pengantar Filsafat dan Ilmu. Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam. Cirebon.

Pandia Wisma, Modul Kuliah. Filsafat Ilmu. Sekolah Tinggi Theologi Injili Philadelphia. Amerika.

Purwanti, D., & Purwanto, A. (2022). Pendidikan Filsafat dan Perkembangan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Filsafat Indonesia, 5(2), 101–110.

Russell, B. (1912). The Problems of Philosophy. Oxford University Press.

Saebani, Beni Ahmad. 2009. Filsafat Ilmu-Kontemplasi Filosofis Tentang Seluk Beluk Sumber dan Tujuan Ilmu Pengetahuan. CV. Pustaka Setia, Bandung.

Surajiyo, 2005. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Suriasumantri. S. Jujun, 2003. Cetakan ketujuh. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Snijders Adelbert, 2006. Manusia dan Kebenaran. Penerbit Kanisius, Yogyakarta University subject profile: Philosophy | University guide | The Guardian. (n.d.).

Retrieved September 17, 2024, from

https://www.theguardian.com/education/2019/jun/07/subject-guide- philosophy

Wibowo, T. (2020). Peran Filsafat Moral dalam Pengembangan Etika Profesional.

Etika Dan Filsafat, 3(1), 45–47.

14

Referensi

Dokumen terkait

Keberadaan asumsi sebagai bagian dari filsafat ilmu merupakan hal yang sangat penting karena asumsi berfungsi sebagai bagian yang mendasar yang harus

<asbullah (akry merumuskan> ilmu filsafat adalah ilmuyang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenaiketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga

Filsafat adalah ilmu yang meneliti secara mendalam tentang ketuhanan, manusia dan alam semesta untuk menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana alam dapat dicapai

Hasbullah Bakry merumuskan: ilmu filsafat adalah ilmuyang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenaiketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga

Sejarah kelahiran dan perkembangan filsafat ilmu sangat membantu kita untuk dapat lebih mengenal dan memahami filsafat ilmu itu sendiri, sebab pengetahuan tentang sejarah

Perlunya kita mengetahui filsafat hukum karena relevan untuk membangun kondisi hukum yang sebenarnya, sebab tugas filsafat hukum adalah menjelaskan

Yang menjadi persamaan dari semua para ahli tentang filsafat yaitu sebuah ilmu untuk menyelidiki segala sesuatu secara mendalam. Sedangkan perbedaannya adalah kalau menurut plato

Pembahasan tentang berbagai bentuk pemahaman itu terdapat dalam sebuah ilmu yang disebut ilmu ushul al-Figh, yang oleh sebagian ahli hukum Islam dianggap sebagai ilmu filsafat Islam