• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Praktikum IPA SD

N/A
N/A
Nurani Azizah

Academic year: 2024

Membagikan "Buku Praktikum IPA SD"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri tersendiri dibandingkan dengan benda mati, ciri-ciri tersebut dapat dikatakan sebagai ciri-ciri umum yang dimiliki oleh semua makhluk hidup, beberapa ciri umum yang dimiliki oleh makhluk hidup antara lain; bergerak, tumbuh, makan, berkembang biak, bernapas. Selain mempunyai ciri-ciri umum, makhluk hidup sendiri mempunyai ciri-ciri khusus yang membedakan suatu makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya. Ciri-ciri yang digunakan untuk mengelompokkan makhluk hidup adalah ciri morfologi, ciri anatomi, ciri fisiologis, dan ciri genetik (Sri, Y.M, et.al, 2009).

Ciri morfologi lebih umum digunakan dibandingkan ciri fisiologis, namun saat ini ciri genetik lebih umum digunakan untuk mengelompokkan makhluk hidup. Pengelompokan makhluk hidup digambarkan dalam bentuk tingkatan kelompok atau takson, takson menggambarkan keeratan hubungan kekerabatan. Taksa dalam pengelompokan makhluk hidup terdiri dari tingkatan dari yang paling tinggi (paling umum) hingga yang paling rendah.

Dalam pengelompokan makhluk hidup digunakan juga sistem penamaan makhluk hidup (nomenklatur makhluk hidup). Tata nama diperlukan untuk menunjukkan persamaan atau perbedaan ciri masing-masing takson, artinya jika suatu makhluk hidup mempunyai nama yang sama pada tingkat takson tertentu, berarti makhluk tersebut hidup. Ini memiliki karakteristik yang sama pada tingkat takson tersebut. Tata nama binomial artinya nama suatu makhluk hidup terdiri dari dua kata latin, dimana kata pertama menunjukkan tingkat takson suatu genus dan kata kedua menunjukkan tingkat takson suatu spesies (Djumhana, N. et.al, 2006). Amati ciri-ciri yang membedakan makhluk hidup dengan benda mati dan catatlah pada Tabel 1.3. Amati ciri-ciri yang membedakan hewan dengan tumbuhan dan catatlah pada Tabel 1.4.

Dalam tata nama ilmiah, untuk setiap makhluk hidup jelaskan kata mana yang menunjukkan tingkat takson genus dan kata mana yang menunjukkan tingkat takson spesies.

Tabel 1.1. Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup
Tabel 1.1. Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup

EKOSISTEM

KEGIATAN PRAKTIKUM II

Rantai makanan merupakan perpindahan energi dari produsen, melalui serangkaian organisme yang membentuk hubungan nutrisi timbal balik. Rantai makanan ini sederhana, yang tidak pernah sederhana dalam ekosistem alami. Dalam hal ini tentunya rantai makanan selalu bergabung dengan rantai makanan lainnya sehingga membentuk hubungan saling memberi makan atau jaring makanan.

Dalam jaring-jaring makanan dan rantai makanan akan terjadi aliran energi melalui komponen-komponen yang terlibat. Aliran energi ini akan membentuk suatu sistem aliran energi yang bersifat hierarki atau disebut dengan tingkat trofik. Tingkat trofik menggambarkan jumlah energi bersih yang diterima setiap komponen, tingkatan tersebut digambarkan dalam bentuk piramida energi yang didasarkan pada aliran energi untuk setiap pergerakan pada tingkat trofik yang berbeda.

Praktikum IPA SD | 23 Dari piramida energi dapat digambarkan bahwa komponen ekosistem yang berada pada puncak rantai makanan akan semakin sedikit memperoleh energi. Hal ini menunjukkan bahwa banyak terjadi kehilangan energi antar tingkat trofik karena makhluk hidup memiliki sistem konversi energi yang tidak efisien. Hilangnya energi pada makhluk hidup terjadi dalam berbagai proses, misalnya pada rantai makanan, ketika konsumen tingkat I “mengambil” simpanan energi dari produsen, maka konsumen I tidak dapat mengambil seluruh simpanan energi yang dimiliki produsen.

Dari banyaknya energi yang tersimpan di dalam tubuh produsen, tidak seluruhnya diubah menjadi energi yang tersimpan kembali ke dalam tubuh konsumen tingkat pertama, banyak energi yang hilang dalam bentuk energi yang hilang bersama feses dan energi yang digunakan untuk beraktivitas. , sehingga jumlah energi yang tersimpan semakin berkurang. Pada konsumen tingkat II ke atas, kehilangan energi semakin meningkat karena adanya kecenderungan aktivitas yang lebih tinggi (dibutuhkan energi yang lebih banyak). Jelaskan komponen biotik mana yang memperoleh energi paling banyak dan mana yang paling sedikit memperoleh energi.

Gambar 1. Piramida Energi
Gambar 1. Piramida Energi

PEMUAIAN ZAT

KEGIATAN PRAKTIKUM III

Pemuaian Gas

Siapkan botol kosong, tutup botol kosong dengan lilin, jangan lupa tambahkan sedotan saat menutup botol dengan lilin. Letakkan ujung botol yang berisi sedotan ke dalam ember berisi air, perhatikan apa yang terjadi dengan air di dalam ember tersebut. Bakar bagian bawah botol dengan lilin.Saat bagian bawah botol menyala, masukkan ujung lainnya beserta sedotan ke dalam air di dalam ember dan lihat apa yang terjadi.

Catat waktu antara bagian bawah botol mulai terbakar hingga muncul gelembung-gelembung di dalam air, untuk melihat percobaan set 1 lebih jelas.

Gambar 5. Perangkat Percobaan 2     (Sumber : Rumanta, M. et.al, 2009)
Gambar 5. Perangkat Percobaan 2 (Sumber : Rumanta, M. et.al, 2009)

KALOR

KEGIATAN PRAKTIKUM IV

Awal 5 menit pertama

Ke arah manakah cairan bergerak dalam termoskop ketika diletakkan di bawah terik matahari? Jelaskan mengapa hal ini terjadi.

UDARA

KEGIATAN PRAKTIKUM V

Sifat Sifat Udara

Amati apa yang terjadi pada permukaan air pada mangkuk A dan mangkuk B, catat hasil pengamatannya pada tabel 5.3. Sediakan dua gelas dengan ukuran berbeda (gelas besar dan gelas kecil), gelas tanda 1 (gelas besar) dan gelas 2 (gelas kecil). Nyalakan lilin di mangkuk A dan B, tutupi lilin di mangkuk A dengan gelas 1 (gelas besar) dan tutupi lilin di mangkuk B dengan gelas 2 (gelas kecil).

Lepaskan karet gelang penahan balon, amati apa yang terjadi pada selongsong bola dan balon, catat hasil pengamatan pada Tabel 5.4. Amati apa yang terjadi pada selongsong dan balon jika balon tidak ditiup, catat hasil pengamatannya pada Tabel 5.4.

Gambar 15. Perangkat Percobaan Tekanan Udara   (Sumber : Rumanta, M. et.al, 2009)
Gambar 15. Perangkat Percobaan Tekanan Udara (Sumber : Rumanta, M. et.al, 2009)

LISTRIK

KEGIATAN PRAKTIKUM VI

Baterai Jeruk

Hubungkan kabel dari satu jeruk ke jeruk lainnya. pelat tembaga pada jeruk yang satu dihubungkan dengan pelat seng pada jeruk yang lain melalui kawat). Hubungkan kabel dari satu jeruk ke jeruk lainnya. pelat tembaga pada jeruk yang satu dihubungkan dengan pelat seng pada jeruk yang lain melalui kawat). Hubungkan kabel dari satu jeruk ke jeruk lainnya. pelat tembaga pada jeruk yang satu dihubungkan dengan pelat seng pada jeruk yang lain melalui kawat).

Catatlah waktu sejak saklar S dihubungkan sampai korek api menyala, masukkan pengamatan anda pada tabel 6.2. Ketika saklar S pada alat 3 disambungkan kemudian pin korek dipasang, apa yang terjadi pada korek api tersebut.

Tabel 6.1. Kemampuan Buah Jeruk dalam Menghasilkan Arus
Tabel 6.1. Kemampuan Buah Jeruk dalam Menghasilkan Arus

Gambar

Tabel 1.1. Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup
Tabel 1.2.  Penamaan Ilmiah dan Lokal
Tabel 1.5 Persamaan antara hewan dan Tumbuhan
Tabel 1.6. Sentuhan Daun
+7

Referensi

Dokumen terkait

radiasi karena panas memancar ke seluruh bagian panci dan konveksi karena panas pada air bagian bawah merambat ke atas.. konveksi karena panas merambat ke seluruh

 Distilasi (penyulingan) adalah pe- misahan campuran zat cair yang didasarkan pada perbedaan titik didih zat-zat cair yang ada dalam campuran..  Kristalisasi

Setelah itu menentukan kerapatan dan BJ atau Berat Jenis dari zat cair tersebut yaitu air, kemudian menentukan kerapatan dan BJ dari zat cair seperti etanol, aceton, dan

 Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah satu satuan massa zat padat menjadi cair pada titik leburnya disebut kalor lebur ( L)...

Simplisia atau bahan yang mengandung zat aroma, disuling hati-hati dalam panci destilasi bersama air, minyak atsiri yang memisahkan dari destilat dipisahkan (diambil) sehingga

Dari hubungan antara kalor yang diserap atau dilepas dengan perubahan suhu suatu zat, dapat diturunkan tetapan tetapan seperti nilai air (kapasitas kalor) dari kalor jenis zat

anyak karakteristik lain zat cair juga perlu mendapat perhatian dari  perancang evaporator, antara lain kalor spesi"ik, kalor konsentrasi, titik beku,  pembebasan gas

 Prinsip dasar destilasi yakni perbedaan titik didih dari komponen-komponen yang terdapat dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki