BUKU SADURAN BIDANG PERTANIAN
“SISTEM TANAM LEGOWO”
( Karya : BALITBANG KEMENTAN 2015)
Dibuat Oleh : SITI MASITA FACHRIE, S.TP
NIP 19960718 202012 2 002
UPT WILAYAH MALAKAJI
DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GOWA
2023
I. PENDAHULUAN
Padi merupakan sumber pangan utama penduduk Indonesia, yang sebagian besar dibudidayakan sebagai padi sawah. Kegiatan dalam bercocok tanam padi secara umum meliputi pembibitan, persiapan lahan, pemindahan bibit atau tanam, pemupukan, pemeliharaan (pengairan, penyiangan, pengendalian Hama dan Penyakit) dan Panen.
Berbagai teknologi budidaya padi yang telah diperkenalkan antara lain : Budidaya Sistem tanam benih langsung (TABELA), Sistem Tanpa Olah Tanah (TOT), maupun system tanam jajar legowo. Pengenalan Sistem tersebut bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang optimal juga ditujukan untuk meningkatkan hasil produksi dan pendapatan Petani.
Beberapa kemungkinan yang menyebabkan rendahnya produktivitas pada jarak tanam rapat adalah sebagai berikut : 1). Varietas umum akan tumbuh tidak optimal apabila menerima sinar yang rendah akibat persaingan sinar matahari, 2). Terjadinya kahat hara tertentu terutama N, P dan K serta air akibat pertanaman yang rapat, 3) terjadinya serangan penyakit endemic setempat
akibat kondisi iklim mikro yang menguntungkan pereumbuhan penyakit pada jarak tanam rapat.
Sistem tanam jajar legowo pada barusan terluar memberika peluang untuk tumbuh lebih longgar sekaligus populasi lebih tinggi. Dengan system ini , mampu memberikan sirkulasi udara yang baik, pemanfaatan sinar matahari yang baik dan penanganan gulma dan pemupukan lebih mudah.Akan tetapi saat ini, penerapan system jajar legowo masih bervariasi karena akibat pemahaman yang berbeda / beragam walaupn memiliki konsep dasar dasar yang dipahami. Oleh karena itu perlu adanya buku pedoman penerapan penanaman Padi Sitem Jajar Legowo untuk memdahkan penerapan dilapangan.
II. PENGERTIAN JAJAR LEGOWO
Sistem tanam jajar lejowo adalah pola bertanam yang berselang-seling antara dua atau lebih (biasanya dua ata empat) baris tanaman padi dan satu baris kosong. Istilah Legowo diambil dari bahasa jawa yaitu berasal dari kata lego berarti luas dan dowo berarti memanjang. Legowo diartikan pula sebagai cara tanam padi sawah yang
memiliki beberapa barisan dan diselingi satu barisan kosong.
III. PRINSIP TANAM JAJAR LEGOWO
Sistem Legowo adalah satu rekayasa teknologi untuk mendapatkan populasi tanaman lebih dari 160.000 perhektar. Penerapan jajar Legowo selain meningkatkan populasi pertanaman juga mampu menambah kelancaran sirkulasi sinar matahari dan udara disekeliling tanaman pinggir sehingga tanaman dapat tumbuh dan berfotosintesa dengan baik.
Penerapan system tanam Legowo disarankan menggunakan jarak 25 cm antar rumpun tanaman dan 12,5 cm antar tanaman dalam barisan. Dalam buku ini dibatasi penerapan system tanam Legowo 2:1 dan 4:1 (baik tipe 1 atau tipe 2).
1. Legowow tipe 2:1
Pada system Legowo 2: 1 ini akan menghasilkan 213.300 rumpun, serta peningkatan populasi 33,31%dibanding pola tanam tegel 25X25 yang hanya menghasilkan 160.000 rumpun/ha.Dengan pola tanam ini, semua tanaman akan menapatkan tanaman sisipan.
2. Legowo tipe 4:1.
Tipe 1
System Legowo 4:1 tipe 1 ini, merupakan pola tanam dengan keseluruhan baris mendapatkan tanaman sisipan. Populasi mencapai 256.000/ha , cocok pada tanah yang kurang subur, peningkatan populasi 60%
dibandingkan tegel.
Tipe 2.
System Legowo tipe ini, merupakan pola tanam yang hanya memberikan tanaman sisipan pad kedua baris saja,sehingga peningkatan populasi hanya 20,44%.
Populasi tanaman sebanyak 192.712 (4260 rumpun/ha). Pola ini cocok pada tanah dengan kesuburan tinggi. Mampu meminimalkan kerebahan tanaman.
IV. KEUNTUNGAN JAJAR LEGOWO
Keuntunga dari system tanam jajar Legowo dibandingkan dengan sistem yang lain yaitu terdapat ruang yang lebih lebar diantara dua kelompok barisan yang akan memperbanyak cahaya matahari masuk ke setiap rumpun tanaman padi sehingg meningkatkan aktivitas fotosintesis yang berdampak pada peningkatan produktivitas tanaman.
V. KENDALA DAN SOLUSI
Menurut petani diungkapkan bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi dalam menerapkan tanam system logowo, diantaranya adalah :1) jarak tanam lebih sulit karena antar baris dan antar tanaman tidak sama, 2) Tanama membutuhkan waktu lebih lama karena jarak tanaman tidak simetris, ada bagian yang dikosongkan, 3).
Biaya tanam lebih mahal.( upah buruh tanam).
Sebenarnya kendala ini muncul karena buruh tanam belum mahir system tanam jajar Legowo. .
Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi kendala ini yaitu penggunaan alat tanam padi jajar Legowo ( tranplanter) da ada juga alat tanam benih langsung (drum seeder atau seeder baytani).
VI. PENUTUP
Sistem tanam jajar Legowo adalah salah satu paket teknologi budidaya yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi melalui pengaturan populasi.
Tanama diatur sedemikian rupa sehingga mendapatkan sinar matahari maksimal, memudahkan penangan gulma , HPT dan pengaplikasian pupuk.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun BALITBANG Kementan. Sistem Tanam jajar Legowo. BALITBANGTAN Kementan. 2015.