• Tidak ada hasil yang ditemukan

BULETIN VETERINER UDAYANA - Universitas Udayana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BULETIN VETERINER UDAYANA - Universitas Udayana"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 12 No.1 Pebruari 2020 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

p-ISSN: 2085-2495, e-ISSN: 2477-2712

BULETIN VETERINER UDAYANA

Angka Lempeng Total Bakteri (ALTB) pada Daging Ayam Broiler yang Dijual di Beberapa Pasar Tradisional di Denpasar Selatan

Perubahan Histopatologi Hati Tikus Putih yang diberikan Ekstrak Etanol Sarang Semut dan Gentamisin

Studi Morfologi dan Morfometri Duodenum Anjing Kintamani

Kesembuhan Lesi Dermatitis Kompleks dengan Pemakaian Krim Herbal

Penampilan Reproduksi Induk Sapi Bali pada Simantri di Kabupaten Badung

Nilai Limfosit dan Monosit Sapi Bali yang Dipelihara Berbasis Organik

Uji Residu Antibiotika pada Hati Sapi Bali di Beberapa Pasar Daerah di Provinsi Bali

Aktivitas Alanin Aminotransferase dan Aspartat Aminotransferase pada Broiler yang Diberikan Penambahan Tepung Temulawak dalam Pakan

Titer Antibodi Anjing Lokal Enam Bulan Pasca Vaksinasi Rabies

Pengobatan Penyakit Pernapasan pada Babi dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Ternak di Desa Penarukan, Kerambitan, Tabanan

Efikasi Sterilisasi dan Desinfeksi Kandang untuk Mengurangi Infeksi Bakteri

Seroprevalensi Sistiserkosis pada Babi di Wilayah Wamena, Papua

Pemanfaatan Vesica Urinaria Babi sebagai Extracellular Matriks terhadap Proses Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih

Prevalensi dan Identifikasi Protozoa Saluran Pencernaan pada Monyet Eekor Panjang di Pulau Nusa Penida

Efektivitas Ekstrak Ethanol Daun Mimba terhadap Rhipichepalus sanguineus secara In Vitro

Perkembangan Folikel dan Munculnya Estrus setelah Penyuntikan GnRH pada Sapi Bali yang Mengalami Anestrus Postpartum dengan Body Condition Score Berbeda

DITERBITKAN OLEH FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA

VOL 12 NO. 1 PEBRUARI 2020

(2)

Publikasi Ilmiah Ini Diterbitkan

Dua Kali Setahun Setiap Bulan Pebruari dan Agustus Yang Bekerjasama Antara

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (ADHPHKI)

Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI)

Cabang Bali

(3)

Fotografer: Drh. Putu Henrywaesa Sudipa, M.Si

Anjing bali: Anjing bali adalah anjing asli yang terdapat di Pulau Bali. Jenis anjing ini merupakan salah satu jenis anjing tertua di dunia berdasarkan hasil penelitian genetikanya.

Susunan Redaksi:

Penanggung Jawab: Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Ketua Redaksi: Ni Ketut Suwiti. Redaktur: I Nengah Kerta Besung, Kadek Karang Agustina, I Wayan Nico Fajar Gunawan. Penyunting/Editor: Luh Gde Sri Surya Heryani, Luh Made Sudimartini, I Gusti Ayu Agung Suartini, I Nyoman Suartha, Ni Nyoman Werdi Susari, Desak Nyoman Dewi Indira Laksmi, I Gusti Made Krisna Erawan, I Wayan Bebas, I Made Kardena, I Made Merdana, Luh Eka Setiasih, I Gede Soma. Design Grafis: I Wayan Sudira, Anak Agung Gde Oka Dharmayudha, Putu Henrywaesa Sudipa.

Sekretariat: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Jl. PB Sudirman Denpasar Telp. (0361) 223791. Email: [email protected]

Website: http//www.ojs.unud.ac.id/index,php/buletinvet.

BULETIN VETERINER UDAYANA

Naskah yang dikirim ke redaksi Buletin Veteriner Udayana tidak diperkenankan dipublikasikan lagi secara keseluruhan atau

sebagian tanpa seijin Buletin Veteriner Udayana

(4)

Prof. Dr. drh. Fedik Abdul Rantam, DVM Imunologi Molekuler dan Seluler. Lab. Virologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Prof. Dr. Ir. I Gst Nyoman Gde Bidura, MS

Bioteknologi Pakan Fakultas Peternakan Universitas Udayana Ir. Dahlanuddin, M.Rur.Sc., Ph.D

Lab. Nutrisi dan Makanan Ternak/Herbivora Fakultas Peternakan Universitas Mataram

drh. Made Sriasih, M. Agr. Sc., Ph.D

Lab. Biotechnology and Immunology Fakultas Peternakan, Universitas Mataram.

Dr. Drh. Tyas Rini Saraswati, M.Kes

Lab. Ilmu Faal dan Kasiat Obat Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro

Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D

Intestinal Microbiology, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, S.Ked., SpMK, Ph.D

Medicine, Dentistry, and Pharmaceutical. Bag. Mikrobiologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Univesitas Udayana

Prof. Ir. I Made Anom S. Wijaya, M.App.Sc., Ph.D Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Udayana

Prof. Dr. drh I Gusti Ngurah Kade Mahardika Lab. Virologi Veteriner Universitas Udayana

Prof. Dr. Drh I Wayan Suardana, MSi

Dairy Sciences Lab. Kesmavet, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

MITRA BESTARI BULETIN VETERINER UDAYANA

(5)

Buletin Veteriner Udayana

Terbit sejak: 1 Pebruari 2009 Naskah asli

Original article

Angka Lempeng Total Bakteri (ALTB) pada Daging Ayam Broiler yang Dijual di Beberapa Pasar Tradisional di Denpasar Selatan

(TOTAL PLATE COUNT IN CHICKEN BROILER MEAT SOLD IN SOME TRADITIONAL MARKETS IN SOUTH DENPASAR)

Martha Putri Manullang, Ida Bagus Ngurah Swacita, I Ketut Suada ... 1 Perubahan Histopatologi Hati Tikus Putih yang diberikan Ekstrak Etanol Sarang Semut dan Gentamisin

(HISTOPHATOLOGICAL CHANGES IN HEPAR OF WHITE RATS GIVEN ETHANOL EXTRACT OF ANT NEST AND GENTAMICIN)

Gde Made Jasmara Muda, Anak Agung Gde Arjana, I Ketut Berata ... 7 Studi Morfologi dan Morfometri Duodenum Anjing Kintamani

(STUDY OF MORPHOLOGY AND MORFOMETRY KINTAMANI DOG DUODENUM) Andika Diko Septiyatma, Ni Luh Eka Setiasih, Luh Gde Sri Surya Heryani ... 13 Kesembuhan Lesi Dermatitis Kompleks dengan Pemakaian Krim Herbal

(HEALING COMPLEX DERMATITIS LESIONS WITH HERBAL CREAM PREPARATIONS)

Putu Adrian Junaedi, I Nyoman Suartha, Luh Made Sudimartini ... 19 Penampilan Reproduksi Induk Sapi Bali pada Simantri di Kabupaten Badung

(REPRODUCTIVE APPEARANCE OF BALI CATTLE AT SIMANTRI IN BADUNG REGENCY)

Kusumaning Arumsari Wimbavitrati, I Putu Sampurna, I Ketut Suatha ... 24 Nilai Limfosit dan Monosit Sapi Bali yang Dipelihara Berbasis Organik

(VALUE OF LIMFOSIT AND MONOSIT OF BALI CATTLE BASED ON ORGANIC MAINTAIN)

I Putu Indra Parmayoga, Ni Ketut Suwiti1, I Nyoman Suartha, I Gusti Ayu

Agung Suartini ... 32 Uji Residu Antibiotika pada Hati Sapi Bali di Beberapa Pasar Daerah di Provinsi Bali (ANTIBIOTICS RESIDUE TEST ON THE LIVER OF BALI CATTLE IN SOME

TRADITIONAL MARKETS IN BALI PROVINCE)

Alexander Jacky Cundawan, I Wayan Sudira, Siswanto ... 39 Aktivitas Alanin Aminotransferase dan Aspartat Aminotransferase pada Broiler yang Diberikan Penambahan Tepung Temulawak dalam Pakan

(ACTIVITY OF ALANIN AMINOTRANSFERASE AND ASPARTAT AMINOTRANSFERASE IN BROILER WITH ADDITION OF TEMULAWAK FLOUR IN FEED)

Putu Diah Puspa Adhi, Ida Bagus Komang Ardana, Anak Agung Sagung

Kendran ... 45 DAFTAR ISI

(6)

Titer Antibodi Anjing Lokal Enam Bulan Pasca Vaksinasi Rabies

(ANTIBODY TITER OF LOCAL DOGS SIX MONTHS ON RABIES VACCINATION)

I Nengah Sudarmayasa, Ida Bagus Kade Suardana, I Nyoman Suartha ... 50 Pengobatan Penyakit Pernapasan pada Babi dalam Upaya Meningkatkan

Produktivitas Ternak di Desa Penarukan, Kerambitan, Tabanan

(TREATMENT OF RESPIRATORY DISEASE IN PIGS IN EFFORTS TO INCREASE LIVESTOCK PRODUCTIVITY IN PENARUKAN VILLAGE, KERAMBITAN, TABANAN) I Gusti Ketut Suarjana, Nengah Kerta Besung, Aida L.T. Rompis, Ketut

Tono Pasek Gelgel ... 55 Efikasi Sterilisasi dan Desinfeksi Kandang untuk Mengurangi Infeksi Bakteri

(STERILIZATION EFFICACY AND DESINFECTION OF CAGES TO REDUCE BACTERIAL INFECTIONS)

Ketut Tono Pasek Ggelgel, Putu Henrywaesa Sudipa ... 61 Seroprevalensi Sistiserkosis pada Babi di Wilayah Wamena, Papua

(SWINE CYSTICERCOSIS SEROPREVALENCE IN WAMENA, PAPUA REGION)

Alvionita Lingga, Ida Bagus Ngurah Swacita, I Ketut Suada ... 67 Pemanfaatan Vesica Urinaria Babi sebagai Extracellular Matriks terhadap Proses Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih

(UTILIZATION OF VESICA URINARIA BABI AS AN EXTRACELLULAR MATRIX FOR THE HEALING PROCESS OF OPEN WOUNDS IN WHITE MICE)

Wayan Herry Gumawan, Wayan Wirata, Wayan Gorda, Luh Made

Sudimartini ... 74 Prevalensi dan Identifikasi Protozoa Saluran Pencernaan pada Monyet Eekor Panjang di Pulau Nusa Penida

(PREVALENCE AND IDENTIFICATION OF GASTROINTESTINAL PROTOZOA IN LONG-TAIL MONKEY IN NUSA PENIDA ISLAND)

Anak Agung Wisnu Kusuma Putra, I Nengah Wandia, I Made Dwinata ... 80 Efektivitas Ekstrak Ethanol Daun Mimba terhadap Rhipichepalus sanguineus secara In Vitro

(THE EFFECTIVENESS OF NEEM LEAF ETHANOL EXTRACT ON THE IN VITRO OF RHIPICHEPALUS SANGUINEUS)

I Made Merdana, Ida Ayu Pasti Hapsari, Fuady Muslih ... 86 Perkembangan Folikel dan Munculnya Estrus setelah Penyuntikan GnRH pada Sapi Bali yang Mengalami Anestrus Postpartum dengan Body Condition Score Berbeda (FOLLICULAR DEVELOPMENT AND THE ONSET OF ESTRUS DUE TO INDUCTION OF GNRH IN BALI CATTLE ANESTRUS POSTPARTUM WITH DIFFERENT BODY CONDITION SCORE)

I Nyoman Oka Widiarta, Tjok Gde Oka Pemayun, IGNB Trilaksana ... 92

(7)

Prof. Dr. drh. Tjok Oka Pemayun, MS

Lab. Reproduksi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc., Ph.D.

Lab. Ekofisiologi Hewan Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana.

Dr. drh. I Nyoman Suartha, MSi.

Lab. Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Prof. Dr. drh. Gusti Ayu Yuniati Kencana, MP.

Lab. Virologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr. drh I Nengah Kerta Besung, MSi

Lab. Bakteriologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr.drh. I Gusti Ayu Agung Suartini, MSi.

Lab. Biokimia, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr. drh. I Gusti Made Krisna Erawan, MSi.

Lab. Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Drh. Kadek Karang Agustina, MP.

Lab. Kesmavet, Fakutas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Drh. Made Sudimartini, MP

Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Drh. Wayan Nico Fajar, M.Si

Lab. Radiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dra. Ni Made Pharmawati, MSc. PhD.

Lab. Bioteknologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana Dr. drh. Maxs U E Sanam.

Lab. Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Cendana.

Prof. Dr. drh. Pudji Astuti

Lab. Fisiologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada.

Prof. Dr.drh. I Nyoman Suarsana, MSi.

Lab. Biokimia Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Prof. Dr. drh Ni Ketut Suwiti, MKes,

Lab. Histologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr.drh. Michael Haryadi, MP.

Lab. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada Drh. Ni Luh Putu Agustini, MP.

Lab. Bioteknologi Balai Besar Veteriner Denpasar.

Drh. Ni Made Restiati, Mphil.

Klinisi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Bali Dr.drh. AETH Wahyuni, MSi.

Lab. Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada Drh. Siti Komariah

Klinisi Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia Dr. drh. I Wayan Bebas, M.Kes.

Lab. Reproduksi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr. drh. I Gese Soma, M.Kes.

Lab. Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana MITRA BESTARI TAMU

(8)

Buletin Veteriner Udayana

Vol. 12 No. 1 Tahun 2020

Aktivitas 45 ALT 45

Angka Lempeng Total Bakteri 1 Anjing lokal 50

Antibiotika 39 AST 45 Babi 55, 67 Bakteri 61 BCS 92 Bioassay 39 Biplot 24 Broiler 1, 45

Dermatitis kompleks 19 Desinfeksi 61

Duodenum 13 Efektivitas 86

Ekstrak ethanol daun mimba 86 ELISA 50

Estrus 92

Folikel ovarium 92 Gentamisin 7 GnRH 92 Hati 39 Hati 7

Hematologic 32 Kandang 61 Kintamani dog Limfosit 32 Luka 74

Matriks ekstraseluer 74 Mimba 19

Monosit 32

Monyet ekor panjang 80 Morphology 13

Morphometry 13 Nusa Penida 80 Pakan organic 32 Papua 67

Pasar Tradisional 1 Pegagan 19

Penampilan reproduksi 24 Perubahan lesi 19

PRDC 55 Prevalensi 80 Protozoa 80 Rabies 50 Residu 39

Rhipicephalus sanguineus 86 Saluran pencernaan 80 Sapi bali 24, 32, 39, 92 Sarang semut 7

Seroprevalensi 67 Simantri 24 Sirsak 19 Sistiserkosis 67 Sterilisasi 61 Temulawak 45 Tikus putih 7

Tikus putih jantan 74 Titer antibodi 50 Vesica urinaria babi 74 Wamena 67

INDEKS SUBJEK

INDEKS PENULIS

(9)

Buletin Veteriner Udayana

Vol. 12 No. 1 Tahun 2020

Adhi PDP 45

Alvionita Lingga A 67 Ardana IBK 45 Arjana AAG 7 Berata IK 7 Besung INK 55 Cundawan AJ 39 Dwinata IM 80 Gelgel KTP 55 Ggelgel KTP 61 Gorda IW 74 Gumawan WH 74 Hapsari IAP 86 Heryani LGSS 13 Junaedi PA 19 Kendran AAS 45 Manullang MP 1 Merdana IM 7, 86 Muda GMJ 7 Muslih F 86 Parmayoga IPI 32 Pemayun TGO 92 Putra AAWK 80

Rompis ALT 55 Sampurna IP 24 Septiyatma AD 13 Setiasih NLE 13 Siswanto 39 Suada IK 1, 67 Suardana IBK 50 Suarjana IGK 55 Suartha IN 19, 32, 50 Suartini IGAA 32 Suatha IK 24 Sudarmayasa IN 50 Sudimartini LM 19, 74 Sudipa PH 61

Sudira IW 39 Suwiti NK 32 Swacita IBN 1, 67 Trilaksana IGNB Wandia IN 80 Widiarta INO 92 Wimbavitrati KA 24 Wirata IW 74

(10)

Ketentuan Umum

a. BuletinVeteriner Udayana memuat tulisan ilmiah dalam bidang Kedoteran Hewan dan Peternakan, berupa hasil penelitian, artikel ulas balik (review).

b. Naskah/makalah harus orisinal dan belum pernah diterbitkan. Apabila diterima untuk dimuat dalam Buletin Veteriner Udayana, maka tidak boleh diterbitkan dalam majalah atau media yang lain.

2. Naskah ilmiah dicetak dengan kertas ukuran A4. Naskah diketik dengan spasi menggunakan program olah kata word for windows, huruf Times New Roman ukuran huruf 12.

3. Tata cara penulisan naskah hasil penelitian hendaknya disusun menurut urutan sebagai berikut: Judul, Identitas penulis, Abstrak, Abstract, Pendahuluan, Metode Penelitian, Hasil dan Pembahasan, Simpulan dan Saran, Ucapan terimakasih dan Daftar Pustaka.

Upayakan dicetak hitam putih, dan keseluruhan naskah tidak lebih tidak kurang dari 10- 15 halaman.

a. Judul: Singkat dan jelas.

b. Identitas penulis: Nama ditulis lengkap (tidak disingkat) tanpa gelar. Bila penulis lebih dari seorang, dengan alamat, instansi yang berbeda, maka di belakang setiap nama diberi indeks atas angka arab. Alamat penulis ditulis di bawah nama penulis mencakup laboratorium, lembaga, dan alamat lengkap dengan nomer telepon/faksimili dan Email. Indeks tambahan diberikan pada penulis yang dapat diajak berkorespondensi (corresponding author).

c. Abstrak: Ditulis dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu dan bahasa Inggris bila naskah dalam bahasa Indonesia, begitu pula sebaliknya. Abstrak dilengkapi kata kunci (keywords) yang diurut berdasarkan kepentingannya. Abstrak memuat ringkasan naskah, mencakup seluruh tulisan tanpa mencoba merinci setiap bagiannya. Hindari menggunakan singkatan.

d. Pendahuluan: Memuat tentang ruang lingkup, latar belakang tujuan dan manfaat penelitian. Bagian ini hendaknya memberikan latar belakang agar pembaca dapat memahami dan menilai hasil penelitian tanpa membaca laporan-laporan sebelumnya yang berkaitan dengan topik. Manfaatkanlah pustaka yang dapat mendukung pembahasan.

e. Metode Penelitian: Hendaknya diuraikan secara rinci dan jelas mengenai bahan yang digunakan dan cara kerja yang dilaksanakan, termasuk metode statistika. Cara kerja yang disampaikan hendaknya memuat informasi yang memadai sehingga memungkinkan penelitian dapat diulang dengan berhasil.

f. Hasil dan Pembahasan: Disajikan secara bersama dan membahas dengan jelas hasil- hasil penelitian. Hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk tertulis di dalam naskah, tabel, atau gambar. Kurangi penggunaan grafik jika hal tersebut dapat dijelaskan naskah. Batasi pemakaian foto, sajikan foto yang jelas menggambarkan hasil yang diperoleh. Gambar dan tabel harus diberi nomor dan dikutip dalam naskah.

Pembahasan yang disajikan hendaknya memuat tafsir atas hasil yang diperoleh dan bahasan yang berkaitan dengan laporan-laporan sebelumnya. Hindari mengulang pernyataan yang telah disampaikan pada metode, hasil dan informasi lain yang telah disajikan pada pendahuluan.

g. Simpulan dan Saran: Disajikan secara terpisah dari hasil dan pembahasan.

KETENTUAN UNTUK PENULISAN NASKAH

(11)

h. Ucapan Terimakasih: Dapat disajikan bila dipandang perlu. Ditujukan kepada yang mendanai penelitian dan untuk memberikan penghargaan kepada Lembaga maupun perseorangan yang telah membantu penelitian atau proses penulisan.

i. DaftarPustaka: Ditulis mengikuti pola Vancouver Style. Disusun secara alfabetis menurut nama dan tahun terbit. Singkatan majalah/jurnal berdasarkan tata cara yang dapat dipakai oleh masing-masing jurnal. Proporsi daftar pustaka jurnal/majalah ilmiah sedikitnya 60%, dan teks book 40%. Contoh penulisan daftar pustaka:

Jurnal/majalah

Cowle SM, Horae S, Mosselman S, Parker MG. 1997. Estrogen receptor alpha and beta for heterodimeson DNA. J Biol Chem, 272(1): 158-162.

Buku

Gordon I. 1997. Controlled reproduction in sheep and goats. Controlled reproductionin farm animal series. 2nd Ed. Cab. Internationa. Ireland

Bab dalam Buku

Lukert PD, Saif YM. 1997. Infectious bursal disease. In: Diesease of Pultry. 10th Ed.

Calnek BW, Barness HJ, Beard CW, McDaugrad LR, Saif YM. (eds). Iowa State University Press, Ames, Iowa, USA. Pp. 721-738.

Prosiding

Muzzarelli R. 1990. Chitin and chitosan: Unique cationic polysaccharides, In:

Proceeding Sympotium Towards a Carbohydrate Based Chemistry. Ames, France, 23- 26 Oct. 1989. Pp. 199-231.

Disertasi/Tesis

Said S. 2003.Studies on Fertilization of rat soocytes by intra cytoplasmic sperm injection. (Disertation). Okayama: Okayama University.

Website

Gorman C. 1997. The new Hongkong Flue. http://www.pathfinder.com/time/

magazine/1997/dom/971229/heatlh.thenewhong_html

4. Pengiriman naskah dilakukan setiap saat dalam bentuk softcopy (file doc/docx) melalui sistem daring pada laman berikut:

https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/about/submissions

5. Terhadap naskah/makalah yang dikirim, redaksi berhak untuk: memuat naskah/makalah tanpa perbaikan, memuat naskah/makalah dengan perbaikan, menolak naskah/makalah.

Semua keputusan redaksi tidak dapat diganggu gugat dan tidak diadakan surat menyurat untuk keperluan itu.

6. Setiap naskah yang dikirim ke redaksi untuk dipublikasikan dalam Buletin Veteriner Udayana akan dipandang sebagai karya asli penulis dan bila diterima, naskah tersebut tidak diperkenankan dipublikasikan lagi secara keseluruhan ataupun sebagian tanpa seijin Buletin Veteriner Udayana.

(12)

Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran Hewan Jl. PB Sudirman Denpasar, Telp (0361)223791

BULETIN VETERINER UDAYANA

(13)

Terakreditasi Nasional Peringkat 3, DJPRP Kementerian Ristekdikti No. 21/E/KPT/2018, Tanggal 9 Juli 2018

86

Efektivitas Ekstrak Ethanol Daun Mimba terhadap Rhipichepalus sanguineus secara In Vitro

(THE EFFECTIVENESS OF NEEM LEAF ETHANOL EXTRACT ON THE IN VITRO OF RHIPICHEPALUS SANGUINEUS)

I Made Merdana1*, Ida Ayu Pasti Hapsari2, Fuady Muslih3

1Laboratorium Fisiologi, Farmasi dan Farmakologi Veteriner, 2Laboratorium Parasitologi Veteriner, 3Pendidikan Profesi Dokter Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas

Udayana. Jl. P.B. Sudirman, Denpasar, Bali.

*Email: [email protected] ABSTRAK

Tanaman mimba sangat potensial untuk dikembangkan sebagai obat antiektoparasit pada hewan kesayangan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak ethanol daun mimba (Azadirachta indica, A. Juss) terhadap caplak Rhipicephalus sanguineus secara in vitro. Menggunakan rancangan acak lengkap, sebanyak 250 ekor caplak secara acak dibagi menjadi 5 group dengan lima ulangan. P0 diberikan placebo sebagai kontrol negatif. P1 diberikan deltametrin 0,5% EC sebagai kontrol possitif. P2, P3 dan P4 secara berurutan diberikan ekstrak daun mimba 2,5%, 5 % dan 10%.

Setiap ulangan berisi 10 ekor caplak yang ditaruh didalam petridish beralaskan kapas yang telah disemprot dengan larutan masing-masing, kemudian caplak diberikan perlakuan lagi dengan penyemprotan secara halus dan merata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak ethanol daun mimba berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kematian caplak R. sanguineus secara in vitro.

dimana terjadi peningkatan kematian caplak seiring meningkatnya konsentrasi. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak ethanol daun mimba 5% yang paling efektif membunuh caplak R.

sanguineus dengan mortalitas 100%.

Kata kunci: efektivitas; ekstrak ethanol daun mimba; Rhipicephalus sanguineus ABSTRACT

The Neem leaves were very potential to developed as an anti-ectoparasite drug in pets. The purpose of this research was to determine the effectiveness of ethanol extract of Neem leaves (Azadirachta indica, A. Juss) against Rhipicephalus sanguineus dog by in vitro. Using a completely randomized design, 250 ticks were randomly divided into 5 groups with five repetitions. A gentle spray treatment of neem leaves extract, sequentially; P0 as negative control with Aquadest, P1 as positive control with 0.5% deltamethrin, P2 with 2.5% Neem leaves extract, P3 with 5% Neem leaves extract, P4 with 10%

Neem leaves extract, Each group consists of 12 ticks that placed in petri dish with a cotton pad that has been sprayed with each solvent, then treated again by spraying it gently and equal. The results of the research showed that the ethanol extract of neem leaves proved to be very significant (P <0.01) against the mortality of R. sanguineus by in vitro. This research, solvent with 10% of neem leaves extract was most effective to exterminate R. sanguineus ticks with 100% mortality.

Keywords: effectiveness; neem leaves extract; Rhipicephalus sanguineus PENDAHULUAN

Ektoparasit yang sering ditemukan menyerang anjing adalah caplak Ixodidae salah satunya Rhipicephalus sanguineus.

Infestasi caplak menyebabkan performa anjing menjadi tidak menarik untuk dilihat, terjadi kerontokan bulu dan juga infeksi pada kulit. Infestasi caplak menyerang

permukaan kulit induk semang dengan menghisap darah dari pembuluh darah perifer (Levine, 1994). Caplak juga sebagai vektor penularan berbagai macam penyakit yang disebut tick borne diseases (Rani et al., 2011), seperti boutenneuse fever, babesiosis, ehrlikiosis dan demam Q (Hadi dan Sovianan, 2015). Berbagai metode penanggulangan menggunakan pestisida

(14)

87

sintetis telah dilakukan dengan cara dusting, spraying, bathing-dipping dan juga injection. Implikasinya terjadi ketergantungan akan pestisida sintetis dengan dosis yang terus meningkat.

Penggunaan pestisida yang berulang dapat berdampak negatif bagi anjing dan mahluk bukan sasaran serta tidak ramah lingkungan (Stenersen, 2004).

Penelaahan senyawa alami sebagai kandidat antiparasit semakin berkembang pesat. Telah dilaporkan kandungan fitokima pada akar tuba efektif membunuh caplak pada anjing (Hutasoit et al., 2015) dan pinjal pada kucing (Setiawan et al, 2014). Senyawa aktif sejenis juga ditemukan pada tanaman mimba (Azadirhacta. indica, A. Juss), sehingga sangat potensial dikembangkan sebagai insektisida alami. Senyawa aktif yang terkandung dalam tanaman mimba meliputi alkaloid, steroid, flavonoid, triterpenoid, polyfenol, tanin dan kuinon (Javandira et al., 2016: Whiteford et al., 2017).

Triterpenoid pada tanaman mimba disebut azadirachtin, yang telah terbukti mampu mengendalikan berbagai serangga hama (insekta) dalam bidang pertanian (Samsudin, 2011). Azadirachtin menyebabkab serangga mengalami neurotoxic sehingga menyebabkan paralisis dan mati (Roma et al., 2013).

Penelitian lain menyebutkan bahwa ekstrak etanol daun mimba konsentrasi 2%

efektif mengendalikan populasi serangga pengganggu A. Gossypii pada tanaman nilam (Mardiningsih et al., 2010), bersifat larvasida terhadap nyamuk aedes aegypti dengan LC50 1.583% (Susanthi, 2015), mengendalikan hama Plutella xylostella L (Bukhari, 2011) serta menurunkan infestasi serangan caplak anjing (Wirawan et al., 2010). Melihat kemampuan senyawa aktif pada tanaman mimba tersebut diatas, maka sangat potensial untuk dikembangkan sebagai antiektoparasit pada hewan kesayangan. Untuk itu pada penelitian ini akan dilakukan uji efektivitas ekstrak ethanol daun mimba terhadap caplak R.

sanguineus secara in vitro.

METODE PENELITIAN Ekstraksi Daun Mimba

Daun mimba yang digunakan berasal dari Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, Indonesia. Daun segar dibersihkan dan dipotong kecil-kecil, kemudian dikering-anginkan dengan meletakkan di tempat terbuka dengan sirkulasi udara yang baik dan terhindar sinar matahari langsung.

Daun yang kering kemudian diblender sampai berbentuk serbuk halus, kemudian dimaserasi menggunakan etanol 90%

dengan perbandingan 1:3 (w/v). Pada penelitian ini sebanyak 1 Kilogram serbuk daun mimba direndam dengan 3 liter ethanol 90%. Campuran diaduk sampai merata dan didiamkan selama 3 hari.

Selanjutnya dilakukan penyaringan untuk diambil filtratnya, dan kemudian diuapkan menggunakan evaporator sampai diperoleh ekstrak semisolid yang pekat (Zhang et al., 2018).

Pembuatan Larutan Ekstrak Ethanol Daun Mimba

Pembuatan larutan insektisida alami dari ekstrak ethanol daun mimba dilakukan dengan cara kalibrasi. Larutan konsentrasi 2,5 % (w/v) dibuat dengan cara menimbang ekstrak daun mimba sebanyak 2,5 g lalu dimasukkan kedalam labu ukur dan ditambahkan pelarut tween 2% sampai volumenya menjadi 100 ml. Cara yang sama dilakukan dalam pembuatan larutan ekstrak ethanol daun mimba 5% dan 10%.

Masing-masing larutan dimasukkan kedalam sprayer yang telah ditandai untuk penelitian. Proses pembuatan konsentrasi larutan dalam penelitian ini merujuk pada metode kalibrasi seperti yang digunakan oleh Setiawan et al. (2014) dan Hutasoit et al. (2015).

Pelaksanaan Penelitian

Tahap persiapan petridish diberi alas kapas secara merata dan disemprot dengan larutan yang telah disiapkan. Selanjutnya caplak R. sanguineus sebanyak 250 ekor secara acak dibagi menjadi lima group dengan lima ulangan, sehingga masing- masing petridish berisi 10 ekor caplak.

Perlakuan dengan cara penyemprotan

(15)

88

(spraying) secara halus masing-masing; P0 sebagi kontrol negatif disemprot dengan aquadest, P1 sebagi kontrol positif disemprot dengan deltametrin 0,5% EC, dan penyemprotan ekstrak ethanol daun mimba pada P2, P3 dan P4 dengan konsentrasi 2,5%, 5% dan 10%.

Pengamatan terhadap caplak mati dilakukan pada waktu yang telah ditentukan. Pengamatan pertama pada jam ke-0 yaitu dimulai setelah penyemprotan sampai satu jam pertama, dan dilanjutkan pengamatan pada akhir jam ke-4, ke-8 dan ke-12 setelah perlakuan. Penentuan caplak mati dengan cara membalik tubuh caplak dari ventral ke dorsal secara perlahan.

Caplak dinyatakan mati apabila tidak mampu membalikkan tubuh ke posisi seperti semula dan atau tidak ada pergerakan sama sekali. Jumlah caplak yang mati akan ditetapkan sebagai

mortalitas atau angka kematian akibat perlakuan berbagai konsentrasi ekstrak ethanol daun mimba.

Analisis Statistik

Data jumlah kematian caplak akan ditabulasi dan dinyatakan dengan persentase kematian, dan dianalisis menggunakan uji friedman dan dilanjutkan uji wilcoxon (Steel dan Torrie, 1993).

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil uji efektivitas ekstrak ethanol daun mimba terhadap caplak R. sanguineus secara in vitro, diperoleh mortalitas caplak setelah 12 jam pengamatan secara berurutan pada konsentrasi 0% (P0), deltamethrin 0,5% EC (P1), 2,5 % (P2), 5 % (P3) dan 10% (P4), yaitu 0%, 100%, 68%, 100% dan 100%. Data pengamatan perkembangan mortalitas caplak secara rinci disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Mortalitas R. sanguineus setelah perlakuan berbagai konsentrasi ekstrak ethanol daun mimba

Analisis statistika menggunakan Uji Friedman menunjukkan bahwa ekstrak ethanol daun mimba berpengaruh sangat

nyata (P<0,01) terhadap mortalitas caplak R. sanguineus secara in vitro. Untuk mengetahui perbedaan penngaruh

0 50 0 0

P0 4 0 0

(Placebo) 8 0 0

12 0 0

0 50 50 100

P1 4 50 100

(Deltametrin 0,5% EC) 8 50 100

12 50 100

0 50 0 0

P2 4 5 10

(Ekstrak Mimba 2,5%) 8 24 48

12 34 68

0 50 0 0

P3 4 35 70

(Ekstrak Mimba 5%) 8 41 82

12 50 100

0 50 0 0

P4 4 42 84

(Ekstrak Mimba 10%) 8 48 96

12 50 100

Kematian Caplak N Caplak awal (ekor) (% )

Group Waktu Pengamatan

(jam ke-) N Caplak mati (ekor)

(16)

89

konsentrasi ekstrak ethanol daun mimba terhadap kematian caplak dilanjutkan dengan Uji Wilcoxon. Hasil analisis menunjukkan konsentrasi berpengaruh nyata terhadap mortalitas caplak R.

sanguineus,. Mortalitas caplak meningkat seiring meningkatnya konsentrasi ekstrak.

Hasil terbaik ditunjukkan pada perlakuan dengan konsentrasi ekstrak ethanol daun mimba 5%, yang efektif membunuh R.

sanguineus sampai 100%.

Metabolit aktif berupa triterpenoid yang terkandung pada tumbuhan mimba disebut dengan Azadirhactin. Zat ini telah lama dimanfaatkan sebagai bahan aktif insektisida alami dan terbukti dapat mengendalikan lebih dari 300 spesies serangga hama. Azadirachtin memiliki molekul kimia C35H44O16, strukturnya identik dengan hormone "ecdysone" pada serangga yang berperan mengatur proses metamorphosis (Samsudin, 2011).

Azadirachtin diduga meniru dan mengambil tahapan kerja hormon tersebut, dan menimbulkan efek sebagai antagonis hormon pertumbuhan, menimbulkan efek antifeedant, mengganggu perkembangan telur dan larva, terjadinya gangguan reproduksi dan kemandulan, ganguuan pembentukan chitin, gangguan sistem saraf dan sebagai repellan (Matsumura, 1985;

Stenersen, 2004). Pada penelitian ini, diduga aktivitas yang sama dari senyawa aktif diatas menyebabkan kematian caplak R. sanguineus.

Mekanisme kerja dari azadirachtin secara molekuler belum dipahami secara menyeluruh dan efek yang muncul bisa berbeda pada masing-masing spesies.

Caplak memiliki sistem peredaran darah terbuka, dan sistem saraf tunggal yang sederhana (Levine, 1994). Senyawa- senyawa aktif yang terdapat pada ekstrak daun mimba juga diyakini merusak lemak dan kutikula pada lapisan kitin tubuh serangga, sehingga memudahkan penetrasi azadirachtin masuk kedalam tubuh serangga, dan berdampak pada sistem pernafasan dan sistem saraf (Matsumura, 1985). Diduga pada perlakuan ekstrak daun

mimba denga cara spraying, memungkinkan azadirachtin masuk kedalam tubuh serangga melalui kutikula, spirakel mapun organ sensorik lainnya (Stenersen, 2004). Pada caplak anjing, selain melalui kutikula, azadirachtin juga masuk melalui mulut mencapai saluran pencernaan, sistem trakeal pernafasan dan masuk mencapai peredaran darah dan sistem saraf, dan diduga berperan pula sebagai racun saraf dan racun kontak (Roma et al., 2013).

Penetrasi azadirachtin kedalam tubuh caplak anjing, akan beraksi dengan cara menghambat transfer elektron antara FeS dan coenzim Q pada mitokondria sel. Hal ini berhubungan dengan kardiotoksisitas, depresi respirasi, dan blok pada konduksi saraf. Azadirachtin diduga menyebabkan gangguan pada siklus oksidasi repirasi mitokondria sel dengan menyekat perpindahan elektron dari kompleks protein besi sulfur (FeS) ke Ubiquinon (Q) sehingga jumlah ATP sebagai sumber respirasi berkurang. Kekuranga energi berakibat terjadi gangguan proses-proses penting dalam tubuh organisme seperti proses respirasi, kontraksi jantung, saraf respirasi yang mengakibatkan caplak mengalami kematian (Katzung, 2004).

Metabolit aktif ini mampu beredar keseluruh tubuh caplak bersama peredaran darah, hal ini sangat memungkinkan mencapai sistem saraf dan diduga secara selektif menyerang ganglion pusat saraf.

Saraf pusat pada pada caplak terdiri dari sepasang rantai saraf yang terdapat di sepanjang tubuh bagian ventral, pada tiap segmen terjadi suatu pengumpulan saraf tubuh yang disebut ganglion (Roma et al., 2013). Kelompok ganglion yang terdapat di dekat mulut dianggap sebagai otak yang menghasilkan hormon-hormon, satu diantaranya hormon ekdison yang bertanggung jawab terhadap proses perkembangan tubuh. Gangguan pada ganglion-ganglion saraf tersebut, menyebabkan kerja hormon ekdison terganggu dan akan menghambat proses metamorfose dan perkembangan caplak.

(17)

90

Kerusakan ganglion menyebabkan sel-sel saraf mengalami kelumpuhan sehingga terjadi paralisis anggota gerak yang berakhir dengan kematian (Matsumura, 1985).

Mekanisme yang sama diduga ditunjukkan oleh flavonoid (rotenone) yang terkandung dalam ekstrak akar tuba, yang dalam hitungan menit menyebabkan kematian pinjal kucing (Setiawan et al., 2014) dan kematian caplak anjing (Hutasoit et al., 2015). Pada penelitian ini ekstrak ethaol daun mimba pada konsentrasi 5% dan 10 % efektif membunuh caplak sampai 100% secara in vitro. Hasil ini sejalan dengan yang dilaporkan oleh Wirawan et al (2010), bahwa kandungan bahan aktif daun mimba mampu menurunkan infestasi caplak secara in vivo.

SIMPULAN

Ekstrak ethanol daun mimba efektif membunuh caplak Rhipicephalus sanguineus secara in vitro. Hasil terbaik terbaik ditunjukkan pada konsentrasi 5%

dengan mortalitas caplak 100%.

UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada Dekan Fakultas Kedokteran Hewan, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dan Rektor Universitas Udayana atas pendaanaan penelitian melalui PNBP Universitas Udayana dengan kontrak No.

1108/UN14.2.9/LT/2018.

DAFTAR PUSTAKA

Bukhari. 2011. Efektifitas ekstra daun mimba terhadap pengendalian hama Plutella xylostella L. pada tanaman kedele. J. Sains Riset. 1(1): 11.

Hadi UK, Soviana S. 2015. Prevalence of ticks and tick-borne diseases in Indonesian dogs. J. Vet. Sci. Technol.

07(3): 15-20.

Hutasoit IH, Siswanto, Merdana IM. 2015.

Uji efektivitas ekstrak akar tuba (Derris elliptica) terhadap caplak anjing secara

in vitro. Indonesia Mediscus Veterinus.

4(2): 122-128.

Javandira C, Widnyana IK, Suryadarmawan IGA. 2016. Kajian fitokimia dan potensi ekstrak daun tanaman mimba (Azadirachta indica, A.

Juss) sebagai pestisida nabati.

Prosiding Seminar Nasional. Unmas Denpasar. Pp: 402-406.

Katzung BG. 2004. Basic and Clinical Pharmacology. 9th. The McGraw-Hill Companies. United State.

Levine ND. 1994. Buku Ajar Parasitologi Veteriner. Yogyakarta. Terjemahan: G.

Ashandi. Gadjah Mada University Press.

Mardiningsih TL, Sukmana C, Tarigan N, Surati S. 2010. Efektivitas insektisida nabati berbahan aktif azadirachtin dan saponin terhadap mortalitas dan itensitas serangan aphis gossypii glover. Buletin Littro. 21(2): 171-183.

Matsumura F. 1985. Tocxicology of Pesticides. Plenum Press. New York.

Pp: 17-22.

Rani PAMA, Irwin PJ, Coleman GT, Gatne M, Traub RJ. 2011. A survey of canine tick-borne diseases in India. Parasites Vectors. 4: 141.

Roma GC, Mathias MIC, Oliveira PR, Furquim KCS, Bechara GH. 2013.

Neurotoxic action of permethrin in Rhipicephalus sanguineus (Latreille, 1806) (Acari: Ixodidae) female ticks;

Morphological and cytochemical evaluation of the central nervous system. Vet. Parasitol. 196(3): 482–

491.

Samsudin. 2011. Biosintesa dan cara kerja azadirachtin sebagai bahan aktif insektisida nabati. Prosiding Seminar Nasional Pestisida Nabati IV. Jakarta.

Setiawan PH, Siswanto, Merdana IM.

2014. Ekstrak akar tuba (Derris elliptica) efektif membunuh pinjal (Siphonaptera) kucing secara in vitro.

Indonesia Mediscus Veterinus. 3(5):

323-429.

Steel RGD, Torrie JH. 1993. Principles and Procedurs of Statistics A. Biometrical

(18)

91

Approach. 2nd Ed. New York: McGraw- Hill. Kogakusha Ltd.

Stenersen J. 2004. Chemical Pesticides Mode of Action and Toxicology. CRC Press.

Wirawan IGKO, Jadi ML, Hadisutanto B.

2010. Efek ekstrak mimba sereh dan lengkuas terhadap infestasi caplak pada anjing. Patner. 1: 37-42.

Whiteford F, Fuhremann T, Rao KS, Klaunig JE. 2017. Pesticide Toxicology; Evaluating Safety and Risk. Purdue University. Cooperative Extension Service. West Lafayette.

Zhang QW, Lin LG, Ye WC. 2018.

Techniques for extraction and isolation of natural products: A comprehensive review. Chin. Med. 13: 20.

Referensi

Dokumen terkait

Volume 11 No.1 Pebruari 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009 p-ISSN: 2085-2495, e-ISSN:

Volume 11 No.1 Pebruari 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009 p-ISSN: 2085-2495, e-ISSN: