Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2022 sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022. Laporan Keuangan SKPD ini digunakan sebagai dasar penyusunan laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan disampaikan dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada masyarakat.
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sleman, DIY dan Nasional Tahun 2018 - 2022
Tahun 2018 - 2022
Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (%) di Kabupaten Sleman
Tahun 2018 – 2022
Tingkat Inflasi Kabupaten Sleman, DIY dan Nasional Tahun 2018 – 2022
Dengan demikian, tinggi rendahnya tingkat inflasi di wilayah Sleman sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian regional, nasional bahkan global. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sangat diperlukan untuk menjaga tingkat inflasi yang rendah dan stabil di Kabupaten Sleman.
Dari grafik 2.3 terlihat inflasi Kabupaten Sleman pada tahun 2022 sebesar 6,49%, meningkat dari tahun 2021 sebesar 2,29%.
Indeks Gini Kabupaten Sleman, DIY dan Nasional Tahun 2018 - 2022
Perkembangan IPM Kabupaten Sleman, DIY dan Nasional Tahun 2018 - 2022
IPM Kabupaten Sleman Tahun 2018 - 2022
Indikator Penyusunan IPM
Berdasarkan hasil Susenas tahun 2021, nilai pengeluaran riil per kapita penduduk Kabupaten Sleman dari tahun ke tahun meningkat dan berada di atas D.I. Rata-rata Provinsi Yogyakarta dan Nasional. Kondisi tersebut menjadi gambaran bahwa daya beli masyarakat Sleman semakin membaik dan tingkat kesejahteraan penduduk rata-rata lebih baik dibandingkan D.I Yogyakarta dan nasional.
Nilai IPM di Kabupaten Sleman salah satunya dalam bidang pendidikan merupakan aspek terpenting dalam pengembangan sumber daya manusia. Beberapa faktor pendukung di bidang pendidikan adalah tersedianya sekolah yang memadai dengan sarana prasarana, tenaga pengajar serta keterlibatan siswa dan komite sekolah.
Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Sleman, DIY dan Nasional Tahun 2017-2022
Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Sleman Tahun 2018 -2022
Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja
Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Sleman Tahun 2018 - 2022
Persentase KK Miskin Kabupaten Sleman Tahun 2018 - 2022
Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Penguatan modal bagi pelaku UMKM terdampak;
Pelatihan untuk menghasilkan nilai tambah/pendapatan;
Padat karya;
Menjaga ketersediaan pangan;
Memulihkan kunjungan wisatawan;
Membangun kembali jejaring pasar untuk produk pelaku usaha; dan
Mengefektifkan penyediaan social safety net atau jaring pengaman sosial bagi masyarakat terdampak
Peningkatan nilai tambah ekonomi melalui
Pengembangan destinasi pariwisata berbasis alam, budaya, dan MICE (Meeting-Incentive- Convention-Exhibition);
Mendorong pertumbuhan dengan memperhatikan karakteristik masing-masing wilayah dengan arahan sebagai berikut
Mengentaskan kemiskinan melalui akselarasi penguatan ekonomi keluarga; dan
Meningkatkan produktivitas dan daya saing melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kerjasama industri
- Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari
- Pendapatan Transfer terdiri dari
- Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah meliputi
- Meningkatkan manajemen tata kelola pemungutan dan penerimaan Pendapatan Daerah sesuai dengan mekanisme dan standar baku serta memanfaatkan teknologi terkini
- Meningkatkan Pendapatan Daerah melalui perluasan obyek dan intensifikasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah secara optimal
- Pendayagunaan aset daerah
- Optimalisasi hasil usaha Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang saat ini telah ada agar memberikan kontribusi yang optimal kepada PAD pada khususnya dan
- Mengadakan peninjauan kembali (annual-review) atas berbagai Peraturan Daerah yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kondisi terkini
Kebijakan anggaran pendapatan daerah pada tahun 2022 bertujuan untuk mencapai target pendapatan daerah guna memperkuat pelaksanaan pembangunan daerah untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang diinginkan.
Belanja daerah yang bersifat wajib dan mengikat seperti belanja pegawai menyesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada tahun berkenaan
Belanja daerah berupa hibah dan bantuan sosial diberikan secara selektif, akuntabel, transparan dan berkeadilan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah
Dana Desa, Alokasi Dana Desa dan Belanja Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah pada pemerintahan desa merupakan bentuk distribusi fiskal yang ditentukan
Belanja daerah berupa bantuan keuangan kepada desa diarahkan sesuai dengan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan beserta aturan pelaksanaannya
Belanja tidak terduga diarahkan untuk menyediakan anggaran siaga (standby budget) terutama disiapkan untuk antisipasi dan penanganan bencana alam maupun sosial,
Belanja daerah berupa belanja operasi dan belanja modal setiap Perangkat Daerah (PD) diarahkan untuk mendukung operasional dan peningkatan kinerja PD sesuai dengan
Mendukung program/kegiatan strategis yang terkait dengan agenda provinsi dan nasional, dengan tetap memprioritaskan pembangunan daerah dan turut serta
Dana Keistimewaan yang berupa BKK Dais digunakan untuk mendukung pencapaian target kinerja urusan keistimewaan
- Menjaga agar keuangan daerah tetap dalam kondisi surplus anggaran, dan jika terjadi defisit anggaran sedapat mungkin ditutup dengan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
- Mengembangkan investasi daerah dan penyertaan modal dengan prinsip kehati-hatian
- Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD
- Peningkatan nilai tambah ekonomi, melalui
- Pengembangan destinasi pariwisata berbasis alam, budaya, dan MICE (Meeting-Incentive- Convention-Exhibition) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan
- Mendorong pertumbuhan dengan mempertimbangkan karakteristik masin-masing wilayah dengan arahan sebagai berikut
- Mengentaskan kemiskinan, melalui akselerasi penguatan ekonomi keluarga
- Meningkatkan produktivitas dan daya saing, melalui Pendidikan dan pelatihan berbasis kerja sama industri
- Angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) akibat Covid-19 meningkat 2) Tingkat pengangguran meningkat karena dampak dari Covid-19;
- Industri Kecil dan Menengah (IKM) mengalami penurunan nilai produksi secara signifikan sebanyak 34% akibat dampak pandemi Covid-19 dan terdapat 90% IKM
- Permasalahan investasi, seperti keterbatasan lahan bagi investor, sering terjadi ketidaksesuaian lokasi investasi, lahan yang diminati para investor tidak sesuai dengan
- Mengoptimalkan peran Kalurahan, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TK-SK), Pendamping PKH dan Tenaga Pendamping Sosial Desa (TPSD) dalam proses
- Bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam proses perbaikan dan konsolidasi data, baik data penerima Bantuan Sosial, DTKS dan bantuan lainnya;
- Dilakukan kroscek data dengan data bantuan lain sebelum dibagikan;
- Sebagai filter tekakhir sebelum bantuan diluncurkan, Pemerintah Kalurahan dan Padukuhan diminta untuk menahan bantuan/kartu apabila dimungkinkan terjadi double
- Dibuka kanal aduan untuk kontrol masyarakat
- Penetapan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2020 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan;
- Pelatihan agribisnis dan pelatihan kewirausahaan bagi petani muda milenial;
- Program pemanfaatan pekarangan;
- Kerjasama dengan pelaku usaha atau koperasi usaha untuk keberlanjutan usaha; dan 5) CSR sudah dilakukan untuk mendukung pengembangan cabe melalui lelang cabe dan
- Penguatan modal bagi pelaku UMKM terdampak Covid-19;
- Mengefektifkan penyediaan social safety net atau jejaring pengaman sosial bagi masyarakat terdampak
- Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM);
- Pembangunan infrastruktur;
- Penyederhanaan regulasi;
- Penyederhanaan birokrasi; dan 5. Transformasi ekonomi
- Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan;
- Mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan;
- Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing;
- Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan;
- Memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar;
- Membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim;
- Memperkuat stabilitas Polhukhankam dan transformasi pelayanan publik
- Mengatasi ketimpangan wilayah;
- Mengatasi kemiskinan dan ketimpangan pendapatan;
- Tindak lanjut/antisipasi pembangunan kesehatan dan sosial masyarakat paska Pandemi Covid-19
- Padat karya,
- Membangun kembali jejaring pasar untuk produk pelaku usaha, dan
- Mengefektifkan penyediaan social safety net atau jaring pengaman sosial bagi masyarakat terdampak
- Ekonomi;
- Kemiskinan;
- Kesehatan;
- Pendidikan;
- Pelayanan Publik;
- Infrastruktur;
- Kebudayaan; dan 8. Lingkungan Hidup
Percepatan pemulihan ekonomi dan pemulihan kondisi sosial masyarakat merupakan upaya pemulihan dampak pandemi Covid-19 melalui penanganan kesehatan, pemulihan dampak ekonomi, dan penyediaan jaring pengaman sosial. Penyesuaian yang tepat dan kebijakan yang terukur dalam menghadapi pandemi Covid-19 akan menjadi titik awal pemulihan.
Misi dan Sasaran RPJMD
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah 3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah
Meningkatnya kualitas infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi dalam pelayanan publik
Terwujudnya tata kelola pemerintahan kalurahan yang mandiri dan berkelanjutan
Meningkatnya produksi sektor industri dan perdagangan 3. Terjaganya stabilitas harga
Meningkatnya daya saing sektor pariwisata 5. Meningkatnya nilai investasi
Menurunnya kemiskinan
Meningkatnya kapasitas SDM dan ruang ekonomi kreatif 10. Meningkatnya perlindungan terhadap inovasi daerah
Terwujudnya ketenteraman dan ketertiban masyarakat 3. Terwujudnya masyarakat tangguh bencana
Terwujudnya infrastruktur yang mendukung pengembangan ekonomi dalam kondisi baik
Meningkatnya kualitas Air, Udara dan Lahan
Meningkatnya kualitas kinerja lalu lintas dan angkutan jalan 5. Meningkatnya minat baca masyarakat
Terwujudnya keserasian pembangunan antar sektor dalam rangka pembangunan berkelanjutan
Meniadakan konflik sosial
108,33 (Tahun
Terjaganya stabilitas harga
- Kemiskinan 9. Menurunnya kemiskinan
- Meningkatnya kualitas olahraga
- Pendidikan 13. Meningkatnya kualitas pendidikan
- Terwujudnya Pengelolaan
- Meningkatnya kualitas
- Meningkatnya akuntabilitas kinerja
- Meningkatnya kualitas infrastruktur
- Meningkatnya perlindungan
- Terwujudnya infrastruktur yang
- Meningkatnya kualitas kinerja lalu
- Kebudayaan 24. Meningkatnya pelestarian Objek
- Terwujudnya ketahanan keluarga
- Meniadakan konflik sosial
- kejadian 0 28. Terwujudnya
- Lingkungan Hidup
- Meningkatnya kualitas air, udara
- Terwujudnya masyarakat tangguh
Pencapaian indikator kinerja ketiga puluh satu tujuan pembangunan merupakan upaya untuk mengarahkan prioritas program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2022 guna mencapai visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam RPJMD 2021-2026. Dalam mencapai target kinerja yang ditetapkan RPJMD terdapat beberapa indikator yang pencapaiannya dilakukan oleh berbagai perangkat daerah.
Rekapitulasi Tingkat Capaian Indikator Sasaran, Program, dan Keuangan Tahun 2022
Untuk itu sinkronisasi, komunikasi dan koordinasi masing-masing perangkat daerah dalam mencapai tujuan sangat diperlukan. Melalui sinkronisasi tersebut pemanfaatan sumber daya dapat dilakukan secara maksimal, sehingga dapat diterapkan prinsip efisiensi dan efektivitas dalam mencapainya sesuai kondisi yang ada.
Tingkat Capaian Kinerja*)
Tingkat Capaian
Berdasarkan Indikator
Kinerja Sasaran
Kinerja Program
Predikat Kinerja Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi
Capaian Indikator Kinerja Utama Kabupaten Sleman Tahun 2022
Realisasi Tahun 2022*)
Tingkat Capaian*)
112,73 (Tahun dasar
Rata-rata Capaian Indikator Kinerja Utama 109,35%
Dari tabel diatas terlihat capaian kinerja indikator kinerja utama Kabupaten Sleman tahun 2022 sebesar 109,35% dengan predikat kinerja sangat tinggi. Dengan demikian, pencapaian/realisasi tujuan kinerja/tujuan keuangan telah memenuhi tujuan dan berada di atas syarat minimum keberhasilan penilaian kinerja.
Capaian Indikator Kinerja Daerah Tahun 2022
Aspek/Fokus/ Urusan/Indikator Kinerja Tujuan dan Sasaran
Pembangunan Daerah
Satuan Target Kinerja 2022
112,73 (Tahun
Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah
- Pendapatan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
- Belanja
- Pembiayaan
- Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
- Analisis Rasio Keuangan
Semakin tinggi nilainya, maka semakin banyak pendapatan masyarakat daerah yang tersedia untuk membiayai belanja operasional pemerintah daerah. Semakin tinggi nilainya, maka semakin banyak pendapatan masyarakat daerah yang tersedia untuk membiayai belanja operasional pemerintah daerah.
4,673,773,481,805.80 (Total Belanja - Belanja Modal)
Nilai yang lebih besar menunjukkan kemampuan pemerintah daerah yang lebih baik dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Solvabilitas anggaran menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam meningkatkan pendapatan untuk membiayai operasionalnya selama periode anggaran keuangan.
KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1 Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
Sekretariat Daerah;
Sekretariat DPRD;
Dinas Pendidikan;
Dinas Kesehatan;
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman;
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala Sarta Tata Sasana);
Dinas Sosial;
Dinas Tenaga Kerja;
Dinas Pemuda dan Olahraga;
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan;
Dinas Lingkungan Hidup;
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan;
Dinas Perhubungan;
Dinas Komunikasi dan Informatika;
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan);
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan;
Dinas Pariwisata;
Dinas Perindustrian dan Perdagangan;
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan;
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
Badan Keuangan dan Aset Daerah;
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;
Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
RSUD Sleman;
RSUD Prambanan;
Kecamatan/Kapanewon Gamping;
Kecamatan/Kapanewon Godean;
Kecamatan/Kapanewon Moyudan;
Kecamatan/Kapanewon Minggir;
Kecamatan/Kapanewon Seyegan;
Kecamatan/Kapanewon Mlati;
Kecamatan/Kapanewon Depok;
Kecamatan/Kapanewon Berbah;
Kecamatan/Kapanewon Prambanan;
Kecamatan/Kapanewon Kalasan;
Kecamatan/Kapanewon Ngemplak;
Kecamatan/Kapanewon Ngaglik;
Kecamatan/Kapanewon Sleman;
Kecamatan/Kapanewon Tempel;
Kecamatan/Kapanewon Turi;
Kecamatan/Kapanewon Pakem; dan 17) Kecamatan/Kapanewon Cangkringan
- Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
- Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
- Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang ada Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan pada Pemerintah Daerah
Basis yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis akrual, untuk akuntansi pendapatan, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas LO. Apabila isi transaksi atau kejadian lain tidak sesuai/berbeda dengan aspek formal, hal ini akan dituangkan dalam Catatan Pembukuan Tahunan.
Kas dan Setara Kas diukur dan dicatat sebesar nilai nominal
Informasi yang diperlukan oleh pengguna laporan keuangan dapat disediakan pada halaman depan laporan keuangan atau dalam catatan penjelasan atas laporan keuangan. Ketidakpastian tersebut diakui dengan mengungkapkan sifat dan luasnya dengan menggunakan pertimbangan yang baik dalam penyusunan laporan keuangan.
Apabila terdapat kas dalam bentuk valuta asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal pelaporan keuangan
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember, apabila terdapat kas dalam bentuk mata uang asing, maka dikonversikan ke dalam rupee menggunakan kurs rata-rata bank sentral pada tanggal laporan keuangan.
Piutang Pajak, dicatat sebesar nilai nominal yaitu nilai rupiah piutang pajak yang belum dilunasi
Piutang Retribusi, dicatat sebesar nilai nominal yaitu nilai rupiah piutang retribusi yang belum dilunasi
Piutang Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dicatat sebesar nilai nominal yaitu nilai rupiah deviden atau bagi hasil laba usaha perusahaan daerah yang belum
Kurang lancar Jatuh tempo lebih dari 1 s.d 2 tahun 10%
Diragukan Jatuh tempo lebih dari 2 s.d 5 tahun 50%
Kurang lancar Jatuh tempo lebih dari 1 s.d 3 bulan 10%
Diragukan Jatuh tempo lebih dari 3 s.d 12 bulan 50%
Kurang lancar Apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal surat tagihan pertama tidak
Diragukan Apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal surat tagihan kedua tidak dilakukan
Macet Apabila dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak tanggal surat tagihan ketiga tidak dilakukan
Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian dikurangi dengan potongan harga, rabat dan sejenisnya
Biaya standar harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri meliputi bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya langsung lainnya dan biaya tidak
Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan
Persediaan hewan dan tanaman, dinilai dengan menggunakan nilai wajar
Persediaan yang tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan dan/atau tidak dapat dipindahtangankan dihapuskan sebesar nilai perolehan
Persediaan barang cetakan, dinilai sebesar biaya cetak
Persediaan dicatat secara perpetual dan dinilai dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama – MPKP kecuali persediaan yang berasal dari belanja tak
Investasi Jangka Pendek
Investasi non-permanen berupa dana bergulir dinilai sebesar harga perolehan, yaitu dana yang dikeluarkan dan disediakan untuk diberikan kepada masyarakat sebagai dana bergulir. Penyajian dana bergulir dalam neraca berdasarkan nilai realisasi bersih dilakukan dengan mengurangkan Penyisihan Dana Bergulir yang Diragukan dari nilai perolehan dana bergulir.
Kurang lancar Jatuh tempo lebih dari 1 s.d 3 tahun 10%
Kepemilikan investasi tidak permanen (dana bergulir) menggunakan metode nilai realisasi bersih.
Diragukan Jatuh tempo lebih dari 3 s.d 5 tahun 50%
Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan, yaitu harga beli dan biaya lain yang dapat dilekatkan secara langsung sampai aset tetap tersebut siap untuk digunakan. Biaya
Jika terdapat pengeluaran biaya langsung untuk pengadaan beberapa aset tetap, maka metode pelekatan yang digunakan adalah metode rata–rata tertimbang dengan rumus
Apabila biaya perolehan tidak memungkinkan, maka penilaian aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan
Apabila harga perolehan dinyatakan dalam valuta asing, maka nilai rupiahnya ditetapkan berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada saat perolehan
Apabila diperoleh secara gabungan, biaya perolehan masing–masing aset tetap ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan
Pengeluaran yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai penambahan, pengembangan dan penggantian utama dibebankan pada periode pengeluaran tersebut
Nilai perolehan tanah termasuk semua biaya yang dikeluarkan sampai dengan tanah siap digunakan
Disajikan terpisah sebagai aset tetap ekstra comptable;
Tidak dilakukan penyusutan; dan
Dihapuskan jika tidak lagi memberikan manfaat/rusak
Gedung dan bangunan dengan nilai pengadaan baru lebih dari atau sama dengan Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah);
Peralatan dan mesin dengan nilai pengadaan baru lebih dari atau sama dengan Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah)
Pemerintah Kabupaten Sleman 75 . kualitas produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi ke dalam jumlah tercatat aset terkait.
Gedung dan bangunan dengan nilai belanja pemeliharaan lebih dari atau sama dengan Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah), dilakukan kapitalisasi apabila pengeluaran
Peralatan dan mesin dengan nilai belanja pemeliharaan lebih dari atau sama dengan Rp300.000.00 (tiga ratus ribu rupiah), dilakukan kapitalisasi apabila pengeluaran
Aset tak berwujud
Piutang penjualan angsuran dinilai sebesar hak tagih atas nilai nominal kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan dikurangi dengan nilai angsuran yang jatuh
Piutang TP-TGR dicatat sebesar hak tagih yang masih tersisa pada tanggal pelaporan keuangan
Piutang kemitraan dengan pihak ketiga
Aset lain–lain
Kewajiban jangka pendek, yaitu kewajiban yang akan dibayar (atau jatuh tempo) dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan keuangan. Kewajiban
Kewajiban jangka panjang, yaitu kewajiban yang akan dibayar (atau jatuh tempo) dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan keuangan
Sisi debet: setoran uang kas daerah dan/ atau penyerahan aset non kas ke pemerintah daerah
Sisi kredit: penerimaan otorisasi pencairan kas dan/ atau penerimaan aset non kas dari pemerintah daerah
Sisi debet: penerbitan otorisasi pencairan kas dan/ atau penyerahan aset non kas ke satuan kerja
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022…pemerintah daerah harus mengeluarkan dana kepada pihak ketiga.
Sisi kredit: penerimaan setoran uang dan/ atau penerimaan aset non kas dari satuan kerja
Pendapatan – LRA diakui pada saat kas telah diterima oleh bendahara penerimaan satuan kerja atau bendahara penerimaan BLUD atau Kas Daerah
Pendapatan – LRA yang diterima tidak melalui Rekening Kas Daerah diakui pada saat dilakukan pengesahan oleh BUD
Akuntansi Pendapatan – LRA dicatat dengan asas bruto, yaitu sebelum dikompensasi dengan pengeluaran
Dalam hal besaran pengurang terhadap Pendapatan – LRA bruto (biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat dianggarkan terlebih dahulu
Pendapatan – LRA dalam mata uang asing dicatat pada tanggal transaksi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia
Terjadi pengeluaran dari Rekening Kas Daerah untuk pembayaran langsung kepada pihak ketiga
Dilakukan pembayaran oleh bendahara pengeluaran satuan kerja
Dilakukan pengesahan oleh BUD
Pembiayaan adalah setiap penerimaan/pengeluaran yang tidak mempengaruhi modal ekuitas suatu entitas, yang harus diganti dan/atau akan diganti, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun anggaran berikutnya, yang terutama ditujukan untuk menutup defisit atau menggunakan surplus. dalam anggaran negara, anggaran. Pendapatan – LO merupakan hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah modal pada periode tahun anggaran yang bersangkutan.
Pendapatan – LO dicatat berdasarkan asas bruto, yaitu sebelum dikompensasi dengan pengeluaran
Pendapatan pendanaan dicatat sesuai dengan realisasi APBD dan dicatat sebesar jumlah kas yang diterima, sedangkan beban pendanaan sebesar jumlah kas yang dikeluarkan.
Pendapatan – LO dalam mata uang asing dicatat pada tanggal transaksi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia
Pendapatan – LO diakui pada saat
Naskah perjanjian hibah telah ditandatangani untuk pendapatan hibah berupa uang; atau
Hibah yang berupa barang diakui apabila memenuhi kriteria perolehan aset donasi
Beban diukur berdasarkan harga perolehan atas
Beban diakui pada saat
Beban pegawai melalui mekanisme LS diakui setelah diterbitkan otorisasi pencairan kas gaji dan tunjangan pegawai, sedangkan beban pegawai melalui
Beban barang dan jasa diakui ketika Berita Acara Serah Terima Barang dan Jasa ditandatangani oleh Panitia Penerima Barang;
Beban bunga, beban pokok hutang, biaya yang berkaitan dengan hutang yang diterima oleh pemerintah daerah diakui pada saat laporan dibuat, atau pada saat laporan dibuat.
Beban bunga, beban pokok utang, biaya–biaya yang terkait dengan utang yang diterima pemerintah daerah diakui saat penyusunan laporan atau saat
Beban subsidi diakui saat diterimanya klaim;
Beban hibah diakui saat ditransfer ke penerima hibah jika berupa uang atau saat Berita Acara Serah Terima Barang ditandatangani oleh penerima hibah
Beban bantuan sosial diakui saat ditransfer ke penerima bantuan sosial;
Beban transfer diakui saat timbulnya kewajiban pemerintah daerah;
Beban langganan diakui saat tagihan atas beban tersebut diterima;
Beban penyusutan diakui saat akhir periode penyusunan laporan keuangan;
Beban penyusutan dimulai pada bulan berkenaan jika pengadaan aset dilakukan sampai dengan tanggal 15 atau dimulai pada bulan berikutnya jika
Beban amortisasi diakui saat akhir periode penyusunan laporan keuangan;
Beban penyisihan piutang diakui saat akhir periode penyusunan laporan keuangan;
Beban tak terduga diakui saat dibayarkan/ditransfer berdasarkan Surat Keputusan Bupati tentang pengeluaran tak terduga; dan
Beban persediaan diakui pada saat digunakan atau dikonsumsi. Untuk persediaan yang tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan dan atau
- Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
- Pendapatan – LRA
- Belanja dan Transfer
- Saldo Anggaran Lebih Awal
- Penggunaan SAL
- Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran
SKPD Belanja modal peralatan komunikasi Navigasi Belanja modal peralatan medis dan kesehatan Belanja modal peralatan kesehatan. Rincian belanja modal peralatan dan mesin BLUD pada masing-masing Puskesmas dan Labkes terlampir pada Lampiran 1. Rincian belanja modal bangunan dan struktur BLUD pada masing-masing Puskesmas dan Labkes terlampir pada Lampiran 1.
Rincian Belanja Modal Jaringan Jalan, Irigasi dan BLUD pada masing-masing Puskesmas dan Labkes terlampir pada lampiran 1.
Kas di UPT Puskesmas dan UPT Laboratorium Kesehatan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.
005.111.001706 Rekening PPTK
BPD DIY 005.111.001708
005.111.001771 Rekening PPTK
SKPD Dinas Pemberdayaan
Penyisihan Piutang Pajak Hotel
Piutang Pajak Hiburan
Piutang Pajak Parkir 4. Piutang Pajak Reklame
Piutang belanja kepada Departemen Pekerjaan Umum, Perumahan dan Permukiman Piutang biaya pemanfaatan barang milik daerah.
Piutang Retribusi pada Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Piutang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
Piutang Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan6. Piutang Pajak Air Tanah
Piutang Pajak Bumi dan Bangunan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 3. Piutang kepada Departemen Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Piutang bea masuk izin mendirikan bangunan.
Piutang Retribusi pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Piutang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
Piutang Retribusi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Piutang Retribusi Pelayanan Pasar
CATATAN ATAS REKENING Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 Untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 Piutang atas jasa pelayanan sampah.
Piutang Retribusi pada Kecamatan Depok Piutang Retribusi Izin Gangguan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember c Peraturan perundang-undangan mengenai piutang lain-lain, berlaku.
Penyisihan Piutang Denda Pajak Restoran
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember c Penyesuaian nilai piutang lain-lain PAD yang sah. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.
Penyisihan Piutang Denda Pajak Penerangan Jalan Umum
Penyisihan Piutang Denda Pajak Parkir
Penyisihan Piutang Denda Pajak Air Tanah
Rincian perhitungan penyisihan piutang denda Retribusi Dinas Perhubungan sebagai berikut
Rincian perhitungan penyisihan Piutang Denda Retribusi Dinas Lingkungan Hidup sebagai berikut
Klaim BPJS berumur kurang dari 1 bulan, dan klaim pasien umum lebih dari 12 bulan.
Perhitungan Penyisihan Piutang Kontribusi Penguatan Modal sebagai berikut
Perhitungan Penyisihan Piutang Pelayanan Kesahatan pada RSUD Prambanan sebagai berikut
Perhitungan Penyisihan Piutang Pelayanan Kesehatan pada RSUD Sleman sebagai berikut
Dinas Sosial
Dinas PMD
Bagian Perekonomian
Persediaan barang yang akan diserahkan kepada masyarakat antara lain cadangan pangan daerah (beras) per 31 Desember 2022 sebanyak 112.832 ton. Saldo investasi non permanen per 31 Desember 2022 terdiri dari giro penguatan modal, deposito, saldo dana bergulir dan giro penguatan modal SKPD serta pembayaran/simpanan yang tidak diketahui. Rincian lebih lanjut mengenai status investasi nonpermanen yang diberikan kepada masyarakat sebagai dana bergulir per 31 Desember 2022 adalah sebagai berikut.
Investasi non-permanen adalah seluruh investasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman untuk memperkuat modal yang diberikan kepada masyarakat sebagai dana bergulir mulai tanggal 31 Desember 2022. Suku bunga atau kontribusi yang dikenakan kepada penerima dana bergulir atau dana penguatan modal dibebankan sebesar tidak melebihi 6% per tahun sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Dana Penguatan Modal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 13 Kabupaten Sleman Tahun 2009 tentang Dana Dana Penguatan Modal.
Dinas PMK
Bagian Perekonomian Setda
Penyebab terjadinya tunggakan Dana Bergulir atau Dana Penguatan Modal antara lain
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 Untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 4.
- Aset Tetap
Surat permohonan izin usaha yang mencantumkan logo atau identitas PT BPR Syariah Sleman (Perseroda). Direksi mengirimkan dokumen pendukung sebagai bukti sumber penyetoran modal pada saat pengajuan izin usaha PT BPR Syariah Sleman (Perseroda). Soft opening kegiatan usaha PT BPR Syariah Sleman (Perseroda) diawali dengan audiensi dengan Kepala Daerah Kabupaten Sleman.
Direksi mengirimkan dokumen bukti sumber dana penyertaan modal pemegang saham perorangan pada saat mengajukan Izin Prinsip PT BPR Syariah Sleman (Perseroda). Dewan menerima surat OJK perihal permintaan dokumen pendukung sebagai bukti sumber dana penyertaan modal pemegang saham perorangan pada saat mengajukan Izin Prinsip PT BPR Syariah Sleman (Perseroda).
Des 2022 Des 2021 Kenaikan (Penurunan)
- Nilai tanah dicatat sebesar harga perolehan yang meliputi
- Tidak ada nilai kapitalisasi minimum untuk mencatat nilai perolehan tanah
- Mutasi tanah selama tahun 2022 sebagai berikut
Pada tahun 2022, Pemkab Sleman akan memproses sertifikat tanah sebagaimana terlampir pada Lampiran 14. Besaran pengurangannya. Pemerintah Kabupaten Sleman dalam rangka menunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah juga menggunakan tanah Kesultanan Ngayogyokarta Hadiningrat dan tanah harta desa di wilayah Kabupaten Sleman. Biaya-biaya lain untuk memperoleh tanah (biaya perencanaan, perizinan, penilaian, pengukuran, dan lain-lain).
Peralatan dan mesin dinilai berdasarkan biaya, yaitu harga pembelian dan biaya yang dikeluarkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan. Jika harga perolehannya tidak diketahui, peralatan dan mesin disajikan sebesar nilai wajar.
Des 2021 Mutasi Tambah Mutasi Kurang Des 2022
Des 2022 (Rp)
- Pengurangan gedung berasal dari
- Dana Cadangan
- Aset Lainnya
Nilai tambah tersebut di atas meliputi pengadaan bangunan dan struktur berupa kolam renang Rp dan smart room Rp di rumah dinas Bupati yang bersumber dari belanja pemeliharaan gedung Departemen Pekerjaan Umum, Perumahan dan Perkebunan. tempat tinggal. . CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember. Nilai tuntutan ganti rugi per 31 Desember 2022 dalam Rupiah merupakan nilai Kerugian Daerah yang ditetapkan oleh Dewan Pertimbangan Tagihan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Kerugian (TPTGR) sebagai tindak lanjut temuan BPK RI Perwakilan Yogyakarta pada tahun 2004. mengenai belanja anggota DPRD yang tidak sesuai ketentuan.
Pengeluaran ketujuh jenis tunjangan tersebut merugikan daerah karena pendapatan tetap anggota DPRD diterima secara rutin sesuai ketentuan yang berlaku. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 Kerugian yang tidak tertagih:.
Des 2022 Des 2021
Mutasi Aset lain-lain adalah sebagai berikut
06 ALAT STUDIO, KOMUNIKASI DAN PEMANCAR 1509 206,077,919.76
11 ALAT EKSPLORASI 12 ALAT PENGEBORAN
13 ALAT PRODUKSI, PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN 14 ALAT BANTU EKSPLORASI
17 PERALATAN PROSES/PRODUKSI
01 JALAN DAN JEMBATAN
01 BAHAN PERPUSTAKAAN
02 BARANG BERCORAK KESENIAN/KEBUDAYAAN/OLAHRAGA
04 BIOTA PERAIRAN
06 BARANG KOLEKSI NON BUDAYA 07 ASET TETAP DALAM RENOVASI
01 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
01 KEMITRAAN DENGAN PIHAK KETIGA
KEWAJIBAN
- Ekuitas
Tidak terdapat utang pinjaman jangka pendek kepada Pemerintah Kabupaten Sleman pada porsi utang jangka panjang yang lancar. Tidak terdapat porsi lancar utang jangka panjang pada Pemerintah Kabupaten Sleman pada tahun pendapatan diterima dimuka. Tidak ada hutang pada lembaga keuangan perbankan di Pemerintah Kabupaten Sleman tidak ada hutang pada lembaga keuangan non bank.
Tidak terdapat utang kepada lembaga keuangan non bank di Pemerintah Kabupaten Sleman dalam bentuk utang kepada masyarakat (obligasi). Hutang sewa tanah rumah/bangunan tempat tinggal sebesar Rp kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Balai Desa merupakan hutang sewa tanah kepada kas desa dengan perhitungan sebagaimana pada Lampiran 15.
LAPORAN OPERASIONAL (LO)
- Arus Kas Dari Aktivitas Transitoris
- Ekuitas Awal
- Surplus/Defisit LO
- Koreksi Nilai Persediaan
Jurnal penyesuaian akumulasi penyusutan koreksi nilai bangunan Pusk.Mlati I Juni Reklas Puskesmas Minggir. Jurnal Koreksi Gedung, Tempat Kerja Lainnya - Puskesmas Seyegan Reklas Puskesmas Minggir. Reclass untuk pembelian aset extracom dari BLUD Pusk.Mlati I (Jarum Timbangan) Reclass di Puskesmas Mlati I.
Jurnal Penyesuaian Akumulasi Penyusutan Koreksi Nilai Gedung Puskesmas Kalasan Reklas Puskesmas Depok III. Jurnal penyesuaian akumulasi penyusutan untuk koreksi nilai bangunan Puskesmas Ngeglik 2 Reklas di Puskesmas Ngaglik II.
DANA KEISTIMEWAAN
INFORMASI TAMBAHAN ATAS LAPORAN KEUANGANBAB VI
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN ANGGARAN 2022
DINAS PARIWISATA
S.D IV DINAS KEBUDAYAAN (KUNDHA