1. CAPAIAN PEMBELAJARAN DASAR-DASAR AGRITEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
A. Rasionalss
Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian merupakan mata pelajaran yang berisi kemampuan-kemampuan dasar-dasar penguasaan keahlian pengolahan hasil pertanian dan pengawasan mutu hasil pertanian. Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian adalah industri yang berbasis bahan hasil pertanian atau industri pertanian. Industri Pengolahan Hasil Pertanian merupakan industri yang penting karena berperan dalam penyediaan bahan pangan, pakan, dan produk lain yang bersumber dari hasil pertanian atau hayati. Mata pelajaran ini akan menumbuhkan minat dan bakat (passion) peserta didik tentang hal yang berkaitan dengan agriteknologi pengolahan hasil pertanian, dan membangun kebanggaan sebagai penggiat bidang pertanian modern.
Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar bagi peserta didik tentang proses pengolahan hasil pertanian, mulai dari bahan baku, produksi, hingga marketing dengan pendekatan holistik. Salah satu pendekatan tersebut adalah konsep ekonomi sirkuler, yaitu memadukan proses dari penanaman, pengelolaan komoditas hasil panen, pengolahan hasil panen, limbah pasca panen, dan keterkaitan hubungan dengan unit- unit usaha lainnya. Selain itu, mata pelajaran ini akan melengkapi peserta didik dengan kemampuan pemahaman dalam merencanakan, merancang, menerapkan dan memanfaatkan teknologi di bidang agriteknologi berdasarkan prinsip pertanian berkelanjutan. Mata pelajaran ini juga penting bagi peserta didik dalam memahami isu-isu global tentang ketahanan pangan, perubahan iklim, dan kelestarian ekosistem.
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian membiasakan peserta didik berfikir ilmiah, bersikap positif, dan berketerampilan sesuai standar. Peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai- nilai baru secara mandiri, menjadi dasar untuk mengembangkan rasa keingintahuan tentang pentingnya industri pertanian yang berkelanjutan, menggunakan metode yang sesuai dengan perkembangan zaman dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan.
Mata pelajaran ini menjadi landasan pengetahuan dan keterampilan untuk pembelajaran lebih lanjut di kelas XI dan XII.
Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran tersebut harus dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Model- model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain project- based learning, teaching factory, discovery-based learning, problem- based learning, inquiry-based learning, atau model lainnya serta metode yang relevan.
Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian berkontribusi dalam memampukan peserta didik menjadi ahli di bidang pengolahan dan pengawasan mutu hasil pertanian (nabati/tanaman, hewani dan ikan), karena memuat materi softskill dan hardskill yang bersifat fundamental (mendasar) sekaligus membiasakan untuk bernalar kritis, berupaya secara mandiri, berorietnasi kreatif dan mampu beradaptasi pada keragaman global serta mengedapankan kegototongroyongan dalam pencapaian tujuan dan menyelesaikan masalah. Peserta didik dibiasakan juga menerapkan etika bisnis pengolahan hasil pertanian dan pengujian mutu hasil pertanian yang dilandasi keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menampilkan diri sebagai individu dengan akhlak mulia, berwawasan lingkungan dan kearifan lokal secara bertanggung jawab.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills):
1. memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian sebagai kesadaran untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran;
2. memahami perkembangan teknologi yang digunakan, proses kerja, dan isu-isu global di bidang industri pengolahan hasil pertanian
sebagai peluang dan tantangan yang harus dicapai atau diatasi dalam proses pembelajaran;
bidang industri pengolahan hasil pertanian sebagai kesadaran untuk penguatan motivasi dalam pembelajaran;
4. memahami penanganan komoditas pertanian sesuai prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH);
5. memahami proses-proses dasar pada pengolahan hasil pertanian sesuai prosedur K3LH; dan
6. memahami teknik dasar laboratorium pengujian mutu hasil pertanian sesuai prosedur K3LH.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian berisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam memahami industri pengolahan hasil pertanian sebagai bisnis yang menerapkan teknologi yang terus berkembang untuk menjawab tantangan adanya isu-isu global dan kemampuan dasar-dasar proses dan pengolahan hasil pertanian, serta kemampuan dasar-dasar teknik kerja di laboratorium pengujian mutu hasil peretanian.
Pada hakikatnya mata pelajaran Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian berfokus pada kompetensi bersifat dasar yang harus dimiliki oleh generasi muda penerus usaha agriteknologi pengolahan hasil pertanian dengan menjadi agripreneur muda dan atau bekerja di industri agriteknologi pengolahan hasil pertanian sesuai dengan perkembangan dunia kerja.
Selain itu peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global, profil entrepreneur, job profile, peluang usaha dan pekerjaan/profesi.
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian meliputi elemen sebagai berikut.
Elemen Deskripsi Proses bisnis secara
menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian;
Meliputi pemahaman tentang proses bisnis industri pengolahan hasil pertanian, antara lain tentang klasifikasi industri, lingkup usaha, penerapan K3LH, perencanaan produk, mata rantai pasok (supply chain), logistik, proses produksi, penggunaan dan perawatan mesin dan peralatan, serta pengelolaan sumber daya dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal.
Perkembangan teknologi yang digunakan, proses kerja, dan isu- isu global di bidang industri pengolahan hasil pertanian;
Meliputi pemahaman tentang perkembangan teknologi pengolahan hasil pertanian dan pengujian mutunya, yaitu bioteknologi, nanoteknologi, otomatisasi,
digitalisasi, Internet of Things (IoT); pemahaman tentang pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan
pangan global, regional dan lokal, pertanian berkelanjutan, sistem kelembagaan pada rantai produksi dan pasar.
Agripreneur, lapangan kerja dan peluang usaha di bidang agriteknologi pengolahan hasil pertanian;
Meliputi pengenalan profil agripreneur yang mampu membaca peluang pasar dan usaha dalam rangka menumbuhkan jiwa wirausaha, profil profesi atau jabatan dalam industri pengolahan hasil pertanian yang menjaga ketersediaan pangan dalam rangka
menumbuhkan sikap profesionalisme dalam bekerja.
Proses dan teknik Meliputi pemahaman tentang konsep, prinsip, dan dasar pengoperasian prosedur pada proses-proses dasar penanganan dan alat dan mesin pengolahan hasil pertanian (tanaman/nabati, ternak penanganan dan dan ikan) meliputi proses pengecilan ukuran
pengolahan hasil (pemotongan, pengirisan, pemarutan, pencacahan, pertanian penghancuran, dan penggilingan), proses termal
(pendinginan, pembekuan, pasteurisasi, sterilisasi, pengeringan, pemanggangan, penyangraian, dan penggorengan), proses kimia dan biokimia
(penggaraman, penggulaan, pengasaman/ fermentasi), dan proses pemisahan (pengayakan, penyaringan, destilasi, ekstraksi, pengendapan, penggumpalan dan evaporasi) serta proses pencampuran bahan.
Penanganan Meliputi pemahaman tentang pengidentifikasian komoditas pertanian karakteristik dan penanganan (sortasi, grading, sesuai prosedur, pengawetan, pengemasan, pengepakan dan
Kesehatan, penyimpanan dingin) hasil pertanian (tanaman, ternak Keselamatan Kerja dan ikan) pasca panen untuk disimpan, dikonsumsi dan Lingkungan atau diproses lebih lanjut menjadi produk olahan Hidup (K3LH), setengah jadi, atau produk jadi dengan menerapkan
prinsip dan prosedur K3LH.
Prinsip dan teknik Meliputi pemahaman tentang prinsip, prosedur
kerja laboratorium penggunaan, dan perawatan peralatan gelas (gelas alat pengujian mutu hasil ukur volume, gelas wadah, gelas aparatus destilasi, pertanian aparatus ekstraksi, aparatus filtrasi, aparatus titrasi,
gelas wadah, gelas reaktor/ pencampur, dan alat gelas penunjang), peralatan bukan gelas (neraca analitik, oven, waterbath, tanur, inkubator, autoclave, fume hood atau fume-scrubber, hot plate, bunsen atau burner, Laminary Air Flow/LAF), pengenalan, penanganan dan penggunaan bahan kimia pereaksi dan bahan kimia standar (pembuatan larutan dan standardisasi larutan), teknik kerja aseptik, sterilisasi peralatan dan sterilisasi media, serta penanganan limbah laboratorium.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran lengkap mengenai program keahlian Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian, agar dapat menumbuhkan kebanggaan, harapan besar, passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Rumusan capaian pembelajaran masing-masing elemen pembelajaran adalah sebagai berikut.
Elemen Capaian Pembelajaran
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian;
Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami proses bisnis industri pengolahan hasil pertanian, antara lain tentang klasifikasi industri, lingkup usaha, penerapan K3LH, perencanaan produk, mata rantai pasok (supply chain), logistik, proses produksi,
penggunaan dan perawatan peralatan, serta pengelolaan sumber daya dengan memperhatikan potensi dan
kearifan lokal.
Perkembangan teknologi yang digunakan, proses kerja, dan isu-isu global di bidang industri pengolahan hasil pertanian;
Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan perkembangan teknologi pengolahan hasil pertanian dan pengujian mutunya, yaitu bioteknologi, nanoteknologi, otomatisasi, digitalisasi, Internet of Things (IoT);
pemahaman tentang pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan pangan global, regional dan lokal, pertanian berkelanjutan, sistem kelembagaan pada rantai produksi dan pasar.
Agripreneur, lapangan kerja dan peluang usaha di bidang agriteknologi pengolahan hasil pertanian;
Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan profil agripreneur yang mampu membaca peluang pasar dan usaha untuk menumbuhkan jiwa wirausaha, serta profil profesi atau jabatan di industri pengolahan hasil pertanian yang menjaga ketersediaan pangan dalam rangka menumbuhkan sikap profesionalisme dalam bekerja.
Proses dan teknik dasar pengoperasian alat dan mesin penanganan dan pengolahan hasil pertanian
Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami konsep, prinsip, dan prosedur melalui praktik terbatas proses-proses dasar pengolahan hasil pertanian
(nabati/tanaman, hewani, dan ikan meliputi pengecilan ukuran (pemotongan, pengirisan, pemarutan,
pencacahan, penghancuran, dan penggilingan), proses termal (pendinginan, pembekuan, pasteurisasi,
sterilisasi, pengeringan, pemanggangan, penyangraian, dan penggorengan), proses kimia dan biokimia
(penggaraman, penggulaan, pengasaman/fermentasi), dan proses pemisahan (pengayakan, penyaringan, destilasi, ekstraksi, pengendapan, penggumpalan dan evaporasi) serta proses pencampuran bahan.
Penanganan
komoditas pertanian sesuai prosedur Kesehatan
Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami tentang pengidentifikasian karakteristik dan
penanganan (sortasi, grading, pengawetan, pengemasan, pengepakan dan penyimpanan dingin) hasil pertanian pasca panen untuk disimpan, dikonsumsi atau diproses lebih lanjut menjadi produk olahan setengah jadi, atau produk jadi dengan menerapkan prinsip dan prosedur K3LH.
Prinsip dan teknik kerja laboratorium
Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami prinsip, prosedur penggunaan, dan perawatan peralatan gelas (gelas alat ukur volume, gelas wadah, gelas
Elemen Capaian Pembelajaran pengujian mutu hasil
pertanian aparatus destilasi, aparatus ekstraksi, aparatus filtrasi, aparatus titrasi, gelas wadah, gelas reaktor/pencampur, dan alat gelas penunjang), alat bukan gelas (neraca analitik, oven, waterbath, tanur, inkubator, autoclave, fume hood atau fume-scrubber, hot plate, bunsen atau burner, Laminary Air Flow/LAF), penggunaan bahan kimia pereaksi dan standar (pembuatan larutan dan standardisasi larutan), teknik kerja aseptik, sterilisasi peralatan dan sterilisasi media, serta penanganan limbah laboratorium.
142. CAPAIAN PEMBELAJARAN AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian merupakan sekumpulan unit kompetensi yang dipelajari pada Program Keahlian Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian, Konsentrasi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian. Mata pelajaran ini meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai dalam mengembangkan produksi olahan hasil nabati, produksi olahan hasil hewani, produksi olahan hasil tanaman bahan penyegar dan perkebunan, produksi olahan hasil tanaman rempah, sistem manajemen keamanan pangan dan kualitas produk, pengemasan, penyimpanan dan penggudangan, penanganan limbah pengolahan hasil pertanian serta analisa usaha pengolahan hasil pertanian.
Mata pelajaran ini diharapkan dapat membekali peserta didik agar kompeten dalam melakukan pekerjaan sebagai pengolah hasil pertanian secara mandiri/wirausaha, mengembangkan dan melakukan pekerjaan sebagai pelaksana/operator pengolahan yang ada di industri pengolahan hasil pertanian. Mata pelajaran ini dapat juga sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan kompetensi pengolahan hasil pertanian pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sebelum mempelajari mata pelajaran ini diharapkan peserta didik sudah menuntaskan mata pelajaran Dasar- dasar Agriteknologi Pengolahan hasil Pertanian pada fase E, sehingga memiliki passion dan vision dalam agribisnis pengolahan hasil Pertanian.
Pembelajaran pada mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran tersebut harus dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana (antusiasme yang kuat), dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Model-model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain Project-based Learning, teaching factory, Discovery Learning, Problem-based Learning, Inquiry Learning, atau model lainnya serta metode yang relevan.
Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membangun kemampuan peserta didik yang menguasai kemampuan pengolahan hasil pertanian dengan memegang teguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mempunyai jiwa gotong royong, mandiri, bernalar kritis, kreatif dan adaptif terhadap lingkungan.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan soft skills meliputi disiplin, problem solving, komunikasi interpersonal, kerja sama tim, kreatif, inovatif, kritis dan bertanggung jawab serta kemampuan hard skills sehingga mampu:
1. menerapkan proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian;
2. menerapkan perkembangan teknologi pengolahan hasil pertanian dan isu-isu global terkait dengan produk olahan hasil pertanian;
3. melakukan produksi olahan hasil nabati;
4. melakukan produksi olahan hasil hewani;
5. melakukan produksi olahan hasil tanaman bahan penyegar dan perkebunan;
6. melakukan produksi olahan hasil tanaman rempah;
7. menerapkan sistem manajemen keamanan pangan dan kualitas produk;
8. melakukan pengemasan, penyimpanan, dan penggudangan;
9. menangani limbah pengolahan hasil pertanian; dan
10.
menganalisis usaha pengolahan hasil pertanian.C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep, prosedural dan metakognitif), keterampilan, dan sikap terkait hal memilih dan menangani bahan baku dan bahan tambahan untuk
proses produksi, menyiapkan dan mengoperasikan peralatan, mengendalikan proses dan menilai mutu hasil, mengemas, menyimpan, dan menggudangkan, menangani limbah pengolahan dan memanfaatkan hasil samping,
menganalisis usaha pengolahan hasil pertanian, dan melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan kualitas dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi. Jenis komoditas hasil pertanian dikembangkan sesuai potensi daerah, nilai ekonomis/tuntutan pasar.
Berdasarkan capaian pada materi pembelajaran yang ada, output yang dihasilkan akan menjadikan lulusan yang siap kerja, mampu memproduksi olahan hasil nabati, memproduksi olahan hasil hewani, memproduksi olahan hasil tanaman bahan penyegar dan perkebunan, memproduksi olahan hasil tanaman rempah, sistem manajemen keamanan pangan dan kualitas, pengemasan, penyimpanan dan penggudangan, penanganan limbah pengolahan hasil pertanian, analisa usaha pengolahan hasil pertanian serta kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang terintegrasi di setiap elemen.
Elemen-elemen pada mata pelajaran ini dapat diuraikan sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
Produksi olahan
hasil nabati Meliputi pemilihan dan penanganan bahan baku dan bahan tambahan untuk proses produksi pengolahan hasil nabati, penyiapan dan pengoperasian peralatan, pengendalian proses dan penilaian mutu hasil menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Produksi olahan hasil hewani
Meliputi pemilihan dan penanganan bahan baku dan bahan tambahan untuk proses produksi pengolahan hasil hewani, penyiapan dan pengoperasian peralatan,
pengendalian proses dan penilaian mutu hasil menggunakan metode konvensional dan/atau alat modern.
Produksi olahan hasil tanaman bahan penyegar dan perkebunan
Meliputi pemilihan dan penanganan bahan baku dan bahan tambahan untuk proses produksi pengolahan hasil tanaman bahan penyegar dan perkebunan, penyiapan dan
pengoperasian peralatan pengendalian proses dan penilaian mutu hasil menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Produksi olahan hasil tanaman rempah
Meliputi pemilihan dan penanganan bahan baku dan bahan tambahan untuk proses produksi pengolahan hasil tanaman rempah, penyiapan dan pengoperasian peralatan, pengendalian proses dan penilaian mutu hasil menggunakan metode konvensional dan/ atau alat modern.
Sistem manajemen keamanan pangan dan kualitas produk
Meliputi penyusunan spesifikasi produk, SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures), GMP (Good Manufacturing Practice) dan HACCP (Hazard Analysis
Critical Control Point).
Pengemasan, penyimpanan dan penggudangan
Meliputi proses pengemasan, penyimpanan produk olahan hasil pertanian, proses penggudangan dan sistem pengelolaan penggudangan dalam
penerapannya di bidang pengolahan hasil pertanian menggunakan metode konvensional dan/atau alat modern.
Penanganan limbah pengolahan hasil pertanian
Meliputi penanganan limbah dan pemanfaatan hasil samping pengolahan hasil pertanian menggunakan metode konvensional dan/atau alat modern.
Analisa usaha pengolahan hasil pertanian
Meliputi analisis aspek kelayakan usaha yaitu aspek hukum, aspek lingkungan, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis/teknologi, aspek sumber daya manusia, aspek keuangan (perhitungan
kebutuhan investasi, biaya operasional, perhitungan hpp produk, B/C Rasio, IRR, NPV, PI, BEP),
pengadministrasian dan pembukuan sederhana.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills dan soft skills) pengolahan hasil pertanian yang meliputi produksi olahan hasil nabati, hasil hewani, hasil tanaman penyegar dan perkebunan, hasil tanaman rempah, sistem manajemen keamanan pangan dan kualitas, pengemasan, penyimpanan dan penggudangan, penanganan limbah pengolahan hasil pertanian, serta analisa usaha pengolahan hasil pertanian.
Elemen Capaian Pembelajaran
Produksi olahan hasil nabati
Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan pemilihan dan penanganan bahan baku dan bahan tambahan untuk proses produksi pengolahan hasil nabati, penyiapan dan pengoperasian peralatan, pengendalian proses dan penilaian mutu hasil dengan menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Produksi olahan hasil hewani
Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan produksi olahan daging/ ikan/telur dan/atau susu dengan cara memilih dan menangani bahan baku dan bahan tambahan untuk proses produksi pengolahan hasil hewani, menyiapkan dan mengoperasikan peralatan,
mengendalikan proses dan menilai mutu hasil dengan menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Produksi olahan hasil tanaman bahan penyegar dan
perkebunan
Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan produksi olahan teh/kopi/coklat/kelapa/tembakau dan/atau komoditas lainnya dengan cara memilih dan menangani bahan baku dan bahan
tambahan untuk proses produksi pengolahan hasil tanaman bahan penyegar dan perkebunan, menyiapkan dan mengoperasikan peralatan, mengendalikan proses dan menilai mutu hasil dengan menggunakan metode konvensional dan/atau alat modern.
Produksi olahan hasil tanaman rempah
Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan produksi olahan jahe/kunyit/temulawak/cengkeh/kayu manis/pala dan/atau komoditas lainnya dengan cara memilih dan
menangani bahan baku dan bahan tambahan untuk proses produksi pengolahan hasil tanaman rempah, menyiapkan dan mengoperasikan peralatan, mengendalikan proses dan menilai mutu hasil dengan menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Sistem manajemen keamanan pangan dan kualitas produk
Pada akhir fase F, peserta didik dapat memahami dan menyusun spesifikasi produk, penerapan sanitasi/SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures), GMP (Good Manufacturing Practice) dan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).
Pengemasan, penyimpanan dan
penggudangan
Pada akhir fase F, peserta didik dapat menentukan bahan kemasan, teknik pengemasan, penyimpanan produk olahan hasil pertanian, proses penggudangan dan sistem pengelolaan penggudangan dalam penerapannya di bidang pengolahan hasil pertanian
dengan menggunakan metode konvensional dan/atau alat modern.
Penanganan limbah pengolahan hasil pertanian
Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan penanganan dan pemanfaatan hasil samping pengolahan hasil pertanian menggunakan metode konvensional dan/atau alat modern.
Analisa usaha pengolahan hasil
pertanian
Pada akhir fase F, peserta didik dapat menganalisis aspek kelayakan usaha yaitu aspek hukum, aspek lingkungan, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis/teknologi, aspek sumber daya manusia, aspek keuangan (perhitungan kebutuhan investasi, biaya operasional,
perhitungan hpp produk, B/C Rasio, IRR,
NPV, PI, BEP), serta pengadministrasian dan pembukuan sederhana.
13