• Tidak ada hasil yang ditemukan

CRITICAL BOOK REPORT EKOLOGI DAN LINGKUNGAN

Irene Anggreny Br. Manik Geo E -2022

Academic year: 2023

Membagikan " CRITICAL BOOK REPORT EKOLOGI DAN LINGKUNGAN"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

CRITICAL BOOK REPORT EKOLOGI DAN LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : PINGKAN WAHYUNI

NIM : 3211131010

KELAS : B Geografi (2021)

MATA KULIAH : EKOLOGI DAN LINGKUNGAN DOSEN PENGAMPU : MAHARA SINTONG ST. M.SI

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur pada TUHAN YANG MAHA ESA , karya tulis ilmiah ini dapat selesai dengan baik sesuai kehendak dari penulis. Karya tulis ilmiah ini dibuat sebagai pemenuhan tugas Critical Book Report yang diberikan oleh bapak MAHARA SINTONG ST. M.SI dosen pengampu dengan mata kuliah Ekologi dan Lingkungan. saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak serta selaku dosen pengampu mata kuliah tersebut, yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian tugas tersebut Semoga Critical Book Report ini bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri tentunya,.saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penugasan ini masih jauh darikesempurnaan, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifatmembangun demi kesempurnaan penugasan berikutnya dikemudian haripenulismemohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penugasan tersebut.

Medan, 6 september 2022

Esti sastina Hutabarat

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I IDENTITAS BUKU...1

IDENTITAS BUKU...1

BAB II RINGKASAN BUKU...2

RINGKASAN BUKU...2

BAB III PEMBAHASAN BUKU...8

A. KELEBIHAN BUKU...8

B. KELEMAHAN BUKU...8

BAB IV PENUTUP...9

KESIMPULAN...9

SARAN...9

DAFTAR PUSTAKA...10

(4)

BAB I

IDENTITAS BUKU

A. Identitas Buku Buku pertama

1.Judul buku : kerusakan Lingkungan Hidup 2.Nama penulis : Isna Nur Said

3. Penerbit : Cempaka Putih PT 4.Tahun terbit : 2019

5.ISBN : 978-623-202-117-4

(5)

BUKU PEMBANDING

1. Judul buku : Dasar – Dasar Ekologi Bagi Populasi Dan Komunitas 2. Nama penulis : Sambas Wira Kusumah

3. Penerbit : universitas Indonesia 4. Tahun terbit: 2003

5. Tebal : 149 halaman

6. kota terbit : Jakarta

(6)

BAB II

RINGKASAN BUKU BUKU UTAMA

Bab 1 peristiwa alam yang merusak

Secara alami, alam dapat merusak dirinya sendiri melalui berbagai bencana. Selain menimbulkan kerusakan alam , bencana berdampak langsung kepada manusia yang ada disekitar lokasi bencana.

Kerusakan lingkungan akibat kerusakan alam merupakan kerusakan yang ditimbulkan tanpa pengaruh manusia . contoh faktor alami penyebab kerusakan alam ialah bencana alam seperti letusan gunung api, banjir bandang, tanah longsor,gempa, angin pputing beliung , dan musim kemarau berkepanjangan.

a. Letusan gunung api

Berbagai bencana alam yang akhir-akhir ini melanda dunia telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup.

Peristiwa meletusnya gunung sinabung (sumatera utara) dan gunung kelut ( jawa timur ) merupakan contoh peristiwa alam yang dalam sekejap mampu mengubah permukaan bumi.

b. Banjir bandang

Banjir bandang adalah banjir yang melanda wilayah lereng bawah. Banjir ini terjadi akibat hujan terus menerus dan muncul secara tiba - tiba. Banjir bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah diwilayah tersebut berlangsung sangat cepat sehingga air tidak dapat diserap lagi. Air tergenang lalu terkumpul dan mengalir dengan cepat kedaerah yang lebih rendah.

(7)

c. Tanah longsor

Tanah longsor biasanya terjadi pada musim hujan. Area bertebing terjal tanpa tumbuhan merupakan daerah rawan bencana ini. Kenyataaan tersebuut terjadi karena tidak ada akar tumbuhan yang menahan tanah tersebut. Padahal akar tumbuhan yang menancap didalam tanah akan saling mengait sehingga permukaan tanah cukup kuat.

d. Gempa

Gempa adalah getaran kuat kulit bumi yang disebabkan oleh beberapa aspek, seperti kegiatan magma (aktivitas gunung api), terjadinya tanah turun, dan gerakan lempeng bumi.

e. Angin puting beliung

Angin puting beliung merupakan angin yang sangat kencang dan bergerak memutar. Angin ini sering terjadi pada pergantian musim atau musim pancaroba, biasanya terjadi pada siang atau sore hari. Angin puting beliung berpotensi terjadi ditanah lapang bervegetasi kurang. Puting beliung jarang terjadi diwilayah perbukitan atau hutan lebat.

f. Kemarau panjang

Disebabkan oleh penyimpangan iklim yang mengakibatkan musim kemarau lebih lama dari semestinya. Kemarau panjang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan, antara lain mengeringnya mata air, sumber irigasi pertanian, tumbuhan,dan padang rumput sehingga mengancam usaha peternakan dan pertanian.

Bab 2 kegiatan manusia yang merusak

(8)

Demi memenuhi hasrat untuk mendapatkan nilai eknomis tinggi, banyak manusia tidak peduli dengan kelestarian alam. Akibatnya, terjadinya bencana yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup.

Dalam memamfaatkan alam, manusia terkadang tidak memperhatikan dampak yang ditimbulkan. Beberapa contoh tindakan manusia yang merusak lingkungan hidup sebagai berikut.

a. Penebangan dan pembakaran hutan

Saat ini hutan telah mengalami banyak degradasi dan deforestasi (kerusakan hutan) akibat perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab. Laju deforestasi hutan di indonesia paling besar berasal dari kegiatan industri, terutamaindustri kayu. Permintaan tinggi pasar dunia terhadap kayu menyebabkan perusakan kayu atau perorangan bersaing melakukan penebangan hutan secara liar( illegal logging).

Kayu-kayu tersebut digunakan untuk bahan bakar , bahan bangunan, bahan perabot rumah tangga.

b. Perburuan hewan liar

Manusia memburuh hewan-hewan untuk tujuan tertentu , misalnya untuk menyalurkan hobi untuk kepentingan ekonomis. Secara ekonomis , hewan-hewan buruan diperdagangkan dengan harga tinggi. Bahkan, ada bagian- bagian tubuhnya yang dijual secara terpisah karena perbedaan harga.

c. Penambangan

Kegiatan penambangan menimbulkan dampak terhadap manusia dan lingkungan, baik bersifat positif maupun negatif. Dampak positif aktivitas penambangan , antara lain

(9)

meningkatkan kesempatan kerja, meningkatkan roda perekonomian, serta menambah penghasilan negara. Namun demikian, aktivitas penambangan yang tidak berwawasan lingkungan atau tidak mempertimbangkan keseimbangan dan daya dukung lingkungan akan menimbulkan dampak negatif.

d. Penangkapan ikan yang berlebihan (overfising )

Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi sumber daya perikanan yang sangat besar, baik dari segi kuantitas maupun keanekaragamannya. Namun demikian telah terjadi ketidakseimbangan tingkat pemberdayaan sumber daya perikanan antara kawasan dan antar jenis sumber daya.

e. perusakan terumbu karang

terumbu karang merupakan bangunan ribuan karang yang menjadi tempat hidup berbagai jenis ikan dan makhluk lainnya. Terumbu karang yang hidup dilaut terlihat seperti batuan atau tanaman. Akan tetapi, sebenarnya terumbu karang adalah sekumpulan hewan kecil. Terumbu karang dengan segala kehidupan didalamnya menjadi salah satu kekayaan alam bangsa indonsia yang tak ternilai harganya.

Terumbu karang memberikan mamfaat sangat besar baik secara ekonomi.

(10)

BUKU PEMBANDING

BAB I PENGERTIAN DAN SIFAT-SIFAT POPULASI Pengertian populasi

Pengertian dirumuskan sebagai kumpulan individu organisme di suatu tempat yang memilki sifat serupa, mempunyai ala-usul yang sama, dan tidak ada yang menghalangi individu anggotanya untuk berhubungan satu sama lain dan mengembangkan keturunannya secara bebas karena individu itu merupakan kumpulan heteroseksua.Secara ilmiah populasi yang sudah dikenal itu dapat dikelompokkan menurut sifat-sifat pokoknya dalam dua golongan.

Pertama adalah organisme yang sama-sama ".memilki organisme biologik pada jenjang yang lebih bawah dan kedua yang memilki sifat unik yang hanya dapat dikenali pada populasi tertentu. Populasi dengan sifat unik itu dikenal juga pada jenjang organisasi biologik diatas populasi yaitu komunitas yang akan dibahas kembali bagaimana kelompok-kelompok unik itu terjadi.

BAB II HUBUNGAN POPULASI DENGAN LINGKUNGANNYA Fokus Ekologi populasi adalah ialah mengkaji interaksi populasi dengan lingkungannya, baik lingkungan abiotik dan lingkungan biotik. Suatu populasi tidak mungkin ada dalam sistem kehidupan tanpa keterlibatan dan interaksi dari lingkungan fisik dan kimiannya.

Hubungan interaksi anatara sistem kehidupan dengan lingkungan fisik dan kimiannyamerupakan topik utama yang menjadi perhatian ekologi-populasi yang sampai sekarang merupakan perhatian utama dari ekologi-fisiologi.Pada semua interaksi populasi dengan lingkungannya terjadi pertukaran energi. Pada peristiwa interaksi itu,

(11)

berhasil mengisolasikan salah satu bentuk pertukaran energi, mungkin disebakan nilainya lebih tinggi dari bentuk lain yang telah dihitung.

Inilah energi yang terjadi dengan kadar yang tinggi bagi populasi agar mampu mendorong proses kehidupan, baik dalam bentuk energi inteaksi bagi otrotop atau energi kimia bagi heterotrop.

BAB III FAKTOR-FAKTOR BIOTIK DALAM INTERAKSI POPULASI

Pada dasarnya faktor biotik lingkungan dibedakan menjadi faktor- faktor interspesifik dan faktor-faktor intraspesifik. Berikut beberapa faktor biotik interspesifik :

- Netralisme : merupaka tipe interaksi interspesifik yang dikenal sehari-hari dimana populasi yang bekerja sama seolah-olah tidak terpengaruh, walaupun sesungguhhnya terselenggara sangat halus.

- Kompotensi : merupakan interaksi interspesifik dimana dua individu artau spesies berubut sumber daya terbatas seperti pakan, air, ruang, untuk sarang dll.

- Mutualisme : simbiosis interaksi obligator (wajib) yang diperlukan oleh kedua belah pihak yang berintekasi karena keduanya saling memerlukan.

- Komnesialisme : merupakan simbiosis keterkaitan nyata netralisme, dimana hanya salah satu spesies yang terpengaruh.

- Parasitisme : merupakan peristiwa predator ukurannya lebih besar dari mangsannya dan proses yang terjadi di luar (eksternal).

(12)

BAB IV ENERGI DAN MATERI, VITAL BAGI ORGANISME Jaringan pakan merupakan suatu dasar ekosistem oleh karena energi dan nutri beredar ke dalamnya dan disekitanya, termasuk pertukaran energi dan materi terjadi juga pada lingkungan abiotiknnya. Herbivora dan karnivora bersama-sama merupakan konsumen-konsumen (biophage) yang mangsanya organisme-organisme hidup berbeda dengan dekomposen yang memakan bahan-bahan organik mati. Pola- pola peredaran energi dan materi sangat berbeda dalam kaittannyadengan lingkungan abiotik serta pada batas-batas ekosistem.

Energi mengalir mengalir melalui ekosistem yang dipasok dari luar seperti energi surya yang akhirnya hilang kembali lepas sebagai panas dalam proses respirasi semua anggota-anggota komunitas. Nutrisi sebagian besar berputar (siklus) dalam ekosistem. Tumbuh-tumbuhan memperoleh nutrisi dari simpanan (pools) organik lingkungan di dalam ekosistem di atmosfer, air, tanah, atau sedimen. Nutrisi ini mengalir melalui jaingan pangan dalam bentuk molekul-molekul organik tetapi sebagian besar kembali ke simpanan inorganik "

melalui pengurairan bahan bahan organik yang mati.

(13)

BAB III

PEMBAHASAN BUKU A. KELEBIHAN BUKU

Buku 1

Buku tersebut sangat relevan dan sangat berkaitan dengan semua topik bahasan yang sudah diajarkan oleh dosen sebelumnya.

Menurut saya buku ini sangat bagus sekali karena materi-materi yang disajikan lengkap, relevan dan penyajinya merupakan seorang berpengalaman.

Buku pembanding

Buku ini cocok digunakan untuk mahasiswa sebagai panduan dan pedoman untuk menambah pengetahuan tentang ekologi dan lingkungan.

Definisi- definisi dalam setiap pokok pembahasan banyak di buat pengertian menurut para ahli. Sehingga kita sebagai pembaca dapat lebih mudah memahami setiap pokok pembahasan yang ada dalam buku ini.

Buku ini mengajak pembaca untuk memandang lebih jauh dan lebih luas tentang lingkungan

Setiap bab dari buku menjelaskan makna dari subtema yang dibahas

B. KELEMAHAN BUKU Buku pertama

Buku ini memang bagus namun penjelasannya kurang baik karena penjelasannya masih kurang mendetail yakni penjelas hanya menjelaskan konsepnya saja

Bahasa dan kalimat yang digunakan dalam buku tersebut sedikit sulit untuk dimengerti dan dicerna, kata-katanya tidak begitu mudah untuk dipahami sehingga pembaca harus lebih serius dan berkonsentrasi saat membacanya.

(14)

Buku pembanding

Dalam setiap bab sering di jumpai antara kalimat yang tidak berhubungan, maka sebab itu dalam memahamipun menjadi susah.

Dalam beberapa paragraf pun ada dijumpai kalimat yang bahasanya masih belum sesuai dengan EYD.

(15)

BAB IV PENUTUP A. Kesinpulan

1. Buku merupakan salah satu elemen penting dalam menunjang kegiatan pembelajaran sebagai sumber informasi yang digunakan mahasiswa di dalam kelas

2. Karena hal tersebut sangat penting memperhatikan kuantitas dan kualitas daripada buku tersebut sebelum dijadikan sebagai buku sah dalam pembelajran dikelas.

B. Saran

1. Harus dilakukan pengupdatean buku sesuai dengan perkembangan sehingga ilmunya benar – benar relevan.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/157537/

Wirakusumah Sambas.2003.Dasar-dasar Ekologi Bagi Populasi dan Komunitas.Jakarta: Universitas Indonesia

Referensi

Dokumen terkait