1 PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS GUIDED DISCOVERY PADA MATERI PERSAMAAN DAN INDENTITAS TRIGONOMETRI KELAS X MIA DI SMAN 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR
Suci Rahma Putri*), Rina Febriana**), Dewi Yuliana Fitri**)
*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
The background of the research is textual book that less support the student to learn to find a concept independently. This research has purpose to develop guided discovery-based module on equation and identity of trigonometry subjects that valid and practical in class X MIA SMAN 1 Rambatan. The kind of study is research and development with IDI model. The define stage consist of syllabus analysis, text book analysis, literature analysis, and interview by teacher and student. Develop section is done the planning of module. Then, evaluation section is done exam validity and practicality. The results of exam module validity shows that this module on characteristic wich very valid namely 83%. The results of exam practicality by the teacher shows that this module on characteristic wich practical namely 78% and the result of exam practicality by the student shows that this module on characteristic which very practical namely 96%. It can be concluded that guided discovery-based module on equation and identity of trigonometry subjects is valid and practical.
Key words : development, module, guided discovery, equation and identity of trigonometry, validity, prakticality
PENDAHULUAN
Matematika merupakan mata pelajaran penting yang harus dipelajari. Trigonometri merupakan salah satu materi yang dipelajari pada mata pelajaran matematika yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari., serta dapat digunakan dalam materi lain.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 27 Januari 2014 di SMA Negeri 1 Rambatan, Kabupaten Tanah Datar kelas X, pembelajaran materi Trigonometri terlihat masih menjadikan guru
sebagai informasi utama. Guru menjelaskan secara langsung rumus- rumus yang digunakan, lalu siswa menyimak dan mencatat penjelasan guru. Hal ini menyebabkan siswa tidak memiliki kemampuan menemukan konsep secara mandiri.
Proses pembelajaran seperti ini belum mendukung tercapainya tujuan kurikulum 2013 yang menginginkan peran aktif siswa dalam menemukan konsep pelajaran. Selain itu, sumber bahan ajar berupa buku teks yang digunakan belum mampu membantu siswa dalam menemukan konsep
2 Trigonometri secara mandiri.
Permasalahan ini juga terlihat pada mata pelajaran matematika kelompok peminatan. Materi pada mata pelajaran matematika kelompok peminatan difokuskan pada Persamaan dan Identitas Trigonometri. Materi ini banyak menggunakan konsep berupa rumus yang dibutuhkan untuk penyelesaian permasalahan trigonometri. Penyajian rumus dalam buku teks belum mampu membantu siswa dalam proses menemukan konsep secara mandiri karena tidak adanya bimbingan dalam proses penemuan tersebut.
Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dikembangkan bahan ajar berupa modul berbasis guided discovery. Modul berbasis guided discovery dapat membantu siswa memahami materi dan menyelesaikan soal secara mandiri tanpa menunggu penjelasan dari guru. Hal ini sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yang menuntut siswa untuk belajar menemukan dan menyelesaikan masalah matematika secara mandiri.
Diharapkan dengan pemakaian modul berbasis guided discovery diharapkan ini siswa termotivasi
untuk belajar Persamaan dan Identitas Trigonometri secara mandiri dan dapat menemukan konsep sendiri sehingga diharapkan konsep yang didapatkan dapat diingat dan dipahami secara baik, lalu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan modul berbasis guided discovery pada materi Persamaan dan Identitas Trigonometri yang valid dan praktis di kelas X MIA SMAN 1 Rambatan.
METODE PENGEMBANGAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembagan (Research and Development/R&D) dengan model IDI (Instructional Development Institute). Menurut Mudhoffir (1990: 46) model ini menerapkan pendekatan sistem yang terdiri terdiri dari 3 tahap, yaitu penentuan (define), pengembangan (develop), dan evaluasi (evaluate).
Tahap define dimulai dengan analisis kebutuhan (need assessment) guna melihat gambaran kondisi di lapangan yang berkaitan dengan proses pembelajaran matematika di
3 SMAN 1 Rambatan, Kabupaten
Tanah Datar kemudian menganalisis permasalahan, yaitu analisis silabus, analisis buku teks, analisis literatur, dan wawancara dengan guru dan siswa.
Tahap pengembangan (develop) dilakukan perancangan modul berdasarkan hasil pada tahap define.
Selanjutnya, pada tahap evaluasi (evaluate) dilakukan validasi modul, uji coba modul, dan praktikalitas modul.
Instrumen untuk validasi adalah lembar validasi yang dikembangkan berdasarkan aspek-aspek pada Depdiknas (2008), yaitu materi, penyajian, serta bahasa dan keterbacaan. Sedangkan instrumen untuk praktikalitas adalah angket praktikalitas dan pedoman wawancara yang dikembangkan berdasarkan aspek-aspek pada Sukardi (2008), yaitu kemudahan penggunaan modul, waktu yang diperlukan, mudah diinterpretasikan, serta memiliki ekivalensi. Skala yang digunakan pada lembar validasi dan angket praktikalitas adalah skala Likert yang merujuk pada Riduwan (2010).
Hasil validasi diolah dengan menggunakan nilai akhir dan hasil praktikalitas diolah dengan menggunakan persentase yang merujuk pada Riduwan (2010).
Sedangkan hasil wawancara diolah dengan teknik deskriptif yang merujuk pada Iskandar (2009).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pengembangan modul berbasis guided discovery melalui tiga tahapan, yaitu tahap penentuan, tahap pengembangan, dan tahap evaluasi.
Hasil yang diperoleh pada tahap penentuan adalah sebagai berikut:
1. Hasil Analisis Silabus
Materi persamaan dan identitas trigonometri tercantum dalam silabus mata pelajaran matematika kelompok peminatan kelas X MIA SMA. Kompetensi dasar yang harus dicapai dalam silabus adalah mendeskripsikan konsep persamaan Trigonometri dan menganalisis untuk membuktikan sifat-sifat persamaan Trigonometri sederhana dan menerapkannya dalam pemecahan masalah, mengolah dan menganalisis
4 informasi dari suatu permasalahan
nyata dengan membuat model berupa fungsi dan persamaan
Trigonometri serta
menggunakannya dalam
menyelesaikan masalah, serta merencanakan dan melaksanakan strategi dengan melakukan manipulasi aljabar dalam persamaan Trigonometri untuk membuktikan kebenaran identitas Trigonometri serta menerapkannya dalam pemecahan masalah kontekstual.
Berdasarkan hasil pengamatan di SMAN 1 Rambatan, belum semua materi diajarkan dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan dalam silabus. Seperti menemukan persamaan trigonometri dasar, membuktikan identitas trigonometri, dan aplikasi persamaan dan identitas trigonometri. Oleh karena itu, dibutuhkan bahan ajar yang mencakup semua materi yang tercantum dalam silabus.
2. Hasil analisis Buku Teks
Buku teks yang diamati adalah buku matematika SMA-MA kelas
X kelompok peminatan dengan penerbit Yrama Widya yang memuat materi tentang persamaan dan identitas trigonometri (Bab 6), buku matematika peminatan IPA untuk SMA Kelas X dengan penerbit Yudhistira yang memuat materi tentang trigonometri (Bab 6).
Masing-masing bagian dari buku teks yang sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai siswa dijadikan sebagai acuan penyusunan konsep yang memberikan bimbingan kepada siswa untuk menemukan sendiri konsep tersebut, serta acuan untuk mengembangkan contoh soal dan latihan.
3. Hasil Analisis Literatur
Buku-buku yang dianalisis adalah buku teknologi instruksional sebagai landasan perencanaan dan penyusunan program pengajaran yang berisi prosedur pengembangan modul dengan menggunakan model IDI (Mudhoffir, 1990:46). Selain itu, ditambahkan buku-buku yang berhubungan dengan modul dan pendekatan guided discovery.
5 4. Hasil Analisis Wawancara dengan
Guru dan Siswa
Hasil wawancara dengan guru matematika SMAN 1 Rambatan dan siswa diperoleh kesimpulan bahwa proses pembelajaran matematika di SMAN 1 Rambatan hanya mengacu kepada penjelasan guru. Siswa hanya menunggu penjelasan dari guru dan tidak menggunakan buku teks, karena penjelasan pada buku teks sulit dipahami oleh siswa. Buku teks belum mampu membimbing siswa untuk belajar secara mandiri.
Berdasarkan hasil tahap penentuan, dilakukan tahap pengembangan yaitu perancangan modul. Modul yang dirancang terdiri dari:
a. Cover memuat judul yang disertai dengan gambar yang berhubungan dengan aplikasi trigonometri.
b. Daftar isi dibuat untuk memudahkan siswa mengetahui halaman materi yang diinginkan.
c. Pendahuluan berisi informasi tentang isi materi yang akan dipelajari siswa.
d. Petunjuk penggunaan modul bertujuan untuk memberikan arahan kepada siswa.
e. Kompetensi inti dan kompetensi dasar dimuat agar siswa mengetahui kompetensi apa yang harus dicapai siswa.
f. Judul kegiatan belajar diberikan agar siswa mengetahui subbab yang akan dipelajari pada masing- masing pertemuan.
g. Uraian materi yang sesuai dengan langkah-langkah pendekatan guided discovery.
h. Contoh soal sebagai penguat uraian materi yang telah dipelajari siswa.
i. Latihan terbimbing bertujuan untuk membimbing siswa dalam menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan pada modul.
j. Latihan mandiri merupakan latihan yang menuntut kemandirian siswa dalam menyelesaikan latihan soal yang diberikan.
k. Umpan balik merupakan petunjuk bagi siswa untuk mencocokkan jawaban yang sudah diselesaikan.
l. Kunci jawaban merupakan pedoman bagi siswa untuk melakukan penilaian terhadap latihan yang diberikan
m. Simpulan merupakan akhir dari pembahasan materi yang disajikan.
6 n. Daftar pustaka memberikan
refererensi modul
Setelah tahap pengembangan modul, dilakukan tahap evaluasi untuk mengetahui validitas dan praktikalitas modul. Hasil validitas modul dilihat dari aspek materi adalah 81% dengan kriteria sangat valid, dari aspek penyajian adalah 83% dengan kriteria sangat valid, serta dari aspek bahasa dan keterbacaan adalah 88%
dengan kriteria sangat valid. Hasil validasi modul berbasis guided discovery secara keseluruhan adalah 83%. Hal ini menunjukkan bahwa modul berbasis guided discovery sangat valid.
Modul yang sudah valid diujicobakan kepada guru matematika dan enam orang siswa SMAN 1 Rambatan Kabupaten Tanah Datar untuk mengetahui praktikalitas modul. Hasil angket praktikalitas modul oleh guru adalah 78% dengan kriteria praktis. Sedangkan hasil angket praktikalitas oleh enam orang siswa adalah 96% dengan kriteria sangat praktis. Hasil angket praktikalitas diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru dan siswa.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penelitian menghasilkan modul berbasis guided discovery pada materi Persamaan dan Identitas Trigonometri yang valid dan praktis di kelas X MIA SMAN 1 Rambatan.
KEPUSTAKAAN
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar.
Depdiknas.
Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial.
Jakarta: Gaung Persada Pres.
Mudhoffir. 1990. Teknologi Instruksional sebagai Landasan Perencanaan dan Penyusunan Program Pengajaran. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta CV.
Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya.
Yogyakarta: PT. Bumi Askara.