• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Dokumen Rancangan HACCP

N/A
N/A
Retna

Academic year: 2024

Membagikan " Contoh Dokumen Rancangan HACCP"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Retna Hasanah || NPM : 062120048 \\ Kelas 4B2 \\ Kimia Ekstensi DOKUMEN RANCANGAN HACCP

Nama Institusi : PT Anugrah XX

Alamat : Bogor

Deskripsi Proses dan Tujuan Penggunaan Deskripsi Proses Cara pembuatan :

1. Jagung disortir terlebih dahulu dari kotoran

2. Jagung di masak pada suhu 97oC dan ditambahkan calcium carbonat 3. Proses Soaking, yaitu jagung di

rendam pada air suhu 65 oC 4. Proses Washing, yaitu proses

pencucian jagung

5. Penggilingan jagung atau bisa disebut proses milling

6. Pembentukan lempengan atau potongan berbentuk segitiga 7. Lalu potongan tersebut di oven 8. Setelah adonan sudah tidak terlalu

panas, selanjutnya masuk ke proses frying

9. Adonan digoreng pada minyak panas 10. Adonan yang telah digoreng diberi

bumbu

Nama menu Tortilla

Tujuan penggunaan Untuk konsumen Metode pengolahan Direbus dan digoreng

Metode penyajian/distribusi Dikemas dalam bentuk snack (kemasan plastic maupun pillow/film)

Cara penyimpanan Di suhu ruang

Sensitif konsumen Tidak cocok untuk bayi

(2)

Perebusan jagung

Perendaman jagung

Pencucian jagung

Pembentukan adonan tortilla

Oven

Penggorengan

Seasoning/Pembumbuan

Pengemasan

DIAGRAM ALIR PROSES

Penerimaan bahan baku

(jagung pipil, calcium carbonat, bumbu penyedap, minyak kelapa sawit)

Penyortiran jagung

CCP

CCP

(3)

KETERANGAN SIMBOL

Tahapan Proses Arah Aliran

Bahan Baku Yang Mungkin Tercemar Tercemar Dari Permukaan/Peralatan

Tercemar Oleh Penjamah

Bakteri Mati, Spora Masih Hidup

Kemungkinan Bakteri Masih Hidup

` Kemungkinan Bakteri Berkembang Biak Bakteri Tidak Hidup

Ccp Titik Kendali Kritis

S Spora Bakteri

(4)

FORMULIR 1 : IDENTIFIKASI BAHAYA DAN CARA PENCEGAHANNYA NAMA MAKANAN : Frozen food: Tortilla

NO.

Bahan Mentah/

Ingredien/ Bahan Tambahan

Bahaya

(B(M)/ K/F Jenis Bahaya Cara Pencegahan 1. Jagung Pipil Mikrobiologi

Fisik Kimia

Jamur, kapang, khamir Benda asing Residu pestisida

- Pengencekan keadaan fisik bahan baku

- Sortasi ulang - Apabila bahan baku

tidak sesuai standar, maka bahan baku di tolak

- Peletakan bahan baku pada tempat yang tepat (tidak lembab)

- Analisa kimia, fisik dan mikrobiologi 2. Bumbu : Corn

Barbeque flavor

Fisik

Biologi

Kimia

Cemaran benda asing Semut, serangga Cemaran ion logam

- Kemasan tidak sobek, lecet, cek expired bahan baku - Apabila bahan baku

tidak sesuai standar, maka bahan baku di tolak

3. Air dan calcium carbonat

Fisik

Biologi

Cemaran benda asing Cemaran mikroba

- Pengendalian water treatment,

keakuratan dan sanitasi.

(5)

Kimia Cemaran logam

- Pengecekan rutin mutu air

4. Minyak kelapa sawit Fisik Cemaran benda asing

Apabila bahan baku tidak sesuai standar, maka bahan baku di tolak

FORMULIR 2 : ANALISA RESIKO BAHAYA DAN KATEGORI RESIKO N

O BAHAN/INGREDIEN KELOMPOK BAHAYA KATAGORI

RESIKO

A B C D E F

MAKANAN: Tortilla Bahan mentah:

1. Jagung pipil v V - - V V 4

2. Bumbu v V - - V V 4

3. Minyak Kelapa sawit v v v v 4

Tingkat signifikansi = resiko tinggi (10.000) dan keakutan rendah (10) sehingga signifikansi sedang

TABEL KEPUTUSAN PENETAPAN CCP

BAHAN MENTAH/ INGREDIEN/

LANGKAH PROSES

PERTANYAAN DIAGRAM

POHON KEPUTUSA

N

P1 P2 P2

a

P3 P4 P5

Jagung pipil Y Y - T - - CCP(CP)

Bumbu Y T Y T T Bukan

CCP(CP)

Minyak Kelapa Sawit Y Y - T Bukan

CCP(CP)

(6)

Penerimaan bahan baku T Y Y Bukan CCP(CP)

Sortir Jagung T Y Y Bukan

CCP(CP)

Perebusan Jagung Y Y - T T Bukan

CCP(CP)

Perendaman Jagung Y T Y T T - Bukan

CCP(CP)

Pencucian Jagung Y Y - T Y - Bukan

CCP(CP)

Penggilingan Y T Y T T - Bukan

CCP(CP)

Pemotongan Y Y - T T - Bukan

CCP(CP)

Pengovenan Y Y - T T - Bukan CCP

Penggorengan Y Y - Y - - CCP

Pengemasan Y T Y T - - Bukan CCP

A. Decision Tree (Menetapkan CCP) Keterangan :

P1 : Apakah ada bahaya pada proses ini?

Jika YA lanjut ke P2 dan jika TIDAK bukan CCP.

P2 : Apakah ada tindakan pencegahan untuk mengendalikan?

Jika YA lanjut ke P3 dan jika TIDAK lanjut ke P2a P2a : Apakah pengendalian diperlukan dalam tahap ini?

Jika YA lanjut ke P3 dan jika TIDAK bukan CCP.

P3 : Apakah tindakan ini direncanakan khusus untuk menghilangkan potensi bahaya sampai pada tahap yang diterima?

Jika YA berarti CCP dan jika TIDAK lanjut ke P4.

P4 : Apakah ada kontaminasi meningkat pada tingkat yang tidak diterima?

Jika YA lanjut ke P5 dan jika TIDAK bukan CCP.

(7)

P5 : Apakah proses selanjutnya dapat menghilangkan/ mengurangi bahaya sampai batas aman?

Jika YA berarti bukan CCP dan jika TIDAK berarti CCP.

-

Y : Ya T : Tidak

KESIMPULAN

Dari identifikasi bahaya bahan mentah pada pembuatan tortilla, bahan mentah jagung adalah CCP, karena jagung merupakan bahan baku utama dalam proses pembuatan tortilla, apabila bahaya yang teridentifikasi pada jagung tidak dieliminasi atau dikurangi sampai batas aman maka akan menimbulkan bahaya ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih sulit untuk ditangani. Tidak ada tahapan proses selanjutnya yang dapat mengeliminasi atau mengurangi bahaya yang ditimbulkan dari bahan itu sendiri. Pada bahan baku jagung, bahaya fisik yang kemungkinan muncul adalah kontaminasi benda asing seperti debu, kerikil, dan potongan ranting. Bahaya fisik tersebut masih dapat ditangani dengan sortasi bahan mentah sebelum diproses lebih lanjut dan pengecekan saat penerimaan bahan baku.

Bahaya biologi berupa cemaran kapang yaitu Aspergillis flavus yang memproduksi aflatoksin. Aflatoksin merupakan senyawa karsinogen yang dapat menyebabkan kanker hati pada manusia yang mengkonsumsinya secara berlebihan. Racun dalam aflatoksin tidak dapat mati pada suhu tinggi ketika bahan baku dimasak. Sedangkan bahan baku bumbu dan minyak goreng masih dapat dikendalikan dengan sortasi bahan baku dan penyimpanan yang tepat. Sehingga saat proses penerimaan barang, apabila ditemukan spesifikasi yang tidak memenuhi standar (jagung busuk, jamur, jagung patah, dan kontaminasi) maka barang tersebut ditolak.

Pada proses penggorengan, minyak yang digunakan tidak tercemar benda asing seperti kerikil dan pasir, suhu yang digunakan saat menggoreng tinggi sekitar 150- 160oC. Suhu penggorengan sangat berpengaruh oleh kematangan tortilla, selain itu suhu tinggi pada minyak goreng berfungsi untuk mikroba yang terdapat pada tortilla mentah sebelum proses penggorengan. Selain bahaya biologi, pada minyak goreng juga terdapat bahaya kimia yaitu akibat reaksi oksidasi yang ditimbulkan pada penggunaan minyak goreng bekas dianggap CCP,karena dapat menyebabkan tingginya asam lemak bebas yang dapat menyebabkan kolesterol, hipertensi, serta memicu kanker. Sehingga setiap 4 jam sekali dilakukan pengecekan FFA minyak. Apabila FFA minyak goreng melebihi standar (max 0.350%) maka harus ada penambahan minyak baru.

Proses pengemasan tortilla merupakan CCP 4 terdapat bahaya fisik yaitu terkontaminasi benda asing seperti kerikil, ranting, dan pasir. Bahaya biologi berupa

(8)

cemaran mikroba yang berasal dari tangan pekerja saat pengemasan tidak menggunakan sarung tangan dan tidak membersihkan tangan terlebih dahulu oleh sebab itu peralatan yang akan digunakan dalam proses pengemasan harus dibersihkan terlebih dahulu sehingga akan mengurangi resiko bahaya fisik yang mungkin timbuldan pekerja yang akan mengemas tortilla harus membersihkan tangan dahulu

Referensi

Dokumen terkait

Bahan baku utama yang digunakan dalam proses pembuatan bioetanol ini. adalah

Bahan baku utama dan bahan pembantu yang diperlukan sesuai dengan Rencana Produksi tahun 1 :.. Bahan Baku

Dampak bahaya yang ditimbulkan oleh kontaminasi kutu pada tahapan proses penerimaan dan penyimpanan bahan baku in bag di gudang, penerimaan dan penyimpanan bahan baku

Menurut Thaheer (2005), analisis bahaya merupakan suatu tindakan evaluasi secara sistematik pada makanan spesifik dan bahan baku atau ingredient untuk menentukan

Pembuatan asam oksalat dengan proses peleburan alkali menggunakan bahan baku yang mengandung selulosa tinggi seperti serbuk gergaji, sekam, tongkol jagung, dan

OPRP menjadi sistem yang digunakan untuk mengendalikan bahaya yang terdapat pada bahan baku, formulasi, dan proses yang diindikasikan signifikan untuk menjamin bahwa

Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu pembuatan tortilla corn chips berbahan baku grits jagung dengan penambahan tepung putih telur dengan konsentrasi 5% dan

Sedangkan bahan baku utama dalam pembuatan sosis adalah daging, sebagai alternatif bahan baku dapat digunakan daging ayam petelur afkir meskipun mempunyai kualitas yang rendah karena