PENDAHULUAN
Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan fokus serta menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka penulis harus membatasinya. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pedagang muslim yang menjual bahan pokok di pasar tradisional modern Kota Bengkulu.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap keuntungan pedagang muslim di pasar tradisional modern kota Bengkulu dari perspektif ekonomi syariah.
Kegunaan Penelitian
Penelitian Terdahulu
Tiara Yuliyantika pada tahun 2021 dengan judul “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Harga Jual Beli Kopi Ditinjau Menurut Ekonomi Islam (Studi Kasus Desa Tebat Gabus Kecamatan Kisam Tinggi Kabupaten Oku Selatan)”. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sama-sama membahas mengenai dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian.
Sistematika Penulisan
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
Laba
Pengertian keuntungan secara umum adalah selisih antara pendapatan dengan biaya dalam jangka waktu tertentu.25. Menurut Sunaryo, keuntungan adalah selisih antara total pendapatan dengan total biaya yang menjadi insentif bagi produsen untuk melakukan produksi.26 Sedangkan menurut Mulyadi, keuntungan adalah selisih antara nilai output dan nilai input. 27. Menurut Qal'ahjiy, Laba adalah tambahan dana yang diperoleh sebagai surplus produksi atau biaya modal.
Apabila solat itu ditunaikan, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu selamat." (KS. Al-Juma ayat 10). Dapatkan (keuntungan) yang sepatutnya kamu selamat, dan janganlah kamu menolak keuntungan yang sedikit kerana ia akan menghalang kamu daripada mendapat yang banyak.” 36. Keadaan ini sering membawa kepada pertambahan jumlah barang dan pertambahan peranan. wang dan seterusnya akan membawa kepada peningkatan dalam keuntungan.
Peran modal mempengaruhi standarisasi keuntungan yang diinginkan oleh seorang pedagang atau pengusaha, yaitu semakin lama perputaran dan semakin tinggi tingkat resiko maka semakin besar pula keuntungan yang diinginkan. Al-Ghazali sangat kritis terhadap perilaku penarikan keuntungan yang berlebihan dan menganjurkan pengambilan keuntungan yang wajar dan pantas.
Pedagang
Nilai asasnya ialah integriti, nilai perniagaan dalam bentuk kejujuran, keikhlasan, kebolehpercayaan dan keseimbangan emosi, yang bermaksud bahawa perdagangan mestilah benar seadanya dan tidak boleh mengandungi unsur penipuan. Di dalam Al-Qur’an, perlunya kejujuran dalam jual beli dan jual beli telah dijelaskan dengan jelas dan tegas dalam ayat 181-184.50 Al-Qur’an Surah Asy-Syu’ar. Penuhilah sukatan dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang melakukan kerosakan; Dan timbang dengan penimbang rata.
Dan janganlah kamu merugikan hak-hak manusia, dan janganlah kamu lancang di muka bumi dalam membuat kerusakan; Dan bertakwalah kepada Allah yang menciptakan kamu dan umat-umat terdahulu.” Nilai dasarnya adalah keandalan, dan nilai-nilai dalam bisnis adalah kepercayaan, tanggung jawab, transparansi, dan ketepatan waktu. Artinya dalam bisnis Anda harus dapat diandalkan. Nilai dasarnya adalah memiliki pengetahuan yang luas, nilai-nilai dalam berbisnis adalah memiliki visi, pemimpin yang cerdas, kesadaran akan produk dan jasa serta pembelajaran yang terus menerus, artinya seorang pedagang harus memiliki pengetahuan agar tidak mengalami kerugian saat berjualan dan selalu belajar saat mengembangkannya. penjualannya.
Nilai dasarnya adalah komunikatif, dan nilai bisnisnya adalah ramah, penjual yang cerdas, uraian tugas, pendelegasian wewenang, kerjasama tim, koordinasi, pengendalian dan pengawasan, artinya seorang tenaga penjual harus mampu berbicara dengan baik agar konsumen merasa puas terhadap pelayanannya. asalkan. Nilai bisnis, mau dan mampu mengambil keputusan, menganalisa data, mengambil keputusan yang tepat dan bereaksi dengan cepat, artinya dalam berdagang harus berani mengelola penjualannya, termasuk sikap efisien, tanggap dan tidak kenal takut dalam mengambil keputusan 51.
Pasar
Ha : Diduga terdapat perbedaan keuntungan yang diterima pedagang muslim di Pasar Tradisional Modern Kota Bengkulu sebelum dan pada masa pandemi Covid-19. Pedagang yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah pedagang muslim yang menjual makanan di Pasar Tradisional Modern kota Bengkulu. Ha : Diduga terdapat perbedaan keuntungan yang diterima pedagang muslim di Pasar Tradisional Modern Kota Bengkulu sebelum dan pada masa pandemi Covid-19.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pedagang muslim yang menjual bahan pokok di pasar tradisional modern di Bengkulu adalah perempuan. Tabel 4.10 Keuntungan pedagang muslim di pasar tradisional modern di Bengkulu sebelum dan selama pandemi Covid-19. Perbedaan keuntungan yang diperoleh pedagang muslim di pasar tradisional modern di Bengkulu sebelum dan pada masa pandemi Covid-19.
Hasil penelitian pedagang muslim yang menjual produk sembako di pasar tradisional modern kota Bengkulu. Terdapat perbedaan nyata dan signifikan dalam keuntungan yang diperoleh pedagang Muslim sebelum dan selama pandemi Covid-19.
Kerangka Berpikir
Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian tersebut dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Ho: Diduga tidak ada perbedaan keuntungan yang diperoleh pedagang muslim di pasar tradisional modern Kota Bengkulu sebelum dan pada masa pandemi Covid-19.
METODE PENELITIAN
- Waktu dan Lokasi Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
- Variabel dan Definisi Operasional
- Instrumen Penelitian
- Teknik Analisa Data
- Uji Asumsi
- Pengujian Hipotesis
Tujuannya adalah untuk memperoleh data seakurat mungkin yang diperoleh dari pedagang muslim yang menjual bahan pokok di pasar tradisional modern di kota Bengkulu. Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa mayoritas pedagang muslim yang menjual bahan pokok di pasar tradisional modern di Bengkulu adalah perempuan yang berusia 19 tahun ke atas. Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa pedagang muslim yang menjual sembako di pasar tradisional modern kota Bengkulu mayoritas berusia 51> tahun atau sebesar 41,18%.
Pengujian ini dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yaitu untuk mengetahui perbedaan dampak Covid-19 terhadap keuntungan pedagang muslim di Pasar Tradisional Modern Kota Bengkulu sebelum dan pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui dan menganalisis dampak pandemi Covid-19 terhadap keuntungan pedagang muslim yang menjual bahan pokok di Pasar Tradisional Modern Kota Bengkulu. Hasil penelitian berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 34 sampel pedagang muslim yang menjual makanan pokok di Pasar Tradisional Modern Kota Bengkulu.
Berdasarkan hasil penelitian, di pasar tradisional modern kota Bengkulu terdapat beberapa pedagang muslim yang menjual bahan pokok dan mempunyai keuntungan diatas 5-10% dari barang dagangannya. Dalam aktivitas pedagang muslim yang menjual bahan pokok di pasar tradisional modern di Bengkulu, masih terdapat sebagian pedagang yang tidak mengikuti syariat Islam dalam mengambil keuntungan dari barang dagangannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Objek penelitian
Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa sebagian besar pedagang muslim yang berjualan sembako di pasar tradisional modern Kota Bengkulu berdasarkan tingkat pendidikan adalah lulusan SMA yaitu sebanyak 20 orang atau 58,83%, dan yang paling sedikit adalah lulusan, yaitu 2 orang atau 5,88. Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa sebagian besar pedagang muslim yang menjual sembako di pasar tradisional modern Kota Bengkulu berdasarkan pengalaman usahanya mempunyai pengalaman usaha 8-11 tahun yaitu sebanyak 13 orang atau 38,23%. dan termuda berumur diatas 16 tahun sebanyak 4 orang atau 11,77. Data keuntungan yang diperoleh para pedagang muslim sebelum dan selama pandemi Covid-19 adalah sebagai berikut.
Hasil uji normalitas keuntungan pedagang muslim yang menjual bahan pokok sebelum dan pada masa pandemi Covid-19 dapat dilihat pada tabel berikut. Oleh karena itu dapat disimpulkan berdasarkan hasil penelitian, masih terdapat sebagian pedagang yang tidak mematuhi syariat Islam yaitu mencari keuntungan dari dagangannya, dalam kegiatan pedagang muslim yang menjadi bahan pokok dalam berjualan modern di pasar tradisional di Bengkulu. . Kota. Muhammad Baqir Ash Shadr, pedagang muslim yang berjualan sembako, tetap meraup untung di masa pandemi Covid-19 meski keuntungannya menurun.
Lampiran : Data keuntungan bulanan pedagang muslim yang menjual sembako sebelum pandemi Covid-19 yaitu periode Februari 2019-Februari 2020. Lampiran : Data keuntungan bulanan pedagang muslim yang menjual sembako pada masa pandemi Covid-19 yaitu periode April 2021 – November 2021.
Deskripsi Lokasi Penelitian
Hasil penelitian
Hasil penelitian dari kuisioner yang disebarkan kepada 34 sampel pedagang muslim di pasar tradisional modern kota Bengkulu, data keuntungan pedagang muslim pada bulan sebelum pandemi Covid-19 yaitu periode Februari 2019 – Februari 2020 dan pada masa pandemi Covid -19 pandemi periode April 2021 – November 2021, maka data tersebut akan diuji dengan menggunakan uji Paired Sample T-test. Pengujian asumsi data yang diuji dalam penelitian ini adalah Uji Normalitas Data. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat untuk melakukan uji-t sampel berpasangan. Berdasarkan tabel 4.11 di atas diketahui nilai signifikansi keuntungan pedagang muslim sebelum pandemi Covid-19 sebesar 0,061 dan pada saat pandemi Covid-19 sebesar 0,065.
Nilai ini lebih besar dari nilai signifikansi yang diharapkan sebesar 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data keuntungan pedagang muslim yang menjual sembako sebelum dan pada masa pandemi berdistribusi normal. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t berpasangan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan keuntungan yang diperoleh pedagang muslim sebelum dan pada masa pandemi Covid-19. Dari Tabel 4.12 diperoleh nilai sig (dua sisi) sebesar 0,000 atau kurang dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan keuntungan yang nyata dan signifikan yang diperoleh pedagang muslim yang menjual sembako di pasar.
Pembahasan
Hal ini karena semakin sedikit pembeli yang datang ke pasar dan banyak pembeli yang mengurangi jumlah barang yang mereka beli, sehingga berdampak pada keuntungan yang diperoleh pedagang. Berdasarkan hasil penelitian, risiko yang dihadapi pedagang sembako adalah barang rusak, kadaluwarsa dan beberapa produk tidak dapat dijual kembali. Berdasarkan hasil survei, total keuntungan yang diperoleh pedagang dari data 34 sampel sebelum pandemi dan selama pandemi adalah Rp.
Berdasarkan hasil penelitian, pedagang sembako tetap mendapatkan modalnya kembali meski membutuhkan waktu. Pedagang sembako dapat mengurangi margin keuntungan atas barangnya, dengan menjual dengan harga yang lebih murah maka volume penjualan akan meningkat sehingga dapat menarik lebih banyak pembeli, walaupun keuntungan yang diambil dari setiap barang sedikit maka perputaran barang akan cepat sehingga bahwa keuntungan juga akan didapat.juga meningkat. Analisis Pengaruh Kebangkitan Pasar Tradisional Terhadap Pendapatan Pedagang Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam, UIN Raden Intan Lampung.
Analisis dampak Covid-19 terhadap perekonomian usaha mikro, kecil dan menengah di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah. “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Harga Jual Beli Kopi Ditinjau Menurut Ekonomi Islam (Studi Kasus Desa Tebat Gabus Kecamatan Kisam Tinggi Kabupaten Oku Selatan)”.
PENUTUP
Saran
Pedagang diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan pedagang juga dapat melakukan penjualan online melalui aplikasi Tokopedia, Grab, Maxim dll dan pengelola pasar dapat menyediakan fasilitas parkir gratis bagi tukang ojek yang ingin berbelanja di PTM Kota Bengkulu, serta menyediakan fasilitas cuci tangan di pintu masuk dan keluar pasar. Dampak Virus Corona Terhadap Sektor Perdagangan dan Pariwisata Indonesia, Jurnal Kajian Singkat Isu Terkini dan Strategis Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik, Vol. PANIC BUYING DI MASA PANDEMI DAN RELEVANSINYA TERHADAP IKHTIKAR DALAM PANDANGAN ISLAM, Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Syariah, Vol.